Вы находитесь на странице: 1из 12

Simulasi Persiapan, Perencanaan Dalam Kegiatan

Manajemen Logistik Untuk Keperluan Yang Diberikan


Pada Korban Saat Terjadi Bencana

KELOMPOK 6:

1. Elena
2. Halimatus Sa’diah
3. Hilda Claudiani S
4. Indah Sundari Siregar
Hj Siti Waliyah, S.Kep, 5. Novi Winri
M.Kep
PENGERTIAN
MANAJEMEN LOGISTIK

Logistik adalah segala sesuatu yang berwujud yang


dapat digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan dasar
manusia yang habis pakai terdiri atas pangan, sandang dan
papan atau turunannya. (Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor : 10 Tahun 2012 Tanggal : 3
September 2012)
Manajemen Logistik diartikan oleh Council of Logistics
Management dalam Farahani (2011) sebagai : “adalah bagian
dari proses rantai pasok yang merencanakan,
mengimplementasikan, dan mengendalikan aliran dan
penyimpanan barang, layanan, dan informasi terkait yang efektif,
maju, dan cepat antara titik asal dan titik konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. “
Proses Manajemen logistik dan
peralatan dalam penanggulangan bencana ini
meliputi delapan tahapan terdiri dari:
1. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
2. Pengadaan dan/atau Penerimaan
3. Pergudangan dan/atau Penyimpanan PROSES
4. Pendistribusian MANAJEMEN
5. Pengangkutan LOGISTIK
6. Penerimaan di tujuan
7. Penghapusan
8. Pertanggungjawaban
SISTEM INFORMASI LOGISTIK

Tujuan utamanya adalah berupaya


mengumpulkan, memperkuat dan memanfaatkan data
perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan
tentang strategi yang akan digunakan serta
memfasilitasi transaksi bisnis. Secara umum sistem
informasi logistik melibatkan beberapa faktor, internal,
eksternal, sistem manajemen gudang dan sistem
transportasi.
SISTEM INFORMASI LOGISTIK

Dengan adanya sistem informasi


logistik, maka organisasi dapat lebih
meningkatkan efektivitas dan efisiensinya
dalam pengelolaan logistiknya.
KONSEP UMUM MANAJEMEN
LOGISTIK DALAM KEJADIAN
BENCANA
Manajemen logistik untuk penanggulangan
bencana dikenal dengan logistik kemanusiaan
(humanitarian logistics) atau sering disebut juga dengan
logistik bantuan kemanusiaan.

Logistik kemanusiaan merupakan kegiatan perencanaan,


pelaksanaan, dan pengendalian aliran bantuan kemanusiaan
secara efisien, hemat biaya dan penyimpanan bantuan
kemanusiaan serta informasi terkait, dari titik asal ke titik
konsumsi untuk tujuan mengurangi penderitaan korban bencana
(Thomas dan Kopczak, 2008).
Lingkup Logistik Bantuan
Kemanusiaan

Manajemen bencana sering digambarkan


sebagai proses yang terdiri dari beberapa tahap,
yaitu:
(1) mitigasi;
(2) persiapan;
(3) respon; dan
(4) rekonstruksi.
Logistik Penanggulangan Bencana
Umumnya para pihak yang terlibat dalam serangkaian
aktivitas rantai pasok bantuan kemanusian, antara lain:
1. Donor dari dalam negeri maupun luar negeri, donor dari
pemerintah, perusahaan, warga, maupun NGO.
2. NGO nasional, PMI, dan BNPB/BPBD.
3. Penyedia jasa transportasi: darat, udara, laut, sungai, dan
kereta api.
4. Penyedia jasa pergudangan.
5. Perusahaan pengurusan jasa transportasi (freight
forwarding).
6. Penerima bantuan.
POLA PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN

Pedoman manajemen logistik dan


peralatan penanggulangan bencana menganut pola
penyelenggaraan suatu sistem yang melibatkan
beberapa lembaga atau sistem kelembagaan
dalam berbagai tingkatan territorial wilayah,
mulai dari:

1. Tingkat Nasional
2. Tingkat Provinsi
3. Tingkat Kabupaten/Kota
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
MANAJEMEN LOGISTIK DAN
PERALATAN

1. Pembinaan
Dalam rangka terselenggaranya sistem manajemen
logistik dan peralatan yang handal perlu dilakukan
pembinaan secara berjenjang sesuai dengan strata
kelembagaan penanggulangan bencana.

2. Pengawasan
Penyelenggaraan manajemen logistik dan peralatan
dilakukan pengawasan pada setiap tahap dalam
proses manajemen logistik dan peralatan.
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться