Вы находитесь на странице: 1из 22

KELOMPOK 8

DWITI HIKMAH SARI 16.IK.466


MASLIANI 16.IK.481
RAHMAT MAULIDA 16.IK.490
SITI KHOTIJAH 16.IK.495
DEFINISI

Dengan gejala demam >


Infeksi akut saluran 7 hari, gangguan
Disebabkan bakteri
pencernaan  usus pencernaan, dengan atau
Salmonella thypi
halus tanpa penurunan
kesadaran
.
ETIOLOGI

Salmonella thypi

Bakteri Gram-negatif, mempunyai


flagela, tidak berkapsul, tidak
membentuk spora. fakultatif anaerob.

Antigen somatik (O) yang terdiri dari


oligosakarida, flagelar antigen (H)
yang terdiri dari protein dan envelope
antigen (K) yang terdiri polisakarida.
MANIFESTASI KLINIK

Bbiasanya terjadi komplikasi : pnedarahan pada


saluran cerna,syok, ketegangan pada
abdomen,kram
PATOFISIOLOGI
• KUMAN SALMONELLA MASUK BERSAMA MAKANAN/MINUMAN. SETELAH
BERADA DALAM USUS HALUS KEMUDIAN MENGADAKAN INVASI KE
JARINGAN LIMFOID USUS HALUS (TERUTAMA PLAK PEYER) DAN JARINGAN
LIMFOID MESENTERIKA. SETELAH MENYEBABKAN PERADANGAN DAN
NEKROSE SETEMPAT, KUMAN LEWAT PEMBULUH LIMFE MASUK KE ALIRAN
DARAH (TERJADI BAKTEREMI PRIMER) MENUJU KE ORGAN-ORGAN
TERUTAMA HATI DAN LIMFA. KUMAN YANG TIDAK DIFAGOSIT AKAN
BERKEMBANG BIAK DALAM HATI DAN LIMFA SEHINGGA ORGAN TERSEBUT
MEMBESAR DISERTAI NYERI PADA PERABAAN.
USUS HALUS

KOMPLIKASI

DI LUAR USUS HALUS


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. PEMERIKSAAN DARAH TEPI

ANEMIA RINGAN – BERAT


LEUKOSITOSIS
LIMFOSITOSIS
TROMBOSITOPENIA
2. UJI SEROLOGIS

Uji Widal

Tes Tubex Kultur


PENATALAKANAAN

Non Medikamentosa:
Nutrisi:
TKTP rendah serat
Tirah Baring
bubur lunak, dan nasi
biasa

