Вы находитесь на странице: 1из 40

ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM

PENCERNAAN
DR. RAHADIAN AYU NUR FATHONI, M.KES
Please
turn it off
before
arriving
to class!
Digestive System
DEFINISI

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima


makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh
tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan,
dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang
mulai dari mulut (oris) sampai anus.
ALAT-ALAT PENGHASIL GETAH CERNA

1. Kelenjar ludah
2. Kelenjar getah lambung
3. Kelenjar hati
4. Kelenjar pankreas
5. Kelenjar getah usus
STRUKTUR PENCERNAAN

A. Mulut
• Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air. Mulut
merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

• Mengunyah : pemecahan partikel besar


menjadi kecil
RONGGA MULUT

• GELIGI • LIDAH
A. GIGI SULUNG / GIGI SUSU • Pangkal lidah (Radiks lingua), pada pangkal
mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap lidah yang belakang terdapat epiglotis yang
pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah berfungsi untuk menutup jalan napas pada
waktu kita menelan makanan, supaya
B. GIGI TETAP/PERMANEN makanan jangan masuk ke jalan napas.
tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah • Punggung lidah (Dorsum lingua), terdapat
puting-puting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
• Ujung lidah (Apeks lingua)
• Fungsi lidah yaitu; mengaduk makanan,
membentuk suara, sebagai alat pengecap
dan menelan, serta merasakan makanan.
Kelenjar saliva

• Sekresi mukus ke dalam mulut


• Fungsi membasahi & melumas partikel makanan
sebelum di telan

• Disekresi 3 kelenjar eksokrin


a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingualis
Saliva

• Mengandung enzim pencernaan


a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah
- Aktif di lambung, mencerna 30%
lemak makanan

b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel. Saliva)


- Mencerna tepung, ph 6,7,
- Dihambat asam lambung
Kandungan saliva

• Musin : bahan organik jika bercampur air


membentuk larutan kental ( viskous)
• Mukus
• Anorganik : Na, K, Cl, bikarbonat
• 1500 cc saliva / hari
• 99,5% air, 0,5% protein & elektrolit
Fungsi saliva

• Memudahkan proses menelan


• Membasahi mulut, membantu proses bicara
• Melarutkan molekul yang merangsang reseptor
kecap
• Anti bakteri
• Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
B. Faring & esofagus

• Tidak ikut serta dalam proses pencernaan


• Jalur masuk makanan & minuman ke
lambung
• Motilitas segmen ini berkaitan dengan
proses menelan, karena perangsangan
reseptor dinding faring oleh bolus.
FARING

• Merupakan organ yang


menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (osofagus),
di dalam lengkung faring
terdapat tonsil (amandel) yaitu
kumpulan kelenjar limfe yang
banyak mengandung limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap
infeksi.
ESOFAGUS

• Merupakan saluran yang menghubungkan


tekak dengan lambung, panjangnya ± 25
cm, mulai dari faring sampai pintu masuk
kardiak dibawah lambung. Lapisan
dinding dari dalam ke luar, lapisan
selaput lendir (mukosa), lapisan
submukosa, lapisan otot melingkar
sirkuler dan lapisan otot memanjang
longitudinal.
C. Lambung

Merupakan bagian dari saluran


yang dapat mengembang paling
banyak terutama di daerah
epigaster, lambung terdiri dari
bagian atas fundus uteri
berhubungan dengan esofagus
melalui orifisium pilorik, terletak
dibawah diapragma didepan
pankreas dan limpa, menempel
disebelah kiri fundus uteri.
C. LAMBUNG / GASTER
• Kantung muskuler terletak
antara esofagus & usus
• Bagian korpus & fundus (
berdinding tipis)
• Sekresi mukus, asam HCL,
proenzim pepsinogen,
faktor instrinsik ( castle)
• Bagian bawah lambung :
antrum mempunyai otot
lebih tebal
• Sekresi hormon gastrin
GETAH CERNA LAMBUNG

• Pepsin fungsinya; memecah putih telur menjadi asam amino


(albumin dan pepton).
• Asam garam (HCl) fungsinya; mengasamkan makanan, sebagai anti
septik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada
pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
• Renin fungsinya; sebagai ragi yang membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).

