Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
030.13.237
Pembimbing:
dr. Syamsul Bahri, Sp. B
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUD KARAWANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
15 Januari 2018– 23 Maret 2018
Pendahuluan
Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita
dengan rerata 1,3 juta kasus baru dan sekitar 458.000
kematian akibatnya.
Terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan
diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat
dikendalikan.
Epidemiologi
Etiologi & Faktor Risiko
1 USIA 6 Riw. keluarga
Kepadatan
2 Riw. Haid 7 jaringan payudara
4 overweight
5 Riw. hormon
PATOFISIOLOGI
•Proliferasi sel
epitel
poliklonal Metastasis
yang
tersebar
tidak rata • Sel tumor
•Pola menembus
kromatin dan Hiperplasia • Proliferasi membran
bentuk inti Atipik sel belum • Menginvasi
tumpang
tindih • Sitoplasma menginva stroma
•Lumen lebih jelas si stroma
• Tumor tumbuh
duktus tidak • Inti jelas
teratur invasif
• Lumen Karsinoma
duktus • Menyebar
In Situ
Hiperplasia teratur secara
Duktal hematogen
dan limfogen
Klasifikasi Ca Mamae
Histopatologis
Carcinoma
Carcinoma
In Situ
Mammae Invasive
(Non-Invasive)
A. Lobular A. Karsinoma
Carcinoma lobuler invasive
In Situ (LCIS)
Anamnesis
Sesuai manifestasi klinis yang sering terjadi:
1. Gejala
Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara
atau di daerah ketiak
Puting susu terasa mengeras
Pemeriksaan
Imaging Biopsi !!!
Lab
1. Darah rutin
2. Tumor marker (ca 125, ca 15-3, CEA ) / Biomarker:
sebagai salah satu faktor yang meningkatkan resiko
karsinoma mammae
Nilai prognostik dan prediktif:
1. proliferasi seperti proliferating cell nuclear antigen
(PNCA), BrUdr dan Ki-67
2. apoptosis seperti bcl-2 dan rasio bax:bcl-2
3. angiogenesis seperti vascular endothelial growth
factor (VEGF) dan indeks angiogenesis
4. growth factors dan growth factor receptors
seperti human epidermal growth receptor
(HER)-2/neu dan epidermal growth factor receptor
(EGFr)
5. p53.
Imaging
1. Mammografi
Mamografi merupakan metode pilihan
deteksi kanker payudara pada kasus
kecurigaan keganasann maupun kasus
kanker payudara kecil yang tidak terpalpasi
(lesi samar)
Indikasi Mammografi
1. Kecurigaan klinis adanya kanker payudara
2. Sebagai tindak lanjut pascamasektomi
(deteksi tumor primer kedua)
3. Rekurensi di payudara kontralateral
4. pasca breast-conservating therapy (BCT)
untuk mendeteksi kambuhnya tumor primer
kedua (walaupun lebih sering dengan MRI)
5. adanya adenokarsinoma metastastik dari
tumor primer yang tidak diketahui asalnya
6. sebagai program skrining.
2. USG
untuk membantu hasil mammografi
yang tidak jelas atau meragukan, baik
digunakan untuk menentukan massa
yang kistik atau massa yang padat.
Pembedahan:
- Lumpectomy/BCS - Mastektomi - SOB
Terapi Radiasi
Terapi Hormon
Kemoterapi
Terapi Imunologi
Penatalaksanaan
Operasi
Tujuan
: menghilangkan tumor dan
mengetahui stadiumnya
2 macam :
A. breast-conserving surgery (mastektomi parsial)
B. mastektomi
A. Breast conserving surgery (BCS)
Pembedahan diatas tumor payudara dengan
mempertahankan bentuk payudara dengan atau
tanpa rekonstruksi. Tindakannya berupa lumpektomi
atau kuadrantektomi disertai diseksi KGB aksila level I
dan II.
1. Tujuan : eradikasi tumor dengan
mempertahankan bentuk payudara dan fungsi
sensai.
2. Indikasi : kanker payudara stadium I dan II,
stadium III dengan respon parsial setelah terapi
neoajuvan.
B. Mastektomi
Mastektomi simpel
Pengangkatan seluruh payudara beserta kompleks
puting-areola tanpa diseksi KGB axillatanpa otot
dada dan kelenjar di ketiak.
Modified radical mastectomy (MRM)
Pengangkatan seluruh jaringan payudara termasuk
puting dan areola sampai otot pektoralis mayor
minor dan KGB axilla level I dan II.
Classic radical mastectomy
Pengangkatan seluruh jaringan payudara termasuk
puting dan areola, KGB axilla level I – III, dan otot
pektoralis mayor-minor.
Pengangkatan Kelenjar Getah Bening (KGB)
Ketiak.
Beberapa kombinasi kemoterapi yang telah menjadi standar lini pertama (first line) adalah :
o CMF
-Cyclophospamide100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)
(dapat diganti injeksi cyclophosphamide 500 mg/m2, hari 1 & 8)
-Methotrexate 50 mg / m2 IV, hari 1 & 8
-5 Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV,hari 1 & 8
Interval 3-4 minggu, 6 siklus
o CAF
-Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1
-Doxorubin 50 mg/m2, hari 1
-5 Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari 1
Interval 3 minggu / 21 hari, 6 siklus
o CEF
-Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1
-Epirubicin 70 mg/m2, hari 1
-5 Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari 1
Interval 3 minggu / 21 hari, 6 siklus
Terapi sistemik
Terapi hormonal
Terapi ini diberikan pada kasus dengan hormonal
positif. Dapat diberikan pada stadium I sampai IV
selama 5 – 10 tahun.
Terapi target/imunologi
Terapi ini diberikan pada kasus dengan Her2 (+).
Pilihan utamanya adalah herceptin, terutama pada
kasus stadium dini dan mempunyai prognosis baik.
Diberikan selama 1 tahun tiap 3 minggu.
Pencegahan
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Pencegahan Tersier
Riwayat keluarga (+), lakukan pemeriksaan SADARI
sebulan sekali sekitar hari ke 8 menstruasi, baik untuk
dilakukan sejak usia 18 tahun dan mamografi setiap
tahunnya sejak usia 25 tahun.
SADARI !!!
KOMPLIKASI