Cairan Kompres Hangat


MEDIKAMENTOSA

Simptomatik
• Antipiretik:
Paracetamol (10
mg/kg/kali peroral)
MEDIKAMENTOSA

Antibiotik
Sefalosporin gen.III
Ceftriaxone
Cotrimoxazole Dosis 100
Chloramphenicol
(Trimetoprim : mg/kg/hari IVdibagi
50-100 mg/kg/hari Ampicillin dan dalam 1-2 dosis (5-
Sulfametoxazole =
dibagi menjadi 4 Amoxicillin 7hari)
1:5)
dosis
Dosis Trimetoprim Dosis 100-200 Cefotaxim
IV cukup 50 mg/kg/hari dibagi
10 mg/kg/hari dan Dosis150-200
mg/kg/hari menjadi 4 dosis
Sulfametoxzazole 50 mg/kg/hari IV dibagi
Selama 10-14 hari mg/kg/hari dibagi (2 minggu) dalam 3-4 dosis.
atau sampai 7 hari dalam 2 dosis.
setelah demam↓ Cefixime
(2 minggu)
Dosis10-15
mg/kg/hari peroral
(10 hari)
PENGKAJIAN Pola-pola fungsi kesehatan
• Pola nutrisi dan metabolisme
Pengumpulan data Klien akan mengalami penurunan
• Identitas klien nafsu makan karena mual dan
Meliputi nama,, umur, jenis muntah saat makan sehingga
kelamin, alamat, pekerjaan, makan hanya sedikit bahkan
suku/bangsa, agama, status tidak makan sama sekali.
perkawinan, tanggal masuk • Pola eliminasi
rumah sakit, nomor register dan Eliminasi alvi. Klien dapat
diagnosa medik. mengalami konstipasi oleh
karena tirah baring
• Keluhan utama lama. Sedangkan eliminasi urine
Keluhan utama demam tifoid tidak mengalami gangguan,
adalah panas atau demam yang hanya warna urine menjadi
tidak turun-turun, nyeri perut, kuning kecoklatan. Klien dengan
pusing kepala, mual, muntah, demam tifoid terjadi peningkatan
anoreksia, diare serta penurunan suhu tubuh yang berakibat
kesadaran. keringat banyak keluar dan
merasa haus, sehingga dapat
• Riwayat penyakit sekarang meningkatkan kebutuhan cairan
Peningkatan suhu tubuh karena tubuh.
masuknya kuman salmonella
typhi ke dalam tubuh.
LANJUTAN.. PEMERIKSAAN FISIK
• Pola aktivitas dan latihan
• Keadaan umum
Aktivitas klien akan terganggu karena harus
Didapatkan klien tampak lemah, suhu tubu
tirah baring total, agar tidak terjadi
h meningkat 38 – 410 C, muka kemerahan.
komplikasi maka segala kebutuhan klien
• Tingkat kesadaran
dibantu.
Dapat terjadi penurunan kesadaran (apatis).
• Pola tidur dan istirahat
• Sistem respirasi
Pola tidur dan istirahat terganggu
Pernafasan rata-rata ada peningkatan, nafas
sehubungan peningkatan suhu tubuh.
cepat dan dalam dengan gambaran seperti
• Pola persepsi dan konsep diri
bronchitis.
Biasanya terjadi kecemasan pada orang
• Sistem kardiovaskuler
tua terhadap keadaan penyakit anaknya.
Terjadi penurunan tekanan darah, bradikardi
• Pola sensori dan kognitif
relatif, hemoglobin rendah. Sistem integumen
Pada penciuman, perabaan, perasaan,
Kulit kering, turgor kullit menurun, muka
pendengaran dan penglihatan umumnya tidak
tampak pucat, rambut agak kusam
mengalami kelainan serta tidak terdapat
suatu waham pad klien.
• Pola hubungan dan peran
Hubungan dengan orang lain terganggu
sehubungan klien di rawat di rumah sakit dan
klien harus bed rest total.
• Pola penanggulangan stress
Biasanya orang tua akan nampak cemas.
LANJUTAN.. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Sistem integumen
Kulit kering, turgor kullit menurun, muka 1. Hipertermi berhubungan dengan proses
tampak pucat, rambut agak kusam inflamasi kuman salmonella thypii.
• Sistem gastrointestinal 2. Nyeri berhubungan dengan agens cidera
Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut biologi.
kering, lidah kotor (khas), mual, muntah, 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
anoreksia, dan konstipasi, nyeri perut, perut kebutuhan berhubungan dengan mual
terasa tidak enak, peristaltik usus meningkat. muntah
• Sistem muskuloskeletal 4. Resiko kekurangan volume cairan
Klien lemah, terasa lelah tapi tidak berhubungan dengan intake yang tidak
didapatkan adanya kelainan. adekuat dan peningkatan suhu tubuh.
• Sistem abdomen 5. Konstipasi berhubungan dengan factor
Saat palpasi didapatkan limpa dan hati fisiologis (perubahan pola makan)
membesar dengan konsistensi lunak serta 6. Nausea berhubungan dengan rasa
nyeri tekan pada abdomen. Pada perkusi makanan/minuman yang tidak enak di
didapatkan perut kembung serta pada lidah
auskultasi peristaltik usus meningkat. (Aplikasi Nanda NIC-NOC.2016)
INTERVENSI
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi kuman
salmonella thypii.

Defenisi : peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal


Tujuan : thermoregulation
Criteria hasil :
- Suhu tubuh dalam rentang normal
- Nadi dan RR dalam rentang normal
- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing

Intervensi :
- Observai tanda-tanda vital
- Anjurkan kompres hangat pada lipatan paha dan aksila
- Anjurkan banyak minum air putih
- Berikan antiperetik dan antibiotic
(Aplikasi Nanda NIC-NOC.2016)
Nyeri berhubungan dengan agens cedera biologis

Defenisi : Pengalaman sensori dan emosional yang muncul akibat kerusakan jaringan
yang aktual atau potensial.
Tujuan :
- Pain level
- Pain control
- Comfort level
Criteria hasil :
- Mampu mngontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri tulang berkurang
Intervensi :
Pain management
- Lakukan pengakjian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor prespitasi.
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non faramakologi dan interpersonal)
- Ajarkan tentang teknik non faramakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat
(Aplikasi Nanda NIC-NOC.2016)
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
Defenisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Tujuan :
Nutritional status
nutristional status : food and fluid intake
Intake
Weight control
Criteria hasil :
- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
- Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Intervensi :
Nutrition Management
- Kaji adanya alergi makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake fe
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
- Nutrition Monitoring
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor lingkungan selama makan
- Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht.
(Aplikasi Nanda NIC-NOC.2016)
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan
peningkatan suhu tubuh.
Defenisi : Beresiko mengalami dehidrasi vaskluar, selular, atau intraseluler.
Tujuan :
Fluid balance
Hydration
Nutritional status : food and Fluid intake
Criteria hasil :
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan
Intervensi :
Fluid Management
Monitor vital sign
Monitor masukan makanan/caoran dan hitung intake kalori harian
Kolaborasikan pemberian cairan intravena
Hypovolemia Management
Monitor status cairan termasuk intake dan output cairan
Monitor hb dan hematokrit
Dorong pasien untuk menambah intake oral
(Aplikasi Nanda NIC-NOC.2016)

Вам также может понравиться