ERMAS FITRAH RAMADHAN (1141500055) HERDIANA OKTAVIANI (1141500039) Pengertian Barzah Barzah (Bahasa Arab )برزخ adalah alam kubur yang membatasi antara alam dunia dan alam akhirat. Barzah menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Menurut syariat Islam barzah berarti tempat yang berada di antara maut dan kebangkitan. Dengan kata lain tempat yang disebut barzah adalah mulai dari waktu kematian sampai dibangkitkan kembali. Keadaan Manusia Saat Meninggalkan Alam Dunia Orang yang dungu dan bodoh tapi merasa paling cerdas dan pandai, tidak pernah peduli dengan kehidupan akhirat. Mereka hanya mempersiapkan hidupnya untuk kehidupan dunia saja. Setelah nyawa berpisah dari badan, mereka baru menyadari kebodohan dan kekeliruan mereka. Di alam barzah mereka berseru minta dikembalikan hidup kedunian lagi untuk memperbaiki semua kebodohan dan kekeliruan yang telah mereka lakukan selama hidup didunia. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Mukminun ayat 99-100 yang artinya: (Demikianlah keadaan orang- orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.
Namun semua sudah terlambat, nasi sudah menjadi
bubur. Tidak ada jalan bagi mereka untuk kembali hidup kedunia, karena antara mereka dan alam dunia ada barzakh (dinding) yang amat kokoh dan tidak bisa ditembus. Nikmat Kubur dan Azab Kubur a) Nikmat Kubur
Nikmat atau pahala kubur di berikan kepada orang yang semasa
hidupnya bertaqwa kepada Allah, gemar beramal saleh, rajin beribadah, dan kebaikan lainnya. Jelasnya kenikmatan kubur diperoleh lantaran amalan- amalan salehnya selama di dunia. Bukan karena anak istri, harta kekayaan, kedudukan, dan lain-lain yang tidak di niati karena Allah. Dari al-Bazzar, bahwasanya Rasulallah saw bersabda: “Tujuh macam amalan yang akan terus mendatangkan pahala bagi seorang hamba di dalam kubur ialah orang-orang yang mengajarkan ilmu agama, orang yang mengalirkan sungai, orang yang menggali sumur, orang yang menanam pohon yang berbuah, orang yang membangun masjid, orang yang mewariskan al-Qur’an, orang yang mempuyai anak soleh yang selalu mendo’akan orang tuanya.” Hadist Nabi yang diriwatkan oleh imam Muslim :“Jika seorang anak adam meninggal dunia maka putuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya.” b) Azab Kubur
Azab Kubur menurut Ibnu Taimiyah menyelaraskan dengan
para ulama lainnya, bahwa roh-roh orang beriman berada di surga, walaupun bersamaan dengan itu rohnya dikembalikan ke jasad, sama halnya dengan roh berada di jasad, tetapi rohnya naik ke langit seperti pada saat tidur. Adapun bahwa rohnya berada di surga itu berdasarkan hadits-hadits umum. Hal ini ditegaskan oleh Imam Ahmad dan ulama lainnya. Mereka berdalil dengan hadits-hadits yang umum dan hadits yang khusus mengenai tidur dan lain- lainnya. Mengenai azab kubur, Mahzab Ahlusunah berpendapat bahwa azab kubur mengenai roh itu baik terpisah dari jasad atau berhubungan dengan jasad, sedangkan Ibnu Taimiyah berkata azab dan kenikmatan menimpa jasad dan jiwa sekaligus. Seperti halnya kehidupan kubur dan pertanyaan kubur, adzab kubur adalah benar adanya. Orang-orang yang merasakan adzab kubur, tentunya orang-orang kafir, durhaka kepada Allah, dan miskin amal saleh. Pendek kata orang kafir dan sebangsanya akan merasakan azab kubur yang pedih, dan disempitkan kehidupan kuburnya. Allah berfirman pada surat Toha ayat 124: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” Keadaan Roh dan Tingkatannya Di Alam Kubur Menurut Imam Ibnul Qoyyim bahwa roh-roh manusia bertingkat-tingkat tidak sama atau berbeda dengan perbedaan yang sangat amat besar diantaranya:
a. Ada roh-roh yang menempati tempat tertinggi yaitu fi
a’lal i’lliyyina fi al-mala i al-a’laa (pada derajat yang paling tinggi di alam tertinggi) yaitu roh para Nabi dan Rasul. Dan tempat tertinggi inipun berbeda-beda pula tingkat dan derajatnya, sebagaimana yang dilihat Nabi Muhammad SAW ketika Isra’ dan Mi’raj. b. Ada roh-roh yang diumpamakan burung-burung hijau yang berterbangan di dalam surga, yaitu roh para Syuhada (orang mati dalam peperangan membela agama Islam) tetapi tidak seluruhnya roh para Syuhada demikian, ada diantara roh para syuhada itu yang tertahan dipintu surga karena masih ada hutang yang belum dibayar semasa hidupnya. c. Ada roh-roh yang bertahan dikuburnya masing- masing, seperti yang diterangkan dalam sebuah hadits yang menerangkan pencurian yang dilakukan seorang terhadap harta rampasan yang belum dibagi- bagi. Pencuri itu akhirnya mati dimedan perang (mati syahid). Mendengar yang mencuri tadi mati syahid, orang-orang lalu mengucapkan selamat kepadanya dengan berkata Hani an lahu al-Jannah (berbahagia dia masuk surga), mendengar itu Rasulullah berkata: Demi Allah yang jiwaku ada pada kekuasaan-Nya harta rampasan yang dicurinya akan menyala menjadi api yang membakarnya di alam kuburnya. • d. Ada roh-roh yang berkedudukan dipintu surga, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: Para Syuhada bertempat tinggal dipinggir sungai di pintu surga, dalam sebuah rumah yang mempunyai kubah yang hijau, mendapat rezki dari surga pada waktu pagi dan sore. e. Ada roh-roh yang bertahan dipermukaan bumi ini, tidak dapat balik ketempat yang tinggi. Inilah yang dinamakan roh rendah. Yaitu roh-roh orang yang semasa hidup didunia ini tidak dapat merasakan kenikmatan iman terhadap Allah, tidak pernah merasakan cinta terhadap Allah, tidak pernah ingat kepada Allah, tidak pernah ingin mendekat kepada Allah, dan orang yang semasa hidupnya hanya memikirkan hal-hal yang bersifat duniawi saja. f. Ada roh-roh yang tempatnya dalam lubang panas, dalam sungai darah dll. Sebagaimana diterangkan dalam hadits-hadits lain yang mendapat siksaan sampai hari kiamat tak putus-putus. Sekian Dan Terima Kasih