Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
SISTEMATIKA
KEMENKES
7. PENUTUP
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
2
KEMENKES
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
3
LANDASAN HUKUM
KEMENKES
Pemerintah
Regulasi (standarisasi)
Kualitas Yankes, Nakes,
Obat, Alkes
Regulator
Regulasi Tarif Pelayanan
Kesehatan,
Pembayar tunggal, regulasi, kesetaraan
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
5
PENGERTIAN DAN PRINSIP JKN
KEMENKES
Jaminan Kesehatan
adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah.
PRINSIP ASURANSI SOSIAL MELIPUTI:
a. kegotong-royongan antara yang kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua
dan muda, dan yang berisiko tinggi dan rendah;
b. nirlaba;
c. keterbukaan;
d. kehati-hatian;
e. kepesertaan yang bersifat wajib ;
f. akuntabilitas;
g. portabilitas;
h. dana amanat
i. Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan untuk sebesar besar kepentingan peserta
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
6
KEMENKES
KEPESERTAAN JKN
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
7
PESERTA JAMINAN KES
KEMENKES
Peserta Jaminan Kes adalah setiap orang yang telah membayar
iuran atau untuknya telah dibayarkan iuran menjadi peserta
Jaminan Kesehatan
PESERTA MELIPUTI*):
1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) 2. Bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan Jaminan Kesehatan
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan a. Pekerja penerima upah dan anggota
meliputi orang yang tergolong fakir keluarganya
miskin dan orang tidak mampu b. Pekerja bukan penerima upah dan
b. Penetapan Peserta PBI Jaminan anggota keluarganya
Kesehatan dilakukan sesuai dengan c. Bukan pekerja dan anggota
ketentuan peraturan perundang- keluarganya
undangan
anak kandung, anak tiri &/atau anak angkat yg sah dari Peserta, dgn
kriteria:
1. tidak atau belum pernah 2. belum berusia 21 tahun atau
menikah atau tdk blm berusia 25 tahun yg msh
mempunyai penghasilan melanjutkan pendidikan
sendiri formal
TAHAP I
PBI (86,4 JUTA JIWA)
ASKES PNS + ANGGOTA KELUARGA 1 JAN
TNI/PNS + ANGGOTA KELUARGA 2014
POLRI/PNS + ANGGOTA KELUARGA BPJS
PENSIUNAN
VETERAN KES
JPK JAMSOSTEK
TAHAP II PLG
LMBT
SELURUH PENDUDUK YG BELUM
MASUK SEBAGAI PESERTA BPJS 2019
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
12
KEMENKES
PELAYANAN KESEHATAN
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
13
PAKET MANFAAT JKN
KEMENKES
Manfaat Jamkes
Penyuluhan BCG
Konseling Diberikan secara
mengenai DPT dan
Kontrasepsi selektif yang
pengelolaan Hepatitis-B
dasar bertujuan untuk
faktor risiko (DPT-HB)
Vasektomi mendeteksi
penyakit Polio
Tubektomi risiko penyakit
Perilaku Campak
dan mencegah
hidup bersih
dampak lanjutan
dan sehat Vaksin & Alat KB Pemerintah
& atau Pemerintah Daerah
YANKES
PBI
MANFAAT NON MEDIS AKOMODASI
RUANG PERAWATAN
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan
KELAS III pekerja dngn iuran untuk manfaat di klas III
JAMINAN
KESEHATAN *) Perpres No. 12 Pasal 21 17
NASIONAL
FASKES DALAM PENYELENGGARAAN JKN
KEMENKES
JAMINAN
PKS DENGAN BPJS
KESEHATAN
NASIONAL
18
KEMENKES
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
19
KEMENKES
SUMBER DANA JKN
PEMERINTAH PBI
PNS
TNI AKTIF & PNS
BAYAR IURAN
+ ANGGOTA KEL
POLRI AKTIF &
PNS + ANGGOTA KEL BPJS
PENSIUNAN
VETERAN
KES
JPK JAMSOSTEK
PEKERJA & PEMBERI
KERJA
PEKERJA TDK MENERIMA
UPAH (MANDIRI)
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
20
KEMENKES
BESARAN IURAN PBI
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
21
Iuran JKN (Perubahan Perpres 12/2013)
KEMENKES
a) KAPITASI
b) Mekanisme lain yg lebih berhasil
PEMBAYARAN guna (FFS)
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
23
TARIF FASKES PRIMER
KEMENKES
TARIF KAPITASI
NO JENIS FASILITAS KAPITASI
KESEHATAN TK PERTAMA Rp
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
24
TARIF FASKES PRIMER
KEMENKES
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
25
TARIF PELAYANAN KEBIDANAN & NEONATUS
KEMENKES
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
29
KEMENKES
REGULASI KEU
PP No 58 / 2005 • Tata Kelola Keuangan Daerah
PASAL 17
(1) Semua penerimaan dan pengeluaran daerah baik dalam bentuk uang, barang
dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD
(3) Seluruh pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah
dianggarkan secara bruto dalam APBD
PASAL 59
