Вы находитесь на странице: 1из 17

Prolanis Puskesmas Pogalan

dr. AYYESHA YUANITA


 Kanker serviks adalah kanker yang muncul
pada leher rahim wanita.
 Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu
masuk menuju rahim dari vagina.
 Semua wanita dari berbagai usia berisiko
menderita kanker serviks.
Pendarahan Pada Vagina
 Pendarahan tidak normal dari vagina,
termasuk flek adalah gejala yang sering
terlihat dari kanker serviks.
 Pendarahan biasanya terjadi setelah
berhubungan seks, di luar masa menstruasi,
atau setelah menopause.
 Cairan yang keluar tanpa berhenti dari vagina
dengan bau yang aneh atau berbeda dari
biasanya, berwarna merah muda, pucat,
cokelat, atau mengandung darah.
 Rasa sakit tiap kali melakukan hubungan
seksual.
 Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui
penyebabnya.
 Terjadinya hematuia atau darah dalam urine.
 Bermasalah saat buang air kecil karena
penyumbatan ginjal atau ureter.
 Perubahan pada kebiasaan buang air besar dan
kecil.
 Penurunan berat badan.
 Pembengkakan pada salah satu kaki.
 Nyeri pada tulang.
 Kehilangan selera makan.
 Rasa sakit pada perut bagian bawah dan juga
panggul.
 Rasa nyeri pada punggung atau pinggang, ini
disebabkan karena terjadi pembengkakan pada
ginjal. Kondisi ini disebut sebagai hidronefrosis.
 Ada sekitar 15 jenis HPV yang berpotensi
menyebabkan kanker serviks.
 Dua jenis yang paling umum adalah HPV 16
dan HPV 18. Jenis ini menjadi penyebab
kanker serviks pada 70 persen wanita.
 Aktivitas seksual terlalu dini
 Berganti-ganti pasangan seksual
 Merokok
 Sistem kekebalan tubuh yang lemah
 Melahirkan anak: Makin banyak anak yang
dilahirkan seorang wanita, maka risiko
mengidap kanker serviks semakin tinggi.
 Minum pil kontrasepsi atau KB lebih dari
lima tahun
 Cara utama dalam mencegah kanker serviks
adalah mencegah tertular virus HPV.
 Berhubungan seks dengan aman
 Setia pada pasangan
 Screening rutin pada leher rahim
 Vaksinasi
 Berhenti merokok.
 Screening atau pap smear untuk kanker
serviks adalah metode untuk mendeteksi sel-
sel yang berpotensi menjadi kanker.
 Pap smear leher rahim memeriksa kesehatan
sel-sel pada leher rahim. Kebanyakan hasil
tes pada wanita menunjukkan hasil normal.
 Wanita yang pernah berhubungan seks dan
terutama sudah berusia 25-49 tahun,
disarankan untuk melakukan tes tiap tiga
tahun sekali.
 Untuk wanita usia 50-64 tahun, disarankan
melakukan tes lima tahun sekali.
 Vaksinasi HPV atau human
papilomavirus melindungi wanita dari infeksi
jenis virus utama yang menyebabkan kanker
serviks.
 Vaksin akan lebih efektif jika diberikan pada
gadis sebelum aktif secara seksual.
 Tetap disarankan menjalani pap smear secara
rutin meski sudah mendapatkan vaksinasi.
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIAN
ANDA

Вам также может понравиться