Вы находитесь на странице: 1из 40

Jump 1

1. Erimateous  kemerahan pada kulit karena


pelebaran pembuluh darah kapiler
2. Osteolitik  proses penghancuran tulang karena
meningkatnya osteoklas
3. Osteoblastik  proses pembentukan tulang yang
ditandai dengan meningkatnya osteoblas
4. Segitiga Codman  gambaran segitiga pada
pemeriksaan radiologi yang merupakan sisa dari
destruksi tulang
5. Sunburst appearance  gambaran seperti pancaran
sinar matahari yang didapatkan pada pemeriksaan
radiologi
Jump 2 & 3
(Rumusan Masalah dan Hipotesa)
1. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan yang
dialami oleh Salim ?
 Jenis kelamin = lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan
dengan prevalensi 3:2
 Usia = diduga osteosarkoma,sehingga sering terjadi pada usia 10-20 tahun.

2. Bagaimana proses terbentuknya benjolan pada paha Salim yang semakin


membesar sejak 3 bulan yang lalu ?
 Benjolan pada paha dapat terjadi karena adanya mutasi gen TP 53. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan abnormal sel. Pertumbuhan yang abnormal
tersebut kemudian menginvasi jaringan lunak dan menimbulkan reaksi
osteolitik dan osteoblastik sehingga menyebabkan destruksi tulang lokal dan
menimbulkan penimbunan pesrioteum yang baru dan menyebabkan
pertumbuhan tulang yang abortif (kanker) dimana tulang tumbuh lebih cepat
dari normalnya dan menekan jaringan sekitarnya dan mengakibatkan
perubahan bentuk tulang dan timbul benjolan, disamping itu pertumbuhan
tulang yang abortif mengakibatkan distrofi dan atrofi otot sehingga
membatasi gerakan.

25/03/2018 2
3. Bagaimana hubungan Salim yang dibawa ke dukun dengan keluhan yang
dialaminya ?
= Salim dibawa ke dukun mendapatkan tatalaksana atau pengobatan yang kurang
baik/salah memperberat keluhan yang dirasakan oleh Salim.

4. Bagaimana hubungan Salim yang pernah jatuh dari pohon dengan keluhannya ?
 Tidak ada hubungannya. Riwayat trauma disini hanya merupakan faktor pencetus.
Namun , harus tetap diperhatikan karena pada orang yang sudah membawa
“bakat” kanker dalam tubuhnya,peristiwa cedera atau trauma tersebut bisa jadi
awal mula diketahui adanya sel tumor tersebut.

5. mengapa BB Salim terus menurun dan tidak nafsu makan ?


= BB terus menurun  diduga adanya sel kankersel tersebut terus
membelahmembutuhkan energi yang lebh banyak BB menurun.
= tidak nafsu makan  tumor ketika menginvasi jaringan lunak menimbulkan reaksi
dari sistem imun. Reaksi dari sistem imun kemudian menghasilkan hitamin, TNF dan
IL-1.
Kadar histamin yang tinggi menyebabkan peningkatan kerja dari sistem saraf simpatis
dan mengakibatkan peristaltis usus menurun sehingga resistensi lambung meningkat
sehingga menyebabkan tidak nafsu makan.
TNF dan IL-1 yang meningkat mengikuti aliran darah hingga ke hypothalamus dan
menekan pusar lapar di hypothalamus sehingga tidak nafsu makan.

25/03/2018 3
6. Bagaimana interprestasi pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Salim ?
= benjolan erimateous sebesar bola kaki  predileksi dari osteosarkoma .
= venektasi  terjadi akibat adanya benjolan akibat tumor

7. Bagaimana interpretasi pemeriksaan X-ray yang dilakukan pada Salim?


= segitiga Codman terjadi ketika kanker semakin membesar pembesaran
tulang periosteum terangkat.
=osteolitik gambaran radiolusen
=osteiblastik gambaran radiopaq
=sunburst appearancegambaran pancaran sinar matahari yang menembus
jaringan sekitarnya.