(1) Penerimaan SKPD yang merupakan penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan
langsung untuk pengeluaran
(3) Semua penerimaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila
berbentuk uang harus segera disetor ke kas umum daerah dan berbentuk barang
menjadi milik/aset daerah yang dicatat sebagai inventaris daerah
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
30
KEMENKES
REGULASI KEU
PERMENDAGRI PASAL 122
(1) Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam
No 13/2006 rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola
dalam APBD
(3) Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk
• Pedoman membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh
Pengelolaan peraturan perundang-undangan
Keuangan Daerah (4) Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke
rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja
PP No. 58/2005
PERMENDAGRI
No. 13/2005
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
32
KEMENKES
KEU NEGARA APBD
UU No, 17/2003 PERMENDAGRI
KEU NEGARA
APBD PENYUSUNAN APBD
PENDAPATAN PENGELUARAN/
PEMBIAYAAN
DAERAH BELANJA DAERAH
2
APBD APBD LAP
INDUK PERUBAHAN PERTGJWBN
4 APBD
1
PERBUP/PERWALI TENTANG
PERUBAHAN PENJABARAN APBD
1. No. 1 & 2 dalam kondisi normal
2. No. 3 & 4 dalam kondisi khusus
SESUAIKAN DI LRA
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
34
KEMENKES
PENGATURAN SESUAI APBD
PERMENDAGRI No. 27 TH 2013
III. KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD
1. PENDAPATAN DAERAH
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
35
KEMENKES
PENGATURAN SESUAI APBD
2. BELANJA DAERAH
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
37
KEMENKES
PERAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERPRES No.12/2013 Ps. 43
(1) Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya, Menteri bertanggung
jawab untuk:
a. penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment);
b. pertimbangan klinis (clinical advisory) dan Manfaat Jaminan Kes;
c. perhitungan standar tarif; dan
d. monitoring & evaluasi penyelenggaraan pelayanan Jaminan Kes.
DIBENTUK TIM
KEBIJAKAN JKN DALAM RANGKA TRANSFORMASI JAMKESMAS KE BPJS 38
KEMENKES
PERAN PEMERINTAH
REGULASI
STANDARISASI KUALITAS YANKES,
NAKES, ALKES
REGULATOR
TARIF YANKES
PENYIAPAN INFRASTRUKTUR
PENYIAPAN & PENYEBARAN NAKES
CAPACITY BUILDING
MONEV
PERPRES No. 12/2013, Ps. 41 s/d 44
KEBIJAKAN JKN DALAM RANGKA TRANSFORMASI JAMKESMAS KE BPJS 3939
PERAN DAERAH DLM PELAKSANAAN JKN
KEMENKES
JAMKESDA
KEBIJAKAN
1. JKN DILAKSANAKAN SESUAI UU SJSN &
PERATURAN PELAKSANAAN LAINNYA,
BLM MENCAKUP MASY MISKIN YG SAAT
BPJS
INI DIBIAYAI DAERAH
2. SECARA BERTAHAP PENYELENGGARAAN
JAMKESDA DIINTEGRASIKAN KE BPJS
3. INTEGRASI JAMKESDA KE BPJS DALAM
ROADMAP JKN DIHARAPKAN SELESAI 2019
2019
4. DALAM MASA TRANSISI, JAMKESDA
MASIH DAPAT DIBIAYAI DAERAH
10. Dalam rangka peningkatan bidang kesehatan, pemerintah daerah secara konsisten dan
berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran urusan kesehatan minimal 10%
(sepuluh persen) dari total belanja APBD di luar gaji, sesuai amanat Pasal 171 ayat (2)
UndangUndang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
37. Pemberian pelayanan kesehatan kepada fakir miskin dan orang tidak mampu sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan, yang tidak menjadi cakupan pelayanan pemerintah melalui BPJS yang
bersumber dari APBN, pemerintah daerah dapat menganggarkannya dalam bentuk
program dan kegiatan pada SKPD yang menangani urusan kesehatan pemberi pelayanan
kesehatan atau pemberian iuran kepada BPJS, yang dianggarkan pada PPKD, jenis
belanja bantuan sosial.
PENGANGGARAN JAMKESDA
KEBIJAKAN JKN DALAM RANGKA TRANSFORMASI JAMKESMAS KE BPJS 47
KEMENKES
PENUTUP
• UU No 40/2004 ttg SJSN, UU No. 24/2011 ttg BPJS, PP No.
101/2012 tentang PBI dan PERPRES No. 12/2013 tentang Jaminan
Kesehatan telah memberi arah konkrit implementasi JK SJSN yang
dimulai 1 Januari 2014
• JK SJSN bertujuan memberi perlindungan terhadap kesulitan
akses pelayanan kesehatan bagi semua penduduk dengan
manfaat yang sama
• Pemerintah berperan melakukan monev dan sebagai regulator
dalam pelaksanaan JKN
• Pelaksanaan JKN akan dilakukan secara bertahap sampai
mencapai kepesertaan semesta pada tahun 2019 (Jaminan
Kesehatan Semesta/Jamkesta)
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
48
TERIMA
KASIH
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
49