Вы находитесь на странице: 1из 23

Gondongan pada Anak-anak

Aprianus M Dopong 102011156


Lusia Paramita 102013007
Felysia Margaret Giovani 102013211
Torda Febriantika 102014065
Dicky Alfian Ade Muda 102014096
Midellia Lintin 102014137
Kurnia Datu K Lethe 102014199
Andry Larzsen Manurung 102014 256

Tutor: dr. Ridwan Samiadji


Skenario 3

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa


ibunya ke puskesmas karena demam sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan disertai leher tampak
membengkak
Identifikasi istilah
Tidak ada istilah yang tidak diketahui

Rumusan masalah
Seorang laki laki berusia 5 tahun dibawa ibunya
kepuskesmas karena demam sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai leher tampak membengkak.
MIND MAP
Penatalaksanaan Prognosis

Komplikasi

Patofisiologi
MUMPS Pencegahan

Epidemologi Anamnesis
Fisik

Manifestasi Pemeriksaan Penunjan


Klinis g
Diagnosis
Etiologi
Working Diferential
Anamnesis Anamnesis (alloanamnesis)

Identitas pasien • Demam?


Keluhan utama →  sudah berapa lama?

demam 3 hari disertai  Hilang timbul atau tidak?

pembesaran kelenjar • Mual / Muntah

parotis unilateral • Makanan


Riwayat penyakit • Keseharian
sekarang
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Penyakit
Keluarga
Hasil Anamnesis

Demam naik turun 38o


Nyeri bertambah kalau makan asam
Leher kanan membengkak dari 3 hari yang lalu
Kompos Mentis
Sakit sedang
Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital dapat dilakukan pengukuran suhu tubuh,
denyut nadi, tekanan darah, dan frekuensi pernapasan pasien.

2. Inspeksi
Inspeksi leher untuk melihat adanya benjolan yang nyata. Pada inspeksi ini
juga dapat dilihat warna kulit dan ukuran benjolan yang ada.

3. Palpasi
Pada palpasi dapat kita periksa permukaan kulitnya, dan ada atau tidaknya
nyeri tekan.
Pemeriksaan

Fisik
 Nyeri tekan
 Nyeri kepala
 Eritema(Kulit berwarna
kemerahan)
 Pembengkakan
 Bengkak terasa hangat,
besar, tidak nyeri
 Suhu 38o
 Napas 20x/menit
 Nadi 100x/menit
Diagnosis
Working Diagnosis Differential Diagnosis

Mumps Parotitis Supuratifa


(gondongan) Parotitis Berulang
Faktor yang harus Infeksi virus Parainfluenza
diperhatikan: Pembesaran kelenjar limfe
 Riwayat kontak dengan
penderita parotitis Osteomielitis
 Adanya parotitis dan Sindroma Mickuliz’s
keterlibatan kelenjar
lain
Meningoensefalitis
 Tanda meningitis
aseptik
Anak Penderita Gondongan
Glandula Parotis
Etiologi

Virus parotitis epidemika virus RNA untai-


negatif. Ukuran 100 sampai 600 nm, dengan
panjang 15.000 nukleotida
Virus ini adalah anggota kelompok
paramiksovirus, yang juga mencakup
parainfluenza, campak, dan virus penyakit
Newcastle
Genus Rubulavirus, subfamily Paramyxoviridae
dan family Paramyxoviridae.
Virus telah diisolasi dari saliva, cairan
serebrospinal, urin, darah, jaringan yang
terinfeksi
Epidemiologi
 Penyakit tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul
secara endemik atau epidemik.
 Menyebar melalui kontak langsung, pernapasan,
percikan ludah, benda yang terkontaminasi ludah
dan mungkin dengan urin.
 Infeksi muncul pada masa anak-anak, 85% dibwh 15
thn (5-12 tahun) sebelum penyebaran imunisasi.
Epidemiologi

 Dewasa rentan angka serangan yang lebih


rendah.
 Epidemika terutama terjadi pada musim dingin
dan musim semi.
 Bayi sampai umur 6-8 bulan tidak dapat terjangkit.
 Virus menyerang kelenjar saliva, testis, ovarium,
dll.
 30-40% infeksi adalah subklinis.
Epidemiologi
Virus muncul di bawah air liur dari 6 hari sebelum
hingga 9 hari setelah munculnya onset
pembengkakan kelenjar parotis.
Periode penularan maksimum adalah 1-2 hari
sebelum sampai 3 hari setelah pembengkakan
parotis menyembuh
Patofisologi
Transmisi virus terjadi melalui kontak langsung,
droplet nuclei, muntahan  hidung atau mulut.
Penularan virus mumps tidak semudah virus
measles atau varisela. Masa puncak penularan
terjadi sesaat sebelum atau saat timbul parotitis.
Diperkirakan pada masa inkubasi, virus
berproliferasi pada epitel saluran napas bagian
atas dan terjadi viremia, pada tahap selanjutnya
terlokalisasi pada kelenjar dan jaringan saraf. 1,
Manifestasi klinik
Masa inkubasi penyakit ini berkisar mulai dari 14-
24 hari disertai dengan puncak insidens pada hari
ke 17-18.
Masa prodromal ditandai perasaan lesu, nyeri
pada otot terutama daerah leher, sakit kepala,
nafsu makan menurun diikuti pembesaran cepat
satu/dua kelenjar parotis serta kelenjar ludah lain
seperti submaksilaris dan sublingual.
Pembesaran kelenjar unilateral terjadi pada 25%
kasus sedangkan pembengkakan kelenjar bilateral
terjadi pada 70-80% kasus.
Komplikasi
Viremia pada awal penyakit mungkin bertanggung
jawab atas manisfestasi-manifestasi infeksi parotitis
epidemika pada organ-organ lain selain kelenjar-
kelenjar saliva.
Meningoensefalitis  Pada penderita tampak
adanya kekakuan sedang pada kuduk, tetapi
pemeriksaan neurologis lainnya memberikan hasil
normal.
Orkitis  Testis yang terserang terasa nyeri,
membengkak dan kulit sekitarnya mengalami edema
serta berwarna merah.
Komplikasi
Artritis
Nefritis
Miokarditis
Ooforitis
Ketulian
Pecegahan
Vaksin MMR (Mumps, Morbili, Rubella)
Dosis pertama diberikan pada anak
berumur 15 bulan.
Dosis penguat akan diberikan pada usia 5-
6 tahun

Penderita penyakit gondongan sebaiknya


menghindarkan makanan atau minuman
yang sifatnya asam supaya nyeri tidak
bertambah parah, serta dapat diberikan
diet makanan cair dan lunak
Diberikan usia 15 bulan dan diulang
pada usia 46 tahun bersamaan dengan
vaksin measles dan rubella (MMR).
Tatalaksana
Medika mentosa Non medika mentosa

Tidak ada terapi Istirahat/tirah baring


spesifik Kompres
Virus  Tidak Diet makanan cair
diberikan antibiotik atau lunak
Demam (ibuprofen) Hindari jus dan buah
yang mengandung
asam
Prognosis

Secara umum prognosis parotitis epidemika baik,


kecuali pada keadaan tertentu yang menyebabkan
terjadinya ketulian, sterilitas karena atrofi testis
dan sekuele karena meningoensefalitis
Kesimpulan

 Penyakit Gondongan disebabkan oleh virus


Paramiksovirus. Penyakit ini disebut self-limited disease
yaitu dapat sembuh dengan sendirinya. Pencegahan
penyakit ini juga dapat dilakukan yaitu dengan memberi
anak vaksin MMR ( mumps-morbili-rubela).
THANK YOU 

Вам также может понравиться