Вы находитесь на странице: 1из 30

RELAY PROTEKSI

Ikrima Alfi, S.T., M.Eng.


Definisi Relai
 sebagai elemen perasa yang mendeteksi adanya
gangguan atau keadaan abnormal lainnya (fault
detection ).
Bagian-bagian relay proteksi
1. Elemen pengindera
2. Elemen pembanding
3. Elemen pengukur/penentu

BLOK DIAGRAM GANGGUAN RELE PEMUTUS

TRIP/SIGNAL SET
A

SENSING COMPARISON CONTROL


ELEMENT ELEMENT ELEMENT

B RELE
Elemen pengidera
 Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran
listrik, seperti:
 arus,

 tegangan,

 frekuensi dsb tergantung relai yang digunakan

 Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan


keadaannya apakah keadaan yang diproteksi itu
mendapat gangguan atau dalam keadaan normal.
 Selanjutnya besaran tersebut dikirim ke elemen
pembanding
Elemen pembanding
 Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah
terlebih dahulu besaran ini diterima oleh elemen
pengindera, untuk membandingkan besaran listrik
pada saat keadaan normal dengan besaran arus
kerja relai
Elemen Pengukur/penentu
 Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan
secara cepat pada besaran ukurnya dan akan
segara memberikan isyarat untuk membuka PMT
atau memberikan sinyal
 Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang
merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan
normal atau mendapat gangguan.
 Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay,
 Relay akan bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat
pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan
dari kerja relay.
 Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus
penyetelannya, maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak
dengan cepat atau dengan waktu tunda dan memberikan perintah
pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT.
 Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus searah atau
batere.
Syarat-syarat Relai Proteksi
1. Sensitif
2. Selektif
3. Cepat
4. Handal
5. Ekonomis
6. Sederhana
1. Sensitif
 Relay proteksi mendeteksi adanya gangguan yang
terjadi di daerah pengamanannya dan
 harus cukup sensitif untuk mendeteksi gangguan
tersebut dengan rangsangan minimum dan bila
perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT)
untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu,
sedangkan bagian sistem yang sehat dalam hal ini
tidak boleh terbuka
2. Selektif
 Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas
kecermatan pemilihan dalam mengadakan
pengamanan.
 Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena
terjadinya gangguan harus sekecil mungkin, sehingga
daerah yang terputus menjadi lebih kecil.
 Relay proteksi hanya akan bekerja selama kondisi
tidak normal atau gangguan yang terjadi didaerah
pengamanannya dan tidak akan bekerja pada kondisi
normal atau pada keadaan gangguan yang terjadi
diluar daerah pengamanannya.
3. Cepat
Makin cepat relay proteksi bekerja:
 memperkecil kemungkinan akibat gangguan,

 memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang

ditimbulkan oleh gangguan


4. Handal
 Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah
terganggu relay proteksi tidak bekerja selama
berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay
proteksi bila diperlukan harus dan pasti dapat bekerja,
 Apabila relay gagal bekerja dapat mengakibatkan:
 kerusakan yang lebih parah pada peralatan yang
diamankan atau
 mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga
daerah itu mengalami pemadaman yang lebih
luas.
 Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay
proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik
5. Ekonomis
 Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan
relay proteksi mempunyai kemampuan pengamanan
yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana
 Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai
bentuk yang sederhana dan fleksibel.
Klasifikasi relay
A. Berdasarkan besaran input
B. Berdasarkan karakteristik waktu kerja
C. Berdasarkan jenis kontak
D. Berdasarkan prinsip Kerjanya
E. Berdasarkan fungsi
BERDASARKAN BESARAN
INPUT
1 Arus [ I ] : Relai Arus lebih [ OCR ]
Relai Arus kurang [UCR]
2 Tegangan [U] : Relai tegangan lebih [OVR]
 Relai tegangan kurang [UVR]
3. Frekuensi [f] : Relai frekuensi lebih {OFR]
 Relai frekuensi kurang [UFR]
 4. Daya [P ; Q ] : Relai daya Max / Min
 Relai arah / Directional
 Relai Daya balik
5. Impedansi [Z] : Relai jarak [Distance]
6. Beda arus : Relai diferensial
BERDASARKAN KARAKTERISTIK
WAKTU KERJA

