Вы находитесь на странице: 1из 14

GAGAL GINJAL KRONIK

PADA ANAK

Disusun oleh :
Kelompok 10

PROGRAM STUDY KEPERAWATAN


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
2018
1.PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik adalah destruksi struktur ginjal yang progresif
dan terus menerus (Corwin, 2001).

2.ANATOMI & FISIOLOGI


Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen,
retroperitoneal antara vertebra lumbal 1 dan 4. Pada neonatus kadang
kadang dapat diraba ,fungsi ginjal terutama untuk membersihkan
plasma darah dari zat-zat yang tidak diperlukan tubuh terutama hasil
hasil metabolisme protein.

3.EPIDEMIOLOGI
Rata-rata angka kejadian GGK pada anak di dunia adalah 12,1 kasus per
1.000.000 anak. Kejadian GGK di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
pada tahun 1986-1988adalah 21 dari 252 anak. Angka kejadia gagal
ginjal tahap akhir pada anak di Amerika, New Zealand, Austriadan
Jepang berturut-turut adalah 14,8; 13,6; 12,4; dan 4 per 1.000.000 anak.
Salah satu penyebab perbedaan angka kejadian tersebut adalah adanya
program skrining dan kemudahan transplantasi ginjal.
4.ETIOLOGI
Menurut Stein (2001) penyebab gagal ginjal kronis Yang
sering ditemui
pada anak-anak antara lain:
1) Penyakit glomerulonefritis
2) Penyakit glomerulus yang disertai dengan penyakit
sistemik
3) Penyakit tubulointerstisiel
4) Penyakit polikistik dan penyakit bawaan lain
5) Penyakit renovaskuler
6) Penyakit tromboembolik
7) Sumbatan kronis saluran kemih
8) Nefrosklerosis hipertensif
9) Nefropati diabetes
5.PATOFISIOLOGI
Pada gagal ginjal akut terjadi ketidakmampuan ginjal untuk memfiltrasi
sisa buangan,pengaturan cairan, dan mempertahankan keseimbangan
kimia Tipe prerenal merupakan hasil dari penurunan perfusi renal yang
dapat disebabkan oleh dehidrasi, asfiksia perinatal, hipotensi, septic
syok, syok hemoragik atau obstruksi pada arteri renal, diare atau muntah,
Syok yang disebabkan oleh pembedahan, luka bakar, hipoperfusi berat
(pada pembedahan jantung ). hal ini menimbulkan penurunan aliran
darah renal dan terjadi iskemik. Tipe intrarenal merupakan hasil dari
kerusakan jaringan ginjal yang mungkin disebabkan oleh nefrotoksin
seperti aminoglycosides, glomerulonefritis, dan pyelonefritis.
Tipe postrenal adanya obstruksi pada aliran urine. Obstruksi dapat
meningkatkan tekanan dalam ginjal yang mana dapat menurunkan
fungsi renal. Penyebabnya dapat obstruksiureteropelvic, obstruksi
ureterovesical, neurogenik bladder, posterior urethral valves, tumor
atau edema.
6.PATHWAY
7.MANIFESTASI KLINIK
keluhan yang muncul mungkin tidak spesifik (nyeri kepala, lelah, letargi,
tidak ada nafsu makan, muntah,polidipsia, poliuria, kegagalan pertumbuhan). Ada
kalanya, pemeriksaan fisik secara mengherankan mungkin tidak dapat nilai, tetapi
sebagian besar penderita dengan gagal ginjal kronis tampak pucat dan lemah dan
menderita tekanan darah tinggi.

8.KLASIFIKASI
klasifikasi berdasarkan presentase laju filtrasi glomerulus (LFG) yang tersisa. GGK
dibagi atas 4 tingkatan yaitu :
1) Gagal ginjal dini
Ditandai dengan berkurangnya sejumlah nefron sehingga fungsi ginjal
yang ada sekitar 50-80% dari normal.
2) Insufisiensi ginjal kronik
Pada tingkat ini fungsi ginjal berkisar antara 25-50% dari normal. Gejala
mulai dengan adanya gangguan elektrolit, gangguan pertumbuhan dan
keseimbangan kalsium dan fosfor
3) Gagal ginjal kronik
Pada tingkat ini fungsi ginjal berkurang hingga 25% dari normal dan telah
menimbulkan berbagai gangguan seperti asidosis metabolik, Osteodistrofi ginjal,
anemia, hipertensi, dan sebagainya
4) Gagal ginjal terminal
Pada tingkat ini fungsi ginjal 12% dari normal, LFG menurun sampai
<10ml/menit/1,73m2 dan pasien telah memerlukan terapi dialisis atau transplantasi
ginjal.
Klasifikasi lain GGK berdasarkan LFG, yaitu:
1) Gangguan fungsi ginjal (Impaired renal functions)
LFG = 80-50 ml/menit/1,73m2. Pada tingkat ini biasanya pasien masih asimptomatik.
2) Insufisiensi ginjal kronik
LFG = 50-30 ml/menit/1,73m2. Pada tingkat ini sudah bisa ditemukan gejala:
Gangguan metabolik a.l. Hiperparatiroid sekunder, asidosis metabolik ringan
Hambatan pertumbuhan dan Fungsi ginjal akan progresif menurun.
3) Gagal ginjal kronik
LFG = 30-10 ml/menit/1,73m2. Pada tingkat ini penurunan fungsi ginjal akan terus
berlanjut.
4) Gagal ginjal terminal
LFG = < 10 ml/menit/1,73m2. Pada tingkat ini perlu dilakukan terapi pengganti yaitu
dialisis peritoneal/hemodialisis atau transplantasi.
9.PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier

10. PENATALAKSANAAN
1) Perawatan
Perawat perlu memberikan penyuluhan kesehatan pada klien dan
keluarga tentang medikasi (tujuan pengobatan, efek samping, efek yang
diharapkan, dosis dan jadual pemberian) (Smeltzer dan Bare, 2002).
2. Pengobatan
1. Terapi Konservatif
Terapi konservatif ini meliputi pemberian obat-obatan untuk mengurangi
gejala mual dan muntah,mempersiapkan penderita dan keluarga untuk
menjalani terapi pengganti ginjal.
2. Terapi Pengganti Ginjal
Terapi Pengganti Ginjal terdiri dari dialysis/cuci darah (misalnya dengan
peritoneal dialysis atau hemodialisis) dan transplantasi (cangkok) ginjal
3. Terapi Untuk Anak
Anak dengan GGK perlu berobat secara rutin ke dokter atau menjalani
hemodialisis, sehingga mereka mungkin kehilangan waktu selama
beberapa jam untuk belajar di sekolah

11. KOMPLIKASI
1) Retensi produk sisi, khususnya nitrogen urea darah dan kreatinin
2) Retensi air dan natrium yang berperan pada edema dan kongesti vaskuler
3) Hiperkalemia dari kadar bahaya
4) Asidosis metabolik
5) Gangguan kalsium dan fosfor
6) Anemia
7) Gangguan pertumbuhan
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
1) Identitas klien
2) Keluhan utama
3) Riwayat penyakit dahulu
4) Riwayat penyakit sekarang
5) Riwayat penyakit keluarga
6) Pemeriksaan Umum :
BB meningkat, TD dapat normal, meningkat atau berkurang tergantung penyebab
primer gagal ginjal
7) Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : malaise, debil, letargi, tremor,mengantuk, koma.
Kepala : Edema periorbital
Dada : Takikardi, edema pulmonal, terdengar suara nafas tambahan.
Abdomen : Terdapat distensi abdomen karena asites
Kulit : Pucat, mudah lecet, pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh,
rambut tipis dan kasar, leukonikia, warna kulit abu-abu mengkilat,
kulit kering bersisik
Mulut :Lidah kering dan berselaput, fetor uremia, ulserasi dan perdarahan
pada mulut
Mata :Mata merah
Kardiovaskuler : Hipertensi, kelebihan cairan, gagal jantung, pericarditis, pitting
edema,edema periorbital, pembesaran vena jugularis, friction rub
perikardial.
Respiratori : Hiperventilasi, asidosis, edema paru, efusi pleura, krekels, napas
dangkal, kussmaul, sputum kental dan liat.
Gastrointestinal : Anoreksia, nausea, gastritis, konstipasi/ diare, vomitus, perdarahan
saluran pencernaan.
Muskuloskeletal : Kram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur tulang, foot drop,
hiperparatiroidisme, defisiensi vitamin D, gout.
Genitourinari : amenore, atropi testis, penurunan libido, impotensi, infertilitas,
nokturia, poliuri, oliguri, haus, proteinuria,
Neurologi : Kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan
pada tungkai, rasa panas pada telapak kaki, perubahan perilaku.
Hematologi : Anemia, defisiensi imun, mudah mengalami perdarahan
2.Diagnosa Keperawatan
1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan oliguria
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
4) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobiltas, pruritus dan
edema
5) Pola napas inefektif berhubungan dengan hiperventilasi dan dispnea
6) Nyeri akut berhubungan dengan nyeri tulang dan deformitas
7) Perubahan peran keluarga berhubungan dengan anak menderita penyakit
kronis (gagal ginjal kronis)
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться