Вы находитесь на странице: 1из 13

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN KESEHATAN


MASYARAKAT DI INDONESIA
KELOMPOK II:
1. EVITA SARI
2. FIDELLA YUMNA R.
3. FINA YULIANI S.
4. FITRIA OKTAVIANI
5. FURI HANDAYANI
6. IRDA TRIYAS SHANTY
7. KARMILA YESI
8. LAILATUL QODRIYAH
9. MARETA LAVIANA
10. MARETA SUCIANA
DEFINISI KESEHATAN MASYARAKAT
Pada batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan
masyarakat adalah usaha-usaha untuk mengatasi masalah-
masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata
lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi.
Awal abad ke-19 kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan
baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara
ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran.
Akhirnya kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi
keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi dan ilmu social
dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.
Winslow (1920) akhirnya membuat batasan kesehatan
masyarakat yang sampai sekarang masih relevan, sebagai berikut :
kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan melalui “usaha-usaha pengorganisasian masyarakat”
untuk :
 Perbaikan sanitasi lingkungan
 Pemberantasan penyakit-penyakit menular
 Pendidikan untuk kebersihan perorangan
 Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan
 Pengembangan rekayasa social untuk menjamin semua orang
terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya.
Winslow secara implicit mengatakan bahwa kegiatan kesehatan
masyarakat itu meliputi:
 Sanitasi lingkungan
 Pemberantasan penyakit
 Pendidikan kesehatan (hygiene)
 Manajemen (pengorganisasian) pelayanan kesehatan
 Pengembangan rekayasa social dalam rangka pemeliharaan kesehatan
masyarakat.
Batasan lain disampaikan oleh Ikatan Dokter Amerika (1948)
tentang kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui usaha – usaha pengorganisasian
masyarakat
PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT
NO TAHUN PERKEMBANGAN

1 ABAD KE-16 Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar


dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.
Dimana kolera masuk ke Indonesia tahun 1927 dan cacar pada
tahun 1948, Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka
pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya
kesehatan masyarakat.
2 Tahun 1807 Pemerintahan Jendral Daendels, telah dilakukan pelatihan dukun
bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka
upaya penurunan angka kematian bayi pada waktu itu, tetapi tidak
berlangsung lama, karena langkanya tenaga pelatih
3 Tahun 1925 Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda
mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan
propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto,
Banyumas, karena tingginya angka kematian dan kesakitan. Usaha
ini sampai sekarang di anggap sebagai awal dari kesehatan
masyarakat di indonesia
Tahun 1927 STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi)
berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak
berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI.
Sekolah dokter tersebut punya andil besar dalam
menghasilkan tenaga dokter yang mengembangkan
kesehatan masyarakat Indonesia

Tahun 1935 Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi


epidemi, dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.
Tahun 1938 Berdiri lembaga eykman di Bandung yang sebelumnya adalah
pusat laboratorium kedokteran di bandung dan selanjutnya
disusul didirkan laboratorium di Medan, Semarang, surabaya,
dan Yogyakarta. Laboratorium ini menunjang pemberantasan
penyakit seperti malaria, lepra, cacar, gizi dan sanitasi.
Tahun 1951 Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) olehDr.Y.
Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-
Leimena), yang intinya bahwa dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan.
Tahun 1956 Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek
percontohan/model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat
dan pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan antara pelayanan
kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.pelayanan kesehatan ini lebih
menekankan pada pendekatan tim dalam pengelolaan program kesehatan,
yang terpilih 8 desa wilayah pengembangan masyarakat, kedelapan
wilayah tersebut merupakan cikal bakal sistem puskesmaas sekarang
Tahun 1967 Dilakukan Seminar yang membahas dan merumuskan program kesehatan
masyarakat terpadu sesuai dengan kemampuan masyarakat Indonesia
yang di bawakan oleh dr. Achmad Dipodilogo. Kesimpulan seminar ini
adalah disepakatinya sistem Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe
A, tipe B, dan tipe C.
Tahun 1968 Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa
Puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan
kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh
pemerintah (Depkes) menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas
disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara
terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam
wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di
kotamadya/kabupaten.

Tahun 1969 Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A dan tipe B.
Tahun 1979 Hanya ada satu tipe Puskesmas saja, yang dikepalai seorang
dokter, dan juga di kembangkan satu piranti manajerial guna
penilaian puskesmas, yakni, stratifikasi puskesmas yang
membedakan adanya :

a. Strata satu

b. Strata dua

c. Strata tiga

Dan di lengkapi dua piranti manajerial yang lain yaitu


microplanning untuk perencanaan dan lokakarya mini
(lokmin) untuk pengoperasian kegiatan dan pengembangan
kerja sama tim.
Tahun 1984 Dikembangkankannya program paket terpadu kesehatan dan
keluarga berencana di Puskesmas meliputi (KIA, KB, Gizi,
Penaggulangan Diare, Immunisasi)
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Вам также может понравиться