Вы находитесь на странице: 1из 19

Assalamualaikum

PEMANFAATAN
TEKNOLOGI LIDAR DAN
PENGINDERAAN JAUH
DENGAN WAHANA UDARA
DALAM PEKERJAAN
EKSPLORASI
TAMBANG BATUBARA
Tambang Terbuka
Tambang terbuka adalah
metode penambangan yang
segala kegiatan
penambangan
dilakukan di atas permukaan
bumi / berhubungan dengan
udara luar.
ABSTRAK
Saat ini, kebutuhan akan energi telah mendorong
meningkatnya permintaan pada produk dari industri
tambang batubara. Permasalahan dalam pekerjaan
eksplorasi tambang batubara.
Dalam aplikasi pemetaan, LIDAR dan penginderaan 4
jauh dengan wahana udara diintegrasikan dengan
ortofoto.
Kualitas informasi geometrik yang dihasilkan dapat
mencapai tingkat akurasi sub-meter atau < 50cm.
Dimasa mendatang dengan semakin majunya sensor
optik-elektrik, sistem tele-kontrol, dan sistem auto-pilot,
maka diharapkan pekerjaan survei pemetaan berbasis
fotogrametri akan semakin mudah dan murah
PENDAHULUA
N
› Informasi geospasial diperlukan
dalam pengelolaan kawasan sumber
daya alam, termasuk juga industri
pertambangan, minyak dan gas.
GeoInformasi berperan mulai dari
eksplorasi, eksploitasi, sampai
reklamasi kembali kawasan.
› Teknologi LIDAR dan penginderaan
jauh (inderaja) adalah pilihan yang
tepat untuk menurunkan geoinformasi
yang diperlukan. Teknologi LIDAR dan
inderaja kini menjadi bagian dari alat
yang biasa digunakan dalam industri
pertambangan, dan migas.

6
› Tulisan ini memperkenalkan
teknologi LIDAR dan inderaja
dengan wahana udara sebagai
platform pembawa sensor yang
dapat merekam obyek dari udara.
Sistem ini memiliki kemampuan
produksi geoinformasi dengan
karakteristik, antara lain cepat
dalam proses produksi, berbiaya
rendah, mudah digunakan di
lapangan (portabel), resiko kecil,
dan menghasilkan akurasi yang
dapat diterima.

7
PERBANDINGAN
PEMETAAN
8
TERESTRIAL,
FOTOGRAMETRI
DAN LIDAR
Terestrial Fotogametri LIDAR

Luas Area Efektif Relatif kecil Relatif luas (>1000 Relatif luas
(<1000 Ha)
Ha) (>1000 Ha)

Ketelitian Relatif Relatif Tinggi Relatif Kurang


Tinggi (0.2-
Planimetrik
(0.3 x factor 1 m)
skala peta)

KetelitianTinggi Relaif Relatif Kurang RelatifTinggi


Kurang (10-
(0.2- 15 cm) 9
1 m)
Kecepatan Proses Relatif Lama Relatif Sedang RelatifCepat

Biaya Mahal Murah RelatifMurah

Jumlah Informasi Pada Objek Sebanyak yang Sebanyak


mampu yang
yang diukur
diinterpretasikan mampu
dari foto yang ada diinterpretasika
n
dari foto yang
ada
APLIKASI
TEKNOLOGI
LIDAR DAN
FOTOGRAMETRI
DALAM
PEKERJAAN
EXPLORASI
TAMBANG
Pemetaan dengan metode fotogrametri tidak
tepat apabila produk akhir yang ingin di
dapatkan adalah peta topografi. Diterapkan 1
1
untuk area dengan tutupan lahan berupa
hutan. Karena untuk mendapatkan informasi
ketinggian dari metode fotogrametri,
diperlukan sepasang sinar dari dua foto
yang bertampalan
INTEGRASI FOTOGRAMETRI
DAN LIDAR
Pengambilan data LIDAR dan foto
udara dilakukan secara bersamaan
1
dengan menggunakan wahana yang 3
sama (misal : pesawat/fixed wing).
Oleh karena itu, dalam perencanaan
harus memperhitungkan mengenai
teknis pengambilan data LIDAR
maupun foto udara.
SISTEM REFERENSI
LIDAR DAN
FOTOGRAMETRI
14
Dalam kegiatan penambangan batubara,
peta topografi yang digunakan merupakan
peta yang memiliki arti fisik dipermukaan
bumi, khususnya untuk tinggi yang
digunakan yaitu tinggi orthometrik dimana
bidang acuannya adalah geoid atau MSL
(Mean Sea Level).
1
5
PROSES
PENGOLAHAN DATA
1
LIDAR 6
Untuk pengolahan data mentah (raw data)
dilakukan oleh vendor masing-masing. Adapun
produk yang dihasilkan data LIDAR dalam
format LAS dan ASCIL, yang digunakan untuk
pengolahan data selanjutnya yaitu DEM, DSM,
dan kontur.

1
7
Langkah pertama yang dilakukan adalah
dengan mendownload data carrier fasa
GPS yang dihasilkan oleh base station
dan receiver yang ada pada pesawat.

1 Data ini kemudian diolah dengan


menggunakan software GPS
postprocessing yang akan menghitung
solusi akurasi kinematic sepanjang
lintasan pesawat.
1
8

Kedua dari post-processing adalah


membuang data yang tidak relevan yang
dikumpulkan selama pengambilan data.
Data yang tidak relevan dibuang dengan
cara menghitung anomali
disebabkan oleh kesalahan sistem
yang 2
waktu, kondisi atmosfer dan bias GPS.
TERIMAKASIH

19

Вам также может понравиться