1. Seketika [Relai instsnt / Moment


/high speed ]
2. Penundaan waktu [ time delay ]

 Definite time relay

 Inverse time relay

3. Kombinasi instant dengan tunda


waktu
BERDASARKAN JENIS
KONTAK
1 Relai dengan kontak dalam
keadaan normal terbuka [ normally
open contact]

2. Relai dengan kontak dalam


keadaan normal tertutup [normally
close contact]
BERDASARKAN FUNGSI
1. Relai Proteksi
2. Relai Monitor
3. Relai programming ;
 Reclosing relay

 synchro check relay

4. Relai pengaturan [ regulating relay ]


5. Relai bantu
 sealing unit

 lock out relay

 closing relay dan

 tripping relay
BERDASARKAN PRINSIP
KERJA
1. Tipe Elektromekanis
a. Tarikan magnit : - tipe Plunger
- tipe hinged armature
- tipe tuas seimbang
b. Induksi : - tipe shaded pole
- tipe KWH
- tipe mangkok { Cup ]
2. Tipe Thermis : - bimetal
- termometer
3. Tipe gas : - relai buccholz / Jansen
4. Tipe Tekanan [ pressure relay ]
5. Tipe Statik [ Elektronik]
1. TIPE PLUNGER
 Bila kumparan diberi arus
melebihi nilai pick upnya,
maka plunger akan
bergerak keatas dan terjadi
penutupan kontak.

 Gaya yang yang


ditimbulkan sebanding
dengan kuadrat arus pada
kumparan .

 Relai ini mempunyai waktu


kerja yang cepat , sehingga
banyak digunakan sebagai
relai instantaneous .
2. TIPE HINGED ARMATURE

 Bila kumparan diberi arus,


maka lengan akan tertarik
Sehingga ujung lengan yang lain
akan menggerakan kontak .

 Gaya elektromagnitik juga


sebanding dengan kuadrat arus
kumparan .

 Tipe ini banyak digunakan


sebagai relai bantu, karena
dapat mempunyai kontak yang
banyak dan kontaknya
mempunyai kapasitas
pemutusan arus yang lebih
besar .
3. TIPE TUAS SEIMBANG
[ BALANCE BEAM ]
 Tipe ini terdiri dari dua kumparan
yaitu kumparan kerja dan penahan.
 Dalam keadaan seimbang dimana
gaya pegas diabaikan maka
i1 / i2 = k [ konstante ]

 Bila i1 / i2 lebih besar dari k maka


relai akan menutup kontak
 Bila i1 / i2 lebih kecil dari k maka
relai akan buka kontak

 Tipe ini banyak digunakan sebagai


relai diferensial dan relai jarak .
4. SHADED POLE INDUCTION DISK

 Tipe ini terdiri dari dua


kumparan yaitu kumparan kerja
dan penahan.
 Dalam keadaan seimbang dimana
gaya pegas diabaikan
 Maka i1 / i2 = k [ konstante ]

 Bila i1 / i2 lebih besar dari k maka


relai akan menutup kontak
 Bila i1 / i2 lebih kecil dari k maka
relai akan buka kontak

 Tipe ini banyak digunakan sebagai


relai diferensial dan relai jarak .
5. TIPE WATTMETRIK [ KWH ]

