Вы находитесь на странице: 1из 24

KOMUNIKASI

TERAPEUTIK

Ns. HIDAYATUL Hasni S.Kep


Pengertian
– Menurut Stuart : Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal
antara perawat dan klien , bertujuan untuk memperbaiki pengalaman
emosional pasien.
– Potter – Perry : proses dimana ners menggunakan pendekatan terencana
dalam mempelajari klien.
– Komunikasi terapeutik : komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk
terapi dimana perawat dapat membantu klien mengatasi masalah yang
dihadapinya melalui komunikasi.
Komunikasi dapat menciptakan :
 Hubungan yang terapeutik teknik Komunikasi tepat
 Hubungan Non terapeutik Teknik Komunikasi tdk tepat
Ciri2 komunikasi terapeutik

 Empati : mengerti
sepenuhnya kondisi pasien
tetapi tidak larut dalam
keadaan tersebut
 Rasa Percaya
 Validasi (penegasan)
 Perhatian
Tujuan Komunikasi Terapeutik

1. Membina hubungan interpersonal antara perawat


dan klien
2. Dapat menghargai dan menerima diri sendiri dan
pasien
3. Membantu mengurangi beban perasaan dan
pikiran yang diderita pasien
Perawat Harus :

1. Mengkaji pengalaman pasien


2. Mendorong pasien untuk mengekspresikan perasaan
dan pikirannya
3. Mengenal diri sendiri :
- menyadari perasaan dan nilai yang diyakini
- mampu menjadi panutan
- memperhatikan kode etik
- bertanggung jawab
- menyadari keterbatasan, kelemahan, kelebihan &
kemampuan
Hal yg perlu diperhatikan

1)Memanggil Klien dg nama yang disukai


2)Memberitahu jadwal kegiatan klien
3)Memberitahu prosedur yang akan dan yang akan
dilakukan
4)Menanyakan apa yg dirasakan dan ingin
diketahui klien
5)Menjawab dengan singkat dan jelas terhadap
informasi klien
Hambatan Komunikasi
Terapeutik
Terlalu banyak memberi saran

Memberi informasi yg tidak sesuai kenyataan

Mengalihkan pembicaraan

Menuduh

Bertanya terlalu banyak

Menggunakan kalimat yg bersifat emosional


Hubungan Sosial Vs Hubungan Terapeutik
Komponen Hubungan Sosial Hub. Terapeutik
Hubungan
Saling Membuka Diri Bervariasi K : Membuka diri
P : Membuka Diri, menanggapi saja
Fokus Percakapan Tidak dikenal oleh partisipan Dikenal oleh perawat dan klien
Topik yang tepat Sosial, bisnis, umum, dan tidak Pribadi dan berhubungan dengan perawat
pribadi dan klien
Hubungan Tidak terkait dan Ada keterlibatan dan menggunakan
pengalaman dengan menggunakan pengetahuan pengetahuan yang berkaitan
topik percakapan yang tidak berhubungan
Orientasi Waktu Masa lalu dan masa Sekarang
mendatang
Pegungkapan Ungkapan perasaan dihindari Ungkapan perasaan didorong oleh
perasaan perawat
Pengakuan harkat Tidak diakui Sangat diakui
individu
Teknik Komunikasi Terapeutik
2. Bertanya
 Pertanyaan terbuka :
 Pertanyaan tertutup
1. Mendengarkan :
 Pandang klien ketika berbicara
 Pertahankan kontak mata
 Sikap tubuh yang menunjukan 3. Penerimaan
perhatian  Mendengar tanpa memotong
 Hindarkan gerakan yang tidak perlu pembicaraan
 Anggukan kepala  Menyediakan umpan balik yg
 Condongkan tubuh ke arah lawan menunjukan penerimaan
bicara  Memastikan bahwa tanda
 Ikutsertakan verbal nonverbal sesuai dengan verbal
 Menghindari berdebat,
mengekspresikan keraguan .
Tahap Hubungan Perawat – Klien yg
Terapeutik
Tahap pengenalan dan orientasi
Tahap Pre – Interaksi
 Mengkaji knp pasien butuh
pertolongan
 Menyiapkan diri untuk  Mengenalkan diri, membina
berhubungan dengan klien rasa percaya, memulai
 Mengkaji perasaan sendiri komunikasi terbuka
 Menerima klien apa adanya
 Mengumpulkan data  Mengadakan kontrak dgn klien
tentang klien  Menggali pikiran, perasaan
 Merencanakan pertemuan klien
dengan klien  Mengenal masalah klien
 Merumuskan tujuan
Tahap Kerja

1. Menggali penyebab masalah


klien
2. Meningkatkan pengertian
klien tentang dirinya sendiri
3. Menangani dan mengatasi
masalah klien
Tahap perpisahan/ terminasi

1. Menyiapkan klien untuk


berpisah dengan perawat
2. Menilai kemajuan klien
3. Menggali perasaan yang timbul
saat perpisahan
Teknik Komunikasi Yang Kurang
Tepat

1. Memberi jaminan kepada


pasien
2. Memberikan komentar
klise
3. Memberikan saran yang
tidak tepat
4. Mengubah pokok
pembicaraan
5. Respon perawat
Komunikasi Terapeutik Pada
Kelompok Khusus

Komunikasi Terapeutik
Pada Anak

Usia tumbuh kembang anak

Cara berkomunikasi dengan


anak

Metode yang digunakan

Langkah dalam berkomunikasi

Peran Orang Tua


Sikap Dalam berkomunikasi
Sikap Berhadapan : berhadapan langsung
dengan anak

Sikap Mempertahankan Kontak : menghargai klien

Sikap Membungkuk Kearah Pasien : menunjukan


keinginan untuk mendengarkan

Sikap Terbuka : posisi kaki tidak melipat, tidak


melipat tangan

Sikap Tetap Rileks


Komunikasi Sesuai Tumbuh Kembang
Bayi (0 – 1 tahun

Komunikasi pada bayi dilakukan dengan melalui gerakan – gerakan


bayi, gerakan tersebut merupakan sebagai komunikasi yang efektif
untuk bayi.

1. Belum dpt menggunakan kata – kata


2. Kebutuhan dikomunikasikan dg
1. Sentuhan
mengungkapkan tingkah laku yg non 2. Mengusap
verbal dan mengeluarkan suara2, 3. Menggendong
3. Membina rasa percaya percaya thdp
hub tali kasih bayi dan org tua 4. Memangku
4. Berpusat dari bayi dan ibunya.
Toddler ( 1 – 3 tahun)

1. Membina kemandirian dan cara berpikir


pre operasional
2. Berpikir egosentrik : tidak mampu
menempatkan situasi dan perspektif org
lain kpd diri sendiri
3. Negativisme : jika kita marah terhadap
kesalahan yg dilakukannya
mengakibatkan anak mengamuk
4. Lakukan teknik bermain
MASA PRA SEKOLAH (3 – 5 Tahun)

1. Egosentri : kom
1. Memberitahu apa yg
berpusat pada
terjadi pd anak
dirinya sendiri
2. Beri kesempatan
2. Keingintahunan
anak untuk
tinggi
menyentuh alat
3. Inisiatifnya tinggi
pemeriksaan
4. Kemampuan
3. Nada suara lambat,
berbahasa mulai
pelan,
meningkat
4. Hindarkan sikap
5. Mudah merasa
mendesak
kecewa dan rasa
5. Memberikan
bersalah
mainnan
Usia Sekolah

1. Gunakan kata yang sederhana


yg spesifik
2. Jelaskan sesuatu yg membuat
ketidakjelasan pd anak
3. Jelaskan arti fungsi dan
prosedur tindakan
4. Jangan menyakiti dan
mengancam
5. Membina hubungan dengan
teman sebaya
Teknik komunikasi pd anak usia
sekolah

 melalui orang lain atau pihak ketiga : tidak lgsg bertanya pada anak
 Berikan waktu untuk anak agar bercerita agar anak bertambah
dekat dengan perawat
 Libatkan orang tua jika anak malu – malu
 Hindari pendekatan yg mendadak, terlalu cepat, kontak mata yang
terlalu lama.
 Ajak anak untuk bercerita
 Meminta anak untuk menyebutkan keinginannya
 Mengetahui keluhan anak
 Berikan kesempatan pada anak untuk berbicara tanpa keberadaan
orang tua
 Berbicara dengan tenang, tidak terburu – buru dan percaya diri.
 Fasilitasi anak untuk menyampaikan respon dan minta anak untuk
mengekspresikan perasaannya
 Biblio terapi : gunakan majalah /buku untuk mengekspresikan
perasaannya, isi dari buku tersebut
Komunikasi dengan orang
tua Anak
 Anjurkan orang tua untuk berbicara
 Arahkan ke fokus pembicaraan
 Mendengarkan
 Diam
 Empati
 Meyakinkan kembali
 Memberikan kemungkinan apa yang terjadi
 Menghindari hambatan dalam berkomunikasi
Komunikasi pada
lansia
 Membutuhkan perhatian khusus
 Perhatikan perubahan fisik, psikologi, emosi, dan sosial
 Bina trust : memperkenalkan diri, tujuan, dan lamanya
berinteraksi
 Menggunakan pertanyaan terbuka
 Dorong pasien untuk berbicara
 Ciptakan lingkungan yg nyaman
 Perhatikan kondisi fisik klien selama wawancara
Prinsip komunikasi dgn lansia

1. Berbicara sesuai tingkat pemahaman klien


2. Menjadi pendengar yg setia , sediakan waktu untuk
ngobrol
3. Pastikan alat bantu dengar berfungsi dengan baik
4. Jgn berbicara keras apalagi berteriak
5. Berdiri di depan klien
6. Jgn gunakan kalimat yg pendek dan sederhana
7. Beri kesempatan klien berbicara/ mengungkapkan
perasaan
8. Tanyakan respon pasien setelah berkomunikasi

Вам также может понравиться