Вы находитесь на странице: 1из 68

REVIEW ANATOMI DAN

FISIOLOGI SYSTEM PERSARAFAN

ASEP KARYANA H, S.Kep, Ners


ANATOMI DAN FISIOLOGI

• Sistem saraf sentral (CNS) yang terdiri


dari otak dan spinal cord
• dan system saraf perifer (PNS) terdiri dari
saraf cranial dan saraf spinal, yang
meliputi system saraf autonom (ANS).
Nervous System

Central Nervous System Brain


Spinal Cord

Peripheral Nervous System Nerves

Somatic Nervous System Skeletal


Nerves
Autonomic Nervous System

Sympathetic Nervous System

Parasympathetic Nervous System


Aktivitas saraf di kelompokan ke dalam 4
fungsi :
• menerima informasi (stimuli) dari lingkungan internal
dan eksternal melalui jalur sensori (aferent)
• menghubungkan informasi antara sistem saraf perifer
dan sistem saraf pusat
• memproses informasi yang diterima pada berbagai
tingkat refleks (medula spinalis) dan mengingatkan
(otak yang lebih tinggi) untuk menentukan respon yang
sesuai dengan situasi
• menyalurkan informasi dengan cepat melalui berbagai
jalur motorik (efferent) ke organ tubuh untuk
mengendalikan atau merubah tindakan.
Sel-sel neuroglia
• Penghubung yang mengisi hampir setengahnya struktur medula
spinalis dan otak. Sel neuroglia menyediakan makanan, menunjang
dan melindungi neuron
Jenis-jenis neuroglia:
• Astrocytes / astrosit
– Mempertahankan lingkungan kimiawi untuk konduksi dan transmisi
impuls
– Mempertahankan kebutuhan nutrisi untuk neuron
– Menyimpan informasi
– Menunjang struktur neuron
– Turut serta dalam sistem barrier darah otak
• ependyma
– menghasilkan CSF (cerebro spinalis fluid)
• microglia
– memproduksi protein lemak kompleks yang membungkus myelin di
seputar akson
Neuron
• Unit sistem saraf.
• Kemampuan ialah eksitasi dan konduksi arus listrik
kimiawi.
• Neuron terdiri dari badan sel (soma atau perikaryon)
dengan dua bagian lain yaitu: dendrit (menerima
informasi dari terminal akson pada tempat yang khusus
yang disebut sinaps) dan akson (mentransmisi informasi
dari tubuh kepada neuron yang berhubungan).
• Dinding sel menutupi bagian luar dari soma, dendrit dan
akson
• Nukleus yang terletak pada inti. Nukleus merupakan
tempat penyimpanan DNA. Di dalam nuklei terdapat
RNA (ribonukleic acid)
Neuron
• Sitoplasma, mengandung organel lain, seperti
mitokondria, neurfilamen, mikrotubulus, kompleks golgi
dan badan nissl.
• Neuron yang unipolar (berkutub satu),mis. neuron
sensori. Neuron bipolar (berkutub dua) yaitu satu dendrit
dan satu akson (retina; bagian batang dan kerucut,
selaput mukosa hidung). Neuron multipolar terdiri dari
satu akson dan satu atau lebih dendrit.
• Menurut fungsinya, neuron afferent (neuron sensori),
internuncial (mentransmisi impuls diantara dua bagian),
atau efferent (neuron motorik).
Neurons

Dendrites Cell Body


Myelin
Sheath

Axon of another Axon Dendrites of


neuron another neuron
Potensial aksi
• Terjadi dalam dua fase: depolarisasi (kondisi
positif) dan repolarisasi (kembali ke potensial
istirahat
• Pada waktu istirahat serabut saraf dengan
bagian dalam membran sel bermuatan lebih
negatif debanfingkan dengan yang luar.
Konsentrasi sodium lebih tinggi di luar sel, dan
konsentrasi potasium lebih tinggi di dalam sel.
• Bila serabut saraf mendapat rangsangan, terjadi
pemasukan sodium dan kehilangan potassium
intraseluler melalui difusi. Sel menjadi positif dan
terjadilah potensial aksi (depolarisasi)
• Myelin merupakan isolator yang baik dari akson. Selaput
myelin disimpan seputar akson oleh sel schwann dan
selaput ini tebalnya bisa sama dengan akson. Myelin
mencegah hampir semua arus ion masuk ke akson dan
membrannya
• Namun pada jarak kira-kira 1 mm selaput terputus oleh
simpul ranvier. Pada daerah yang kecil dan tidak
diisolasi, ion dapat masuk dengan mudah diantara
cairan ekstraseluler dan akson.
• Serabut saraf yang bermyelin disebut serabut besar,
yang tanpa myelin disebut serabut kecil. Serabut besar
tampak putih karena myelin.
Potensial Aksi

3. 1.

