Вы находитесь на странице: 1из 36

Laporan Kegiatan

Upaya Kesehatan Masyarakat


Oleh:
Fitria Kusuma W (2006.04.0.0044)
Ingke Ariyanto (2006.04.0.0051)
Melisa Gunawan (2006.04.0.0053)
Nina Amelia (2006.04.0.0055)
Afif Maulana (2006.04.0.0056)
KONSTRIBUSI FAKTOR LINGKUNGAN
TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI
DESA SUKORAME KECAMATAN GRESIK
Pentingnya promkes dalam layanan
puskesmas

Survei program PHBS di tatanan rumah tangga yang


Puskesmas Industri pada tahun 2011 menunjukkan 10
indikator PHBS di tatanan rumah tangga ada yang
masih belum tercapai.

Pemberian ASI eksklusif di desa Sukorame


baru mencapai 42,42% dari target 60%
Rumusan Masalah

1.Apakah penyebab belum tercapainya target


Pemberian ASI Ekslusif di Desa Sukorame, Kabupaten
Gresik?

2. Bagaimana peran serta keluarga(terutama suami),


masyarakat dan pemerintah?

3. Bagaimana penyelesaian masalah?

4.Bagaimana pelaksanaan dan monitoring penyelesaian


masalah?
Tujuan Pembelajaran
Menetapkan, Menentukan prioritas masalah
yang dihadapi puskesmas Industri, serta
penyelesaian belum tercapainya target
program pemberian ASI eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Industri.

Manfaat pembelajaran.
Melatih kemampuan dalam menganalisa
dan memecahkan masalah yang berasal
dari konsep dasar puskesmas.
10 tatanan rumah tangga
PHBS
1. Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan
2. Memberi ASI eksklusif kepada
bayi
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun
10 tatanan rumah tangga
PHBS

6. Menggunakan jamban sehat


7. Memberantas jentik di rumah sekali
seminggu
8. Makan buat dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
dan
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Manfaat pemberian ASI

Bagi bayi Bagi Ibu

 Sebagai sumber gizi  Hemat waktu dan biaya


sempurna  Sebagai kontrasepsi
 Meningkatkan imunitas alamiah
bayi (antibodi)  Membantu mengurangi
perdarahan pasca
 Meningkatkan
melahirkan
kecerdasan dan
 Meningkatkan kadar
kemandirian anak antibodi dalam sirkulasi
 Mempererat jalinan ibu darah ibu
dan bayi
Efek samping pemberian susu
formula
• Meningkatkan resiko asma
• Meningkatkan resiko alergi
• Meningkatkan resiko infeksi saluran
pernafasan
• Meningkatkan infeksi saluran
pencernaan
ISSUE GENDER
 Kesetaraan Gender

: Kesamaan kondisi dan posisi bagi laki-laki dan


perempuan untuk memperoleh kesempatan dan
hak sebagai manusia, agar mampu berperan dan
berpartisipasi dalam segala bidang
Dukungan pihak terkait dalam
pemberian Asi eksklusif
 Beberapa langkah konkret yang diharapkan
1. Suami
• Memperhatikan asupan gizi istri

• Menciptakan kondisi, situasi, suasana yang tenang,


nyaman, penuh kasih sayang dalam meningkatkan
kepercayaan diri ibu un tuk menyusui

• Memberi waktu istri untuk beristirahat yang cukup

• Mendukung melaksanakan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)

• SIAGA dalam mengatasi kesulitan dalam menyusui


Dukungan pihak terkait dalam
pemberian Asi eksklusif
2. Keluarga

 Menciptakan kondisi dan suasana tenang,


nyaman(psikologis)

 Meningkatkan pengetahuan & pemahaman


ibu, ayah tentang ASI

 Memprioritaskan asupan gizi pada BUTEKI

 Menghapus mitos yang tidak mendukung


menyusui
Dukungan pihak terkait dalam
pemberian Asi eksklusif
3. Masyarakat

 Perhatian khusus pada BUTEKI

 Menjadikan menyusui sbg sebuah budaya

 Menggencarkan kampanye tentang


pentingnya ASI

 Meluruskan persepsi tentang mitos, stigma yang


kurang mendukung
Dukungan pihak terkait dalam
pemberian Asi eksklusif
4. Tempat kerja / Dunia Usaha / Perusahaan
• Memberikan cuti hamil dan melahirkan
• Menyediakan ruang menyusui
• Memberi waktu untuk memerah ASI
5. Tempat-tempat Umum
• Mengupayakan adanya ruang ASI di ruang
publik
(terminal,stasiun,bandara,pelabuhan,pusat
belanja)
Dukungan pihak terkait dalam
pemberian Asi eksklusif
6. Pemerintah

• Menyusun kebijakan terkait pelaksanaan


menyusui

• Penyediaan anggaran

• Memastikan RS di Indonesia telah mengikuti


konsep Sayang Bayi dan telah melaksanakan 10
langkah menuju keberhasilan menyusui
KERANGKA Agent :
KONSEPTUAL - ASI
- Susu Formula
- MPASI yang terlalu dini

Environment
Host : Belum Tercapainya
• Ibu: Usia Pemberian ASI
Eksklusif di Desa • Peran suami &
Pengetahuan keluarga
Pendidikan Sukorame tahun • Budaya
Pekerjaan ANC 2011 (42,42% dari • Kebijakan
• Psikososial target 60%) tempat kerja
bagi ibu
menyusui

Health Service:
• Promosi Kesehatan
• Preventif: PERDA
• Kuratif: IMD
• Rehabilitatif: pemberian asi kembali
Metode Pembelajaran
Tabel Rekapitulasi Kajian PHBS di Puskesmas Industri
Tahun 2011
2.
Penilaian kinerja puskesmas
1. Data PK Pus Bidang Promosi Kesehatan di Puskesmas
Industri tahun 2011

2. Rekapitulasi Kajian ASI eksklusif wilayah kerja


Puskesmas Industri, Gresik, tahun 2011
Identifikasi masalah
 Belumtercapainya target ASI eksklusif di desa
Sukorame sebesar 42,42% dari target 60%

 Belumtercapainya target tidak merokok di


dalam rumah di desa Sidokumpul sebesar
59,61% dari target 60% dan di desa Trate
sebesar 44,4% dari target 60%

 Belum tercapainya pemberantasan sarang


nyamuk di wilayah cakupan kerja puskesmas
industri sebesar 77,23% dari target 100%
FLOW CHART
FISH BONE
Penentuan Prioritas Masalah 10 Tatanan Rumah Tangga PHBS
Metode USG
Kriteria
Masalah Bobot Ranking
No U (Urgency) S (Seriousness) G (Growth) ∑ BS
S BS S BS S BS

Kurangnya waktu istirahat yang


1 cukup untuk ibu menyusui yang 3 2 6 2 6 2 6 18 8
bekerja di luar RT

Kurangnya informasi kepada sales


susu formula tentang sasaran
2 2 3 6 3 6 2 4 14 9
konsumen yang tepat ( bayi > 6
bulan)

Tradisi masyarakat yang kuat dalam


3 2 1 2 2 4 1 2 8 12
pemberian MP-ASI Dini

Kurang adanya promosi ASI eksklusif


4 berupa poster, leaflet dan media 1 2 2 2 2 1 1 5 13
cetak lainnya

Kurangnya waktu yang tersedia


5 1 1 1 2 2 1 1 4 14
untuk temu wicara 10 T

Kurangnya penyuluhan tentang ASI


eksklusif kepada bapak-bapak di
6 5 3 15 4 20 4 20 55 2
tempat kerja dan pertemuan bapak-
bapak di desa.

