Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4/11/2018 wiek
1. PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN
PSIKOLOGIS PADA KALA I
Perubahan fisiologis
Beberapa perubahan terjadi pada masa persalinan yaitu ;
Tekanan darah
TD meningkat sistolik rata – rata naik 10 – 20 mm Hg, diastolik 5 - 10
mm Hg, antara kontraksi tekanan darah normal. Rasa sakit, cemas
dapat meningkatkan tekanan darah.
Metabolisme
Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara
berangsur disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal.
Peningkatan ini ditandai adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi,
kardiak output, pernafasan dan cairan yang hilang.
Suhu tubuh.
Suhu tubuh sedikit meningkat ( tidak lebih dari 0,5–1C ) karena
peningkatan metabolisme terutama selama dan segera setelah
persalinan.
4/11/2018 wiek
Detak jantung
Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi berkaitan
juga dengan peningkatan metabolisme. Sedangkan antara kontraksi
detak jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum
persalinan.
Pernafasan
Terjadi sedikit peningkatan laju pernafasan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme. Hyperventilasi yang lama dapat
menyebabkan alkalosis.
4/11/2018 wiek
Perubahan gastro intestinal
Motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara
subtansial berkurang banyak selama persalinan. Pengeluaran
getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan
hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi lambat.
Cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam
tempo yang biasa. Mual dan muntah sering terjadi sampai
akhir kala I.
Perubahan hematologi.
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram / 100 ml selama
persalinan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum
persalinan sehari setelah pasca persalinan kecuali pada
perdarana post partum
4/11/2018 wiek
B. Perubahan psikologis
Perubahan psikologis pada kala I
dipengaruhi oleh:
– Pengalaman sebelumnya
– Kesiapan emosi
– Persiapan menghadapi persalinan (
fisik, mental, materi dsb )
– Support sistem
– Lingkungan
– Mekanisme koping
– Kultur
– Sikap terhadap kehamilan.
4/11/2018 wiek
Masalah psikologis yang mungkin terjadi:
4/11/2018 wiek
PENGURANGAN RASA
SAKIT ( PAIN RELIEF )
Berdasarkan hasil penelitian pemberian dukungan fisik,
emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat
membantu mempercepat persalinan dan membantu ibu
memperoleh kepuasan dalam melalui proses persalinan normal.
Metoda mengurangi rasa nyeri yang dilakukan secara terus
menerus dalam bentuk dukungan harus dipilih yang bersifat
sederhana, efektif, biaya rendah, risiko rendah, membantu
kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik dan
bersifat sayang ibu.
4/11/2018 wiek
Menurut Varney’s Midwifery, pendekatan untuk
mengurangi rasa sakit dilakukan dengan cara :
4/11/2018 wiek
Beberapa teknik dukungan untuk
mengurangi rasa sakit adalah ;
– Kehadiran seorang pendamping yang terus menerus, sentuhan
yang nyaman, dan dorongan dari orang yang memberikan support
– Perubahan posisi dan pergerakan.
– Sentuhan dan massase
– Counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligamen
sacroiliaca
– Pijatan ganda pada pinggul
– Penekanan pada lutut
– Kompres hangat dan kompres dingin
– Berendam
– Pengeluaran suara
– Visualisasi dan pemusatan perhatian (dengan berdo’a)
– Musik yang lembut dan menyenangkan ibu
4/11/2018 wiek
PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK DAN
PSIKOLOGIS IBU DAN KELUARGA
a. Mengatur posisi
Anjurkan ibu untuk mengatur posisi yang nyaman selama persalinan,
anjurkan suami atau pendamping untuk membantu ibu mengatur posisi.
Ibu boleh berjalan, berdiri atau jongkok ( membantu proses turunnya
bagian terendah janin ), berbaring miring ( memberi rasa santai,
memberi oksigenisasi yang baik ke janin, mencegah laserasi ) atau
merangkak ( mempercepat rotasi kepela janin, peregangan minimal
pada perineum, baik pada ibu yang mengeluh sakit punggung ). Posisi
terlentang kurang dianjurkan karena dapat menyebabkan menurunnya
sirkulasi darah dari ibu ke plasenta berdampak pada terjadinya
hipoksia pada janin.
4/11/2018 wiek
Eliminasi
Buang air kecil
Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutine, setiap 2
jam sekali atau lebih sering atau jika kandung kemih penuh. Anjurkan ibu untuk
berkemih di kamar mandi, jangan dilakukan kateterisasi kecuali ibu tidak dapat
berkemih secara normal. Tindakan kateterisasi dapat menimbulkan rasa sakit,
dan menimbulkan resiko infeksi serta perlukaan pada kandung kemih.
Kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan :
– Memperlambat turunnya bagian terendah janin
– Menimbulkan rasa tidak nyaman
– Meningkatkan resiko perdarahan pasacapersalinan akibat atonia uteri
– Mengganggu penatalaksanaan distokia bahu
– Meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pascapersalinan
Buang air besar
Anjurkan ibu untuk buang air besar jika perlu. Jika ibu
mersakan ingin buang air besar saat fase aktif harus
dipastikan apakah yang dirasakan ibu bukan disebabkan oleh
tekanan kepala pada rektum, jika ibu belum siap melahirkan
diperbolehkan buang air besar di kamar mandi.
