Вы находитесь на странице: 1из 25

BAHAN BAKAR DAN SISTEM

PEMBAKARAN

Oleh : Atika Romalasari, S.P. , M.Si.


Pengertian Bahan Bakar
• Bahan bakar adalah bahan yang apabila
dibakar dapat meneruskan proses
pembakaran dengan sendirinya, disertai
pengeluaran kalor.
• Bahan bakar dapat terbakar dengan sendirinya
karena kalor dari sumber kalor lebih kecil
dibandingkan kalor yang dihasilkan dari proses
pembakaran.
Jenis – Jenis Bahan Bakar
Berdasarkan bentuknya, bahan bakar dikelompokkan menjadi
3 jenis, yaitu :
• Bahan Bakar Padat
• Bahan Bakar Cair
• Bahan Bakar Gas

Berdasarkan proses terbentuknya bahan bakar dikelompokkan


menjadi 2 jenis, yaitu :
• Bahan bakar alamiah
• Bahan bakar non – alamiah
Berdasarkan ketersediaan materinya, bahan
bakar dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu :
• Bahan bakar tidak berkelanjutan
• Bahan bakar berkelanjutan
Sumber Bahan Bakar dan
Ketersediaannya
Bahan bakar minyak berasal dari dua sumber yaitu:
• Minyak bumi
Contoh : bensin, minyak tanah, solar, minyak berat
(digunakan untuk minyak pelumas, lilin, umpan proses
petrokimia), dan residu (digunakan untuk bahan bakar
mesin pembangkit uap panas, aspal, bahan pelapis anti
bocor)
• Sumber daya hayati
Contoh: campuran lemak nabati dan hewani seperti
biodiesel
Bahan Bakar Padat
• Batubara
Materi pembentuk batubara
Hampir seluruh pembentuk batubara berasal dari
tumbuhan.
Jenis – jenis tumbuhan pembentuk batubara
dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai
berikut :
a. Alga
b. Silofita
c. Pteridofita
d. Angiospermae
Pengelompokkan Batubara
Berdasarkan perbedaan umur geologisnya, berikut ini
merupakan pengelompokkan batubara berturut – turut dari
yang paling tua hingga yang paling muda, yaitu :
a. Antrasite (C94OH3O3)
Ciri – ciri:
• Warna hitam mengkilat
• Material terkompaksi dengan kuat
• Mempunyai kandungan air rendah
• Mempunyai kandungan karbon padat tinggi, lebih dari 90%
• Mempunyai kandungan karbon terbang rendah
• Relatif sulit teroksidasi (lama terbakar)
• Nilai kalor yang dihasilkan tinggi
b. Sub-Bituminous (C75OH5O20) dan Bituminous
(C80OH5O15)
Ciri – ciri:
• Warna hitam
• Material sudah terkompaksi
• Mempunyai kandungan air sedang
• Mempunyai kandungan karbon padat sedang
• Mempunyai kandungan karbon terbang sedang
• Sifat oksidasi rnenengah
• Nilai kalor yang dihasilkan sedang
c. Lignite atau Brown Coal (C70OH5O25 )
Ciri – ciri:
• Warna kecoklatan
• Material terkornpaksi namun sangat rapuh
• Mempunyai kandungan air yang tinggi
• Mempunyai kandungan karbon padat rendah
• Mempunyai kandungan karbon terbang tinggi
• Mudah teroksidasi dengan nyala api kuning
• Nilai kalor yang dihasilkan rendah
d. Gambut atau Peat (C60H6O34)
Ciri-ciri:
• Warna coklat
• Material belum terkompaksi , berpori
• Mernpunyai kandungan air yang sangat tinggi
• Mempunvai kandungan karbon padat sangat rendah
• Mempunyal kandungan karbon terbang sangat tinggi
• Sangat mudah teroksidasi
• Nilai kalor yang dihasilkan amat rendah
Pembentukan Batubara
• Proses pembentukan batubara dari tumbuh -
tumbuhan melalui dua tahap, yaitu :
a.Tahap Penggambutan dari tumbuhan
disebut proses peatification
b. Tahap Pembentukkan batubara dari
gambut disebut proses coalification
Teori Pembentukkan Batubara
• Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya
batubara yaitu :
a. Teori In-situ
Menyatakan bahwa batubara terbentuk dari
tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
dimana batubara tersebut terbentuk
b. Teori Drift
Menyatakan bahwa batubara terbentuk dari
tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
yang bukan merupakan tempat dimana batubara
tersebut terbentuk
Analisis Batubara
a. Analisis proksimat batubara (coal
proximate analysis)
Bertujuan untuk menentukan kadar
Moisture (air dalam batubara)
b. Analisis ultimat batubara (coal ultimate
analysis)
Bertujuan untuk menentukan kadar
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen, (N), dan sulfur (S) dalam
batubara
Bahan Bakar Cair

