Вы находитесь на странице: 1из 36

Audit Energi

Pada
Boiler

PT. ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (Persero)


Pendahuluan

Apa yang disebut Boiler ?


• Suatu bejana tekan dimana air/fluida
dipanaskan oleh gas hasil pembakaran;
• Uap yang dihasilkan digunakan untuk
berbagai proses;
• Merupakan pesawat konversi energi yang
mengubah energi dari pembakaran menjadi
energi yang terkandung dalam uap.
Pendahuluan

STEAM TO
EXHAUST GAS
PROCESS

STACK

ECO-
NOMI-
ZER

VENT
BOILER
BURNER
WATER
SOURCE
BLOW DOWN
SEPARATOR FUEL

BRINE

CHEMICAL FEED
SOFTENERS

Skema dari boiler


Jenis Boiler

Beberapa Klasifikasi Boiler

• Fire Tube Boiler


• Water Tube Boiler
• Packaged Boiler
• Spreader Stoker Boiler
• Chain or Traveling Grate Boiler
• Fluidized Bed Combustion Boiler
• Pulverized Coal Boiler
• Waste Heat Boiler
Jenis Boiler

Fire Tube Boiler (Boiler Pipa Api)

 Air mengalir melalui shell dan menerima panas dari gas pembakaran
yang mengalir melalui susunan pipa api
 Tekanan operasi standar max. 250 psi (16 bar), umumnya kurang
dari 7 ton/jam
 Konstruksi relatif sederhana dan umumnya kokoh serta relatif murah
 Keuntungan, fleksibel terhadap perubahan beban secara cepat
 Kekurangan, lambat dalam mencapai tekanan operasi pada start
dingin.
Jenis Boiler

Water Tube Boiler (Boiler Pipa Air)

 Air mengalir di dalam susunan pipa


dan menerima panas dari luar pipa;
 Tekanan operasi dapat lebih dari 200
bar, atau kapasitas bisa lebih dari
600 MW;
 Cocok untuk produksi uap
superheated dengan jumlah besar;
 Karena konstruksinya untuk beban
besar, relatif lebih mahal;
 Pada kapasitas 10 - 20 MW, bereaksi
cepat terhadap perubahan beban;
 Toleransinya rendah terhadap
kualitas air , perlu pengolahan air
yang baik.
Jenis Boiler

Packaged Boiler

To  Package yang lengkap hanya


Chimney
membutuhkan pipa steam, air,
bahan bakar dan sambungan
listrik;
 Memungkinkan untuk transfer
panas yang tinggi, penguapan
tinggi, transfer panas
Oil
konveksi yang tinggi dan
Burner tingkat efisiensi panas tinggi;
 Diklasifikasikan berdasarkan
jumlah pass (lintasan pipa).
Typical 3 pass, oil fired
package boiler
Jenis Boiler

Pulverized Coal Boiler

 Menggunakan bahan bakar


batubara yang dihaluskan
menjadi serbuk (pulverized);
 Membutuhkan instalasi
penanganan batubara yang
kompleks antara lain crusher
dan coal mill (pulverizer);
 Umumnya digunakan pada
pembangkit tenaga listrik
dengan daya besar.
Jenis Boiler

Fluidized Bed Combustion (FBC)


Boiler
 Menggunakan batubara yang
dihancurkan (crushed);
 Dapat dipakai untuk
pembakaran 840° – 950° C
dengan kapasitas antara
0,5 T/jam sampai 100 T/jam;
 Dapat menggunakan bahan
bakar batubara kualitas
rendah, limbah industri dan
komersial, sekam padi, bagas
dan limbah pertanian;
 Keuntungan lainnya: efisiensi
pembakaran tinggi dan emisi
udaranya rendah (SOx &
NOx).
Jenis Boiler

Waste Heat Boiler

 Menggunakan limbah panas


pada suhu medium dan tinggi;
 Dapat menggunakan
tambahan burner dengan
bahan bakar tambahan jika
kebutuhan uap lebih banyak
dari yang dapat dibangkitkan
oleh limbah;
 Dapat memanfaatkan gas
buang dari gas turbin dan
mesin diesel.
Pengkajian Boiler

Evaporation Ratio
Jumlah kg steam yang diproduksi untuk setiap
kg bahan bakar
Data Benchmark
Efisiensi Evaporation
Bahan Bakar
Boiler Ratio
Oil Fired Boiler 85 + 1 % 13,3 + 0.5
Coal Fired Boiler 82 + 1 % 7 + 0.5
Natural Gas Boiler 88 + 1 % 10,5 + 0.5
Rice Husk Boiler
80 + 1 % 3,8 + 0.2
(FBC)
Pengkajian Boiler

Prinsip Pembakaran
Apa itu pembakaran ?
Proses/reaksi kimia antara bahan bakar dengan Oksigen (O2) dari udara.

