Вы находитесь на странице: 1из 32

Skizofrenia

Dr Yenny D.P, SPKJ


Skizofrenia
 Schizo = perpecahan / split
 Phrenos = mind

Terjadinya suatu perpecahan pikiran,


perilaku, dan perasaan.
Sejarah Skizofrenia
 Sejarah skizofrenia sejalan dengan
sejarah psikiatri.
 Sudah dikenal berabad-abad, namun
sekitar 100 tahun lalu dikenal di
kepustakaan.
 2 tokoh kunci skizofrenia:
1. Emil Kraepelin (1856-1926)
2. Eugen Bleuler (1857-1939)
Emil Kraepelin (1856-1926)
 Melatinkan istilah Morel menjadi Demence
precoce / Dementia prekox
 Demensia = kemunduran intelegensia
 Prekox = muda, sebelum waktunya

 Demensia yang terjadi pada usia dini,


ditandai dengan proses kognitif yang
makin lama makin memburuk, disertai
dengan gejala klinis berupa halusinasi dan
waham.
Eugen Bleuler (1857-1939)
Memperkenalkan istilah Skizofrenia
 mengungkapkan adanya perpecahan pikiran, emosi,
dan perilaku pasien yang mengalami gangguan.
 Disalah artikan oleh orang awam untuk mengerti tentang
kepribadian terpecah. Kepribadian terpecah sekarang
sebagai gangguan identitas disosiatif.
 Ada 4 gejala primer (4 A): Asosiasi terganggu (terutama
asosiasi longgar), Afektif terganggu, Autisme,
Ambivalensi.
 Gejala pelengkap: Waham dan halusinasi.
 Perbedaan dengan konsep Kraepelin: perburukan
proses kognitif penderita Skizofrenia.
Teori Lain:
 Meyer, pendiri psikobiologi: gangguan
mental karena reaksi terhadap berbagai
stress kehidupan.
 Sullivan, pendiri psikoanalitik
interpersonal: isolasi sosial sebagai
penyebab.
 Ernst Kreschmer : lebih sering pada
pasien bertubuh astenik, atletik, displatik
daripada tipe tubuh piknis.
Gabriel Langfelt
 2 kelompok psikotik:
 True Skizofrenia (depersonalisasi, autisme, emosi
tumpul, derealisasi. Onset terjadi secara perlahan)
 psikosis skizofreniform.

 Kriteria diagnosis:
1. Simptom
 Perubahan kepribadian (terlihat aneh)
 Tipe katatonik (gelisah, stupor)
 Psikosis paranoid (depersonalisasi, derealisasi, waham)
 Halusinasi kronis
2. Perjalanan penyakit (kurang lebih 5 tahun)
Kurt Schneider (1887-1967)
 First rank symptom
 Audible thought, voices arguing / discussing,
voices commenting, somatic passivity
experiences of influenced thought, thought
broadcasting, delusional persepsi.
 Second rank symptom
 Gangguan persepsi lain, ide yang bersifat
waham tiba-tiba, kebingungan, perubahan
mood depresi dan euforik, kemiskinan emosi.
Karl Jasper
 Seorang psikiater dan filosof, penyumbang
utama berdirinya psikoanalisis.
 Mendekati psikopatologi dengan gagasan tidak
terdapat kerangka kerja konseptual atau prinsip
dasar yang kuat.
 Dia tertarik pada fenomena penyakit mental dan
perasaan subyektif pasien yang menderita
gangguan jiwa.
 Pekerjaannya telah menyamakan pengertian
psikologis dari tanda dan gejala skizofrenia,
seperti waham dan halusinasi.
Epidemiologi
 Prevalensi 1 – 1,5 % dari populasi di dunia.
 Insiden 1 / 10.000 orang per tahun.
 Jenis Kelamin: laki-laki = wanita
laki-laki >>> gejala negatif (fungsi sosial wanita
lebih baik
 Usia: puncak onset laki-laki 15-25 thn,
perempuan 25-35 thn.
 Individu dengan Skizofrenia 60-70% tidak
pernah menikah.
 20%-50% penderita Skizofrenia mencoba
bunuh diri, 10% berhasil melakukannya.
Etiologi1 : Model diatesis stres
 Seseorang yang rentan (diatesis) terkena
stresor lebih mudah.
 Genetik : kromosom X 1, 3, 5, 11 dihubungkan
dengan COMT (catechol-O-Methyl
Transferase) dalam encoding dopamin.
 Lingkungan emosional yang tidak stabil,
stresor sosial, diskriminasi, sosial ekonomi
rendah (down ward drift hipotesis) 
Skizofrenia >>
FAKTOR GENETIK
 Terdapat beberapa riwayat bahwa faktor
genetik cukup mempengaruhi timbulnya
penyakit skizofrenia.
 Kecenderungan seseorang menderita
skizofrenia berhubungan dengan kedekatan
hubungan keluarga (>> pada derajat pertama
dan kedua)
 Kembar monozigot  4-5 x dizigot
 9 linkage sites: 1q, 5q, 6p, 6q, 8p, 10p,
13q, 15q dan 22q
FAKTOR GENETIK

