Вы находитесь на странице: 1из 17

HIPEREMESIS

GRAVIDARUM
KELOMPOK 22

AFRIYANI SYAMSIR
ARFINSASI PUTRA
HAPSARI PUTRI UTAMI
ILHAM AAAS HAMKA
INKA L. PONGKORUNG
RIZAL AHSAN MAULUD
DEFINISI
• Hiperemis gravidarum → keadaan
dimana wanita hamil memuntahkan
segala yang dimakan dan diminum
sehingga:
berat badan ↓
turgor kulit berkurang
diuresis berkurang dan
timbul asetonuri.
ETIOLOGI
Penyebab utama belum diketahui

Diperkirakan bahwa terjadi akibat peningkatan pada serum


korionik gonadotropin atau hormone esterogen dengan cepat
didalam darah ibu hamil.

Penderita hyperemesis ditemukan mengalami peningkatan kadar


serum korionik gonadotropin total maupun β-subunit bebasnya
yang bermakna bila dibandingkan dengan ibu hamil normal.

Faktor psikis, kematangan jiwa, dan penerimaan ibu tersebut terhadap


kehamilanya sangat berpengaruh pada berat ringannya gejala.
Gejala mual muntah dapat disebabkan oleh gangguan saluran
cerna akibat motilitas usus atau pascavagotomi.

Gejala mual muntah dapat juga disebabkan oleh


gangguan yang bersifat sentral dipusat muntah
(chemoreceptor trigger zone).

Gangguan keseimbangan hormon, seperti hCG, tiroksin,


kortisol dan hormon seks seperti esterogen dan
progesterone, diperkirakan menjadi faktor penyebab yang
penting.

Perubahan metabolisme hati juga dapat menjadi penyebab


penyakit ini.
PATOFISIOLOGI
cadangan karbohidrat ketosis dengan
Hiperemesis dan lemak habis Karena oksidasi tertimbunnya asam
gravidarum terpakai untuk lemak yang tak aseton-asetik, asam
keperluan energi. sempurna hidroksi butirik dan
aseton dalam darah

↓ cairan
Dehidrasi ekstraseluler
dan plasma

jumlah zat makanan dan


oksigen ke jaringan ↓ dan
Hemokonsentrasi → aliran
tertimbunnya zat metabolik
darah ke jaringan berkurang
yang toksik

Di samping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit,


dapat terjadi robekan pada selaput lender esofagus dan lambung
(Sindroma Malorry-Weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti
sendiri. Jarang sampai diperlukan transfuse atau tindakan operatif.
GEJALA
• Muntah hebat
• Haus, mulut kering
• Dehidrasi
• Foetor ex ore (mulut berbau)
• Berat badan turun
• Keadaan umum menurun
• Suhu ↑
• Ikterus
• Gangguan serebral (kesadaran menurun, delirium)
• Laboratorium: hipokalemia, asidosis. Dalam urine,
ditemukan protein, aseton, urobilinogen, pertambahan
porfirin, dan silindir positif.
• Gejala penyakit dimulai biasanya dimulai
setelah kehamilan 5-6 minggu dan kemudian
berangsur-angsur membaik sendiri sekitar
minggu ke-12.

• Pada bentuk ringan, pesien hanya mual


muntah pada pagi hari saja, sementara pada
siang hari pasien sudah membaik. Penyakit
ini disebut “morning sickness”
DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang khas,


dan bila perlu dilakukan hasil pemeriksaan laboratorium.

Muntah-muntah yang tidak membaik dengan pengobatan


biasa harus dicurigai disebabkan oleh penyakit lain,
seperti gastritis, kolesistitis, pankreatitis, hepatitis, ulkus
peptikum, pielonefritis dan fatty liver.
PROGNOSIS
Dengan terapi yang baik, prognosis penyakit umumnya baik.

Hiperemesis gravidarum jarang jarang sekali menyebabkan


kematian atau sampai memaksa kita melakukan abortus
terapeutikus.

Pegangan untuk menilai berhasil tidaknya pengobatan pasien


hyperemesis ialah hilangnya asetonuria, asam laktat, dan
meningkatnya berat badan ibu.
TERAPI
• Dianjurkan untuk makan porsi kecil.
• Tidak ada makanan khusus yang
dianjurkan.
• Menghindari makanan berlemak karena
umumnya menyebabkan mual.
• Ibu dianjurkan memakan makanan
selingan.
• Biasanya vitamin juga turut diberikan (B6,
B1, Vitamin C dan B kompleks.
Obat-obatan anti muntah seperti : prometazin,
proklorperazin dan klorpromazin serta infus
droperidol-difenhidramin.

Pada kasus berat, metoklopramid IV.

Obat-obatan ini dapat merangsang motilitas


lambung tanopa merangsang pengeluaran
asam lambung kandung empedu atau pancreas.

Anti muntah bekerja secara sentral sebagai


antagonis terhadap reseptor dopamine.
Hiperemesis gravidarum harus dirawat dirumah sakit.
Kriteria rawat inap adalah:
• Semua yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
apalagi bila telah berlangsung lama
• Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan
normal
• Dehidrasi, ditandai oleh turgor yang kurang dan
lidah kering
• Adanya aseton dalam urine
• Terapi dirumah sakit ditujukan untuk:

– Mengatasi dehidrasi dengan pemberian infus


cairan

– Mengatasi kelaparan dengan pemberian glukosa


secara infus atau makanan berkalori tinggi
dengan sonde hidung, penderita juga diberi
vitamin cukup

– Mengobati neurosis dengan psikoterapi dan


sedatif
• Pada 24 jam pertama, ibu hamil diberi makanan per infus berupa glukosa
10% dan larutan garam fisiologis.
• Cairan diberikan sebanyak ±3000cc sehari atau lebih menurut kebutuhan
ibu.
• Ibu hamil dapat diberi obat-obatan melalui infus, berupa ACTH 20S,
vitamin B1 200 mg, vitamin B6 200 mg, vitamin B12 150 mg, vitamin C
200 mg, serta antimuntah.
• Penderita sedapat-dapatnya diletakkan di dalam kamar tersendiri yang
tenang dan bebas dari bau-bauan.
• Setelah 24 jam, makanan selingan dapat diberikan sedikit-
sedikit setiap 2-3 jam.

• Minuman dapat diberikan setiap 2 jam, tapi tidak boleh


melebihi 100 cc sekali minum.

• Jika penderita tidak lagi muntah, berangsur-angsur makanan


lunak dengan nilai kalori lebih tinggi dan banyak
mengandung vitamin dapat diberikan.

• Cairan infus berangsur-angsur dapat dikurangi sesuai


kesanggupan pasien makan dan minum.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться