Kasus I Modul BS – 2A

Jalan – Jalan di Lapangan Monas

Kelompok 5
Sasha Anka Dilan Sarah Putri Fabiola
Shavira Putri Pratama Sarah Hayati
Siska Armaiti Futri Sara Bidadara Hawa
Stella Alvianita Putri Sarah Shadiqa
Syarifah Nazilah Syarah Musyarofah
Syahreza Nazhara
 Gambaran Umum
Klarifikasi Istilah

Penetapan Masalah

Analisis Masalah

Hipotesis

Penjelasan Sementara

Tujuan Pembelajaran

Learning Issue

Pembahasan

Kesimpulan
 Skenario kasus
Andi dan teman-teman bermain sepakbola di
lapangan monas. Melakukan pemanasan 15 menit.
Andi menendang bola ke arah gawang.

Setelah bermain selama satu jam andi dan teman-

temannya kelelahan
 Klarifikasi istilah asing
Sendi : tempat penyatuan/sambungan antara 2 atau
lebih tulang rangka agar bisa di gerakkan.

Lelah : hasil akumulasi produk akibat metabolisme tubuh

dan di tambah dengan mekanisme kontraksi otot.

Pemanasan : kegiatan persiapan tubuh untuk meningkatkan

frekuensi jantung dan penguluran otot yang bertujuan
mempersiapkan emosional, fisiologi dan psikologi.

Olahraga : suatu kegiatan yang dimana untuk menguatkan

dan menyehatkan tubuh.
PENETAPAN MASALAH
Andi dan teman-temanya mengalami penguluran otot
saat pemanasan

Mekanisme gerakan saat menendang bola disebabkan

kerja sama antara sendi,otot, dan tulang

Otot yang berperan berhubungan mempengaruhi

mekanisme timbulnya kelelahan
 Olah Raga
Anatomi Histologi / fisiologi
Biokimia
gerak
metabolisme Lelah otot
otot
Lelah otot
tulang
Struktur otot
sendi & tulang
 HIPOTESIS
Andi dan temannya mengalami kelelahan dikarenakan
adanya penumpukan asam laktat yang menyebabkan
sakit pada betis
 Penjelasan sementara
Anatomi
Meliputi gerak, tulang, otot, dan sendi.
Pada gerak meliputi fleksi dan ekstensi.
Pada tulang dimulai dari tulang panggul sampai phalangs.
Pada otot ada beberapa otot yang terlibat ketika dia
menendang.
Dan begitupula dengan sendi, menggunakan sendi
sinartosis, diartosis, dan amfiartosis.
Histologi dan biokimia

Terjadi proses metabolisme, kontraksi otot dan kelelahan otot.

Dan adanya struktur otot dan tulang tersebut.

Fisiologi

Kenapa bisa terjadi lelah otot.

 Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi lower extrimity
yang bertanggung jawab dalam suatu gerakan.
Mahasiswa mampu menjelaskan proses biokimiawi pada
proses kontraksi otot
Mahasiswa mampe menjelaskan histologi dari lower
extrimity dalam ketahanan dan kekuatan kerja otot.
Mahasiswa mampu menjelaskan proses kimia yang
bertanggung jawab atas kelelahan otot
Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan histologi dari
proses biokimia pada saat seseorang melakukan pemanasan
Superficial Muscle of Left Thigh
Anterior View
Iliopsoas
Psoas Mayor
Fleksi paha
Fleksi vetebra lumbal ke arah lateral
Fleksi trunkus saat paha tidak bergerak
Iliakus
Fleksi paha saat pelvis diam
Fleksi trunkus saat paha tidak bergerak
Psoas Minor
Fleksi pelvis pada kolumna vetebra
Membantu psoas mayor
Pektineus
Fleksi dan abduksi paha

Aduktor Longus
Aduksi, rotasi ke arah lateral, fleksi paha
Penyelaras selama fleksi dan ektensi paha

Grasilis
Aduksi paha
Fleksi dan rotasi tungkai ke arah medial

Vatus Medialis
Ekstensi tungkai pada lutut
Sartorius
Fleksi tungkai pada paha
Fleksi paha pada pelvis

Tensor Fasia Lata

Membantu saat fleksi, abduksi, dan rotasi paha ke arah medial

Rektus Femoris
Ekstensi tungkai di lutut dan fleksi paha di panggul

Vatus Lateralis
Ekstensi tungkai pada lutut

Vatus Intermedius
Ekstensi tungkai pada lutut
Deep Muscle of Left Thigh
Anterior View
Superficial Muscle of Left Thigh
Posterior View
Gluteus Medius
Abduksi dan rotasi paha ke arah lateral
Menstabilkan pelvis pada femur selama berjalan