2.

Neurons = 3 functions: Reception, Conduction, Transmission


Myelinization clip
Myelin conduction clip
Sinap
• Neuron mengadakan kontak dengan neuron lain pada
suatu tempat disebut sinap.
• Transmisi terjadi melalui sinap sebagai suatu proses
kimiawi yang terjadi karena dilepaskannya neuron
transmitter.
• Sinap terdiri dari terminal pra sinap, celah sinap, dan
membran pasca sinap, ada tiga macam sinap
interneuronal.
• Bila akson dari satu neuron bersinapsi dengan badan sel
disebut axosomatic
• Sinap aksodendrit terjadi bila akson dari satu neuron
dengan dendrit-dendrit dari neuron lain. Axo-axonic
sinapses bila satu akson bersambung dengan akson
yang lain.
Sinap
• Ujung akson mengandung bahan kimia yang dilepas
melalui potensial aksi.
• Eksitatori neuron transmitor bereaksi dengan tempat
reseptor pada membran postsinaps untuk
memungkinkan permiabilitas terhadap sodium, klorida
dan ion potasium. Bahan kimia memungkinkan transmisi
eksitatori ialah acetylcholine, norepinephrine, dopamin
dan serotinin.
• Inhibitori neurotransmitor menurunkan permiabilitas
membran postsinaptic terhadap sodium, namun
sebaliknya meningkatkan permiabilitas terhadap
potasium dan ion klorida. Yang menghambat transmisi
adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada jaringan
otak dan glycine pada medula spinalis.
I. Central Nervous System : 1. Otak

Fungsi :
• Sebagai pusat integrasi dan koordinasi organ-organ
sensoris dan sistem efektor perifer tubuh
• Penerima informasi, menyimpan pengalaman-
pengalaman
• Mengeluarkan impuls
• Tingkah laku.

Otak dibagi tiga bagian :


• Otak depan (serebrum, diensefalon)
• Batang otak (mesensephalon, pons varoli, medula
oblongata),
• Serebelum.
0tak depan
1. Serebrum
terdiri dari dua hemisfer ( kanan dan kiri) dan empat
lobus (lobus frontalis, parietalis, temporalis dan
oksipitalis)

Hemisfer serebri sebagai pusat pengatur aktivitas


sensotik dan motorik sebagian besar berkaitan
dengan bagian tubuh yang berlawanan.

• Lobus frontal, terlihat dalam mental, emosi dan fungsi


fisik.
– Bagian anterior berperan dalam kontrol tingkah
laku tidak sadar seperti kepribadian, tingkah laku
sosial, pendapat dan aktivitas intelektualyang
kompleks.
– Bagian sentral dan posterior mengatur fungsi
motorik.
Lobus parietal, fungsinya :
• menterjemahkan input sensoris, sensasi yang
dirasakan pada satu sisi bagian tubuh yg
diterjemahkan melalui lobus parietal bagian kontra
lateral , sensasi yg diterima somatik yg diterima :
nyeri, temperatur, sentuhan, tekanan dan
propioception (kesadaran dalam menempatkan posisi
dan aktivitas alat.)
• Berperan dalam menterjemahkan input sensoris
seperti stereognasis (merasakan dan mengartikan
objek yg menghubungkan sensasi dgn pengalaman
dan pengetahuan).
• Kesadaran bagian-bagian tubuh dan pengembangan
gambaran diri.
Lobus Temporalis:
• Menerima input dari tiga indra perasa :
pendengaran, pengecap dan penciuman, serta
dalam proses memori.