8.Mengapa dokter merencanakan pemeriksaan alkali fosfatase, dan open


biopsi ?
= alkali fosfatase  untuk melihat metastasis kanker dan untuk menentukan
stadiumnya.
= open biopsi untuk melihat apakah termasuk tumor jinak atau ganas dan
juga untuk melihat stadiumnya.

25/03/2018 4
9. Apakah ada pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan pada
Salim selain diskenario?
a. Pemeriksaan CT-Scan
b. Pemeriksaan MRI
c. Pemeriksaan angiografi
d. Pemeriksaan bone scan
e. Pemeriksaan LDH

10.Apa dx dan dd pada kasus Salim ?


= dx osteosarkoma
= dd ewing’s sarkoma, osteomyelitis,osteokondroma, giant cell tumor,,
fibrous dysplasia

11.Bagaimana tatalaksana yang dapat diberikan pada kasus salim ?


 Kemoterapi, radioterapi, pembedahan dan amputasi
12. Bagaimana prognosis dan komplikasi pada kasus Salim ?
=prognosis  tergantung dari lokasi dan besarnya tumor dan metastasisnya
= komplikasi  patah tulang dan paget sarkoma

25/03/2018 5
Tumor muskuloskeletal
Jump 4 ( skema)

Tulang Jaringan Lunak

Otot

Etiologi, epid, patofisiologi, Mk

Px fisik dan
penunjang

Dx dan DD

Tatalaksana rujukan

25/03/2018
Prognosis dan 6
komplikasi
Jump 5 (LO)

1. TUMOR MUSKULOSKELETAL

25/03/2018 7
Kondrosarkoma
• Kondrosarkoma ialah tumor ganas dengan ciri khas
pembentukan jaringan tulang rawan oleh sel-sel
tumor dan merupakan tumor ganas tulang primer
terbanyak kedua setelah osteosarkoma.
• Kondrosarkoma biasanya ditemukan pada daerah
tulang femur, humerus, kosta dan bagian
permukaan pelvis.

25/03/2018 9
• Epidemiologi :
• kondrosarkoma lebih sering ditemukan pada pria
daripada wanita.
• Lebih sering ditemukan pada usia 20-40 tahun.
• Gejala :
-Nyeri
-Pembengkakan
-Teraba massa

25/03/2018 10
•Penatalaksanaan :
-Surgery
Langkah utama penatalaksanaan kondrosarkoma
pembedahan karena kondrosarkoma kurang berespon
terhadap terapi radiasi dan kemoterapi. Variasi
penatalaksanaan bedah dapat dilakukan dengan kuret
intralesi untuk lesi grade rendah, eksisi radikal, bedah
beku hingga amputasi radikal untuk lesi agresif grade
tinggi. Lesi besar yang rekuren penatalaksanaan paling
tepat adalah amputasi.

25/03/2018 11
• Kemoterapi
• Kemoterapi, meskipun bukan yang paling utama,
namun ini diperlukan jika kanker telah menyebar ke
area tubuh lainnya. Terapi ini menggunakan obat
anti kanker (cytotoxic) untuk menghancurkan sel-sel
kanker.

25/03/2018 12
• Radioterapi
• Prinsip radioterapi adalah membunuh sel kanker
menggunakan sinar berenergi tinggi. Radioterapi
diberikan apabila masih ada residu tumor, baik
makro maupun mikroskopik.

25/03/2018 13
OSTEOSARCOMA
OSTEOSARCOMA

Epidemiologi
USA
• Insidensi  400 kasus per tahun (4.8 kasus per juta populasi
per tahun < 20 tahun)
• Insidensi laki-laki:perempuan  5,2:4,5 kasus per juta
populasi per tahun
• Insidensi menurut umur:
– Umur 5-9 tahun – 2,6 (hitam) atau 2,1 (putih) kasus per juta populasi
per tahun
– Umur 10-14 tahun – 8,3 (hitam) atau 7 (putih) kasus per juta populasi
per tahun
– Umur 15-19 tahun – 8,9 (hitam) atau 8.2 (putih) kasus per juta
populasi per tahun

25/03/2018 15
Osteosarcoma (Cont..)
Etiologi
Idiopatik.
Faktor risiko: laju pertumbuhan tulang cepat, predisposisi genetik, dan
eksposur radiasi.