Hasil pembakaran
Utama : Karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan disertai energi panas
Lainnya : Karbonmonoksida (CO), abu (ash), NOx, atau sulfur (S)
bergantung pada jenis bahan bakar

C + O2 CO2 + panas
dari bahan bakar dari udara

2H2 + O2 2H2O + panas


dari bahan bakar dari udara

pembakaran
Bahan bakar + Jumlah udara teoritis stoikiometrik Karbondioksida + Uap air +
Nitrogen dan gas-gas lainnya
(kecuali Oksigen)
Pengkajian Boiler

Air Ratio dan Excess Air


Bagaimana menilai suatu pembakaran berlangsung efisien atau tidak ?

Dapat diketahui dari angka perbandingan antara jumlah udara aktual dengan
jumlah udara teoritisnya. Atau dengan melihat seberapa besar kelebihan udara
aktual dari kebutuhan udara teoritisnya (dalam %).

Untuk mengetahui jumlah udara aktual harus diketahui kandungan O2 atau CO2 dalam gas buang
(%volume, basis kering) melalui pengukuran, sedangkan udara teoritis tergantung bahanbakar.

(Jumlah udara pembakaran aktual) ( 21 )


Rasio Udara = =
(Jumlah udara pembakaran teoritisnya) ( 21 - %O2 )

%O2
% Excess Air = X 100%
21 - %O2

Jumlah udara aktual tergantung pada faktor-faktor berikut :


• Jenis bahan bakar dan komposisinya
• Disain ruang bakar (furnace)
• Kapasitas pembakaran atau firing rate (optimum: 70-90%)
• Disain dan pengaturan burner.
Pengkajian Boiler

Hubungan Antara Excess Air, CO2, O2,


dan CO dalam Flue Gas
Komposisi

CO O2

CO2

Deficient Air Excess Air

A B C D E
Pengkajian Boiler

Komposisi Gas Buang Hasil Pembakaran


Pada Gambar-1 hubungan antara udara berlebih dengan gas-gas hasil
pembakaran dapat dijelaskan sbb. :
1. Pada laju udara dibawah kebutuhan teoritisnya (titik A), semua karbon
dalam bahan bakar tidak semuanya diubah menjadi CO2, tetapi lebih
banyak CO yang dihasilkan.
2. Dengan menambah udara (titik B), sebagian CO diubah menjadi CO2 dengan
melepas lebih banyak panas. Komposisi CO dalam gas buang turun tajam
dan CO2 meningkat.
3. Pada titik dimana udara stoikiometrik terpenuhi (titik C), semua karbon
dapat seluruhnya diubah menjadi CO2 pada sistem ideal. Kondisi ini tidak
pernah dapat dicapai.
4. Operasi pembakaran normal (titik D) pada prakteknya dapat dicapai
dengan menambah sedikit udara diatas kebutuhan stoikiometriknya
(excess air) untuk mencapai pembakaran lengkap. Pada kondisi ini, CO2
pada level maksimumnya, dan produksi CO pada level minimumnya dalam
gas buang. Pembakaran paling efisien.
5. Semakin banyak udara ditambahkan (titik E), level CO2 kembali turun
karena bercampur dengan udara lebih. Udara lebih yang tinggi juga
merugikan karena menurunkan temperatur pembakaran dan menyerap
panas berguna dalam gas buang.
Pengkajian Boiler

Profil Pembakaran Di Dalam Boiler


Uap Air Uap Air
CO2 N2 CO2 N2
<O2
Panas hilang Panas hilang
C ideal minimum

Perpindahan panas Bahan D Perpindahan panas


Bahan maksimum
bakar ideal/ teoritis bakar

Rasio
Rasio optimum
ideal

Udara Udara lebih


Uap Air
Uap Air CO2
Bahanbakar
CO2 O2 tak terbakar CO
Panas hilang N2 N2
bersama udara Panas hilang
berlebih bersama bahan
bakar tak terbakar
E A B
Perpindahan panas Perpindahan panas
Bahan tidak merata Bahan
bakar berkurang
bakar

Udara berlebih Udara kurang


Pengkajian Boiler

Flue gas concentrations & Efficiency

Target Flue Gas


Fuel Excess Air Efficiency
Concentrations
O2 (%) CO2 (%) % %
Natural Gas
1–2 11,9 – 12,3 5 – 10 85, 2 – 85.4

Fuel Oil
2–3 15,4 – 15,8 10 – 15 89,0 – 89,2

Coal (Stoker)
3,5 – 5 17,2 – 17,4 20 – 30 81,0 – 82,0

Coal
(Pulverized) 3 – 3,5 13 – 13,5 15 – 20 85,0 – 86,5
Pengkajian Boiler

Efisiensi Boiler
DEFINISI :

Rasio antara panas yang diambil oleh air untuk berubah menjadi uap, dengan energi
total yang terdapat dalam bahanbakar yang dibakar.