Ø Lapisan lambung; jumlahnya sedikit memecah lemak yang


merangsang sekresi getah lambung.
Fungsi lambung

• Menyimpan , melarutkan & mencerna parsial


makanan yang masuk lambung.
• Meneruskan makanan ke usus untuk di
absorbsi secara maksimal
• Produksi enzim pepsin : memecah ikatan
peptida
Sel mukosa lambung
D. PANKREAS

• Sekumpulan kelenjar yang strukturnya


sangat mirip dengan kelenjar ludah
panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm
mulai dari duodenum sampai ke limpa
dan beratnya rata-rata 60-90 gr.
Terbentang pada vertebralumbalis I dan
II di belakang lambung.
FUNGSI PANKREAS

• Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan
elektrolit.
• Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-
pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mensekresikan insulin.
• Fungsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke
duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di
intestinum.
• Fungsi sekresi internal, yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau
lanngerhans sendiri yang langsung dialirkan ke dalam peredaraan darah.
Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glukagon, hormon
tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme
karbohidrat.
E. KANDUNG EMPEDU

• Sebuah kantong
berbentuk terang dan
merupakan membran
berotot, letaknya
dalam sebuah lobus di
sebelah permukaan
bawah hati sampai
pinggir depannya,
panjangnya 812 cm
berisi 60 cm³
FUNGSI KANDUNG EMPEDU

• Sebagai persediaan getah empedu,


membuat getah empedu menjadi
kental.
• Getah empedu adalah cairan yang
dihasilkan oleh sel-sel hati jumlah
setiap hari dari setiap orang
dikeluarkan 500-1000 cc sekresi yang
digunakan untuk mencerna lemak.
80% dari getah empedu pigmen
(warna) insulin dan zat lainnya.
F. HATI

• Merupakan kelenjar terbesar di dalam


tubuh, terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya dibawah
difragma.
• Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk sebagai alat sekresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi
ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan
menghasilkan amonia, urea, dan asam
urat dengan memanfaatkan nitrogen
dari asam amino. Proses pemecahan
senyawa racun oleh hati disebut proses
detoksifikasi.
SIROSIS HEPATIS
G. Usus Halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari


saluran pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus dua
belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu.
Usus halus
Bagian-bagian Usus Halus

• Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus
yang panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya
mengelilingi kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran
pankreas masuk ke dalam duodenum pada satu lubang yang
disebut ampulla hepatopankreatika, ampulla vateri, 10 cm dari
pilorus.
• Usus kosong (jejenum), menempati dua perlima sebelah atas pada
usus halus yang selebihnya.
• Usus penyerapan (illeum), menempati tiga perlima akhir.
Fungsi usus halus

• Absorbsi bahan makanan


• Berlangsung terutama di duodenum & jejenum
• Absorbsi cairan elektrolit
Vilus

• Pusat vilus berisi


pembuluh limfe yang
buntu
• Lakteal, kapiler
merupakan cabang
arteriola serta bermuara
ke venula
• Setiap 5 hari diganti
Absorbsi usus halus

• Karbohidrat
• Hasil akhir pencernaan : monosakarida ( glukosa,galaktosa,
fruktosa)

Transfort aktif
Tidak perlu insulin
Liur usus halus

• Mukosa usus halus terdapat kelenjar Brunner ( duodenum)


• Hasilkan mukus
• Melindungi mukosa duadenum dari iritasi HCl & pepsin
• Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh
Produksi enzim, cairan isotonik
H. USUS besar

Usus besar atau kolon dalam


anatomi adalah bagian usus antara USUS BESAR
usus buntu dan rektum.
Fungsi Usus besar

• Menyerap air & elektrolit


• Menyimpan bahan feses saat defekasi
• Tempat tinggal bakteri koli
BAGIAN-BAGIAN USUS BESAR

• Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan


membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri,
lengkungan ini disebut fleksura hepatika.
• Kolon transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke
kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura
hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
• Kolon desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri
membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri,
bersambung dengan kolon sigmoid.
• Kolon sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam
rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya
berhubungan dengan rektum.
• Rektum. Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor
dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Gangguan usus

• Konstipasi
• Megakolon
• Diare
I. USUS BUNTU & UMBAI CACING

USUS BUNTU UMBAI CACING


Usus buntu dalam bahasa latin disebut adalah organ tambahan pada usus
appendiks vermiformis. Pada awalnya buntu. Umbai cacing terbentuk dari
organ ini dianggap sebagai organ caecum pada tahap embrio. Dalam
tambahan yang tidak memiliki fungsi, orang dewasa, umbai cacing
tetati saat ini diketahui bahwa fungsi berukuran 10 cm tetapi bisa
apendiks adalah sebagai organ bervariasi 2 sampai 20 cm.walaupun
imunologik dan secara aktif berperan lokasi apendiks selalu tetap, lokasi
dalam sekresi immunoglobulin (suatu umbai cacing bisa berbeda-beda
kekebalan tubuh) dimana bisa di retrocaecal atau di pinggang
memiliki/berisi kelenjar limfoid. (pelvis) yang jelas tetap terletak di
peritoneum.
J. REKTUM

• Rektum dalam bahasa latin regere (meluruskan ,


mengatur). Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan
defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar,
dimana penyerapan air akan kembali dilakukan.
Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
K. ANUS

Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang


menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara
luar). Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari
peritoneum. Dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter
yaitu:
Ø Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak
menurut kehendak.
Ø Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut
kehendak.
Ø Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja sesuai
kehendak.
TERIMA KASIH 40

Вам также может понравиться