Biseps Femur
Fleksi dan rotasi secara lateral tungkai pada lutut
Kepala panjang mengekstensi paha

Gluteus Maksimus
Ekstensi dan rotasi paha ke arah lateral
Ekstensi panggul terhadap tahanan

Aduktor Mangus
Aduksi, rotasi ke arah lateral, dan fleksi paha
Penyelaras selama fleksi dan ekstensi
Semitendinosus
Fleksi dan rotasi secara medial tungkai pada lutut
Ekstensi paha dan panggul

Semimembranosus
Fleksi dan rotasi secara medial tungkai pada lutut
Ekstensi paha dan panggul
Deep Muscle of Left Thigh
Posterior View
Piriformis
Rotasi paha ke lateral
Abduksi paha yang terefleksi
Menstabilkan pelvis pada femur

Obturatorius Internus
Rotasi paha ke lateral
Abduksi paha yang terefleksi
Menstabilkan persendian panggul

Kuadrus Femoris
Rotasi paha ke arah lateral
Superficial Muscle of Left Leg and
Foot
Anterior View
Gastroknemius
Plantar memfleksi kaki
Fleksi tungkai pada lutut

Soleus
Plantar memfleksi kaki
Penting pada postur

Fleksor Digitorum Longus

Fleksi keempat jari kaki lateral
Fleksi plantar pada kaki
Ekstensor Hallucis Longus
Ekstensi ibu jari kaki
Dorsifleksi kaki dan membantu inversi kaki

Tibialis Anterior
Dorsifleksi kaki dan inversi kaki

Ekstensor Digitorum Longus

Ekstensi lateral empat jari kaki
Dorsifleksi kaki
Superficial Muscle of Left Leg and
Foot
Medial View
Fleksor Hallucis Longus
Fleksi ibu jari kaki
Plantar memfleksi kaki
Aktif dalam pergerakan berjinjit

Tibialis Posterior
Inversi kaki
Membantu dalam fleksi plantar pada kaki
Superficial Muscle of Left Leg and
Foot
Lateral View
Superficial Muscle of Left Leg and
Foot
Posterior View
Deep Muscle of Left Led and Foot
Posterior View
Plantaris
 Membantu gastroknemius dalam fleksi plantar
pada kaki dan fleksi tungkai
Popliteus
 Rotasi tibia ke medial pada femur dengan kaki
tidak menginjak tanah
 Rotasi femur ke lateral dengan kedua kaki tegak
Struktur Tulang dan Fungsinya
 Fungsinya
Tulang panggul (coxae) : sebagai penyambung tubuh
bagian atas,bagian bawah dan
penyanggah organ bagian perut.
Tulang rusuk (ilium) : melindungi sistem eksresi,sistem
pencernaan dan pinggul.
Tulang duduk (iscium) : untuk menanggung berat tubuh
ketika duduk dan berdiri.
Sacrum : melindungi bagian akhir tulang belakang.
Femur : sebagai tempat produksi sel darah merah dan
sumsum tulang.
Patella : membungkus dan melindungi sendi
lutut,memperluas sudut gerak tulang paha.
Fibula : memberi lampiran untuk otot memberikan
banyak dukungan dan kekuatan kekaki.
Tibia : untuk gerak,keseimbangan,tempat diposit
mineral (Ca,fosfor dan hematopoisis).
Tarsal : sebagai tuas bagi otot-otot betis.
Metatarsal : membagi beban pada
tubuh,mengadaptasikan tubuh pada tanah yang tidak
merata.
Rangsangan pada sebuah saraf motorik (yang mensarafi
serabut otot) pada ujung saraf motorik mensekresi
neurotransmiter asetikolin.

Asetikolin akan menyebabkan retikulum sarkoplasmik

melepas sejumlah kalsium (yang tersimpan dalam
retikulum sarkoplasmik) kedalam miofibril.
Ion kalsium dan pembongkaran ATP yang
menghasilkan energi menimbulkan kekuatan
menarik filamen aktin&miosin, yang
menyebabkan gerakan bersama-sama sehingga
menghasilkan proses kontraksi
Kemudian dalam satu detik ion kalsium dipompa
kembali kedalamretikulum sarkoplasmik tempat
ion kalsium disimpan.
Kembalinya ion kalsium menyebabkan kontraksi
otot berhenti.
Otot tidak pernah istirahat benar, tetapi selalu
dalam kondisi tonus otot, yang berarti siap untuk
bereaksi terhadap rangsangan.
 Reaksi Biokimia pada saat Kontraksi Otot
Tahap dalam kontraksi