 METODA LANGSUNG (direct method)

Panas berguna dalam uap x 100


Efisiensi (%) =
Energi total dalam bahan bakar

 METODA TAK LANGSUNG (indirect method)

Efisiensi (%) = 100% - S (Rugi-rugi/Panas hilang) (%)


Pengkajian Boiler

Rugi-Rugi/Panas Hilang Pada Boiler


 Panas yang terbawa keluar oleh gas buang, tanpa uap air (dry flue gas loss)
 Panas yang terbawa keluar oleh uap air panas, termasuk panas sensibel dan laten
 Komponen bahanbakar yang tak terbakar dan produk pembakaran tak sempurna,
termasuk solid-ash combustible dan CO dalam gas buang
 Kehilangan panas dari dinding boiler melalui isolasi (radiasi dan konveksi)
 Panas yang terbawa keluar bersama air blowdown

B 75% Uap C Gas buang


18%

Bahanbakar Boiler
combustible ash
F
A 100% Efisiensi 75%
4%

heat radiasi dan


konveksi
3% Blowdown
D
E
Metode langsung Metode Tidak langsung
Efisiensi = B/A Efisiensi = 1- (C+D+E+F)/A
Pengkajian Boiler

Efisiensi Boiler : Metoda Langsung

Panas Keluar x 100 Q x (hg – hf) x 100


Efisiensi boiler () = =
Panas Masuk q x GCV

Q : produksi uap (kg/jam)


q : laju bahan bakar (kg/jam)
GCV : nilai kalor bahan bakar (kcal/kg)
hg : entalpi steam jenuh dalam kcal/kg steam
hf : entalpi air umpan dalam kcal/kg air
Pengkajian Boiler

Contoh Metoda Langsung


Type of boiler : Coal fired
Quantity of steam generated : 8 TPH
Steam pressure/ temp : 10 kg/cm2 / 180 oC
Quantity of coal consumed : 1,8 TPH
Feed water temperature : 850 oC
GCV of coal : 4000 kCal/kg
Enthalpy of steam at 10 kg/cm2 pressure : 665 kCal/kg
Enthalpy of feed water : 85 kCal/kg

Boiler efficiency () = 8 x 1000 x (665– 85) x 100


1,8 x 1000 x 4000

= 64,4 %
Pengkajian Boiler

Efisiensi Boiler : Metoda Tidak Langsung


C : Rugi Gas Buang E : Rugi Blowdown
Ts = suhu Cerobong oC Sf
% Blowdown = xM
Ta = Suhu Lingkungan oC Sb - Sf
%CO2 = % CO2 di cerobong
Sf = TDS air umpan (ppm) atau mg/l
% Kerugian = K (Ts – Ta) x 100 Sb = TDS max. air boiler (ppm) atau mg/l
% CO2
Harga K M = make up water (%)
BBM = 0.53
Batubara = 0.64
Natural Gas = 0.40
D dan F Rugi Radiasi, Konveksi dan
L.P.G = 0.43 lain-lain
Rugi Radiasi % = e (1,88-0.43 ln C)
C = kapasitas boiler
e = bilangan natural, 2,7
Catatan Persamaan ini perkiraan kasar
Pengkajian Boiler

Contoh Perhitungan Rugi Gas Buang

In a 12 t/hr oil fired boiler the operating


parameters are as follows
Stack temperature = 240 oC
% CO2 in flue gas = 8 %

Percentage dry flue gas loss = K (Ts – Ta) X 100


% CO2

= 0.53 (240 – 30) X 100


8
= 13,91 %
Pengkajian Boiler
Pengaturan Air Blowdown
Proses penguapan air dalam boiler menimbulkan endapan padat CaCO3 dan CaCO4.
Endapan padat tersebut harus dihindari agar tidak menyumbat pipa-pipa boiler.
Jumlah endapan dapat dikurangi dengan membuang keluar (blowdown) bersama air,
namun blowdown harus diatur sesuai ukuran, sebab apabila berlebihan dapat mening-
katkan jumlah kehilangan energi.