Minyak Bumi
• Sifat – Sifat Minyak Bumi
a. Nilai pembakaran
b. Berat atau bobot jenis
c. Titik nyala
d. Titik lumer
Klasifikasi Bahan Bakar Minyak
• Minyak mentah diklasifikasikan menjadi 3
golongan, yaitu :
a. Minyak dasar aspal (asphaltic base)
Mengandung sedikit lilin paraffin dengan aspal sebagai
residu utama
b. Minyak dasar paraffin (paraffinic base)
Mengandung sangat sedikit aspal
c. Minyak dasar campuran (mixed base)
Mengandung sejumlah lilin dan aspal secara bersamaan.
Contoh Bahan Bakar Minyak
a. Minyak Tanah
Cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah
terbakar

b. Premium atau Bensin


Semakin tinggi nilai oktan, maka bensin semakin
lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih
tinggi). Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin
lebih sulit menguap (penguapan rendah).
c. Pertamax
d. Solar atau Diesel
Solar adalah suatu produk akhir yang digunakan
sebagai bahan bakardalam mesin diesel yang
diciptakan oleh Rudolf Diesel
Bahan Bakar Gas
Jenis-jenis bahan bakar gas :
a. Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam.
Contohnya : Gas alam, Metan dari penambangan batubara
b. Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat.
Contohnya Gas yang terbentuk dari batubara, Gas yang
terbentuk dari limbah dan biomasa
c. Bahan bakar gas dari proses industri lainnya (gas blast
furnace)
d. Bahan bakar gas yang terbuat dari minyak bumi.
Contohnya Gas Petroleum cair (LPG), Gas hasil penyulingan,
Gas dari gasifikasi minyak.
e. Bahan bakar gas dari proses fermentasi
Bahan Bakar Gas Pabrik
Beberapa jenis bahan bakar gas pabrik, diantaranya :
a. Liquid Petrolium Gas (LPG)
b. Gas air, bahan bakar gas pabrik yang diproduksi
dengan cara mengalirkan uap dan udara secara
bergantian melalui suatu lapisan kokas pijar.
c. Gas air karburasi, proses pembentukan gas ini mirip
dengan proses terbentuknya gas air namun dalam
pembentukannya ditambahkan uap minyak ke atas gas
untuk menaikkan nilai pembakaran yang dihasilkan.
d. Gas alam pengganti (SNG)
e. Gas produser, bahan bakar gas yang terbentuk dengan
cara membakar lapisan batubara grade rendah di
dalam tanah atau insitu dengan udara yang cukup agar
terjadi pembakaran sempurna.
Contoh Bahan Bakar Alternatif
• Etanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif
• Gas Alam Sebagai Bahan Bakar Alternatif
• Listrik Sebagai Bahan Bakar Alternatif
• Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Alternatif
• Propana Sebagai Bahan Bakar Alternatif
• Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif
• Methanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif
• P-Series Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Sistem Pembakaran
• Sistem Pembakaran Batubara
Sistem pembakaran batubara diklasifikasikan menjadi 3
kelompok, yaitu :
a. Sistem Pembakaran Unggun Tetap (fixed bed)
Fixed bed system atau Grate system adalah teknik
pembakaran dimana batubara berada di atas conveyor yang
berjalan atau grate.
b. Sistem Pembakaran Unggun Fluidisasi
(fluidized bed)
Sistem dimana udara ditiup dari bawah
menggunakan blower. Pasir atau corundum yang
berlaku sebagai medium pemanas dipanaskan
terlebih dahulu. Pemanasan biasanya dilakukan
dengan minyak bakar. Setelah temperatur pasir
mencapai temperatur bakar batubara (300oC) maka
diumpankanlah batubara. Sistem ini menghasilkan
abu terbang dan abu yang turun di bawah alat.
Abu-abu tersebut disebut dengan fly ash dan
bottom ash.
Pembakaran sistem fluidisasi
c. Sistem Pembakaran Pulverisasi (pulverized
atau entrained bed)

Pada sistem pembakaran pulverisasi, partikel batubara


harus cukup halus agar bisa dimasukkan oleh tekanan udara
pembakaran. Ukuran batubara untuk pembakaran sistem
pulverisasi adalah -200 mesh. Untuk menjaga agar nyala api
stabil dan mencegah berbalik arah ke burner, batubara
harus diinjeksikan kedalam tanur dengan kecepatan tinggi,
sekitar 15 meter/detik
• Sistem Pembakaran Minyak
Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menyiapkan bahan
bakar untuk pembakaran diantaranya penguapan atau
gasifikasi minyak dengan cara memanaskannya di dalam
pembakar, atau pengatoman minyak tersebut ke dalam aliran
udara.

Pembakaran Minyak Pengatoman


Sistem Pembakaran Gas

Pembakaran dapat dilaksanakan dengan


beberapa cara :
a. Pembakaran gas atmosfir
b. Pembakar gas tahan api
c. Pembakaran fan-mix

Вам также может понравиться