Вы находитесь на странице: 1из 23

ASSALAMU’ALAIKUM Wr Wb

NAMA KELOMPOK :
1. ANDITYA DWI RIZKI
2. ADI PUTRO PRASETYO
3. SITI FARICHA
4. WIWIT PURNAMASARI
STRUKTUR KEKUASAAN
KELUARGA
 Kekuasaan : merupakan pengaruh, kontrol,
dominasi dan pengambilan keputusan
 Kekuasaan keluarga : kemampuan baik
kemampuan potensial maupun aktual dari
seorang individu untuk mengontrol,
mempengaruhi, dan mengubah tingkah laku
seseorang atau anggota keluarga
KOMPONEN UTAMA DARI
KEKUASAAN KELUARGA
 Pengaruh dan pengambilan keputusan.
Pengaruh mempunyai sinonim dengan
kekuasaan, karena didefinisikan sebagai tingkat
penggunaan tekanan formal maupun informal
oleh seorang anggota keluarga terhadap orang
lain dan berhasil dalam memaksakan
pandangan orang tersebut
OTORITAS ATAU WEWENANG

Merupakan keyakinan-keyakina yang dianut


bersama oleh anggota keluarga, yang
didasarkan secara kultur dan normatif dan
yang menyatakan seorang anggota
keluarga sebagai orang berhak
mengambil keputusan dan menerima
posisi kepemimpinan
 kekuasaan bersifat dimensional
o meliputi proses sosial budaya, interaksi dan
komponen hasilnya
 kekuasaan bersifat abstrak, kompleks dan
multidimensional
o tidak dapat diobservasi secara langsung
tetapi melalui observasi dari tingkah laku atau
laporan anggota keluarga
 kekuasaan merupakan subsistem dari keluarga
o dapat dilihat dari pola komunikasi dalam
proses pengambilan keputusan, pemecahan
masalah, penyelesaian konflik, dan
menejemen krisis
5 KARAKTERISTIK KEKUASAAN

1. Kekuasaan perkawinan
2. Kekuasaan orang tua
3. Kekuasaan turunan
4. Kekuasaan saudara kandung
(sibling)
5. Kekuasaan hubungan keluarga
DASAR-DASAR KEKUASAAN
KELUARGA
1. Kekuasaan/wewenang yang sah/hak
untuk mengontrol
2. Kekuasaan yang tidak berdaya atau putus
asa
3. Kekuasaan seseorang yang ditiru
4. Kekuasaan sumber atau ahli
5. Kekuasaan karena adanya penghargaan
6. Kekuasaan paksaan/dominasi
7. Kekuasaan informasional
8. Kekuasaan afektif/karena sikap seseorang
9. Kekuasaan manajemen ketegangan
1. Kekuasaan/wewenang
yang sah/hak untuk
mengontrol
 Wewenang primer
 Satu orang berhak mengontrol tingkah laku
anggota keluarga yang lain
 Didukung oleh peran, posisi, hak-hak secara
budaya atau tradisi
 Hak orang tua mengontrol anak-anaknya
2. Kekuasaan yang tidak berdaya
atau putus asa
 Bentuk penting dari kekuasaan yang sah
 Didasari pada hak yang diterima secara umum
dari mereka yang membutuhkan atau mereka
yang tidak berdaya
 Berharap mereka/orang lain yang punya posisi
untuk memberikan bantuan
 Kekuasaan orang yang sedang sakit, cacat
atau usia lanjut
3. Kekuasaan seseorang yang
ditiru (referen)
 Kekuasaan yang dimiliki oleh orang tertentu
terhadap oarang lain karena identifikasi positif
seperti identifikasi positif dari anak terhadap
orang tua
 Anak-anak meniru tingkah laku anggota
keluarga, biasanya orang tua merupakan orang
yang menjadi model peran
4. Kekuasaan sumber atau ahli
(pendapat para ahli)

 Kekuasaan yang berasal dari sumber-sumber


berharga
 Kekuasaan ahli adalah sumber kekuasaan
yang ada dalam suatu hubungan jika
seseorang yang sedang terpengaruh merasa
orang lain itu ahli yang memiliki pengetahuan
khusus, ketrampilan/keahlian, atau pengalaman
5. Kekuasaan karena adanya
penghargaan

 Pengaruh kekuasaan ada karena adanya


harapan yang akan diterima karena
kepatuhanya
 Mau karena adanya
imbalan/hadiah/penghargaan
seperti misal ketaatan anak terhadap
orang tua
6. Kekuasaan paksaan/dominasi

 Sumber kekuasaan mempunyai


kemampuan untuk menghukum dengan
paksaan, ancaman, intimidasi, atau
kekerasan bila mereka tidak mau
mematuhi
7. Kekuasaan informasional

 Kekuasaan yang dilandasi hubungan persuasif


 Tipe kekuasaan ini sama dengan kekuasaan
ahli tetapi lingkupnya lebih sempit
 Kemampuan mengkomunikasikan
pendapat/ide/gagasan yang menguatkan
argumentasi harus kuat
8. Kekuasaan afektif/karena sikap
seseorang
 Kekuasaan yang diberikan melalui
manipulasi dengan memberikan atau tidak
memberikan afeksi atau kehangatan, cinta
kasih misalnya hubungan sexual
pasangan suami istri
9. Kekuasaan manajemen
ketegangan

 Tipe dasar kekuasaan ini diturunkan dari


kontrol yang dicapai oleh satu pasangan
dengan mengatasi ketegangan dan konflik
yang ada dalam keluarga melalui
perdebatan, ketidak sepakatan dalam
memasukan anggota keluarga untuk
mengalah
Hasil kekuasaan
mendasari proses
pengambilan keputusan
dalam keluarga

1. Konsensus
2. Akomodasi
3. De-fakto
konsensus

 Merupakan cara sehat dalam pengambilan


keputusan karna disetujui oleh semua
anggota keluarga yang terlibat
 Saling ketergantungan, egalitarianisme
 Kemampuan untuk berdiskusi dan
mengatasi masalah sangat diperlukan
Akomodasi

 Pengambilan keputusan melalui suatu


perjanjian untuk setuju untuk
menggunakan keputusan umum dalam
menghadapi perbedaan yang tidak
dapat disatukan
 Keputusan diambil melalui beberapa
cara seperti kecurigaan, penawaran,
dan paksaan
De-fakto
 Pengambilan keputusan dibiarkan terjadi
tanpa rencana
 Keputusan diambil dengan paksaan oleh
kejadian-kejadian karena tidak adanya
pembuatan keputusan yang aktif, suka rela
atau efektif
 Keputusan ini bisa juga dibuat pada saat
terjadi perdebatan keluarga yang tidak ada
solusinya
 Keputusan model ini diambil pada saat
keluarga banyak masalah, disorganisasi,
anggota keluarga merasa tidak mampu
mnegendalikan diri
Variabel-Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga
1. Hirarki kekuasaan keluarga
2. Tipe bentuk keluarga (orang tua tunggal, keluarga
campuran,keluarga inti dua orang tua tradisional,dll)
3. Pembentukan koalisi/persatuan
4. Jaringan komunikasi keluarga
5. Kelas sosial
6. Tahap perkembangan dan keluarga
7. Latar belakang budaya dan religius
8. Kelompok situasional
9. Variabel individu (jenis kelamin,anggota,usia,harga diri
dan keteramilan interpersonal)
10. Saling ketergantungan emosi pasangan dan tanggung
jawab untuk menikah
WASSALAMU’ALAIKUM
Wr Wb

Вам также может понравиться