Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Peer Mentoring
Persiapan UKMPPD Agustus 2017
1. Laki-laki 18 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan 30
menit yang lalu. Kesadaran sopor. Hasil pemeriksaan fisik TD 100/60
mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 37,5 oC. Keluar darah dari kedua
telinga, battle sign (+), halo sign (+). Apa diagnosis yang tepat
untuk kasus diatas?
A. Perdarahan subarachnoid
B. Fraktur basis cranii
C. Fraktur zygomaticus
D. Perdarahan epidural
E. Fraktur calcaria
Fr. Basis Cranii
• Fraktur yg terjadi pd
tulang yg membentuk
dasar tengkorak.
• Terbagi atas ; fossa
anterior, fossa media
dan fossa posterior
• Fraktur pd masing2
fossa akan
memberikan
manifestasi yg
berbeda
Fr. basis cranii (fossa anterior)
• Dibatasi oleh ; os.spenoid, procesus clinoidalis anterior, dan jagum
spenoidalis.
• Manifestasi / tanda gejalanya terjadi perlahan 12-24 jam
• tanda-tanda klinis :
• Ekimosis periorbital (Racoon Eyes/brill hematome),
• Tidak disertai cedera lokal),
• Hematomesubconjungtiva; anosmia (Gg. N.olfactorius), Rhinorea (Kebocoran
CSS) dg tanda pemeriksaan trdpt
• `Halo - sign` pd kertas tissue
• Gangguan Visus (Gg.N.optikus)
Halo Sign
Fraktur basis cranii (fossa media) :
• Dibatasi oleh;
os.temporalis, procesus
clinoidalis posterior, dan
dorsum sella.
• Tanda-gejala; echymosis
mastoid (battle sign),
othorrea,
hematompanum, sakit
kepala, Gg.visus dan gerak
bola mata.
• 25% Gg.N.VII, N.VIII.
Fraktur basis cranii (fossa posterior) :
• Merupakan dasar
kompartemen
infratentorial
• Sering tidak disertai
tanda yg jelas namun
segera menimbulkan
kematian
• Penekanan batang otak
2. Laki-laki 55 tahun, keluhan nyeri punggung, kesemutan, dan
kelemahan pada ekstremitas bawah. Terdapat gibbus. Pada
pemeriksaan radiologi terdapat degenerasi korpus vertebra pada
vertebra torakalis. Diagnosis yang mungkin adalah?
A. Spondylolisthesis
B. Spondylolysis
C. Spondylitis TB
D. Ankylosing spondylitis
E. Spondiloarthritis
Spondilitis
TB
Gibbus
MRI spondilitis TB
3. Seorang wanita 25 tahun datang ke IGD karena penurunan
kesadaran. TD 140/90 mmHg, lain-lain dalam batas normal. Dalam
pemeriksaan dengan rangsang nyeri di dapatkan suara mengerang,
gerakan tangan menarik, dan mata membuka. Berapa GCS pasien?
A. E3M5V3
B. E3M4V2
C. E2M4V2
D. E2M3V2
E. E2M5V2
4. Tn. Titos, 35 tahun mengeluhkan tidak bisa membedakan bau-
bauan setelah kecelakaan lalu lintas 1 minggu yang lalu. Kelainan
Tn. Titos disebut sebagai?
A. Agnosia
B. Apraksia
C. Aleksia
D. Anosmia
E. Ataksia
5. Tn. Burger, 66 tahun, pasca stroke 2 minggu SMRS dibilang
keluarganya bicara tidak karuan. Ketika ditanya pasien
mengeluarkan kata-kata dengan lancar namun tidak karuan. Pasien
tidak dapat memahami perintah dokter. Pasien juga tidak dapat
mengulangi kalimat yang dikatakan dokter. Kelainan yang dialami
pasien disebut?
A. Afasia Wernicke
B. Afasia Broca
C. Afasia global
D. Afasia konduksi
E. Afasia transkortikal sensorik
Aphasia
• Kelainan yang terjadi karena kerusakan dari bagian otak yang mengurus bahasa,
yaitu kehilangan kemampuan untuk membentuk kata-kata atau kehilangan
kemampuan untuk menangkap arti kata-kata sehingga pembicaraan tidak dapat
berlangsung dengan baik.
• Afasia menimbulkan problem dalam bahasa lisan (bicara dan pengertian) dan
bahasa tulisan (membaca dan menulis). Biasanya membaca dan menulis lebih
terganggu dari pada bicara dan pengertian.
• Afasia bisa ringan atau berat. Beratnya gangguan tergantung besar dan lokasi
kerusakan di otak.
