Вы находитесь на странице: 1из 53

Ca Mammae

Pembimbing :
dr. I Ketut Setiawan, Sp.B

Dessy Dwi Helmy Swastika


201720401011160
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
RSUD JOMBANG
2018
Anamesis
• Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Usia : 50 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Darurejo-Plandaan
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Buruh tani
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
Keluhan utama
Benjolan pada payudara kiri
Riwayat penyakit
sekarang
• Pasien datang dengan keluhan merasa ada benjolan di
payudara kiri dan telah dirasakan selama ± 1 bulan,
kadang terasa nyeri.
• Saat pertama kali muncul ukuran benjolan ± 1 cm.
Selama 1 bulan ini benjolan tidak bertambah besar dari
benjolan awal dan kadang disertai nyeri.
• Keluhan tidak disertai dengan demam, sakit kepala hebat,
rasa penuh di ulu hati, maupun nyeri pada tulang
punggung maupun paha.
.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
• Riwayat HT (-) , DM (-) , jantung (-), pengobatan TB (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada yang pernah sakit seperti ini, riwayat kanker (-)
• Riwayat Sosial
Bekerja sebagai buruh tani
Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran : Compos Mentis


• GCS : 456
• Vital sign
 TD : 120/80 mmHg
 RR : 20 x/menit
 HR : 84 x/menit
T : 37,00C
Status Generalis
• Pemeriksaan kepala
 Rambut : Hitam, sehat
 Mata : Pupil Bulat Isokor, RCL/RCTL +/+
 Hidung : Tidak ada secret, tidak ada deviasi.
 Bibir : Mukosa bibir basah, sianosis –
 Gigi : Tidak terdapat caries
• Pemeriksaan Leher:
 Tidak ada pembesaran KGB, thyroid dan tidak ada peningkatan
JVP
• Pemeriksaan Thoraks
 Paru-paru :
Depan:
 Inspeksi : Simetris +/+, tidak ada nafas tertinggal
Tampak massa di mammae sinitra (Status
Lokalis)
 Palpasi : Fremitus taktil dbn +/+, krepitasi (-)
 Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.
 Auskultasi : Vesikuler +/+. Rh -/-, Wh -/ -.
Belakang :
 Inspeksi : Simetris +/+, tidak ada nafas tertinggal
 Palpasi : Fremitus taktil dbn +/+, krepitasi (-)
 Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.
 Auskultasi : Vesikuler +/+, suara tambahan -/-
 Jantung :
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
 Palpasi : massa -, thrill (-)
 Perkusi : Batas jantung : normal, tidak ada pembesaran
 Auskultasi : Suara jantung I dan II murni reguler
• Pemeriksaan abdomen
 Inspeksi : Datar
 Auskultasi : BU (+), tidak ada bunyi tambahan.
 Palpasi : Supel, tidak teraba massa, defans muscular
(-) , nyeri tekan (-)
 Perkusi : Tympani seluruh lapang abdomen
• Pemeriksaan ekstrimitas
• Akral hangat, CRT >2 , oedem (-)
STATUS LOKALIS :
• Regio Mammae Sinistra :
 Inspeksi :
• Mammae simetris
• Perubahan kulit : kulit jeruk (peau d’ orange) (-), ulserasi
(-), kemerahan (-), edema (-)
• Puting susu (nipple) : tertarik/retraksi (-), erosi (-), krusta
(-), discharge (-)
 Palpasi :
• Letak : Kuadran lateral atas
• Ukuran: diameter ± 2cm
• Batas tegas
• Konsistensi padat, kenyal, mobile
• Permukaan licin, rata
• Nyeri tekan (+)
• Dengan pemijitan pada papilla mamma tidak keluar cairan,
darah, ataupun pus.
• KGB :
 Regio axilla
 Inspeksi : Tidak tampak pembesaran KGB pada axilla sinistra dan
dextra
 Palpasi : Tidak teraba pembesaran KB axilla sinistra dan dextra
 Regio supraclavicular dextra – sinistra
 Inspeksi : Tidak tampak pembesaran KGB
 Palpasi : Tidak teraba pembesaran KGB
 Regio infraclavicular dextra-sinistra
 Inspeksi :Tidak tampak pembesaran KGB
 Palpasi : Tidak teraba pembesaran KGB
Pemeriksaan Penunjang
• HGB : 12,5 g/dl • Limfosit : 25 %
• Leukosit : 5,57 x103/ ul • Monosit :8%
• HCT : 38,6 % • Netrofil absolut : 3,50
• Eritrosit : 3,98 x106/ul x103/ul
• MCV : 97,0 fl • GDS : 94 mg/dl
• MCH : 31,4 pg • Kreatinin serum: 0,82 mg/dl
• MCHC : 32,4 g/l • Urea : 23,8 mg/dl
• Trombosit : 183 x103/ul • SGOT : 19 U/l
• Eosinofil :5% • SGPT : 20 U/l
• Basofi :0% • HIV : non reaktif
• Segmen : 63 %
FNAB
• Laporan pemeriksaan : Dilakukan biopsi aspirasi pada
nodul mamma sinistra quadran lateral atas diameter 1 cm,
padat, kenyal, mobile dan batas jelas.
• Mikros : Hapusan menunjukan sel-sel epithelial anaplasia,
inti pleomorfik, hiperkromatik, anak inti prominent
tersusun berkelompok dan tersebar dissociated, latar
belakang erythrosit
• Kesimpulan : Nodul mammae sinistra quadran lateral
atas, FNAB : INVASIVE DUCTAL CARCINOMA
Diagnosis
• Ca mammae sinitra tanpa pembesaran KGB axilla
sinistra, Stadium IIA (T2, N0, M0)
Tatalaksana
• Operasi
Mastektomi radikal modifikasi  pengangkatan seluruh
jaringan payudara + KGB level I dan II + fasccia m.
Pectoralis
• Radiasi
Tindakan radiasi dapat berupa terapi yang bersifat primer,
adjuvant, maupun paliatif.
Prognosis
• Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker Payudara
Pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada kelenjar
penghasil susu (lobular) , saluran kelenjar dari lobular ke
puting payudara (duktus), dan jaringan penunjang payudara
yang mengelilingi lobular, duktus, pd, dan pertumbuhan
limfe tetapi tidak termasuk kulit payudara
(american cancer society,2014)