Patogenesis dan Patofisiologi


Osteosarcoma dapat terjadi pada tulang mana saja, biasanya pada
daerah metafisis tulang panjang, dengan tulang tersering:
• Femur (42%, 75%-nya di distal)
• Tibia (19%, 80% -nya di proksimal)
• Humerus (10%, 90% nya di proksimal)
• Tengkorak dan rahang (8%)
• Pelvis (8%)
Terdapat beberapa varian osteosarcoma seperti tipe konvensional
(osteoblastik, kondroblastik, dan fibroblastik), telangiektatik,
multifokal, parosteal, dan periosteal.

25/03/2018 16
Osteosarcoma (Cont..)
Manifestasi Klinis
Simtom
• Paling sering: nyeri (terutama saat beraktivitas)
• Fraktur patologis  jarang (kecuali pada tipe telangiektatik)
• Ada atau tidak ada pembengkakan (tergantung pada besar
dan lokasi lesi)
• Sistom sistemik seperti demam dan keringat malam  jarang
Pemeriksaan Fisik
• Massa  dapat teraba atau tidak
• ↓ RoM  jika memengaruhi sendi
• Limfadenopati  jarang

25/03/2018 17
Osteosarcoma (Cont..)
Diagnosis
Lab
• LDH
• ALP
• CBC
• AST, ALT, bilirubin, albumin
• Level elektrolit
• BUN, kreatinin
Imaging
• Plain radiograph
• Bone scanning
• CT
• MRI
25/03/2018 18
Osteosarcoma (Cont..)
Gambaran Radiologis:

25/03/2018 19
Osteosarcoma (Cont..)
Pemeriksaan histologis
• Tipe tumor  biopsi
• Respons kemoterapi  reseksi definitif setelah kemo
• Secara umum  adanya osteoid pada lesi, bahkan pada
daerah yang jauh dari tulang (eg paru)
• Temuan histologis berbeda-beda tergantung tipe dari
osteosarkoma.

25/03/2018 20
Osteosarcoma (Cont..)
Staging
Enneking (1980) staging system
• Low-grade tumor, intra-compartmental – IA
• Low-grade tumor, extra-compartmental – IB
• High-grade tumor, intra-compartmental – IIA
• High-grade tumor, extra-compartmental – IIB
• Tumor lain (low- atau high-grade, intra- atau extra-
compartmental) dengan bukti metastasis – III

25/03/2018 21
Osteosarcoma (Cont..)
DD
• Ewing Sarcoma
• Histiocytosis
• Osteomyelitis
• Rhabdomyosarcoma

Tatalaksana
Farmakologi
• Neoadjuvant chemotherapy (Pre-Op)
• Adjuvant chemotherapy (Post-Op)
Surgical
• Biopsi
• Reseksi definitif

25/03/2018 22
Osteosarcoma (Cont..)
Prognosis
Outcome dan prognosis untuk osteosarkoma dipengaruhi oleh
beberapa marker serum, clinical staging, dan respon histologis
terhadap agen-agen kemoterapi.
5-year survival rate pasien terdiagnosa antara 1974-1994
sebesar 63% (59% pada laki-laki, 70% pada perempuan).

25/03/2018 23
OSTEOMA (JINAK)

25/03/2018 24
OSTEOMA (JINAK)

Osteoma adalah tumor jinak yang menyerang jaringan tulang, yang terbatas
dengan karesteristik dengan proliferasidari pada tulang kompak atau consellous dan
umumnya pada endosteal atau periosteal.

EPIDEMIOLOGI
Insiden yang terjadi pada beberapa laporan osteoma lebih banyak terjadi pada
wanita dari pada pria ( dengan perbandingan 3:1).
Osteoma termasuk tumor jinak pada tulang yang tersering menurut WHO yaitu
39,3% di bandingkan tumor jinak pada tulang yang lainnya.