Lobus oksipital , berperan dalam


• Menerima informasi dan menafsirkan warna
• Refleks visual untuk menentukan mata pd sebuah
objek diam dan bergerak, mengenal objek dan
mengetahui fungsinya.
• Mengenal rupa-rupa dan perbedaan variasi bentuk
hidup.
LOBUS OTAK
MOTOR & SENSORY CORTEX
Central sulcus
Motor cortex Somatosensory cortex
2. Diensefalon,
Berfungsi memproses rangsang sensoris, membantu
menimbulkan atau memodifikasi reaksi tubuh
terhadap rangsang tersebut. Dibagi menjadi:
– thalamus
– subthalamus,
– epithalamus dan
– hipotalamus.

Talamus :
– Berperan dalam fungsi motorik serta dalam
mekanisme siap siaga dan pergerakan refleks.
– Terlibat dalam respon emosional, terjemahan
sensasi-sensasi yg menyenangkan dan tidak
mnenyenagkan.
Hipotalamus:
• Berfungsi dalam mengatur beberapa
fungsi keseimbangan.
• Pengaturan sejumlah aktivitas yg juga
dipengaruhi kelenjar pituitarui dan
sisitem saraf otonom : frekensi
jantung, TD, temperatur tubuh,
• Pusat pengatur nafsu makan.
• Mempengaruhi fungsi genital dan
seksual.
Batang Otak

Terdiri dari otak tengah, pons, dan medula


oblongata. Ketiganya berfungsi sebagai unit
untuk menjalankan saluran impuls yg
disampaikan ke dan dari serebri dan lajur
spinal.

Otak tengah (midbrain/mesensefalon),


mengandung sistem saraf aferen dan eferen yg
membawa ke dan dari hemisfer serebri.
Sebagai pusat yg menyampaikan koordinasi
perjalanan impuls antara serebelum dan
hemisfer serebri.
Pons.
• Mengandung serabut saraf yg memberikan komunikasi
antara tingkat atas dan bawah dari SSP dan serebelum.
• Mengandung pusat – pusat reflek pernafasan yg
mempengaruhi tingkat CO2 di daerah cairan
serebropinal
• Mempengaruhi aktivitas vasomotor.

Medula oblongata
Terdapat pusat reflek yg luas di dalam mempengaruhi
pernafasan dan kardiovaskular.
Serebelum:

• Membantu mempertahankan keseimbangan


dan bertanggung jawab bagi respon otot rangka
halus sehingga menghasilkan gerakan volunter
yang baik dan terarah.
• Mengontrol gerakan-gerakan cepat dan
berulang spt : mengetik, bermain viano, dan
mengendarai sepeda.
2. Medula Spinalis

• Bagian saraf pusat yg terletak dalam


kanalis vetrebralis, menjulur kearah
kaudal melalui foramen magnum
• Dimulai dari bagian bawah medula
oblongata setinggi korpus vertebra C
1 memanjang sampai L1 dan L2 .
Medula Spinalis tdd:
1) Massa Putih (serabut saraf bermielin)
dengan inti interna dari 2) masa kelabu
(jaringan saraf tdk bermielin)

Massa putih berfungsi sebagai jalan untuk


impuls aferen dan eferen yg berjalan antara
berbagai tingkat medula spinalis dan otak.

Massa kelabu merupakan pusat integrasi


reflek-reflek spinal, juga mengandung
neuron-neuron internunsial atau neuron
asosiasi sistem saraf aferen otonom dan
eferen dan akson-akson yg berasal dari
berbagai tingkatan CNS
Jika dilihat dari penampang melintang, massa
kelabu berbentuk H, kedua proyeksi H yg berjalan
ke bag depan tubuh disebut tanduk anterior atau
ventral, sedangkan kedua proyeksi kebelakang
disebut tanduk posterior atau dorsal.

Tanduk ventral terutama tdd badan sel dan dendrit


neuron-neuron motoris eferen dan multipolar dari
akar ventral dan saraf spinal.