Perhitungan kasar terhadap


7 penghematan uang keluarga tidak 3 3 9 2 6 2 6 21 7
ada
Peran suami dan keluarga dalam
8 mendukung ASI eksklusif masih 5 4 20 4 20 4 20 60 1
kurang
Belum ada peraturan di tempat
9 4 4 16 3 12 4 16 44 3
kerja tentang jadwal ibu menyusui

10 Ruang laktasi yang masih kurang 3 2 6 4 12 4 12 30 5

Belum adanya sosialisasi tentang


11 pengadaan ruang laktasi kepada 2 1 2 2 4 2 4 10 11
pemilik perusahaan

Tingkatkan peran bidan swasta dan


12 2 3 6 1 2 2 4 12 10
RS swasta terhadap program IMD

Kurangnya motivasi ASI Eksklusif sejak


13 3 2 6 3 9 3 9 24 6
ANC

14 Penyuluhan ASI belum efektif 1 1 1 1 1 1 1 3 15

Belum tersedianya tempat untuk


15 3 4 12 3 9 4 12 33 4
penyimpanan ASI
PRIORITAS Masalah
 Kurangnya waktu istirahat yang cukup untuk ibu
menyusui yang bekerja di luar RT.
 Kurangnya informasi kepada sales susu formula
tentang sasaran konsumen yang tepat ( bayi > 6
bulan).
 Tingkatkan peran bidan swasta dan RS swasta
terhadap program IMD.
 Belum adanya sosialisasi tentang pengadaan ruang
laktasi kepada pemilik perusahaan.
 Tradisi masyarakat yang kuat dalam pemberian MP-
ASI Dini.
 Kurang adanya promosi ASI eksklusif berupa poster,
leaflet dan media cetak lainnya.
 Kurangnya waktu yang tersedia untuk temu wicara
10 T.
PRIORITAS masalah
 Kurangnya waktu istirahat yang cukup untuk ibu
menyusui
 Banyaknya promosi dari produk-produk susu
formula
 Tingkatkan peran puskesmas dan RS swasta
terhadap program IMD
 Kurang intensifnya kegiatan promotif dan
preventif
 Tradisi masyarakat yang kuat dalam pemberian
MP-ASI dini
 Kurangnya persiapan ibu dan tenaga kesehatan
untuk melakukan 10T
 Kurangnya waktu yang tersedia untuk temu
wicara 10T
 Penyuluhan ASI belum efektif
Pemecahan Masalah
 Mengadakan lomba yang menunjukkan apakah para
suami terbiasa membantu para ibu untuk mengurus
pekerjaan rumah tangga dan anak, contohnya : lomba
mengganti popok anak.
 Menyebarkan leaflet tentang peran suami dalam
pemberian ASI eksklusif
 Memberikan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan
untuk membuat jadwal pemberian ijin menyusui bagi
karyawannya yang hendak menyusui.
 Penyediaan refrigerator di tempat kerja dan RS swasta.
 Membangun ruang laktasi di tempat-tempat umum.
 Memberikan reward kepada para petugas kesehatan yang
dapat memotivasi ibu hamil untuk kelak memberikan ASI
eksklusif bagi anaknya.
 Membuatkan perhitungan berapa jumlah uang yang bisa
dihemat jika seorang ibu memberikan ASI eksklusif pada
Pemecahan Masalah
 Membangun tempat penitipan anak di tempat kerja.
 Mengajak beberapa instansi dalam menekan ijin promosi
pemasaran susu formula
 Memberikan penghargaan kepada RS swasta yang sudah
menerapkan RS sayang ibu
 Menjelaskan bahwa pemberian ASI dapat menurunkan
angka kesakitan anak sehingga dapat mengurangi angka
ketidakhadiran pegawai.
 Mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk
ikut berperan dalam program pemberian ASI eksklusif dan
menghilangkan tradisi pemberian MP ASI dini
 Membuat poster dan leaflet tentang ASI eksklusif dan
peran suami dalam ASI dengan tampilan yang lebih
menarik.
 Membuat panduan untuk petugas kesehatan mengenai
waktu dan isi dari temu wicara 10T yang baik dan benar.
 Membuat metode penyuluhan yang lebih menarik dan
GANN CHART
BATAS WAKTU