• Pembagian Afasia:
1. Afasia Motorik (Broca)
2. Afasia Sensorik (Wernicke)
3. Afasia Global
Afasia Motorik
• Terjadi karena rusaknya area Broca di gyrus frontalis inferior.
• Mengerti isi pembicaraan, namun tidak bisa menjawab atau
mengemukakan pendapat
• Disebut juga Afasia Expressif atau Afasia Broca
• Bisa mengeluarkan 1 – 2 kata (nonfluent)
Afasia Sensorik
• Terjadi karena rusaknya area Wernicke di girus temporal superior.
• Tidak mengerti isi pembicaraan, tapi bisa mengeluarkan kata-
kata(fluent)
• Disebut juga Afasia reseptif atau Afasia Wernicke
Afasia Global
• Mengenai area Broca dan Wernicke
• Tidak mengerti dan tidak bisa mengeluarkan kata kata
Afasia Transkortikal
• Afasia transkortikal,disebabkan lesi disekitar pinggiran area
pengaturan bahasa.
• Terdiri dari : afasia transkortikal motorik, afasia transkortikal sensorik,
dan afasia transkortikal campuran.
• Ketiga tipe afasia memiliki jenis gangguan sesuai dengan
penamaannya namun penderita mampu mengulangi kata/ kalimat
lawan bicaranya.
6. Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa ke UGD RS karena nyeri
kepala hebat, seperti meletus. Nyeri kepala ini baru pertama kali
dalam hidupnya. Pemeriksaan Fisik : Kaku kuduk (+), pupil anisokor,
reflek flsiologis meningkat, refleks patologis (-). Apakah Diagnosis
tersebut ?
A. SAH et causa pecahnya aneurisma
B. ICH dengan herniasi uncal
C. Infark otak
D. Stroke cardioemboli
E. Stroke tromboemboli
SAH Perdarahan fokal di daerah
subarahnoid.
Perdarahan didalam ruang • CT scan terdapat lesi
subarakhnoid akibat hiperdens yg mengikuti
perdarahan non- traumatik, arah girus-girus serebri
biasanya berasal dari ruptur daerah yg berdekatan dg
aneurisme berry atau hematom.
arteriovenous malformation • Gejala klinik = kontusio
(AVM). Gejala : sering serebri.
didahului nyeri kepala hebat • Penatalaksanaan :
(thunder clap headache), perawatan dengan
kaku kuduk, kernig sign + medikamentosa dan tidak
dilakukan operasi
7. Perempuan 23 thn mengeluhkan pusing dan mual saat naik kereta
api. Demam dan riwayat penggunaan obat ototoksik tidak ada.
Terapi apa yang di berikan?
A. difenhidramin
B. dimenhydrinate
C. omeprazole
D. Metoklorpamid
E. domperidon
Motion Sickness
Suatu respon fisiologis tubuh terhadap gerakan.
• Sebagian orang memiliki ambang yang rendah sehingga muncul
keluhan mual dan pusing berputar non-vertigo.
• Tatalaksana :
• DOC : antihistamine yaitu dimenhidrinate
• Alternatif : difenhidramine, scopolamine, metoclopramide, atau
golongan benzodiazepine
Sumber: CDC.2015
8. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan kesemutan
di jari-jari tangan smpai pergelangan tangan. Pasien juga
mengeluhkan nyeri telapak kaki hingga betis. Sentuhan ringan
dikulit dirasakan nyeri. Pasien riwayat DM sudah 10 tahun. Apakah
diagnosis ?
A. Alodinia
B. Hiperestesia
C. Parastesia
D. Hipoestesia
E. Phantom pain
Neuropati Diabetikum
• Neuropati diabetikum merupakan komplikasi yang paling sering pada diabetes
mellitus (DM), sekitar 50% dari pasien dengan DM tipe 1 dan tipe 2.
• Neuropati diabetika perifer meliputi gejala atau tanda- tanda disfungsi pada saraf
perifer pada penderita diabetes mellitus setelah penyebablainnya disingkirkan.
• Neuropati perifer simetrik yang mengenai systemsaraf motorik serta sensorik
ekstremitas bawah yang disebabkan oleh
jejas sel Schwann, degenerasi myelin, dan kerusakan akson saraf.
• Neuropati otonom dapat menimbulkan impotensi seksual yang bersifat fokal
(mononeuropati diabetik) paling besar kemungkinannya disebabkan
olehmakroangiopati
Klasifikasi Diabetic Neuropathy
• Peripheral simetric distal polyneuropathy (sensoric >> motoric)
• Autonomic neuropathy