Tanduk dorsal mengandung badan sel dan dendrit


yg nerupakan asal serabut-serabut sensoris yg
akan menuju ke tingkatan CNC lain sesudah
bersinap dgn serabut-serabut saraf sensoris dari
saraf-saraf sensoris
ANATOMI MEDULA SPINALIS
Fungsi Medula spinalis
• Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di
kornu motorik atau ventralis
• Mengatur kegiatan refleks2 spinalis dan
lutut
• Menghantar rangsangan koordinasi dari
otot dan sendi ke serebelum.
• Penghubung antar segmen medula spinalis
• Mengadakan komunikasi antara otak dan
semua bagian tubuh.
Sirkulasi otak dan medula
spinalis.
• arteri karotis interna --------80 % dari suplai darah
– arteri cerebral anterior
• permukaan medial dari lobus frontalis dan lobus parietalis
• basal ganglia
• bagian dari kapsul corpus calosum interna
– arteri cerebral media
• permukaan lobus parietalis, frontalis dan temporalis
• giri pra sentral (motor)
• giri pasca sentral (sensor)
• arteri vertebralis ----------20 % dari suplai darah
– arteri basilaris
• batang otak
• cerebellum
– arteri cerebral posterior
• sebagian lobus temporal dan oksipital
• organ-organ vestibular
• aparatus cochlear
Sirkulasi otak dan medula
spinalis.
• Sirkulasi darah ke otak mempunyai beberapa keunikan.
peningkatan tekanan darah, pembuluh darah otak
konstriksi dan dilatasi bila tekanan darah turun.
Vasodilatasi juga terjadi bila kadar karbon dioksida
meningkat, hiposia, dan bila terjadi kenaikan konsentrasi
ion hidrogen.
• Vena-vena otak tidak berkatup, semua vena otak
bermuara pada sinus yang terbentuk dari duramater.
Sinus mengosongkan darahnya ke dalam vena kava
melalui vena jugularis.
• Suplai darah ke medula spinalis melalui arteri spinalis
dan dari arteri radikular. Arteri spinalis berasal dari arteri
vertebralis, sedangkan arteri radikular berasal dari aorta.
Barier darah otak.
• Mekanisme fisiologis melalui permeabilitas
selektif.
• Normalnya bahan-bahan masuk ke dalam darah
melalui kapiler masuk ke dalam cairan lumbal
atau melalui kapiler masuk ke cairan
ekstraseluler.
• Barier masih permiabel terhadap O2, CO2, air,
sedikit permiabel terhadap elektrolit tapi tidak
permiabel terhadap asam basa, dan kebanyaan
obat-obatan.
Cairan cerebro spinal
(cerebro spinal fluid).
• Cairan cerebro spinal didapati dalam ventrikel-ventriel
otak, didalam kanalis sentralis medula spinalis dan di
dalam ruangan-ruangan sub arachnoid.
• Liquor bekerja sebagai bantalan pada sistem saraf dan
menunjang bobot otak. CSF dibuat pada ventrikel-
ventrikel di plexus khoroides. Dalam 24 jam plexus
cchoroideus mensekresi 500 sampai 750mn CSF.
• Hanya 125 sampai 150 ml saja yang bersirkulasi pada
setiap saat. Setelah bersirkulasi diseputar otak dan
medula spinalis, cairan kembali ke otak dan diabsorbsi di
ruangan subarachnoid lewat subarachnoid vili. Kemudia
CSF terus masuk ke dalam sistem venous dan mengalir
ke vena jugularis ke vena kava superior dan masuk ke
dalam sirkulasi sistemik.
Cairan cerebro spinal
(cerebro spinal fluid).
• Dalam keadaan normal terdapat sampai 8
limfosit/ml cairan CSF.
• Peningkatan jumlah sel-sel menunjukan adanya
infeksi, seperti TBC atau infeksi virus.
• Infeksi oleh bakteri seperti meningitis TBC
menyebabkan berkurangnya kadar gula, kadar
khlorida, protein cairan CSF meningkat pada
penyakit degeneratif dan tumor otak.
• Terdapatnya darah dalam CSF menunjukan
terjadinya hemoragi pada salah satu ventrikel.
Ventrikel
• Sistem ventrikel terdiri dari 4 buah rongga. Dua
ventrikel terletak pada hemisfer otak dan
merupakan rongga yang terbesar.
• Kedua ventrikel dipisahkan oleh selaput tipis
yang disebut septum pellucidum. Kedua
ventrikel bersambung dengan ventrikel sentralis
yang juga bersambung dengan ventrikel ke
empat.
• Bagian-bagian dari ventrikel lateral, ketiga dan
keempat dilapisi oleh selaput yang berkapiler
yang disebut plexus khoroideus.
Meningen
• Selaput jaringan saraf pada otak dan medula
spinalis disebut meningen. Selaput ini
menunjang, melindungi, memberi makan
jaringan vital ini.
• Pembungkus paling luar disebut duramaer.
• Arachnoid merupakan membran yang sangat
halus terletak dibawah diramater dan menutup
otak sepenuhnya.
• Meningen yang terdalam disebut piamater,
penuh dengan pembuluh darah dengan plexus-
plexus pembuluh darah yang unik.
Meningen
• Ada tiga ruang penting yang berhubungan
dengan meningen, yaitu:
• ekstradural (eksterna dari dura)
• subdural (diantara dura dan arachnoid)
• subarachnoid (diantara arachnoid dan
piamater)
Meningen dan LCS
SIRKULASI CAIRAN OTAK
II. Perifer Nervus Sistem
• Secara anatomis, dibagi menjadi 31 pasang
saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial .
• Saraf perifer dapat tdd neuron-neuron yang
menerima pesan-pesan neural sensoris
(aferen) yang menuju ke CNS dan / atau
menerima pesan-pesan motoris (eferen) dari
CNS.
• Saraf spinal merupakan saraf campuran.
• Saraf kranial berasal dari bagian permukaan
otak.
Saraf spinal
• Tulang belakang tdd 31 segmen jaringan saraf dan
masing-masing memiliki sepasang saraf spinal yang
keluar dari kanalis vetrebralis melalui foramina
intervertrebralis (lunbang pd tl vetrebra)

