Вы находитесь на странице: 1из 39

@8m

Pengertian Dasar
ILO/WHO Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety is the promotion and
maintenance of the highest degree of physical, mental
and social well-being of all workers in all occupations;
the prevention among workers of departures from health
caused by their working conditions; the protection of
workers in their employment from risks resulting from
factors adverse to health; the placing and maintenance
of the worker in an occupational environment adapted
to his physiological and psychological equipment and to
summarize the adaptation of work to man and each man
to his job.
Pengertian Dasar
OSHA (Occupational Safety and Health
Administration, USA)
Occupational Health and Safety concerns the
application of scientific principles in understanding the
nature of risk to the safety of people and property in
both industrial and non industrial environments. It is
multi-disciplinary profession based upon physics,
chemistry, biology and the behavioral sciences with
applications in manufacturing, transport, storage, and
handling of hazardous materials and domestic and
recreational activities.
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip
dasar K3, yaitu :
1. Work should take place in a safe and healthy
working environment
2. Conditions of work should be consistent with workers
well-being and human dignity
3. Work should offer real possibilities for personal
achievement, self-fulfilment, and service to society

ILO Convention No.155


Points of concern
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific
principles)
2. Pemahaman pola risiko (understanding the nature of
risk)
3. Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik didalam
maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah
fisika, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu perilaku
6. Area cakupan/garapan : industri, transportasi,
penyimpanan dan pengelolaan material, domestik dan
kegiatan lainnya seperti rekreasi
Definisi K-3
Secara Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun
rohani, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan
sejahtera;

Ditinjau dari sudut keilmuan


Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll

(ref. PENCEGAHAN KECELAKAAN/ACCIDENT PREVENTION)


Tujuan
UNIVERSAL TUJUAN UNDANG-UNDANG
No. 1/1970
• Mencegah terjadinya
• Agar setiap TK dan orang
kecelakaan lain yg berada di tempat
• Mencegah agar kecelakaan kerja terjamin
yang serupa tidak terulang keselamatannya
kembali (repeated accident) • Agar proses produksi tetap
• Menjamin pekerja dapat berjalan dg lancar
mengembangkan • Agar setiap TK dpt
potensinya sesuai harkat meingkatkan produksi
dan martabatnya sbg kerjanya dan meningkatkan
produktivitas perusahaan
manusia
Tujuan Keselamatan (Safety)
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan/
pekerjaan mulai dari input, proses
maupun output. Kegiatan yang dimaksud
bisa berupa kegiatan produksi di dalam
industri maupun diluar industri seperti di
sektor public dan yang lainnya

2. Selain itu penerapan program safety juga


diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan (well-being)
Tujuan Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi


individu (the degree of physiological and
psychological well being of the individual)
Implementasi Keselamatan Kerja
OPERASI
ENGINEERING
LINGKUNGAN

SECURITY
MEDICAL

K3 TRAINING
TEST & EVALUATION

INDUSTRIAL FASILITAS
HYGIENE
INFORMATION TRANSPORTATION
SYSTEMS
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan
dan pencemaran lingkungan.

Suatu kejadian yang tidak


dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda

Permenaker No.03/MEN/1998
DEFINISI INCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
Hazard
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan (harm).
A condition with the potential for causing injury,
damage, or mission degradation.

Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian


mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
Harm
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa
kematian, cidera, sakit fisik atau mental,
kerusakan properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau kombinasi dari
kerugian-kerugian tadi.
Danger
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.

Danger adalah lawan dari aman atau


selamat.
AMAN (SELAMAT)
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan
ini adalah lawan dari
bahaya (danger).

Dikatakan aman (safe) apabila tiada ada suatu kemungkinan yang


dapat merusak atau merugikan.
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours urgent (laten)
tools fatality
• PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pendidikan o Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak)
• Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan o Utk memperkecil
• Karir lapangan + o Pengkajian resiko
kepaparan
pelatihan o Utk memperkecil
resiko
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan dan
tercatat Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti

Nyaris Celaka

• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1

• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
$5 HINGGA $50 •

Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Pengeluaran biaya untuk penyediaan
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN)
• Waktu untuk penyelidikan

• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang


$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50
Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Pengeluaran biaya untuk penyediaan
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan

• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang


$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Logika Kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat
(Domino Squen)

LACK OF BASIC
CONTROL CAUSES INSIDENT
IMMIDIATE
CAUSES LOSSES
The Three Basic Causes of Accident
 Poor Management Safety Policy & Decisions
 Personal Factors Basic Causes
 Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

Unplanned release of
Energy and/or
Hazardous material ACCIDENT
• Personal Injury
• Property Damage
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
MENT
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY

SOCIAL FAULT UNSAFE ACT


ENVIRON OF / UNSAFE
MENT PERSON CONDITION
PERKEMBANGAN

1949 : Gordon
1967 : Haddon
1970 : Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of SYMPTOM
Control
ORIGIN CONTACT Loss

LACK OF BASIC IMMEDIATED INCIDENT /


INJURY /
ACCIDENT
CONTROL CAUSES CAUSES DAMAGE
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Control Causes Causes
Incident Loss

oInadequate oPersonal oSubstandard


oContact
Program Factors Acts People
With Energy Property
oInadequate oSubstandard or
o Job Conditions
Process
Standard Factors oSubstance (Profit)
o Inadequate
Compliance
Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(ref. ILO)

1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
a. Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
b. Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
c. Penyel pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3

2. STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3

3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3
sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi

5. PENDIDIKAN & LATIHAN


• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK

6. PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi

7. ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn
pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan
yang memenuhi syarat K3

8. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah mengaplikasikan di tempat kerja dlm
upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN
KONTROL KERUGIAN
DASAR LANGSUNG (Kontak)

oPROGRAM
oFAKTOR oPERBUATAN <KEJADIAN> oKECELAKAAN
STANDAR
TAK SESUAI PERORANGAN TAK AMAN oKONTAK
ATAU
& DENGAN
oFAKTOR oKONDISI ENERGI oKERUSAKAN
oKEPATUHAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
PELAKSANAAN
oBAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
PENGENDALIAN KERUGIAN

PRE CONTACT CONTACT POST


CONTROL CONTROL CONTACT
Pengembangan dan peninjauan sistem
Subsitusi & CONTROL
minimisasi Menerapkan
manajemen, pelatihan, penetapan
energi, rencana
program dan memeliharanya
barricade, penanggulangan
perbaikan darurat
permukaan objek
penyebab
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD
HIRARKI PENGENDALIAN
☻ Eliminasi
RISIKO K3
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya

☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechine guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
HIRARKI PENGENDALIAN
RISIKO K3
☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 dll
HIERARCHY OF RISK CONTROL MEASURES

Measures in rank order of preference


i. AVOID the risk by eliminating the hazard
ii. SUBSTITUTE with something less hazardous
iii. REDUCE the hazard at source
iv. REMOVE the person from the hazard
v. CONTAIN the hazard by enclosure
vi. GUARDING or SEGREGATION of people from the hazard
vii. REDUCE EXPOSURE
viii. ADAPT WORK to the individual
ix. WRITTEN PROCEDURES thet are known and understood
x. ADEQUATE SUPERVISION
xi. TRAINING in respect of knowing the risk
xii. INFORMATION and INSTRUCTION
xiii. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
AKTIVITAS PENGENDALIAN

•Identification of work.
(Elemen program dan aktivitas untuk mencapai hasil)
•Standard.
(Penetapan standar kinerja)
•Measurement.
(Pengukuran kinerja, pencatatan & pelaporan)
•Evaluation.
(Evaluasi kinerja dengan mengukur dan membanding).
•Commendation and Correction.
(Penyempurnaan terus menerus)
STANDARISASI SISTEM
 APA YANG HARUS DIKERJAKAN ?
 DILAKUKAN BERAPA KALI ?
 KUALITAS APA YANG DIHARUSKAN ?
 SIAPA YANG MENGERJAKAN ?
 DIMANA DILAKUKAN ?
 KAPAN HARUS DISELESAIKAN ?
 DATA APA YANG DISIMPAN ?
 EVALUASI APA YANG DILAKUKAN ?
ACUAN STANDARISASI
1. UNDANG-UNDANG No.1/ 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
2. PERATURAN MENTERI TERKAIT
3. CODE OF PRACTICE
4. COORPORATE GUIDELINES
5. PERATURAN PERUSAHAAN

Вам также может понравиться