Вы находитесь на странице: 1из 13

BATUAN METAMORF

NAMA KELOMPOK:
-AGUNG APRILIAN PERMANA
-FAJAR SIDIQ
-ADITYA PERMANA
-REDDY HERDIANSYAH
-NAUFAL ALFARIZIE
-YEKI MEDLAMA
LATAR BELAKANG


Siklus batuan menunjukkan kemungkinan batuan untuk berubah bentuk.
Batuan yang terkubur sangat dalam mengalami perubahan tekanan dan
temperatur. Jika mencapai suhu tertentu, batuan tersebut akan melebur
jadi magma. Namun saat belum mencapai titik peleburan kembali menjadi
magma, batuan tersebut berubah menjadi batuan metamorf.
• Batu gamping termetamorfosis menjadi marmer. Butiran halus kalsit pada
batu gamping terkristalisasi menjadi butiran besar. perubahan yang terjadi
hanya pada teksturnya. Batu serpih termetamorfosis menjadi mika dengan
butir besar. Mineral lempung pada serpih tidak stabil pada temperatur
tinggi. Perubahan yang terjadi selain pada teksurnya, juga mencakup
pembentukan mineral baru.
PENGERTIAN
• Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok
utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan
yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme,
yang berarti "perubahan bentuk".[1] Batuan asal atau protolith yang dikenai panas (lebih
besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem (1500 bar), akan mengalami perubahan
fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku,
atau batuan metamorf lain yang lebih tua.
• Batuan metamorf membentuk bagian yang cukup besar dari kerak bumi dan
diklasifikasikan berdasarkan tekstur, selain juga oleh susunanmineral dan
susunan kimianya (fasies metamorfik). Batuan jenis ini dapat terbentuk secara mudah
akibat berada dalam kedalaman tinggi, mengalami suhu tinggi dan tekanan besar dari
lapisan batuan di atasnya. Mereka dapat terbentuk dari proses tektonik seperti
tabrakan benua, yang menyebabkan tekanan horisontal, gesekan dan distorsi. Mereka
juga terbentuk ketika batuan terpanaskan oleh intrusi dari batuan cair dan panas yang
disebut magma dari interior bumi. Studi tentang batuan metamorf ( yang sekarang
tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan informasi
tentang suhu dan tekanan yang terjadi pada kedalaman yang besar dalam kerak bumi.
Beberapa contoh batuan metamorf adalah slate, filit, sekis, gneis, dan lain-lain
FOLLASI
• Perlapisan dalam batuan metamorf disebut foliasi (berasal dari kata Latin folia, yang berarti "daun"). Foliasi terbentuk ketika batuan
memendek di salah satu sumbu pada rekristalisasi. Hal ini menyebabkan platy atau kristal yang memanjang dari mineral,
seperti mikadan klorit, memutar agar sumbu panjang mereka tegak lurus terhadap orientasi sumbu yang memendek. Hal ini menghasilkan
batuan yang berpita-pita, atau berfoliasi, dengan pita-pita yang menunjukkan warna mineral yang membentuk mereka.
• Tekstur dipisahkan ke dalam kategori foliasi dan non foliasi. batuan ber-foliasi adalah produk stress diferential yang men-deformasi batuan
dalam satu bidang, kadang-kadang menciptakan sebuah bidang belahan. Misalnya, batusabak adalah batuan metamorf ber-foliasi, yang