Saraf-saraf tersebut muncul dari segmen-segmen


medula spinalis melalui dua akar (radik):
- Radik anterior terbentuk dari serabut saraf motorik
- Radik posterior terbentuk dari serabut saraf sensorik
Keduanya membentuk saraf spinalis dan keluar dari
kanalis vetrebralis melalui foramen intervetrebralis..
kemudian mebagi menjadi :
- Serabut primer posterior  mempersyarafi kulit dan
otot punggung
- Serabut primer anterior  membentuk cabang fleksus
– fleksus saraf anggota gerak dan saraf-saraf
interkostalis (fleksus-fleksus saraf utama)

Penyebaran : memiliki 31 pasang saraf spinal :


• - Cervikal : 8 pasang
• - Thorakal : 12 pasang
• - Lumbal : 5 pasang
• - Sakral : 5 Pasang
• - Koksigeal : 1 pasang
SARAF PERIFER DAN PLEKSUS
DISTRIBUSI SARAF SPINAL KE PERIFER
Syaraf Kranialis
SYaraf kranial langsung berasal dari otak dan
meninggalkan tengkorak mll lubang dalam
tulang (foramina)

Terdapat 12 pasang saraf kranial yg


dinyatakan dgn angka romawi
Nervus Kranial
I N. olfaktorius
sensoris : penciuman
II N. optikus
sensoris : penglihatan
III N. okulomotorius
motoris : mengangkat klp mata atas, kontriksi pupil, gerakan
sebagian besar otot.
IV N. troklearis
motoris : gerakan mata ke bawah dan ke dalam
V N. trigemnus
motoris : m. temporalis dan m. maseter (menutup rahang dan
mengunyah), gerakan rahang ke lateral.
sensoris : kulit wajah, 2/3 depan kulit kepala, mukosa mata, mukosa
hidung dan mulut, lidah dan gigi.
Reflek kornea dan reflek mengedip
VI N. abdusen
Motoris : deviasi mata ke lateral
VII N. fasialis
motoris : otot-otot ekspresi wajah termasuk otot dahi, otot
sekitar mata, otot sekitar mata dan mulut.
Lakrimasi dan salivasi
Sensoris : pengecapan 2/3 lidah depan lidah(rasa manis, asam dan
asin)
VIII N. vestibukoklearis
cab. Vestibularis (sensoris) : keseimbangan
cab. Kokhlearis (sensoris) : pendengaran

