Вы находитесь на странице: 1из 26

DASAR-DASAR

DIAGNOSTIK
PARASITOLOGI
dr. Kresnawati Wahyu Setiono, MCTM & dr Dwita. A. Deo, M.Sc
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PARASITOLOGI

■ Ilmu yang mempelajari organisme parasit


■ Protozoa, helminthes, arthropoda, insecta, mollusca
■ Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup
masing-masing parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang
ditimbulkannya
Segitiga epidemiologi
Sumber infeksi
Apa yang harus dipelajari

■ Epidemiologi
■ Etiologi
■ Morfologi
■ siklus hidup
■ Anamnesis
■ Gejala klinis
■ Diagnosis
■ Differential diagnosis
■ Terapi
Pintu masuk

■ Kulit
■ Oro-fekal
■ Inhalasi
■ Darah
■ Transplasental
■ Lewat vagina/penis
PROTOZOA
Protozoa

■ Mikroorganisme 1 sel
■ Ciri-cirinya:
o Organisme uniseluler (bersel tunggal)
o Eukariotik (memiliki membran nukleus)
o Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
o Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
o Hidup bebas, saprofit atau parasit
o Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
o Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Morfologi protozoa

Struktur sel protozoa terdiri dari :


a) Sitoplasma dan b) Inti
Sitoplasma, td:
■ Ektoplasma
Adalah bagian luar dari organisme yang terdiri dari hialin, dan berfungsi sebagai
pelindung tubuh, alat gerak & panca indera.
■ Endoplasma.
Adalah bagian dalam dari organisme, tampak bergranula, yg mengandung
makanan & berfungsi untuk reproduksi.
Perkembangan ektoplasma
Penggerak dari Organela
– Pseudopodia.
Merupakan proses perpanjangan sementara
dari ektoplasma (sebagai alat gerak), dapat
ditemui pd golongan Rhizopoda
– Flagela
Alat gerak yg berupa filamen ,berbentuk
seperti tali panjang & halus, dapat ditemui
pd golongan Zoomastigophorea
– Silia
Alat gerak yg berupa filamen seperti jarum
pendek, menutupi seluruh permukaan
tubuh, dpt ditemui pd golongan Ciliatea
Vakuola kontraktil/makanan
■ Terdapat di dlm endoplasma, berfungsi sbg alat ekskresi, dpt ditemui pd
Balantidium coli
■ Organ pencernaan tidak sempurna
■ Sebagai contoh seperti sitostoma (“cell mouth”) & sitofaring pd B. coli.

Dinding sista
■ Berupa dinding tebal yg bersifat resisten atau sebagai pelindung, seperti pd
dinding stadium sista protozoa.
Struktur Amoeba
Struktur inti beberapa spesies amoeba
a, Entamoeba histolytica; b,E. coli ; c, E. gingivalis ;
d, E. polecki ; e, Endolimax nana ; f,Iodamoeba
butschlii; g, Dientamoeba fragilis; h,Hartmanella
hyalina (Faust & Russell, 1953)
Pembentukan sista

Protozoa mengalami perubahan bentuk dari yg aktif bergerak (trofozoit) menjadi


bentuk tidak aktif, shg alat geraknya hilang, tertutup dinding yg melindungi, &
bentuk ini disebut SISTA.
■ Sista: tahan thp lingkungan luar & merupakan stadium infektif bagi inang
manusia.
■ Untuk mencapai hospes baru sista protozoa memerlukan penularan secara
mekanik, seperti sebagai pembawa (carrier) atau lewat vektor perantara (lalat,
kecoak), makanan & minuman yg terkontaminasi sista .
Reproduksi

■ Protozoa: stadium trofozoit & sista


■ Protozoa:dpt memperbanyak diri dlm bentuk trofozoit.
Cara memperbanyak diri parasit protozoa
ada beberapa tipe:
Memperbanyak diri secara aseksual
- Pembelahan binair sederhana
Di dlm proses ini parasit membelah
secara longitudinal atau transversal
menjadi 2, selanjutnya menjadi 4.
Reproduksi aseksual