Januari februari
NAMA PETUGAS ANGGARAN 2013 2013
NO. URAIAN KEGIATAN SASARAN TARGET LOKASI INDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB DANA

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Rapat internal Penanggung jawab : Dokter 100% petugas Puskesmas BOK Jumlah kehadian V
Puskesmas kepala puskesmas Puskesmas kesehatan industri Kesiapan
Pelaksana : Petugas memiliki pelaksanaan
 Dokter Puskesmas Promkes persepsi yang kegiatan
 Petugas Promkes Petugas KIA sama Pelaksanaan
 Petugas KIA rapat

2. Mempersiapkan  Penanggung Dokter Persiapan Puskesmas BOK Kesiapan materi V


pelatihan bagi gugat : kepala Puskesmas materi, industri Kesiapan sarana
petugas penyuluh puskesmas Petugas narasumber / dan prasarana
+ pembuatan  Penanggung Promkes pelatih, Kesiapan sumber
leaflet jawab : Petugas Petugas KIA sarana dan
Promkes prasarana
 Pelaksana : pelatihan
 Dokter Puskesmas bagi petugas
 Petugas KIA penyuluh

3. Pelatihan bagi  Penanggung Dokter 100% petugas Puskesmas BOK  Jumlah V


petugas penyuluh gugat : kepala Puskesmas penyuluh Industri kehadiran
puskesmas Petugas KIA meningkat  Kesiapan
 Penanggung Bidan desa pengetahuan nara
jawab : Petugas Perawat desa dan sumber
Promkes Bidan desa ketrampilan  Peningkata
 Pelaksana : Perawat desa n
Dokter Puskesmas Kader pengetahu
Petugas KIA kesehatan an dan
Bidan desa ketrampila
Perawat desa n petugas
Kader kesehatan penyuluh

4 Follow up dengan  Penanggung Pelayanan  Data Puskesmas Cakupan V V V


cara Monitoring jawab : kepala kesehatan penan penanganan
puskesmas swasta ganan ASI Eksklusif
 Pelaksana : ASI sesuai target
 Bidan koordinator EKsklusif sampai akhir
tahun anggaran
kesimpulan
 Berdasarkan kriteria USG maka didapatkan urutan
prioritas masalah sebagai berikut :
1. Peran suami dan keluarga dalam mendukung ASI
eksklusif masih kurang.
2. Kurangnya penyuluhan tentang ASI eksklusif
kepada bapak-bapak di tempat kerja dan
pertemuan-pertemuan bapak di desa.
3. Belum ada peraturan di tempat kerja tentang
jadwal ibu menyusui.
4. Belum tersedianya tempat untuk penyimpanan
ASI .
5. Ruang laktasi yang masih kurang.
Saran
 Bagi DINKES:
Untuk menambah tenaga kesehatan dan
meningkatkan pelatihan bagi petugas, bukan
hanya untuk meningkatkan pengetahuan
tetapi juga sebagai motivator.
Saran
 Bagi Puskesmas :
1. Evaluasi rutin terhadap pelaksanaan
prioritas pemecahan masalah.
2. Lebih meningkatkan kerja sama dengan
pelayanan kesehatan swasta untuk
terlibat dalam program pelaksanaan
motivasi pemberian ASI eksklusif.
3. Monitoring dan evaluasi berkala
terhadap pelaksanaan penyuluhan
4. Monitoring dan evaluasi efektifitas
pencapaian target.
Saran
 Bagi Bidan Desa:
1. Meningkatkan kerja sama dengan puskesma
terkait dalam melaksanakan promosi
kesehatan
2. Menerapkan IMD pada bayi baru lahir
Saran
 Bagi Dokter Muda :
1. Perlunya peningkatan kerjasama antar
tim dan profesionalisme kerja.
2. Memahami dengan baik teori yang
diberikan oleh pembimbing sehingga
dapat diaplikasikan dengan baik di
lapangan.

Вам также может понравиться