Вы находитесь на странице: 1из 18

Pembuatan Hidrogen

Oleh: Linggonilus Masturanda


(A1C116082)
Dilaboratorium

 Reaksi logam dengan asam encer

Zn + HCl → ZnCl2 + H2O


H2SO4 (aq) + Zn (s) → ZnSO4 (aq) + H2 (g)

 Reaksi logam dengan air panas atau air dingin + logam aktif
Na + H2O → NaOH + H2

 Hidrolisis dengan senyawa-senyawa hibrida


Skala Industri

 Reaksi uap dengan karbon (batu bara) dengan suhu 1000OC


C (s) + H2O (g) → CO (g) + H2 (g)
(gas air / water gas)

 Reaksi gas alam (hidrokarbon) dengan uap air pada suhu tinggi

CH4 (g) + H2O (g) → CO2 (g) + 3 H2 (g)


(panas,katalisator)
CO (g) + H2O → CO2 (g) + 3 H2 (g)
(panas,katalisator)

 Elektrolisis untuk memperoleh H2 murni

2 NaCl + 2 H2O → 2 NaOH (aq) + Cl2 (g) + H2 (g)


Proses Pembuatan Hidrogen Sederhana
Melalui Video
Senyawa dan
Pembuatannya
Hidrogen Peroksida (H2O2)

Louis Jacques
Thenard (1818)
Oksidator kuat Ditemukan oleh

Memiliki

Terbuat dari

Tidak berwarna, berbau


khas agak keasaman,
dan larut dengan baik Gas H2 dan O2
dengan pelarut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi
dekomposisi hidrogen peroksida
 Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin
 Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, dan Mn
 Temperatur laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar 2,2 kali
setiap kenaikan 10OC (dalam range temperatur 20-100OC)
 Permukaan kontainer yang tidak rata (active surface)
 Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya
 Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi radiasi,
terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang pendek
Penggunaan Hidrogen Peroksida

 Sebagai zat pengelantang (bleaching agent) pada industri pulp, kertas, dan
tekstil
 Proses pengolahan limbah cair, industri kimia, pembuatan deterjen, makanan
dan minuman, medis. Serta industri elektronika (pembuatan PCB)
Hidrida

Ciri-ciri: Sifat-sifat ikatan kimia:


 Biloks hidrogen bereaksi dengan  Hidrida salin, yang mempunyai
unsur lain adalah -1 dan dapat sifat-sifat ionik secara signifikan
dinotasikan sebagai H-  Hidrida kovalen, yang meliputi
 Contoh senyawa hidrida adalah hidrokarbon dan senyawa lainnya
LiH, NaH, LiAlH4, BeH2, dan lainnya  Hidrida interstitial (selitan), yang
 Ikatan dalam senyawa hidrida mempunyai ikatan logam
bersifat kovalen hingga ionik
 Bisa menjadi bagian molekul,
oligomer, polimer, padatan ion,
dan lainnya
Hidrokarbon

 Terdiri dari hidrogen dan karbon


 Unsur lain seperti fosfor, nitrogen, belerang, dan bahkan logam
(organometalik)
 Diantaranya alkana, alkena, alkuna, alkohol, ester, asam karboksilat, aldehid,
keton, amida, dan senyawa aromatik
 Berbagai macam makromolekul seperti golongan protein dan karbohidrat
Hidrogen Halida

 Reaksi antara hidrogen dengan unsur halida bergolongan VII A (Contohnya HF,
HCl, HBr, HI, dan HAt
 Jarang ditemukan dan bersifat tidak stabil
 Bersifat asam disebabkan kecenderungan mereka melepaskan H+ dalam
larutan
 Dapat membentuk ikatan hidrogen dimana ikatan ini memiliki titik didih yang
lebih tinggi
 Hidrogen bereaksi dengan halida menyebabkan terjadinya perbedaaan
keelektronegatifitas yang cukup besar
Senyawa Kovalen

 Dapat membentuk saenyawa yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl,
Br, I)
 Hidrogen memiliki muatan parsial positif. Ketika berikatan dengan fluor,
oksigen ataupun nitrogen
 Hidrogen dapat berpartisipasi dalam bentuk ikatan non-kovalen yang kuat,
yang disebut dengan ikatan hidrogen yang sangat penting untuk menjaga
kestabilan kebanyakan molekul biologi.
 Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif
seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial
negatif. Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida.
Senyawa Organik