PETUNJUK TDS Sf
% Blowdown = x 100%
Tekanan pada Total Total Endapan Sb - Sf
outlet boiler padatan Alkalinitas padat
psig bar ppm ppm ppm Sf = TDS dalam air umpan (ppm)
atau mg/l
0 - 300 0 - 20 3,500 700 300
301 - 450 21 - 30 3,000 600 250 Sb = TDS max. dalam air boiler
(ppm) atau mg/l
451 - 600 31 - 40 2,500 500 150
601 - 750 41 - 50 2,000 400 100
751 - 900 51 - 60 1,500 300 60
901 - 1000 61 - 67 1,250 250 40
1001 - 1500 68 - 100 1,000 200 20
1501 - 2000 101 - 133 750 150 10
>= 2001 >= 134 500 100 5
Pengkajian Boiler

Contoh Perhitungan Blowdown

TDS air umpan x % Make up water


Blow down (%) =
Maks. TDS air boiler - TDS air umpan

Package boiler dgn batas maks. TDS yg diijinkan 3000 ppm,


persentase make up water 10% dan TDS di air umpan 800
ppm, maka persentase blow down adalah :
= 800 x 10
3000 – 800
= 3,64 %

Bila laju penguapan boiler 3000 kg/hr maka blow down yang
dibutuhkan : = 3000 x 3,64
100
= 109 kg/hr
Pengkajian Boiler

Rugi-Rugi Efisiensi
30

25
Rugi EfisiensiTotal
Rugi-rugi Efisiensi (%)

20
Rugi Flue Gas
15

10

5
Radiasi + Konveksi
Gas dapat bakar/Combustibles (CO)
0
0 20 40 60 80 100
Tingkat Pembebanan (%)
Pengkajian Boiler
Rugi Efisiensi Boiler Karena
Peningkatan Temperatur Flue Gas
10

8
Rugi Efisiensi (%)

0
0 50 100 150 200
Peningkatan Temperatur Flue gas (oC)
Pengkajian Boiler
Kehilangan Panas Radiasi & Konveksi
pada Permukaan Datar Boiler
Perbedaan Temperatur Dalam-Luar (oC)
35

30

25
Rugi Panas (kW/m2)

20

15

10

0
0 100 200 300 400 500 600
Pengkajian Boiler
Efek Laju Air Blowdown
Terhadap Pemborosan Bahan Bakar
4
Temperatur Air Umpan 15.5oC
Bahanbakar Terbuang (%)

% Bahanbakar Terbuang = % Rugi Efisiensi


0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Blowdown (%)
Pengkajian Boiler
Pemborosan Bahan Bakar
Karena Endapan Kerak di Pipa Air
16

14
Bahanbakar Terbuang (%)

12

10

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Ketebalan Endapan Kerak (inchi)
Peluang Efisiensi Energi

Mengontrol Suhu Cerobong


• Jika suhu > 200°C terdapat potensi untuk
pemanfaatan panas buangan

Memanaskan Awal Air Umpan dengan


Economizers
• Setiap kenaikan suhu air umpan sebesar 6°C, akan
meningkatkan efisiensi boiler sebesar 1%

Pemanasan Awal Udara Pembakaran


• Untuk meningkatkan 1% efisiensi boiler, suhu
udara pembakaran harus dinaikkan 20°C.
Peluang Efisiensi Energi

Pembakaran tidak sempurna


• Dapat disebabkan kurangnya suplai
udara, kelebihan bahan bakar atau kurang
baiknya distribusi bahan bakar.

Kontrol Udara Berlebih


• Diperlukan untuk menjamin kesempurnaan
pembakaran
• Pembakaran sempurna membutuhkan jumlah
udara berlebih yang tepat.
Peluang Efisiensi Energi

Meminimalkan Kehilangan Panas


karena Radiasi dan Konveksi
• Kehilangan panas ini terjadi melalui dinding
boiler
• Dapat diturunkan dengan memperbaiki isolasi

Kontrol Blow Down Otomatis


• Pada konduktivitas dan pH boiler yang tertentu.
Peluang Efisiensi Energi

Mengurangi kerak dan jelaga


• Setiap kenaikan suhu cerobong sebesar 22 oC,
efisiensi boiler turun 1 %
• 3 mm jelaga dapat meningkatkan konsumsi
bahan bakar sekitar 2,5 %

Menurunkan Tekanan Steam


• Makin rendah tekanan steam maka suhu jenuh
steam juga makin rendah, sehingga kebutuhan
bahan bakar berkurang.
Peluang Efisiensi Energi

Kontrol Variasi Kecepatan untuk


Fan, Blower and Pompa
• Penggunaan damper untuk beban boiler yang
bervariasi sebaiknya diganti dengan
menggunakan VSD (Variable Speed Drive)

Memaksimalkan Beban Boiler


• Jika beban optimum boiler hanya 65 % dari
beban maksimum, dapat dilakukan
penggabungan sehingga beban boiler
maksimum.
Peluang Efisiensi Energi

Penggantian Boiler
• Layak dilakukan jika boiler yang ada sudah
tua dan tidak efisien; tidak memungkinkan
untuk diganti bahan bakarnya dengan bahan
bakar yang lebih efisien; ukurannya terlalu
kecil atau terlalu besar dari kebutuhan; dan
tidak dirancang untuk kondisi beban ideal.

Вам также может понравиться