Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Muhammad Hanafi Sahril
Pembimbing
Dr. Christina Kolondam Sp. A
Defenisi
Kelainan genetik dimana terjadi defisiensi enzim atau
gangguan pada salah satu dari 5 tahap enzimatik yang
diperlukan untuk biosintesis steroid (kortisol) di dalam
biosintesis steroid (kortisol) di dalam kelenjar adrenal.
Epidemiologi
Penyebab tersering genitalia ambigu pada neonatus dengan
angka kejadian sebesar 1:10.000 sampai 1: 15.000
kelahiran hidup.
Angka kejadian HAK di Indonesia masih belum diketahui
dengan pasti.
Etiologi
Defisiensi enzim 21-hidroksilase (meliputi 90% kasus)
Defisiensi enzim 11 beta-hidroksilase sebanyak 5% kasus
Sisanya adalah karena defisiensi enzim 3 beta-hidroksilase.
Kejadian hiperplasia adrenal kongenital akibat defisiensi
enzim 21 hidroksilase tipe salt wasting (75% kasus) dapat
menyebabkan krisis adrenal yang bisa berujung klasik tipe
virilisasi sederhana menyebabkan genitalia ambigu pada
bayi perempuan dan gejala klinis kelebihan androgen pada
anak laki-laki usia lebih dari dua tahun.
Hiperplasia adrenal kongenital akibat defesiensi enzim 21-
hidroksilase tipe non klasik ditemukan pada 1-3% kasus
PATOFISIOLOGI
Autosomal resesif
Defisiensi salah satu enzim pada sintesis kortisol
Kadar kortisol rendah mekanisme umpan balik
ACTH disekresi berlebihan hiperplasia adrenal
Melibatkan 3 steroid penting:
1. Kortisol (glukokortikoid)
2. Aldosteron (mineralokortikoid)
3. Androgen adrenal (testosteron)
Gambar 1. Regulasi sekresi kortisol pada subyek normal
dan pada pasien dengaan hiperplasia adrenal kongenital
A. Hiperplasia adrenal kongenital akibat defisiensi
enzim 21-hidroksilase (CYP21)
Autosomal resesif
2 tipe HAK:
1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik
a) The salt-wasting form (most severe)
b) The simple virilizing form
2. Hiperplasia adrenal kongenital non klasik (the late onset or
nonclassical form)
1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik
Bentuk yang berat dan muncul saat lahir atau minggu-minggu
pertama setelah lahir.
Virilisasi wanita tampak sejak lahir
Tipe salt losing/salt wasting : 75% kasus atau simple virilizing
Defisiensi total
Ketidakmampuan untuk mengkonversi
progesteron menjadi deoksikortikosteron
BENTUK KLINIS DAN DIAGNOSIS
Terdapat 3 jenis HAK:
1. Maskulinisasi Pranatal pseudohermafroditisme wanita
2. Salt wasting syndrome
3. Virilisasi postnatal
Bentuk klinis dan diagnosa
Manifestasi klinis dan hasil klinis dan hasil laboratorium pada hiperplasia
adrenal kongenital
Hiperplasia Adrenal Kongenital Klasik
Simple-VirilizingHAK
A.Normal or near normal cortisol
B.Increased cortisol precusors ((17 hydroxyprogesterone)
C.Increased aldosteron to compensate for salt losing tendency
D.Increased androgens=masculinization
Pada kedua bentuk di atas selalu terjadi peningkatan androgen
adrenal
Hiperplasia adrenal kongenital nonklasik
Bentuk yang lebih ringan
Muncul saat anak-anak, atau usia dewasa
Late onset HAK:
A.Normal kortisol
B.Normal Aldosteron
C.Increased 17 hydroxyprogesterone (moderate)
D.Increased androgen : masculinization
Diagnosis
Curiga pada bayi dengan ambigus genitalia
Bayi laki-laki seringkali gejala tidak jelas
Banyak meninggal tanpa terdiagnosis sebagai HAK tipe salt
wasting
Salt losing/wasting HAK
Hiponatremia
Gagal tumbuh
Dehidrasi
Hiperkalemia
Krisis adrenal: bayi tidak mau minum, muntah, diare, BB
turun drastis, dehidrasi, hiperkalemia, hiponatremia, asidosis,
hipoglikemia, hiperpigmentasi
Ambigous Genitalia
Pseudohermafoditisme dengan klitoromegali
Fusi partial komplet lipatan labioskrotal
Gradasi dengan skala Prader
Biasanya ada korelasi antara gambaran genitalia dengan
ada/tidaknya salt losing atau kadar hiponatremi
Laki-laki:
Terdiagnosa usia 3-7 tahun
Isoseksual prekok
Usia tulang maju
Karakterisktik prapubertas prekok
Remaja dan wanita dewasa: Klitoromegali, virilisasi,
hirsutisme, menstruasi iregular, infertilisasi, jerawat Cryptic
Pertumbuhan Linear
Percepatan laju pertumbuhan
Umur tulang maju
Mempercepat penutupan epifisis
Tinggi dewasa pendek
Efek androgen
Efek glukokortikoid Mengurangi tinggi potensi dewasa
Fungsi reproduksi
Oligocy, amenore, menstruasi iregular, infertilisasi
Androgen pranatal wanita seperti laki-laki
Laki-laki tidak diterapi defisiensi spermatogenesis
Simple virilization
Bayi laki-laki tidak terdiagnosis, diagnosis setelah kelebihan
androgen
Bayi wanita tanda-tanda seks ambigus
Tipe nonklasik
Pubertas prekoks, usia tulang maju, pertumbuhan yang pesat
Perempuan: ovarium polikistik, hirsutisme, menstruasi tidak
teratur, perawakan pendek, fertilitas menurun
Heterozigot
Kelebihan androgen walaupun ringan
Salt losing/wasting HAK
Pola khas elektrolit serum (Na rendah dan K tinggi)
Peningkatan 17OH-progesteron (17-OHP), hormon-hormon
androgen adrenal dalam serum (androstenedion)
Kortisol serum rendah
Seks ambigus apusan bukal analisis kromosom
Renin plasma insufisiensi mineralokortikoid
Genitografi
USG genitalia
Foto tulang
Tes genetik