Вы находитесь на странице: 1из 9

Mikrobiologi Pangan dan Enzimologi

“Nomenklatur (Penamaan Mikroba)”

Nama Anggota Kelompok 5:


Arya Winata (201310220311051)
Indaah Diniyah (201710220311005)
Merdha Gustifa Tanzila (201710220311016)
Sri Wahyuningsih (201710220311022)
Silfi Ernayanti (201710220311030)
Rima Nur Halizah (201710220311038)
Sistem Binomial nomenclature
Carolus Linnaeus (1707-1778)mengajukkan sistem
penamaan makhluk hidup dalam tulisannya “Systema
nature” dengan istilah “Binomial nomenclatur” (bi=
dua, nomen=nama) yang artinya tata nama seluruh
organisme ditandai dengan nama ilmiah yang terdiri
dari dua kata latin atau yang dilatinkan.
•Contoh : Zea mays.
•Zea menunjukkan genus, sedangkan
mays merupakan ciri khususnya, yang
berarti sejenis hewan yang dipelihara di
dalam rumah (domestik).
Dasar-dasar penamaan
• Setiap organisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
• Untuk nama ilmiah digunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
• Tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama
• Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai huruf besar
• Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua
merupakan petunjuk spesies.
• Penulisan nama spesies harus ditulis menggunakan huruf miring atau digaris bawahi. Garis bawah
kata pertama dan kedua harus terpisah.
• Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti: Oryza sativa L., Rosa hybrida
Hort, dsb. L dan Hort merupakan singkatan nama atau nama penemunya.
• Untuk pemberian nama suku (famili) terdiri dari satu kata majemuk dibentuk dari salah satu nama
genus yang dibawahinya ditambah akhiran –ceae untuk tumbuhan dan akhiran –idea untuk
hewan.
• Jika tidak diketahui penunjukkan jenis (spesies) maka nama spesiesnya adalah setelah genus
ditulis sp. dengan huruf kecil dan tidak dicetak miring, digaris bawah atau dicetak tebal.
•Tingkatan Takson
Kingdom
Filum atau divisi
Kelas
Ordo (bangsa)
Famili.
Genus
Species
1. Streptococcus lactis
Kingdom : Bacteria
Divisi : Fimicutes
Kelas : Bacilli
Order : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies : streptococcus lactis

Streptococcus lactis berperan dalam membuat olahan makanan seperti


keju, mentega, dan yoghurt. Pada pembuatan mentega dan keju,
bakteri diantaranya dibutuhkan ketika untuk menghasilkan asam laktat.
2. Pediococcus cerevisiae

• Kingdom : Bacteria
• Filum : Firmicutes
• Kelas : Bacilli
• Order : Lactobacillales
• Family : Lactobacillaceae
• Genus : Pediococcus
• Spesies : Pediococcus cerevisiae

• Pediococcus adalah genus bakteri yang termasuk bakteri asam laktat (BAL)
dengan ciri non-motil (tidak bergerak) dan memiliki bentuk sferis. Genus
Pediococcus termasuk golongan fakultatif anaerob dan untuk hidup
memerlukan lingkungan yang kaya nutrisi serta mengandung faktor
pertumbuhan dan gula yang dapat difermentasi.
3. Saccharomyces cerevisiae
• Kingdom : Fungi
• Filum : Ascomycota
• Kelas : Saccharomycetes
• Order : Saccharomycetales
• Family : Saccharomycetaceae
• Genus : Saccharomyces
• Spesies : Saccharomyces cerevisiae
• S. cerevisiae adalah jamur bersel tunggal yang telah memahat milestones
dalam kehidupan dunia. Jamur ini merupakan mikroorganisme pertama yang
dikembangbiakkan oleh manusia untuk membuat makanan (sebagai ragi roti,
sekitar 100 SM, Romawi kuno) dan minuman (sebagai jamur fermentasi bir
dan anggur, sekitar 7000 SM, di Assyria, Caucasia, Mesopotamia, dan
Sumeria). Di Indonesia sendiri, jamur ini telah melekat dalam kehidupan
sehari-hari
THANKYOU

Вам также может понравиться