1. Pelepasan impuls neuron sensorik

2. Pembebasan transmitter (asetilkolin) di motor endplate

3. Terikatnya asetilkolin pada reseptor asetilkolin nikotinik

4. Meningkatnya hantaran Na+ dan K+ di membran endplate

5. Pembentukan potensial endplate

6. Pembentukan potensial aksi di serat otot

7. Penyebaran depolarisasi ke arah dalam di sepanjang tubulus T

8. Pembebasan Ca+ dari sisterna terminal retikulum sarkoplasma dan difusi ke filamen tebal
dan tipis

9. Pengikatan Ca+ pada troponin C, yang memanjangkan tempat pengikatan miosin pada aktin

10. Pembentukan ikatan-silang antara aktin dan miosin dan pergeseran (sliding) filamen tipis
pada filamen tebal sehingga terjadi pemendekan otot
Kontraksi Otot
 Warna
• Merah
• Putih

Staining
Properties Serat Metabolic
Properties
• Enzymes
• pH Otot • Oksidatif
• Glikolitik

Contractile
Properties
• Fast Twitch
• Slow Twitch
Slow Twich & Fast Twitch
 Potensi Aerobik & Anaerobik
serta kecepatan kontraksi
 Fast Twitch, kemampuan sistem anaerobik

Slow Twitch, Sistem aerobik

 Otot merah tidak cepat lelah

Otot putih cepat lelah

 Otot merah lambat berkontraksi

Otot putih cepat berkontraksi

 Otot merah mampu beroksidasi

Otot putih tidak mampu beroksidasi

Karakteristik Serat Otot Skelet
Tipe Serat

Karakteristik Slow-Oxidative Fast-Oxidative Fast-Glycolytic

Aktivitas Myosin ATP-ase Rendah Tinggi Tinggi

Kecepatan Kontraksi Lambat Cepat Cepat

Daya Tahan terhadap Lelah Tinggi Sedang Rendah

Kapasitas Fosforilasi Oksidatif Tinggi Tinggi Rendah

Enzim untuk Glikolisis Anaerob Rendah Sedang Tinggi

MItokondria Banyak Banyak Sedikit

Kapiler Banyak Banyak Sedikit

Isi Myoglobin Tinggi Tinggi Rendah
Warna Serat Merah Merah Putih
Isi Glikogen Rendah Sedang Tinggi
 Sumber ATP pada otot
Creatine Phospate
Muscle Glycogen

Muscle
Contraction
Sumber Energi Pada Otot
 Cara Melatih Otot Merah &
Putih
:

• intensitas waktu lebih dari 30 menit

• frekuensi latihan diperbanyak

• focus kepada daya tahan

• intensitas waktu kurang dari 15 menit

• frekuensi latihan tidak terlalu banyak

• focus kepada kecepatan

 Protein di Otot
Aktin

Miosin

Tropomiosin

Troponin

Mioglobin
1. Aktin
 Terbentuk dari monomer G-aktin.
 Pada kekuatan fisiologik dan dengan adanya Mg2+, G-aktin
melakukan polimerasi non-kovalen hingga terbentuk filamen
helix-ganda tak larut dinamakan F-aktin

2. Miosin
 Merupakan heksamer asimetrik
 Mempunyai ekor fibrosa yang terdiri atas 2 heliks terpilin

Molekul heksamer terdiri atas :

 1 pasang rantai-berat (heavy-chain)
 2 pasang rantai-ringan (light-chain)
3. Tropomiosin
 Merupakan molekul fibrosa yang terdiri dari 2 buah rantai : α dan β
 Melekat pada F-aktin dalam alur antar-filamen

4. Troponin
Terdapat 3 buah komponen troponin :
o Troponin C : terikat dengan kompleks F-aktin tropomiosin
o Tropomiosin I : mencegah pengikatan kaput miosin dengan
tempat pelekatan F-aktin
o Tropomiosin T : mengikat tropomiosin dan troponin lain

5. Myoglobin
 Merupakan suatu protein monometrik
 Tempat penyimpanan cadangan O2
 Referensi
• Tortora GJ, Derrickson B . Principal of Anatomy and
Physiology: exercise and Skeletal Muscle Tissue. 12th ed . 2009
. Amerika Serikat : John Willey and Sons

• Strength Training Exercise . http://www.mydr.com.au/sport-

fitness/strength-training-exercise.

• K.Murray, Robbert, et all. 2009.Biokimia Harper. Jakarta :

EGC

• Dr. Rer.Physiol. Dr. Septelia Inawati Wanandi.2001.Atlas

Berwarna dan Teks . Jakarta : Hipokrates