Faktor biologi dan psikososial


mencegah / menyebabkan
skizofrenia pada individu yang
rentan secara genetik
Etiologi2 : Faktor neurobiologis (1)
 PET (positron emission tomography) 
aktivitas lobus frontal <<
 Gejala positif; peningkatan aliran darah di
daerah temporomedial
 Gejala disorganisasi; peningkatan aliran
darah daerah korteks singulat dan striatum
 Halusinasi; perubahan aliran darah regio
hipokampus, parahipokampus, amigdala.
Etiologi2 : Faktor neurobiologis (3)
 MRI  pelebaran daerah ventrikular III dan
lateral, terutama bila gejala negatif menonjol;
implikasi perubahan daerah periventrikular limbik
striata, mengecilnya ukuran dari lobus frontal
dan temporal.
 EEG  hilangnya aktivitas gamma band;
melemahnya integrasi jaringan saraf di otak.
 Teori neurotransmitter; hipotesis Dopamin,
Serotonin (5HT), Glutamat dan NMDA, GABA,
Norepineprine, Peptida/Neurotensin. Hipotesis
Dopamin (D1-D5)  gejala positif.
FAKTOR BIOKIMIA
 Hipotesis Dopamin: Terlalu >> aktivitas
dopamin
1. Potensi berbagai obat antipsikotik terkait
dengan kerja sebagai reseptor antagonis
Dopamin tipe 2.
2. Obat-obatan yang meningkatkan aktivitas
dopaminergik seperti kokain dan amfetamin
psikotomimetik
Tanda dan gejala skizofrenia
Hal yang harus diperhatikan :
 Tidak ada tanda dan gejala patognomis
pada skizofrenia.
 Diagnosa didasarkan pada perbandingan
dengan kelainan psikotik lainnya
 Dokter harus mempertimbangkan level
pendidikan, kemampuan intelektual,
unsur kebudayaan.
 Dua macam cara diagnosis  DSM IV
dan ICD-10
Kriteria Diagnostik PPDGJ III

Lama waktu pengamatan 


minimal 1 bulan
Psikopatologi yang dapat ditemukan
a. “thought echo”, “tought insertion atau
withdrawal”, dan “tought broadcasting”
b. Waham dikendalikan, waham dipengaruhi,
atau pasifitas
c. Halusinasi yang terus-menerus
berkomentar atau mendiskusikan pasien di
antara mereka sendiri
d. Waham-waham menetap yang tidak sesuai
dengan budayanya
e. Gejala-gejala negatif
- Pasien dengan episode depresi atau manik
tetap dapat memenuhi kriteria skizofrenia,
jika kriteria untuk skizofrenia ditegakkan
terlebih dahulu sebelum onset dari episode
mood
- Perjalanan Skizofrenia  terus-menerus,
episodik dgn kemunduran progresif atau
defisit stabil, episodik berulang, remisi
komplit atau inkomplit
- Periode pengamatan kurang dari 1 tahun
- Tidak ada penyakit otak
- Tidak ada intoksikasi atau withdrawal obat
Skizofrenia Paranoid (F20.0)
- Gejala yang menonjol  waham
kejar yang berhubungan dengan
halusinasi auditorik
- Gejala yang tidak menonjol 
bicara terdisorganisasi, afek
datar atau tidak sesuai, perilaku
terdisorganisasi atau katatonik
Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)
- Gejala yang menonjol  Gangguan afek
- Mood yang dangkal dan inappropriate
- Halusinasi, waham ada tidak menonjol
- Kekacauan pembicaraan (inkoheren)
- Perilaku yang tidak bertanggungjawab
- Adanya kecenderungan isolasi sosial
- Prognosis buruk  gejala negatif, afek
datar, hilang kemauan
- Terjadi pada remaja atau dewasa muda.
Skizofrenia Katatonik (F20.2)

 Gejala motorik yang menonjol


 hiperkinesia/stupor,
kepatuhan
otomatis/negativisme
Skizofrenia Tak Terinci (F20.3)

- Atypical skizofrenia
- Memenuhi kriteria Skizofrenia
tetapi tidak memenuhi salah satu
subtipe F20.0-F20.2
Depresi Pasca Skizofrenia
(F20.4)
- Adanya episode depresi akibat skizofrenia
yang diderita
- Beberapa gejala skizofrenia ada tapi t idak
mendominasi
- Bila gejala skizofrenia tidak ada lagi 
Episode depresi (F32.-)
- Bila gejala skizofrenia menonjol  subtipe
skizofrenia yang sesuai (F20.0-F20.3)
Skizofrenia Residual (F20.5)
- Ada riwayat satu episode psikotik yang
jelas di masa lalu dan memenuhi
diagnosa skizofrenia namun tidak lagi
menunjukan gejala-gejala psikotik
- Pasien menunjukan gejala-gejala negatif,
residual, atau keduanya
- Kronis atau merupakan transisi menuju
remisi sempurna
Skizofrenia Residual (F20.5)
 Gejala negatif yang menonjol 
perlambatan psikomotor, aktivitas
menurun,afek tumpul, sikap pasif, tdk
inisiatif, kemiskinan kuantitas atau isi
pembicaraan, komunikasi non verbal
yang buruk seperti dalam ekspresi
muka, kontak mata, modulasi suara,
posisi tubuh, perawatan diri dan
kinerja sosial yang buruk.
Skizofrenia Simpleks (F20.6)
 Adanya perubahan perilaku yang
bermakna  kehilangan minat yang
mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa
tujuan hidup, penarikan diri secara sosial
 Gejala negatif dari skizofrenia residual
tanpa didahului gejala klinik psikotik
Skizofrenia Lainnya (F20.8)
- Cenesthopathic skizofrenia
- Schizophreniform
Prognosis Baik
1. Late onset
2. Onset akut
3. Faktor pencetus yang jelas
4. Riwayat premorbid baik dalam sosial,
seksual dan pekerjaan
5. Dijumpai simptom depresi
6. Menikah
7. Riwayat keluarga dengan gangguan mood
8. Sistem support yang baik
9. Gambaran klinis  simptom positif
Prognosis Buruk
1. Onset usia muda
2. Onset perlahan dan tidak jelas
3. Tidak ada faktor pencetus
4. Riwayat premorbid jelek
5. Perilaku menarik diri atau autistik
6. Belum menikah atau telah bercerai
7. Riwayat keluarga skizofrenia
8. Sistem support yang buruk
9. Gambaran klinis adalah simptom negatif
10. Riwayat trauma perinatal
11. Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi
12. Sering kambuh
13. Riwayat skizorenia sebelumnya
Terima Kasih

Вам также может понравиться