 Pada beberapa definisi, senyawa “organik” hanya memerlukan atom karbon


untuk disebut sebagai organik.Namun kebanyakan senyawa organik
mengandung atom hidrogen.Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon
inilah yang memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-
karbon diperlukan untuk beberapa definisi dari kata “organik” di kimia.
 Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan penghubung
yang menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks berkoordinasi.Fungsi
ini umum ditemukan pada unsur golongan 13, terutama pada kompleks borana
(hidrida boron) dan aluminium serta karborana yang bergerombol.
Proton dan Asam

 Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+


 Spesies ini merupakan topik utama dari pembahasan asam, walaupun istilah
proton digunakan secara longgar untuk merujuk pada hidrogen kationik yang
positif dan ditandai dengan H+.
 Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam laurtan karena ia
memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki
elektron.
 Untuk menghindari kesalahpahaman akan “proton terlarut” dalam larutan,
larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol
membentuk H9O4+. Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam
pelarut lain.
Hidrida Ionik
 Pada hidrida ionik atau salin, hidrogen dianggap sebagai pseudohalida
 Hidrida salin tidak larut dalam pelarut konvensional, yang merefleksikan struktur nonmolekul senyawa
 H− mempunyai konfigurasi elektronhelium yang stabil dengan orbital 12 yang penuh
 Mempunyai sifat logam elektropositif, biasanya logam alkali atau logam alkali tanah
 Hidrida-hidrida ini disebut sebagai biner jika ia melibatkan dua unsur termasuk hidrogen
 Rumus kimia untuk hidrida biner ionik umumnya adalah MH (seperti pada LiH).Semakin tinggi muatan logam
meningkat, semakin kovalen ikatan M-H, seperti yang terdapat pada MgH2 dan AlH3
 Hidrida ionik umumnya ditemukan sebagai reagen basa dalam sintesis organik:

C6H5C(O)CH3 + KH → C6H5C(O)CH2K + H2

 Gas hidrogen dilepaskan pada reaksi asam-basa ini:


NaH + H2O → H2 (gas) + NaOH ΔH = −83.6 kJ/mol, ΔG = −109.0 kJ/mol
 Hidrida logam alkali bereaksi dengan logam halida. Litium aluminium hidrida (sering disingkat sebagai LAH)
didaptakan dari reaksi LiH dengan aluminium klorida
4 LiH + AlCl3 → LiAlH4 + 3 LiCl
Hibrida Kovalen

 Hidrogen berikatan secara kovalen dengan unsur yang lebih positif, seperti pada
unsur boron, aluminium, dan unsur golongan 4-7 serta berilium
 Senyawa yang umumnya ditemukan meliputi hidrokarbon dan amonia
 Hidrida kovalen netral yang berupa molekul biasanya mudah menguap pada suhu
kamar dan tekanan atmosfer
 Beberapa hidrida kovelan tidak mudah menguap karena hidrida tersebut bersifat
polimerik, seperti pada hidrida aluminium dan berilium
 Dengan menggantikan beberap atom hidrogen pada senyawa ini dengan ligan yang
lebih besar, bisa didapatkan turunan senyawa molekuler
 Sebagai contoh, diisobutilaluminium hidrida (DIBAL) terdiri dari dua pusat
aluminium yang berjembatan dengan ligan hidrida
 Hidrida yang larut dalam pelarut umum sering digunakan dalam sintesis organik,
misalnya natrium borohidrida (NaBH4), litium aluminium hidrida.
Pembuatan Hibrida Non Logam

 Reaksi langsung dengan unsur-unsur

Hidrogen dengan Klorin: H2 + Cl2 → 2 HCl


Hidrogen dengan oksigen: 2H2 + O2 → 2 H2O

 Mengadisi proton dari asam Brownsted Lowry ke basa konjugasi hibrida non logam

Xn- + n HA → HnX + nA-


Dimana Xn- merupakan basa konjugasi dari hibrida HnX dan HA adalah asam bronsted.

Hidrogen halida dilaboratorium biasanya dibuat dengan meneteskan garam halida dengan
asam yang tidak mudah menguap seperti asam posfat ataus asam sulfat.
NaCl (s) + H2SO4 → HCl + NaHSO4 (s )
NaCl (s ) + H3PO4 (l) → HCl + NaH2PO4 (s)

Dalam reaksi ini HCl dikeluarkan sebagai gas, sehingga reaksi yang dihasilkan sempurna.
Penggunaan Hidrogen dalam Kehidupan
Sehari-hari
 Bahan bakar fosil
 Industri pupuk
 Meningkatkan kejenuhan minyak
 Hidrodealkilasi
 Hidrodesulfurasi
 Hidrocracking
 Agen pereduksi bijih logam
 Sebagai sel bahan bakar
 Dalam pemurnian minyak
 Pembuatan metanol

Вам также может понравиться