IX N. glosofaringeus
motoris : pharinx, menelan dan reflek muntah
Parotis, salivasi
sensoris: pharinx, lidah bag posterior, termasuk pengecapan pahit.
X N. vagus
motoris: pharinx, larinx : reflek muntah, fonasi, visera abdomen.
sensoris: pharinx, larinx : reflek muntah, leher, thorax dan visera
abdomen
XI N. asesorius
motoris: m. sternokleidomastoideus dan bag atas m. trapezius :
gerakan kepala dan bahu
XII N. hipoglosus
motoris : gerakan lidah
Secara fungsional PNS tdd :
Sistem saraf somatis (SNS),
• terdiri dari saraf campuran. Bagian aferen membawa
informasi sensoris yang disadari dan yang tidak
disadari : nyeri, suhu, raba, propioseptik, penglihatan,
rasa, pendengaran, penciuman) dari kepala, dinding
tubuh dan ekteremitas.
• Saraf eferen terutama berhubungan dengan otot
rangka tubuh.
• SNS menagani interaksi dan respon terhadap
lingkungan eksterna.
• Somatik sistem mengandung serat saraf perifer
mengirim informasi ke sensorik ke sentral /SSP dan
serat motorik ke otot rangka.
• Hanya mempunyai 1 neuron yang aksonnya langsung
ke target organ
Sistem saraf otonom viseral (ANS)

• Memiliki 2 buah motorneuron yaitu pre ganglionik


dan post ganglionik. Axon preganglionik memiliki
selubung myelin, sedangkan posganglionik tidak
bermielin.
Fungsi :
• mengatur / mempengaruhi fungsi otot
tidak sadar atau organ-organ dalam
secara tidak sadar.
• Serabut-serabut aferen membawa
masukan dari organ-organ visera (bagian
yang menangani pengaturan denyut
jantung, diameter pembuluh darah,
pernafasan, pencernaan makanan, rasa
lapar, mual, pembuangan dll).
SISTEM SARAF SISTEM SARAF
SIMPATETIK PARASIMPATETIK
PERBEDAAN ANTARA SARAF SIMPATETIK
DENGAN SARAF PARASIMPATETIK

• Membesarkan anak • Mengecilkan anak mata.


mata. • Merangsangkan
• Menahankan perembesan air liur.
perembesan air liur. • Memperlahankan
• Mempercepatkan denyutan jantung.
denyutan jantung. • Mengurangkan tekanan
• Menambahkan darah.
tekanan darah. • Merangsangkan
• Menahankan peristalsis.
peristalsis
ANS tdd 2 bagian:
1. Sympathetic autonomic nervous system (SANS).
Fungsi saraf simpatis : membantu tubuh untuk berespon cepat
pada keadaan emergensi Untuk memperkuat dan
memperpanjang respon stress misal : rasa takut, marah dapat
menstimulasi saraf simpatis untuk meningkatkan HR, dilatasi
pembuluh darah dan sekresi epinefrin dan norepinefrin.

SS Simpatis
Terletak didepan kolumna vetrebralis, terdiri dari 3 bagian :
a. Sel serabut saraf simpatis, terdapat pada kornu anterior segmen
T1 s/d T12 dan L1 s/d L2  serabut saraf pre ganglion.
(bergabung membentuk trunkus simpatikus)
b. Trunkus simpatikus dan cabang-cabangnya, terletak di kiri
dan kanan sepanjng vetrebra, terdapat gangglion saraf
simpatis
Trunkus simpatikus dibagi menjadi 4 bagian :
– T.S. servikalis, mempersarafi pembuluh darah dan
organ2 dikepala : faring, kel ludah, kel lakrimalis, otot
dilatator pupil mata.
– T.S. Thorakalis
Terdiri dari 10 – 11 ganglion, cabangnya mempersyarafi
organ2 dalam thorak : aorta, paru2, bronkus, usopagus.
dan organ2 dalam abdomen.
– T.S. lumbalis , tdd 4 cabang ganglion lumbal dan
membentuk fleksus solare.
– T.S. Pervis
• Tdd 4 pasang ganglion sakral
• Membentuk fleksus pelvini.
c. Fleksus Simpatikus dan cabang2 nya,
– Dibentuk oleh ganglion simpatis
– Mempersarafi : otot2 jantung, otot2 tidak
sadar, semua pembuluh darah, lambung,
pankreas, usus
– Mempertahankan tonus semua otot
termasuk otos sadar.
2. Parasympathetik autonomic nervus sistem (PANS)
Fungsi parasimpatis : mempertahankan fungsi tubuh
dalam kondisi normal , misal penurunan HR dan
meningkatnya aktivitas organ pencernaan