Etiologi
Penyebab osteoma tidak diketahui, kebanyakan penyebab dari osteoma ini
disebabkan oleh
• factor trauma iritasi kronis,
• kelainan congenital dimana terjadi pertumbuhan tulang pada garis tengah dari palatum,
• Infeksi
• kebiasaan-kebiasaan makan yang aneh seperti halnya orang yang mengunyah tembakau
bisa menyebabkan suatu keadaan hyperostosis dan perkembangan yang tidak normal dari
gigi.
Gambaran klinik
Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila ditemukan
dilaporkan bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari pada rahang atas. Osteoma
dapat dapat di identifikasi pada usia 20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan
pada usia yang lebih muda atau bahkan pada usia yang lebih tua.

Adapun gambaran klinik dari osteoma adalah:


• Asymptomatis
• Pertumbuhan lambat, sehingga pasien datang ke dokter sudah dalam keadaan yang lanjut.
Perabaan keras seperti tulang dan bertangkai.
• Tidak nyeri pada tumor.
• Tidak terjadi perubahan pada bentuk wajah kecuali jika lesi tersebut telah meluas dan
membesar .

Gambaran Radiologi
Gambaran osteoma pada medula tulang rahang densitas yang tinggi yang
dikelilingi oleh gambaran radioopak yang berbentuk bundar / lonjong dengan batas tegas.
Ukurannya kurang dari 2,5 cm Gambaran ini dapat ditemui sejak pertumbuhan dan sebelum
adanya perluasan korteks.

25/03/2018 26
Diagnosis Banding
• Osteoma
• Osteoid osteoma
• Osteosarcoma

Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Diagnosis definitive ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi dari
jaringan yang dicurigai.

Penatalaksanaan
Sebaiknya penanganan (terapi dan evaluasi) kasus osteoma yang membutuhkan
koreksi yang dilakukanoleh:
1. Ahli bedah mulut, karena membutuhkan koreksi akibat perluasan tumor kerongga mulut.
2. Ahli penyakit THT, bila dibutuhkan koreksi akibat perluasan kerongga hidung

25/03/2018 27
FIBROSARKOMA

25/03/2018 28
FIBROSARKOMA

Merupakan tumor dari sel mesenkim primitif yang berisikan fibroblas ganas
di dalam jar. Kolagen
Tipe tipe :
• Primer →keganasan fibrobroblastik dari jar. Kolagen
• Sekunder→pada tulang m↑dari lesi preeksis/pascaradioterapi dan
mempunyai prognosis yang buruk
Frekuensi : 10% dari keganasan muskuloskleletal dan 5% dari tumor primer
tulang, dan lebih sering tjd pada laki-laki

Etiologi
Penyebab tidak diketahui
Ada hub. Dengan kondisi mutasi genetik dan tanslokasi kromosom

25/03/2018 29
Manifestasi Klinis

• Fibrosarkoma oral →dapat terjadi pada semua kelompok usia


• Insiden →usia 35-45 tahun
• Usia rata-rata → 40 tahun

Klinis nya : berupa nyeri dan pembesaran pada sisi lesi


Riwayat pembesaran: sering di hubungkan dg adanya trauma
Lokasi : lutuk, proksimal femur, area hip, proksimal lengan atas

Pemeriksaan Fisik : tampak massa submukosa yg tiodak bergaya, berlobus,


terfiksasi, tidak bertangkai, tidak nyeri

25/03/2018 30
Pemeriksaan Penunjang

• Histopatologi: memperlihatkan sel lesi yang membesar , lebih


hiperkromatik, pleomorfik dan nukleus lebih bulat
• Radiologi :didapatkan adanya destruksi area osteolitik pada
periosteal
• Ct scan : didapatkan adanya destruksi tulang
• MRI : mendeteksi lokasi dan ukuran tumor
• Bopsy : dg core- needle biopsi/ fene- needle aspiration

Diagnosa Banding :Dispalasia Fibroma, osteosarkoma, malignan


neurosarkoma
Tatalaksana
- Kemoterapi
- Terapi radiasi, dan intervensi bedah

25/03/2018 31
Rabdomiosarkoma

25/03/2018 32
. Pendahuluan

Rabdomiosarkoma merupakan suatu tumor


ganas yang aslinya berasal dari jaringan lunak (soft
tissue) tubuh, yaitu jaringan otot, tendon dan
connective tissue.
Rabdomiosarkoma merupakan keganasan yang
sering didapatkan pada anakanak. Insidensi tertinggi
pada umur rata-rata 6 tahun dan dapat ditemukan
sejak masa bayi baru lahir sampai dewasa muda.