Definisi
Anatomi
batas
• Batas Superior : Costae II
atau III
Batas Inferior : Costae VI
atau VII
Batas Medial : Sternum
Batas Lateral : Garis
midaksillars
- Pendarahan payudara terutama berasal
dari cabang a. Perforantes anterior dan
a.mamaria interna, a,torakalis lateralis
yang bercabang dari a.aksilaris dan
beberapa a. intercostalis
- Level I (low axilla): KGB
lateral dari tepi lateral M
pectoralis minor
- Level II (midaxilla): KGB
antara tepi medial dan lateral
M pectoralis minor dan KGB
interpectoral (Rotter's)
- Level III (apical axillary):
KGB medial dari tepi medial
M pectoralis minor
termasuk subclavicular,
infraclavicular, or apical
persarafan

• Payudara sisi superior  n. supraclavicula (berasal dari cabang ke-2 dan


ke-4 pleksus servical)
• Payudara sisi medial  cabang kutaneus anterior dari n.intercostalis 2-7
• Papila mamae  cabang kutaneus lateral dari n.intercostalis 4
• Areola dan mamae lateral  cabang kutaneus lateral dari n. intercostalis
lain
Fisiologi
Pubertas

Rangsangan hormon estrogen

Pertumbuhan stroma dan sistem saluran


serta penimbunan lemak yang memberikan
massa pada kelenjar mammae
Epidemiologi
• Persentase kasus baru (setelah dikontrol oleh
umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan
Tahun 2012
persentase kematian (setelah dikontrol oleh
umur) akibat kanker payudara sebesar 12,9%.
Pusat Data dan
Informasi
• Prevalensi kanker payudara di Indonesia
Kementrian
tertinggi kedua setelah kanker serviks
Kesehatan RI,
2016
Tidak dapat
dimodifikasi Dapat dimodifikasi
• Usia • Terapi hormonal
• Usia menstruasi <10th
• Usia menopouse >55th
• Menyusui
• Usia kehamilan pertama • Alkohol
>35th • Obesitas
• Faktor genetik
• Riwayat keluarga • Kegiatan fisik
• Riwayat kanker payudara • Diet
• Perubahan payudara tertentu

Etiologi
DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

 Diagnosis Klinis
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisis
 Pemeriksaan Penunjang

 Diagnosis Histopatologi
 Biopsi Tertutup (FNAB)
 Biopsi Terbuka (BI/BE)

Kanker Payudara - dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., S


Anamnesis
TNM
• T : Status tumor terakhir 
Hitung??  Tumor Doubling Time
• N : Aksila, infra/supraklavikula
• M : Paru, hati, tulang, otak, kulit, dll

• Faktor risiko  umur, hormonal, keturunan, dll


Tumor Primer (T)

TX Tumor primer tidak dapat dinilai

staging
T0 Tidak ada bukti terdapat tumor primer

Tis Carcinoma in situ

Tis(DCIS) Ductal carcinoma in situ

Tis(LCIS) Lobular carcinoma in situ

Tis(Paget's) Paget's disease dari papilla mammae tanpa tumor (Catatan : Paget's disease
yang berhubungan dengan tumor diklasifikasikan menurut ukuran tumor)

T1 Tumor ≤ 2 cm

T1mic Microinvasion ≤ 0.1

T1a Tumor > 0.1 cm tetapi tidak lebih dari 0.5 cm

T1b Tumor > 0.5 cm tetapi tidak lebih dari 1 cm

T1c Tumor > 1 tetapi tidak lebih dari 2 cm

T2 Tumor > 2 cm tetapi tidak lebih dari 5 cm

T3 Tumor > 5 cm

T4 Tumor ukuran berapapun dengan perluasan langsung ke dinding dada atau


kulit, seperti yang diuraikan dibawah ini :

T4a Perluasan ke dinding dada, tidak melibatkan otot pectoralis

T4b Edema (termasuk peau d'orange), atau ulserasi kulit [ayudara, atau ada
nodul satelit terbatas di kulit payudara yang sama

T4c Kriteria T4a dan T4b

T4d Inflammatory carcinoma

Kelenjar Getah Bening—Klinis (N)


Pemeriksaan KGB Regional
Stage 0 Tis N0 M0
Stage I T1a N0 M0
Stage IIA T0 N1 M0 Stage T4 N0 M0
T1a N1 M0 IIIB
T2 N0 M0 T4 N1 M0
Stage IIB T2 N1 M0 T4 N2 M0
T3 N0 M0 Stage Any T N3 M0
Stage IIIA T0 N2 M0 IIIC

T1a N2 M0 Stage IV Any T Any N M1

T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Keluhan di payudara atau ketiak Keluhan ditempat lain
dan riwayat penyakitnya : berhubungan dengan
• Benjolan metastasis:
• Kecepatan tumbuh • Nyeri tulang (vertebra,
femur)
• Rasa sakit
• Rasa penuh di ulu hati
• Nipple discharge
• Batuk
• Nipple retraksi
• Sesak
• Krusta pada areola
• Sakit kepala hebat, dll
• Kelainan kulit: dimpling,
peau d’orange, ulserasi,
venektasi
• Perubahan warna kulit
• Benjolan di ketiak
• Edema lengan

Penegakan diagnosis
Usia

Punya anak atau tidak

Riwayat menyusuI

Riwayat menstruasi

Riwayat pemakaian obat hormonal

Riwayat keluarga

Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologik

Riwayat radiasi dinding dada

Faktor risiko
inspeksi palpasi
• Bentuk • Massa
• Ukuran • KGB di aksila,
• Simetris dari kedua supraklavikula, dan
payudara, apakah terdapat parasternal.
edema (peau d’orange) • Setiap massa yang teraba
• Retraksi kulit atau puting atau suatu
susu lymphadenopathy, harus
• Eritema dinilai lokasinya,
ukurannya, konsistensinya,
bentuk, mobilitas atau
fiksasinya

Pemeriksaan fisik
Mammografi USG MRI

Biopsi Biomarker

PEMERIKSAAN
RADIODIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG

MAMMOGRAFI ULTRASONOGRAFI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto thorax USG hati

Metastasis Tulang:
- Foto Polos Tulang
-
Kanker Payudara - dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., S
Pemeriksaan Histopatologi

TINDAKAN OPERASI YG BERFUNGSI U/ PENGOBATAN &


SEKALIGUS SARANA U/ MENGETAHUI BENJOLAN TSB GANAS /
JINAK

MACAM Pox PA:

• Bajah (FNAB)  sitologi

• Biopsi Core Needle  histologi

• Biopsi Insisi (BI)  Potong Beku / Blok Parafin

• Biopsi Eksisi (BE)  Potong Beku / Blok Parafin

Kanker Payudara - dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., S


Wanita berumur ≥ 50 tahun harus melakukan screening mammogram
secara terus-menerus selama mereka dalam keadaan sehat, dianjurkan
setiap tahun.