berasal dari serpih. Batuan non-foliasi tidak memiliki pola strain planar .
• Batuan yang mengalami tekanan seragam dari semua sisi, atau mereka yang kekurangan mineral dengan kebiasaan pertumbuhan yang
khas, tidak akan ber-foliasi. Di mana batuan telah dikenakan diferensial stress, jenis foliasi yang berkembang tergantung pada tingkatan
metamorfisme (grade). Misalnya, dimulai dengan sebuah batulumpur, urutan berikut berkembang dengan meningkatnya
suhu:batusabak adalah batuan metamorf yang sangat halus dan berfoliasi, yang merupakan karakteristik tingkat metamorfisme yang
sangat rendah, sementara filit berbutir halus dan berada pada tingkatan metamorfisme rendah , sekis berbutir sedang hingga kasar dan
ditemukan di daerah dengan tingkat metamorfisme sedang dan terakhir gneis berbutir kasar hingga sangat kasar, ditemukan di daerah
dengan tingkat metamorfisme yang tinggi.[3] Marmer umumnya tidak berfoliasi,, yang memungkinkan penggunaannya sebagai bahan
untuk patung dan arsitektur.
• Mekanisme lain yang penting dari metamorfisme adalah bahwa reaksi kimia yang terjadi antara mineral terjadi tanpa mencairnya mereka.
Dalam proses ini, atom dipertukarkan antara mineral, dan dengan demikian mineral baru terbentuk. Banyak reaksi suhu tinggi kompleks
mungkin terjadi, dan masing-masing kumpulan mineral yang diproduksi memberikan kita petunjuk mengenai suhu dan tekanan pada saat
terjadinya metamorfisme.
• Metasomatisme adalah perubahan drastis komposisi kimia batuan yang sering terjadi selama proses metamorfisme. Hal ini terjadi karena
pengenalan bahan kimia pada batuan dari batuan sekitarnya. Air dapat mengangkut bahan kimia ini dengan cepat melalui jarak yang
jauh. Karena peran yang dimainkan oleh air, batuan metamorf umumnya mengandung banyak unsur yang awalnya tidak ada pada
batuan asal, dan kekurangan beberapa unsur yang awalnya hadir. Namun, pengenalan bahan kimia baru tidak diperlukan pada
rekristalisasi
Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf
• struktur yang sering dijumpai secara umum di batuan Metamorf biasanya/foliasi dan
non foliasi, struktur foliasi ditampakkan dengan adanya
penjajaranmineral dalam suatu batuan Metamorf biasanya penampakan penjajara
nnyadalam barisan dalam suatu bidang batuannya$ sedangkan pada 0on
/oliasitidak menampakkan adanya penjajaran mineral.struktur /foliasi terbagi
menjadi beberapa jenis tergantung bentuk
mineralyang tersejajarkan dan dari mineral yang tersejajarkan dijadikan penamaan
batuan tersebut juga seperti struktur gneisik yang didominasi mineral yangberbentuk
granular dan batuannya disebut gneiss dan struktur 'hilytic mineralyang
tersejajarkannya mineral pipih seperti biotit$ musco2ite hanya saja mineraldan
kesejajarannya mulai agak kasar.'ada
tekstur batuan Metamorf terbentuk bersamaan dengan prosesmetamorfismenya
dan pada tekstur yang berpengaruh ialah bentuk mineralnyaserta tidak
berpengaruh terhadap bentuk mineral batuan asalnya
JENIS-JENIS BATUAN METAMORF

• 1. Batuan Malihan Kontak


• Batuan malihan kontak atau thermal yaitu terbentuk karena adanya sebuah
pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena intrusi
magma.
• Contohnya: pada batu marmer yang berasal dari batu kapur.
2. BATUAN MALIHAN DINAMO

• Batuan malihan dinamo adalah suatu batuan yang terbentuk karena


adanya suatu tekanan yang besar disertai dengan pemanasan dan
tumbukan. Tekanan bisa berasal dari lapisan-lapisan yang berada di atas
batu dalam jangka waktu lama.
• Contohnya: pada batu sabak yang berasal dari tanah liat. dan batubara
yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di daerah rawa-rawa
(tanah gambut).
3. BATUAN MALIHAN THERMAL-PNEUMATOLIK

• Batuan malihan thermal-pneumatolik, adalah suatu batuan yang terbentuk


karena adanya suatu zat-zat tertentu yang memasuki batuan yang sedang
mengalami sebuah metamorfosis.
• Contohnya : pada batu zamrud, permata, dan topaz.
4.METAMORFISME REGIONAL
• , juga dikenal sebagai metamorfisme dinamik, adalah nama yang diberikan untuk
perubahan yang terjadi pada massa besar batuan di wilayah yang luas. Batuan
dapat bermetamorfosis hanya dengan berada di kedalaman besar di bawah
permukaan bumi, mengalami suhu tinggi dan mengalami tekanan yang besar
disebabkan oleh berat yang sangat besar dari lapisan batuan di atasnya. Sebagian
besar kerak benua bagian bawah adalah batuan metamorf, selain juga ada intrusi
batuan beku yang baru terbentuk. Pergerakan tektonik horizontal seperti tumbukan
benua menghasilkan sabuk orogenik, menyebabkan tingginya suhu, tekanan, dan
deformasi di batuan sepanjang sabuk tersebut. Jika batuan metamorf yang
terbentuk kemudian terangkat dan tersingkap akibat erosi, mereka dapat
tersingkap di dalam sabuk panjang tersebut atau daerah besar lainnya di
permukaan. Proses metamorfosis mungkin telah menghancurkan fitur asli yang bisa
mengungkapkan sejarah batuan sebelumnya. Rekristalisasi batuan akan
menghancurkan tekstur dan fosil yang hadir dalam batuan sedimen.
Metasomatisme akan mengubah komposisi asli.
5.METAMORFISME KATAKLASTIK

• terjadi sebagai akibat dari deformasi mekanis, seperti ketika dua tubuh
batuan bergeser melewati satu sama lain sepanjang zona sesar. Gesekan di
sepanjang zona geser menghasilkan panas, dan batuan terdeformasi
secara mekanik. Batuan tersebut hancur dan tertumbuk akibat pergeseran
tersebut. Metamorfisme kataklastik tidak umum terjadi terbatas di zona
sempit dimana sesar mendatar terjadi.
6.METAMORFISME HIDROTERMAL

• Batuan yang terubah pada suhu tinggi dan tekanan sedang akibat cairan
hidrotermal disebut mengalami metamorfisme hidrotermal. Hal ini biasa
terjadi dalam batuan basaltik yang umumnya kekurangan mineral - mineral
hidrat. Metamorfisme hidrotermal menyebabkan alterasi menjadi mineral -
mineral hidrat kaya Mg - Fe
seperti talk, klorit, serpentin,aktinolit, tremolit, zeolit, dan mineral lempung.
Endapan kaya bijih sering terbentuk akibat metamorfisme hidrotermal
7.METAMORFISME TINDIHAN

• Ketika batuan sedimen terkubur sampai kedalaman beberapa ratus meter,


suhu yang lebih besar dari 300oC dapat berkembang tanpa adanya stres
diferensial. Mineral baru tumbuh, tetapi batuan tidak tampak
bermetamorfosis. Mineral utama yang dihasilkan biasanya adalah Zeolit.
Metamorfosis tindihan tumpang tindih dengan diagenesis sampai batas
tertentu , dan metamorfisme ini dapat berubah menjadi metamorfisme
regional seiring meningkatnya suhu dan tekanan.
8.METAMORFISME DAMPAK
Ketika material luar bumi, seperti meteorit atau komet jatuh ke bumi Bumi
atau jika ada ledakan gunung berapi yang sangat besar, tekanan sangat
tinggi dapat terjadi pada batuan - batuan yang terkena dampak. Tekanan-
tekanan yang sangat tinggi dapat menghasilkan mineral yang hanya stabil
pada tekanan yang sangat tinggi, seperti polimorf SiO2
seperti koesit dan stishofit. Selain itu mereka dapat menghasilkan tekstur yang
dikenal sebagai shock lamellae di butiran mineral, dan tekstur seperti kerucut
pecah di batuan yang berdampak.

Вам также может понравиться