25/03/2018 33
Etiologi

Penyebab dari Rabdomiosarkoma sampai saat ini


belumjelas namun yang berkaitan dengan peningkatan
prevalensi dari rabdomiosarkoma adalah :
1. Beberapa sindroma genetik
* Neurofibromatosis
* Li-Fraumeni Syndrome

2. Faltor lingkungan
* Parental use of marijuana and cocain
* Intrauterine exposure to X-rays
* Previous exposure to alkylating agents

25/03/2018 34
Patologi Tumor

proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat


dibagi atas 4 fase yaitu :
1. Perubahan ganas pada sel-sel target, disebut
sebagai transformasi.
2. Pertumbuhan dari sel-sel transformasi
3. Invasi lokal (kerusakan jaringan yang tidak berbatas
jelas dengan jaringan normal disekitarnya).
4. Metastasis jauh (implantasi tumor yang terpisah
dengan tumor primernya)

25/03/2018 35
Histologi Rabdomiosarkoma

Secara histologik tumor ini memiliki 5 kategori utama, yaitu :


1. Embrional (sering dijumpai pada bagian genitourinaria
ataupada bagian kepala dan leher)
2. Alveolar (didapati di ekstremitas, perianal dan atau
perirectal).
3. Botryoid embrional (biasanya pada mukosa mulut
denganbentuk tumor seperti polopoid dan buah anggur)
4. Sel Spindel Rabdomiosarkoma (jenis ini sering muncul
didaerah kepala dan leher dan sering di daerah
peratestikuler
5. Anaplastik Rabdomiosarko

25/03/2018 36
Manifestasi Klinik

Tergantung letak tumor, biasanya terjadi hejela


penekanan oleh tumor .
• Massa dari Rabdomiosarkoma dapat dilihat dan
dirasakan, bisa dirasakan nyeri atau tidak.
• Perdarahan pada hidung, vagina, rectum, atau mulut
dapat terjadi jika tumor terletak pada area ini.
• Rasa geli, nyeri serta gerakan dapat terjadi jika tumor
menekan saraf pada area yang terkena.
• Penonjolan serta kelopak mata yang layu, dapat
mengidentifikasi suatu tumor di belakang area ini.

25/03/2018 37
Pemeriksaan Laboratorium

• Pada pemeriksaan darah : anemia akibat


prosesinflamasi/pansitopenia dapat terlihat pada bone
marrow.
• Tes fungsi hati, termasuk pemeriksaan LDH, AST,ALT, alkalin
fosfatase dan level bilirubin
• Tes fungsi ginjal
• Urinalisis (terdapatnya hematuria dapatmengidentifikasi
terlibatnya GU tract dalam prosesmetastase tumor)
• Elektrolit dan kimia darah

25/03/2018 38
Pemeriksaan Radiologi

• Pada foto polos : foto dada sangnat membantu mengetahuiadanya


klasifikasi dan keterlibatan tulang (primer) dan untukmengetahui apakah
terdapat metastase pada paru-paru.

• CT-Scan dada : dilakukan sebagai evaluasi apakah terdapatmetastase di


paru-paru.

• MRI : meningkatkan kejelasan invasi tumor pada organ tubuh terutama


pada orbita, paraspinal, bagian para meningeal.

• Bone scanning : untuk mencari jika terdapat metastase pada tulang

• USG

• Ekokardiografi: untuk mengetahui gangguan jantung sebelum kemoterapi

25/03/2018 39
• TERIMA KASIH

25/03/2018 40

Вам также может понравиться