Pembelahan berulang atau sckizogoni


Pada proses ini lebih dari 2 individu baru terbentuk, seperti pd Plasmodium.
Semula inti parasit membelah berulang kali diikuti pembelahan sitoplasma.
Apabila pembelahan inti sudah lengkap dinding sckizon pecah, sehingga
organisme anak akan keluar.
Demikian daur hidup terus berulang.
Reproduksi secara seksual

Konjugasi
■ Pada proses ini, 2 individu untuk sementara waktu bersatu & saling menukar
material isi inti. Setelah selesai pertukaran isi material inti, maka 2 individu
tersebut berpisah kembali.
- Singami
■ Pada proses ini, individu yg berlainan jenis kelamin, yaitu gamet jantan
membuahi gamet betina shg menghasilkan zigot, seperti pd Plasmodium.
Tugas Protozoa (18)

■ Entamoeba hystolitica ■ Plasmodium falciparum,


■ E. coli, ■ P. vivax,
■ Giardia lamblia, ■ P. ovale,
■ P. malariae
■ Trichomonas vaginalis,
■ Tripanozoma cruzi,
■ Balantidium coli,
■ T. brucei,
■ Cryptosporidium parvum, ■ Leismania braziliensis
■ Naegleria fowleri ■ L. tropica
■ Acanthamoeba sp ■ Toxoplasma gondii
■ Balamuthia mandrilaris
HELMINTH
Pendahuluan

■ Berdasarkan taksonomi, helmin dibagi 2:


1. Nemathelminthes (nema=benang)
2. Platyhelminthes (cacing pipih)
■ Platyhelminthes dibagi dua:
1. Trematoda (cacing daun)
2. Cestoda (cacing pita)
Berdasarkan atas daur hidup, dibagi menjadi 3 tipe / jenis :

Tipe 1 :
 langsung
 telur berembrio keluar dari inang
 menetas  reinfeksi dalam 2 - 3 jam dari anal ke mulut
 tidak mencapai tanah / mencapai tanah tanpa periode
perkembangan / periode perkembangan 18 - 25 hari
 termasuk :
Enterobius vericularis  enterobiasis
Trichuris trichiura  trikuriasis (trichuriasis)
Tipe 2 :
 modifikasi langsung
 telur keluar bersama tinja inang  tanah
 memerlukan periode perkembangan dalam tanah  telur
masak
 bilamana tertelan, menetas  larva menembus mukosa
lambung  sirkulasi darah  jantung  paru  trachea
 usofagus  intestinum tenue  cacing dewasa
 termasuk :
Ascaris lumbricoides  askariasis (ascariasis)
Toxocara caris  toksokariasis (toxocariasis)
Tipe 3 :
 penetrasi kulit
 telur keluar bersama tinja inang  tanah
 menetas dlm tanah  larvae mengalami perkembangan  larva
infektif  penetrasi kulit manusia
termasuk : Ancylostoma duodenale - Ankilostomiasis (Ancylostomiasis)
Necator americanis
 menetas dalam tanah  larvae dapat :
- autoinfeksi inang dari daerah anal
- perkembangan dlm tanah  cc. dewasa hidup bebas
- perkembangan dlm tanah  larva infektif  penetrasi kulit manusia
- termasuk : Strongyloides stercoralis
strongilodiasis (strongylodiasis)
Tugas Helminth (19)

■ Ascaris lumbricoides ■ Cutaneous larva migrans


■ Trichuris trichiura ■ Visceral larva migrans
■ Anisakis ■ Spirometra sp
■ Enterobius vermicularis ■ Taenia sp
■ Strongyloides stercoralis ■ Fasciola hepatica
■ Hookworm ■ Schisostoma japonicum
■ Cappilaria philippinensis ■ Opistochis viverinii
■ Wuchereria bancrofti ■ Schisostoma hematobium
■ Brugia malayi/timori ■ Echinococcosis sp
■ Trichinella spiralis

Вам также может понравиться