Вы находитесь на странице: 1из 15

Siti Khadijah ra

By:
dr. Mawaddah Fitria, Sp. PD
Rasulullah SAW
Bersabda: "Sebaik-
baik wanita pada
zamannya adalah
Maryam putri Imran
dan sebaik-baik
wanita dari umatnya
adalah Khadijah.”
(HR Bukhari-Muslim)
Biografi
Nama : Siti Khadijah adalah putri Khuwailid bin As’ad bin Abdul Uzza bin Qushai bin
Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah.
Lahir : pada tahun 68 sebelum hijrah.
Khadijah tumbuh dalam lingkungan yang keluarga yang mulia, sehingga akhirnya setelah
dewasa ia menjadi wanita yang cerdas, teguh, dan berperangai luhur. Karena itulah
banyak laki-laki dari kaumnya yang menaruh simpati padanya.

Syaikh Muhammad Husain Salamah menjelaskan bahwa Siti Khadijah, nasab dari jalur
ayahnya bertemu dengan nasab Rasulullah pada kakeknya yang bernama Qushay. Dia
menempati urutan kakek keempat bagi dirinya.

Pada tahun 575 Masehi, Siti Khadijah ditinggalkan ibunya. Sepuluh tahun kemudian
ayahnya, Khuwailid, menyusul. Sepeninggal kedua orang tuanya, Khadijah dan saudara-
saudaranya mewarisi kekayaannya. Kekayaan warisan menyimpan bahaya. Ia bisa
menjadikan seseorang lebih senang tinggal di rumah dan hidup berfoya-foya. Bahaya ini
sangat disadari Khadijah. Ia pun memutuskan untuk tidak menjadikan dirinya
pengangguran. Kecerdasan dan kekuatan sikap yang dimiliki Khadijah mampu mengatasi
godaan harta. Karenanya, Khadijah mengambil alih bisnis keluarga.
Siti Khadijah menjadi wanita
terkaya di kalangan bangsa
Quraisy. Julukan rekan
sejawatnya memanggilnya
“Ratu Quraisy” dan “Ratu
Mekkah”. Ia juga disebut
sebagai at-Thahirah, yaitu
“yang bersih dan suci”.
Pertama kali dalam sejarah
bangsa Arab, seorang wanita
diberi panggilan Ratu Mekkah
dan juga dijuluki at-Thahirah.
Orang-orang memanggil
Khadijah dengan Ratu
Mekkah karena kekayaannya
dan menyebut Khadijah
dengan at-Thahirah karena
reputasinya yang tanpa cacat.
Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah
Khadijah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam
menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah. Seorang
wanita janda, bangsawan, hartawan, cantik dan
budiman. Ia disegani oleh masyarakat Quraisy
khususnya, dan bangsa Arab pada umumnya.
Sebagai seorang pengusaha, ia banyak memberikan
bantuan dan modal kepada pedagang-pedagang
atau melantik orang-orang untuk mewakili urusan-
urusan perniagaannya ke luar negeri.
Banyak sekali teladan yang bisa dipetik dari sosok
Khadijah, istri tercinta rasulullah SAW. Salah satu
hikmah yang bisa kita petik dari kisah hidup
khadijah, adalah keuletannya, kesungguhannya,
kecerdasan dan ketelitiannya dalam menjalankan
usaha perdagangan. Tetapi, semua usahanya itu
tidaklah ia jadikan semata-mata untuk kesenangan
yang bersifat keduniawian semata. Sebagaimana
sabda Rasulullah, Khadijah dengan rela memberikan
hartanya untuk kepentingan dakwah Rasulullah. Dan
hal itu, Beliau lakukan sampai ajal menjemputnya.
Teladan Siti Khadijah Menjadi
Inspirasi Wanita Modern
1. Wanita terbaik (membantu
perjuangan dakwah Nabi)
Sanjungan lain yang banyak kali diucapkan Rasulullah
SAW. terhadap peribadi Khadijah r.a ialah: ”Khadijah
beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia
membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan
dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang
tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak
darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia.”
[HR. Imam Ahmad dalam “Musnad”-nya, 6/118]
Video 1
2. Mandiri Sebagai Saudagar
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Siti Khadijah
adalah seorang wirausaha atau saudagar sukses dan
kaya raya. Tidak banyak wanita yang mandiri di
masa itu, apalagi menjadi seorang saudagar sukses.
Inilah bukti bahwa wanita bukan makhluk yang
lemah atau bodoh. Wanita bisa menghargai dirinya
sendiri dengan menjemput rezekinya dengan
mandiri. Dengan menjadi saudagar atau wirausaha,
maka terbukalah kesempatan dan rezeki yang lebih
besar untuk orang lain.
3. Tidak Menilai Pria Dari
Kekayaannya
Sebagai wanita cantik dan kaya, banyak pria kaya
yang ingin melamar Siti Khadijah. Beberapa
pelamar itu adalah orang-orang yang berasal
dari keluarga kaya dan bersedia membayar
berapapun mas kawin yang diinginkan Siti
Khadijah. Tetapi wanita mulia tersebut menolak
lamaran yang datang secara halus. Harta
bukanlah satu-satunya penilaian dalam memilih
pasangan hidup.
4. Menjadi Seorang Janda Terhormat
Di masa kehidupan seorang Siti Khadijah, wanita adalah
kaum yang dikucilkan dan tidak ada harganya, apalagi
seorang janda. Siti Khadijah pernah diceraikan suaminya,
tetapi beliau justru memiliki takdir sebagai pendamping
seorang Rasulullah. Inilah bukti bahwa tidak selamanya
seorang janda itu hina dan boleh dipandang sebelah mata
(seperti cap yang diberikan masyarakat hingga saat ini).
Jika sang wanita bisa menghormati diri dan perilakunya,
maka status apapun yang disandang, dia pantas menjadi
wanita mulia yang suatu saat akan memuliakan seorang
pria dan keluarganya.
5. Istri Yang Taat Pada Suami
Dibandingkan dengan pria kaya raya yang melamar Siti
Khadijah, kekayaan Rasulullah saat menikahi Siti
Khadijah tidaklah besar. Tetapi Siti Khadijah memilih
pria dengan akhlak mulia. Beliau tahu bahwa tugas
seorang istri adalah mendampingi suami. Siti Khadijah
juga taat dan tidak membawa nama besar keluarganya
atau kekayaan yang dimiliki untuk mengurangi rasa
hormatnya pada Rasulullah. Pilihlah pria yang taat dan
memiliki akhlak mulia, juga pria yang rajin dan pantang
menyerah menjemput rezeki halal.
Video 2
"Hai orang-orang mu'min, jika kamu
menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu."
Quran Surat Muhammad Ayat 7
TERIMA KASIH
JAZAKALLAHU
KHAIRAIN
SYUKRON
KATSIIRON YAA
UKHTY ;)

Вам также может понравиться