Wanita berumur 20-30 tahun harus melakukan pemeriksaan klinis payudara


sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan yang periodik oleh dokter,
dianjurkan setiap 3 tahun dan mammografi setiap 2 tahun sekali

Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri


mulai umur 20 tahun. untuk kemudian melakukan konsultasi ke dokter bila
menemukan kelainan.

screening
Cara Deteksi Dini

 SADARI

 MAMMOGRAFI

 ULTRASONOGRAFI
SADARI
Terapi Operatif
• BCS (Breast Conserving Surgery)
• Simple mastektomi
• Radikal mastektomi
• Radikal mastektomi modifikasi
• Radikal mastektomi
Radiasi

Kemoterapi

Hormonal

MODALITAS TERAPI
MACAM OPERASI

 RADICAL MASTECTOMY (RM) – Halstead 1890


- pengangkatan  kel. mammae + mm. pectoralis + KGB aksila
- keuntungan: op. relatif cepat & jarang residif
- kerugian: dinding dada terlihat tipis, gerakan lengan ↓ & lymphedema

 MODIFIED RADICAL MASTECTOMY (MRM)


- Pattey (1948)  kel. Mammae + m. pectoralis mayor + KGB level 1-3
- Auchinlos (1963)  kel. Mammae + KGB level 1-2
MACAM OPERASI

 SUPRARADICAL MASTECTOMY
- pengangkatan  = RM + KGB mamaria interna + supraklavikula

 SIMPLE MASTECTOMY (SM)


- pengangkatan  kel. Mammae + nipple-areola complex + fascia
pectoralis superficialis
- kerugian  tidak bisa meramalkan apakah ada mikrometastasis ok
KGB tidak diangkat

 BREAST CONSERVING SURGERY (BCS)


- TART  tumorectomy + axilla dissection + radiotherapy
- QUART  Quadranectomy + axilla dissection + radiotherapy
Prognosis
• Karakteristik dari beberapa tumor sangat penting untuk
dikenali karena dapat menentukan prognosis secara
signifikan dan dapat dipertimbangkan sebagai acuan
dalam penentuan strategi terapi pada tiap individu
penderita.
Stadium Klinik 5 tahun (%)

0 100%
I 100%
IIA 92%
IIB 81%
IIIA 67%
IIIB 54%
IIIC 30%
IV 20%
KGB 5 tahun 10 tahun Ukuran tumor 10 tahun

aksila (%) (%) (cm) (%)

Tidak ada 80 65 <1 80


1-3 KGB 65 40 3-4 55
> 3 KGB 30 15 5-7,5 45
Rehabilitasi

 Pra operatif
 Pasca operatif
SADARI setiap bulan
- Pemeriksaan fisik oleh dokter tiap kali kontrol
- Pemeriksaan imaging:
 Mamografi setiap 6 bulan selama 3 tahun pertama,
kontralateral tiap tahun atau bila ada indikasi
 Thorax foto setiap 6 bulan selama 3 tahun pertama
 USG abdomen/liver setiap 6 bulan selama 3 tahun pertama
atau bila ada indikasi
 Lab/marker tiap 2-3 bulan
 Bone scan setiap 2 tahum atau jika ada indikasi.

Follow up
• De jong, Syamsuhadi. Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005.
• Kumpulan Naskah Ilmiah Muktamar Nasional VI Perhimpunan Ahli
Bedah Onkologi Indonesia. Semarang.2003
• Moningkey, Shirley Ivonne, 2000. Epidemiologi Kanker Payudara.
Medika; Januari 2000. Jakarta.
• Profil Kesehatan Indonesia. Pusat Data Kesehatan. Jakarta, 1997
• Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
• Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan
Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta
• Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas
Publishing House PVT LTD.
• Protokol PERABOI 2003

Daftar pustaka

Вам также может понравиться