Tindakan klisma tidak dianjurkan dilakukan secara rutin
karena dapat meningkatkan jumlah tinja yang keluar pada
kala II dan dapat meningkatkan
4/11/2018 wiek
resiko infeksi.
c. Mencegah infeksi
4/11/2018 wiek
TANDA BAHAYA KALA I
Parameter Temuan abnormal Tindakan
Tekanan > 140/90 dengan Rujuk dengan membaringkan ibu miring ke kiri sambil di infus
darah sedikitnya satu
tanda/gejala pre-
eklamsia
Temperatur > 38 C Kompres, hidrasi dan rujuk
Detak jantung < 100 atau > 180/ menit Hidrasi, ganti posisi ibu ke posisi tidak terlentang atau posisi
janin miring setelah I menit jika: DJJ normal, lanjutkan mengamati
dengan partograf, jika DJJ tidak normal rujuk dengan posisi ibu
miring ke kiri
Kontraksi < 3 dalam 10 menit, Ambulasi, perubahan posisi, kosongkan kandung kemih,
berlangsung < 40 detik, stimulasi putting, memberikan makan dan minum, jika partograf
ketukan dipalpasi melewati garis waspada, dirujuk
lemah.
5. Kontraksi Uterus :
• Setiap 30 menit catat jumlah kontraksi dalam
10 menit dan lamanya dalam satuan detik.
• Beri titik-titik dikotak bila lamanya kontraksi
< 20 dtk, beri garis-garis dikotak bila lamanya
kontraksi 20-40 dtk, isi penug kotak bila
lamanya kontraksi > 40 dtk.
4/11/2018 wiek
6. Obat-obatan dan cairan yang diberikan :
7. Kondisi ibu :
• Nilai dan catat nadi setiap 30 menit dengan
tanda (•), tekanan darah setiap 4 jam dengan
tanda ( ), dan temperatur setiap 2 jam ditulis
dalam kotak.
• ukur dan catat urine setiap 2 jam (volume,
protein atau aseton).
4/11/2018 wiek
8. Asuhan, pengamatan dan keputusan
klinik,mencakup :
•Jumlah cairan per oral yang diberikan.
•Keluhan sakit kepala atau penglihatan kabur.
•Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya
(Obgyn,bidan,dokter umum).
•Persiapan sebelum melakukan rujukan
•Upaya rujukan.
4/11/2018 wiek
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU
INTRA NATAL
Defenisi :
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah pada ibu intra natal
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney,
1977).
TUJUAN :
Memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada
ibu intra natal dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan
dan respon ibu serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses
persalinan.
4/11/2018 wiek
LANGKAH V: MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG
KOMPREHENSIF
4/11/2018 wiek
RENCANA ASUHAN PADA KALA I
Bantulah ibu dalam masa persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan
- Berikan dukungandan yakinkan dirinya
- Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannya
- Dengar keluhannya dan bidan hrs lebih sensitif terhadap perasaannya
Jika ibu tersebut tampak kesakitan, dukungan/asuhan yang dapat diberikan
- Lakukan perubahan posisi
- Posisi sesuai dengan keinginan ibu
- Sarankan ibu untuk berjalan (suami atau ibunya) menemani
- Ajarkan teknik bernapas yang baik
Menjaga privasi, kebersihan diri
Mencegah dehidrasi
Berkemih sesering mungkin
Pemantauan T, S, N, DJJ, Kontraksi, PD
- Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada
persalinan, dan setelah selaput ketuban pecah, dan dokumentasikan hasil
temuan pada partogram
4/11/2018 wiek
LANGKAH VI : PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN
YANG EFISIEN DAN AMAN
☼ S : Subjektif data, menurut perspektif klien. Data ini diperoleh melalui anmnese
atau allo anamnese
☼ O : Objektif data yaitu hasil pemeriksaan fisik klien, serta pemeriksaan diagnostic
dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medik pasien yang lalu.
☼ A : Analisis / interpertasi berdasarkan data yang terkumpul, dibuat kesimpulan
berdasarkan segala sesuatu yang dapat diidentifikasi :
1. Diagnosa ? masalah ?
2. Antisipasi Diagnosa/masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi
dan rujukan (sebagai langkah 2,3 dan 4 dalam manejemen Varney)
☼ P : Planning/Perencanaan
Merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan (Implementasi) dan
evaluasi rencana (Evaluasi) berdasarkan pada langkah 5, 6 dan 7 pada
manejemen Varney. Ini termasuk hasil observasi dan evaluasi dari flowsheet.
4/11/2018 wiek
Planning termasuk :
☺ Asuhan mandiri oleh bidan
☺ Kolaborasi / konsultasi dengan dokter / nakes lain
☺ Tes diagnostic/laboratorium
☺ Konseling atau penyuluhan
☺ Follow Up termasuk keputusan klinis dalam prosedur tindakan,
aktifitas, diet, kebutuhan, hidrasi, pendampingan, dll
4/11/2018 wiek
DAFTAR PUSTAKA
4/11/2018 wiek