 Pada metoda ini digunakan satu set


kumparan di atas piringan dan satu
set lagi berada dibawah piringan
tersebut.
 Arus yang mengalir melalui piringan
sebagai fluksi L terbagi dua pada kedua
kutub yang berada di atas piringan
tersebut.
 Arus IS diperoleh sebagai reaksi
transformator (gaya gerak Iistrik pada
sirkit tertutup) mengalir melalui kedua
kutub yang di atas tersebut dan
menghasiIkan fluksi Φu ini mengalir
dari atas ke bawah pada kutub atas yang
sebelah kanan, dan dari bawah ke atas
pada kutub atas yang sebelah kiri.
 Selanjutnya interaksi antara fluksi Φu
 dan ΦL terhadap fluksi yang diperoleh
dari arus eddy yang diinduksikan pada
piringan akan menggerakkan piringan
tersebut untuk berputar sesuai arah
jarum jam.
6. INDUCTION CUP
 Prinsipnya sama seperti
motor induksi.
 Terdapat rotor
aluminium berbentuk
silider yang di tengahnya
inti magnitik
 Sehingga silider tersebut
dapat berputar
 Pada silinder dipasang
kontak gerak dan dapat
menutup kontak ke kiri
atau ke kanan .
Relay dan Fungsinya
No Nama Relay Fungsi Relay
1 Relay jarak (distance relay) Untuk mendeteksi gangguan 2 fasa atau 3 fasa
di muka generator sampai batas jangkauannya.
2 Relay periksa sinkron Pengaman Bantu generator untuk mendeteksi
persaratan sinkronisasi (parallel).
3 Relay tegangan kurang Mendeteksi turunnya tegangan sampai dibawah
(under voltage relay) harga yang di izinkan (relay ini bekerja apabila
sebelum rele loss of field bekerja)
4 Relay daya balik (reverse Untuk mendeteksi daya balik, sehingga mencegah
power relay) generator bekerja sebagai motor.
5 Relay kehilangan medan Untuk mendeteksi kehilangan medan penguat
penguat generator.
6 Relay fasa urutan negatif Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang
disebabkan oleh beban tidak seimbang pada
batas-batas yang tidak diizinkan
Nama Relay Fungsi Relay
7 Relay arus lebih seketika (over Untuk mendeteksi besaran arus yang
current relay instanteneous) melebihi batas yang ditentukan dalam
waktu seketika.
8 Relay arus lebih dengan waktu Untuk mendeteksi besaran arus yang
tunda (time over current relay) melebihi batas dalam waktu yang
diizinkan.
9 Relay penguat lebih (over Untuk mendeteksi penguat lebih pada
excitation relay) generator.
10 Relay tegangan lebih 1. bila terpasang di titik netral
generator atau trafo tegangan yang
di hubungkan segitiga terbuka untuk
mendeteksi gangguan stator
hubungan tanah.
2. bila terpasang pada terminal
generator untuk mendeteksi tegangan
lebih.

11 Relay keseimbangan tegangan Untuk mendeteksi hilangnya tegangan


(voltage balanced relay) dari trafo tegangan pengatur tegtangan
otomatis (AVR dan relay).
No Nama Relay Fungsi Relay

12 Relay waktu (time delay) Untuk memperlambat waktu


13 Relay stator gangguan tanah Untuk mendeteksi kondisi a sinkron pada
(stator ground fault relay) generator yang sudah paralel dengan
sistem.
14 Relay kehilangan sinkronisasi (out Untuk mendeteksi kondisi a sinkron pada
of step relay) generator yang sudah paralel dengan
sistem.
15 Relay pengunci (lock out relay) Untuk menerima signal trip dari relay-
relay proteksi dan kemudian meneruskan
signal trip ke PMT, alarm dan peralatan
lain serta mengunci.
16 Relay frekuensi (frekuensi relay) Mendeteksi besaran frekuensi
rendah/lebih di luar harga yang
diizinkan.
17 Relay diferensial (diferensial Untuk mendeteksi gangguan hubungan
relay) singkat pada daerah yang diamankan.
 El Hawary, Mohamed E. 2008. Introduction to
Electrical Power Systems. New Jersey: John Wiley&
Sons.
 http://kuliahelektro.blogspot.co.id/2011/03/prote
ksi-sistem-tenaga-listrik-dan.html

Вам также может понравиться