Tdd :
• Saraf kranial autonom ( penghubung saraf parasimopatis keluar
dari otak menuju organ2)  saraf parasimpatis kranial
diantaranya ; N. Okkulomotorik, N. Fasialis, N. Glosofaringeus,
N vagus

• Saraf parasimpatis sakral


– Keluar dari medula spinalis melalui daerah sakral
– Bersama saraf simpatis membentuk fleksus yang
mempersyarafi kolon, rektum dan kandung kemih.
GERAK REFLEK
Gerak reflek merupakan reaksi tidak sadar terhadap suatu
rangsang.
Misal : kedipan mata saat terkena debu
menarik tangan saat kena benda panas.

Proses terjadinya gerak reflek:


Struktur yg terlibat :
1. organ sensorik : misal kulit
2. serabut saraf sensorik  jalannya sensoris
3. Medula spinalis  penghubung atara impuls menuju kornu kornu
medula spinalis
4. sel saraf motorik  menerima impuls dan menghantar impuls
melalui serabut motorik / jalannya motoris
5. Organ motorik : alat tubuh yg bereaksi/melksankan gerakan.
Jalur gerak refleks :
Stimuli  reseptor sensori tubuh  serabut
saraf sensorik  medula spinalis  sel serabut
saraf motorik  otot organ motorik/efektor 
aksi (gerakan)

Pada saat bersamaan : sebagian impuls


sensori  ke korteks serebral  individu sadar
thdp stimuli  timbul gerakan volunter.

• Gerak reflek dapat dihambat oleh kemauan


sadar.
LENGKUNG REFLEKS

Вам также может понравиться

  • Uni Ku Terbaik
    Uni Ku Terbaik
    Документ3 страницы
    Uni Ku Terbaik
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Contoh Tulisan Ilmiah Laporan Penelitian
    Contoh Tulisan Ilmiah Laporan Penelitian
    Документ45 страниц
    Contoh Tulisan Ilmiah Laporan Penelitian
    Anwar Zainuddin
    Оценок пока нет
  • Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Документ1 страница
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Документ1 страница
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Peran Teman Sebaya
    Peran Teman Sebaya
    Документ1 страница
    Peran Teman Sebaya
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • SEJARAH SUNGAI HWANG HO
    SEJARAH SUNGAI HWANG HO
    Документ9 страниц
    SEJARAH SUNGAI HWANG HO
    Aitetinurjanah
    0% (1)
  • Sungai Hwang Ho
    Sungai Hwang Ho
    Документ19 страниц
    Sungai Hwang Ho
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Akar-1 Saja
    Akar-1 Saja
    Документ39 страниц
    Akar-1 Saja
    NurulAnnisaHusain
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar .
    Kata Pengantar .
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar .
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Soal Uts Agama
    Soal Uts Agama
    Документ5 страниц
    Soal Uts Agama
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • MENINGITIS
    MENINGITIS
    Документ149 страниц
    MENINGITIS
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Autism e
    Autism e
    Документ14 страниц
    Autism e
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ7 страниц
    Bab 1
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ7 страниц
    Bab 1
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • 02 Halaman Depan
    02 Halaman Depan
    Документ18 страниц
    02 Halaman Depan
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bagan 2.1 (Kerangka Pemikiran)
    Bagan 2.1 (Kerangka Pemikiran)
    Документ1 страница
    Bagan 2.1 (Kerangka Pemikiran)
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Mencuci Tangan
    Mencuci Tangan
    Документ8 страниц
    Mencuci Tangan
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Autism e
    Autism e
    Документ14 страниц
    Autism e
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • PENGANTAR Perilaku Organisasi
    PENGANTAR Perilaku Organisasi
    Документ34 страницы
    PENGANTAR Perilaku Organisasi
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Autism e
    Autism e
    Документ14 страниц
    Autism e
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • PP Hisprung
    PP Hisprung
    Документ12 страниц
    PP Hisprung
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Karya Tulis 2
    Karya Tulis 2
    Документ31 страница
    Karya Tulis 2
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • PP Gangguan Kelenjar Pankreas
    PP Gangguan Kelenjar Pankreas
    Документ27 страниц
    PP Gangguan Kelenjar Pankreas
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ1 страница
    Bab Iv
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ18 страниц
    Bab Ii
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет