Вы находитесь на странице: 1из 79

HAKEKAT MANUSIA ?

SIAPA KITA ?
Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari bani Adam
keturunannya dari sulbinya, dan menyuruh mereka bersaksi
terhadap diri mereka sendiri atas pertanyaan,
"Bukankah Aku Tuhanmu?"
Mereka menjawab, "Ya, kami bersaksi!"
Yang demikian itu supaya jangan kamu berkata dihari kiamat,
"kamu tiada mengetahui hal ini“.
(Q.S. 7 Al A'Araaf:172)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)


dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu


segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

(Q.S. 23 Al Mu’minuun 12-14)


Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam
(tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
(Q.S. 32 As Sajdah 9)

SAMBIL MENJALANI KEAJAIBAN KUASA ILAHI,


KITA BERENANG DAMAI DALAM RAHIM SANG IBUNDA KITA
USIA EMPAT BULAN PROSES PEMBENTUKAN SUDAH MULAI SEMPURNA,
WALAU MATA KITA MASIH TERTUTUP, TETAPI TANGAN DAN KAKI KITA SUDAH
REFLEKS BERGERAK, WALAU IBUNDA KITA TERKADANG BELUM
MERASAKANNYA
KEMUDIAN RUH KITA DITIUPKAN-NYA
DI USIA 7 BULAN MATA KITA SUDAH BISA BERKEDIP,
KITA MULAI MENGISAP JARI
8 BULAN …..
KITA MULAI SADAR AKAN RUANG DI SEKITARNYA…
USIA 9 BULAN…
SIAP-SIAP UNTUK MEMASUKI DUNIA BARU …
Persoalan Garis edar
(orbit alam semesta)
HUBBLE w. 1953 M

LBERT EINSTEIN w. 1952 M

GALILEO G. W. 1642 M

COPERNICUS w. 1543 M

COLOMBUS w. 1506 M

7M
PTOLOMEUS w.180M

PLATO w.347 SM
Kejadian ledakan
Teori Big bang



 
   
 


Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui,


sesungguhnya langit dan bumi dahulunya adalah
sesuatu yang padu, kemudian Allah pisahkan
Ledakan berwarna merah
Mawar

 

  

Maka apabila langit telah terbelah (pecah), dan menjadi


merah mawar seperti kilatan minyak , Maka nikmat
Tuhan manakah yang engkau dustakan? (Q.S. Ar
Rahman: 37 - 38)
Hasil Ledakan berwarna merah
mawar (foto Supernova)
BEBERAPA BUKTI KEBENARAN AYAT AL
QUR’AN
Keajiban janazah Fir’oun

  




 

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu
supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang sesudahmu, dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia
• Penemuan Firaun 1898 M
• Firaun setelah dibuka (mummy)
Lautan meluap

• Ingat kasus Tsunami (Aceh):



Dan apabilan lautan dijadikan meluap (Q.S. Al-


Infithar:3)
Air yang terbelah antara yang
tawar dan asin
Semua isi alam bersujud

    


  
   
Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada satupun melainkan bertasbih
dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun”
(Q.S.Al-Isra : 44)
• Gerakan sholat apabila ditelusuri ternyata
membentuk gerakan berputar hingga mencapai 360
. Hal ini seperti gambar berikut:
• Sholat ketika ruku’ = 90º
• Sholat ketika sujud = 135º X 2 = 270º
• shg jumlah 1 rokaat = 90º + 270º = 360º
• Sholat merupakan orbit seseorang. Jika orang
meninggalkan sholat, maka dia telah keluar dari garis
orbitnya. Dalam hukum alam (sunnatullah), siapapun
yang keluar dari garis orbit, maka dapat dipastikan
akan hancur. Oleh karena itu suatu keniscayaan, jika
seseorang harus menjaga sholatnya agar terhindar
dari kehancuran.
Seburuk-buruk manusia di mata Allah

}55{ ‫ون‬ َ ‫ّللا الَّ ِذ‬


َ ُ‫ين َكفَ ُرواْ فَ ُه ْم الَ يُْؤْ ِِن‬ ِ ‫• ِإ َّن ش ََّر ال َّد َو ه‬
ِ ‫اب ِعن َد ه‬

Sesungguhnya yang paling buruk di sisi Allah : binatang


(makhluk) ialah orang-orang yang kafir, karena mereka
itu tidak beriman (QS. Al Anfal:55)
BAGAIMANA DENGAN ALAM
• Alam nyata adalah alam yang dapat diamati, dilihat,
diselidiki, diteliti, ditelaah,diuji coba, dilakukan
eksperimen, dan oleh karena itu adalah merupkan
lapangan ilmu;
• Alam ghaib nisbi adalah alam yang masuk pada
pengalaman manusia, tetapi masih belum berhasil
diuji coba, diteliti, dieksperimen, sehingga masuk
dalam wilayah filsafat. Namun jika kenisbian
ghaibnya mampu dikuak oleh suatu ilmu, maka ia
masuk dalam wilayah kajian ilmu.
• Alam ghaib hakiki yakni alam yang tak mungkin
diamati, diselidiki, diuji coba, dan atau dieksperimen
oleh manusia, sebagaimana peristiwa sesudah mati,
alam akhirat, dzat tuhan dsb. Maka kajian ini masuk
dalam wilayah agama.
Pandangan Islam terhadap Agama
• Al-Qur’an telah menuturkan bahwa agama merupakan
aturan ideal fitrah manusia (30:30) yang harus diupayakan
dengan prinsip keseimbangan (55:7-9) .
• Operasionalnya meliputi konsep spritual, moral, intelektual,
sosial dan estetika. Ada beberapa hal yang ditekankan:
– Membina kepribadian manusia yang selaras dengan
tuntutan-tuntutan ideal alam manusia.
– Memahami kepribadian manusia, alam dan sejarah
sebagai upaya untuk menyelaraskan umat manusia.
– Memberikan upaya pengabdian dan perombakan masy.
utk menciptakan keselarasan dalam masy. sosial.
– Penaklukan alam semesta melalui kekuatan ilmu.
– Berserah diri kepada Allah sbg pangkal semua yg ada.
IMPLEMENTASI IMAN

1. Sebagai Muslim harus mampu menolak


dan tidak menyembah atau mendewa-
dewakan yang selain Allah Firman Allah
dalam Surat Al-Fatihah (1) : 5.
2. Seorang Muslim Iman dan amalnya akan
semakinkuat dan gemetar hati mereka
jika dibacakan ayat-ayat Nya (Al-Anfaal
(8):2-4).
3. Menjadikan hukum Allah sebagai
pedoman hidup. Sebagaimana firman
Allah dalam Surat Al-An’aam (6):57.
4. Tidak ada yang ditakuti kecuali Allah
Sesuai dengan firman Allah dalam Surat
Al-Taubah (9):19.
5. Tidak mencintai sesuatu atau seseorang
melebihi cintanya kepada Allah dan
berjuang di jalan Allah. Firman Allah
dalam Surat Al-Taubah (9):29.
6. Menyakini bahwa setiap yang hidup pasti
diberi rezeki dan hanya Allah yang
menentukan rezeki. Firman Allah dalam
Surat Huud (11):6)
7. Mengakui kekuasaan Allah yang mutlak
dan kekuasaan yang ada pada manusia
itu nisbi serta ditentukan oleh Allah yang
memberi dan mengambil kembali
kekuasaan itu dari siapa pun yang
dikehendaki-Nya. Sebagaimana firman
Allah dalam Surat Ali Imron (3):26
8. Meyakini bahwa yang menentukan hidup
dan mati itu Allah dan bahwa hidup dan
mati itu hanya untuk Allah. Sebagaimana
firmanNya dalam Surat Ali Imron
(3):145.
9. Meyakini bahwa shalat (ibadah dalam
arti kata khusus) pengabdian (ibadat
dalam arti kata luas) hidup dan mati
hanya untuk Allah semata. Sebagaimana
firman Allah dalam Surat Al-An’am
(6):156.
Lautan tawar dan asin

• 19. Dia membiarkan dua lautan mengalir


yang keduanya kemudian bertemu,
20. antara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui masing-masing.
Tipologi Manusia menurut Islam

1. Orang beriman
2. Orang kafir
3. Orang munafik
(Lihat Q.S. Al Baqarah : 1-11)
Manusia : Khalifatullah

- Bentuk tanggung jawab


Hukum Islam

Hukum yang berumber dari ajaran Islam


yakni Al Qur’an dan As-Sunnah.
Ada dua:
1. syari’at
2. fiqh
Tujuan Hukum Islam
“untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat
kelak, dengan jalan mengambil segala sesuatu yang bermanfaat dan
mencegah atau menolak segala sesuatu yang madarat yaitu yang
tidak berguna bagi hidup dan kehidupan”.
Menurut TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, tujuan hukum Islam adalah
memelihara :
(1) agama,
(2) jiwa,
(3) akal,
(4) keturunan,
(5) harta.
Kelima tujuan hukum Islam itu disebut dengan al-maqasid al-
khamsah.
Menurut Juhaya S. Praja :
• Tujuan hukum Islam, jika dilihat dari segi Pembuat hukum
Islam adalah : Pertama untuk memenuhi keperluan hidup
manusia yang bersifat primer, sekunder, dan tertier, yang
dalam istilah kepustakaan hukum Islam disebut daruriyyat,
hajjihyat dan tahnisiyyat; Kedua, supaya dapat ditaati
dengan baik dan benar, serta manusia wajib
meningkatkan kemampuannya untuk memahami hukum
Islam dengan mempelajari usul fiqih sebagai
metodologinya.
• Dari segi manusianya, tujuan hukum Islam adalah untuk
mencapai kehidupan yang berbahagia baik di dunia
maupun di akhirat kelak. Adapun caranya dengan
mengambil yang bermanfaat dan mencegah atau menolak
yang madarat bagi kehidupan
Sumber Hukum Islam:
1. Al Qur’an
2. As Sunnah
3. Ijtihad:
a. Ijma
b. Qiyas
c. Maslahah Mursalah
d. ‘Urf
e. Istihsan
f. Syar’u man qablana
IJMA’ :

“Suatu keputusan para mujtahid (ulama)


tentang persoalan-persoalan ijtihadiyah
Hakekat manusia
• Plato (428-348 SM), manusia adalah mahhluk yang terdiri dari tubuh
dan jiwa yang di antara kedua nya terdapat garis pemisah.
Digambarkannya bahwa jiwa itu lebih tinggi derajatnya dari pada
jasad. Untuk rnenggapai kemuliaan, manusia harus melepaskan
seluruh atribut dan kebutuhannya dari tubuh.
• Aristoteles (350 SM), salah seorang murid Plato berpandangan lain.
Jiwa manusia adalah makhluk otonom yang berkembang menjadi
lain dan tidak lepas dari tubuhnya. Roh manusia berbeda dengan
jiwa, yang memiliki kemampuan khas bagi manusia, namun sam pai
di sini manusia sendiri tidak mampu untuk menjelaskan lebih lanjut.
Para ahli filsafat me mandang manusia tidak mendapatkan
kesimpulan akhir yang sama, tidak menghasilkan suatu pemahaman
yang kaffah, karena manusia tidak mampu untuk melihat dirinya
sendiri secara objektif.
Manusia =dengan makhluk lainnya. Makhluk hidup berjuang
untuk tetap eksis dengan kesadaran dan pengetahuannya
se suai dengan kapasitas yang dimilikinya. Yang
membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah
kesadaran manusia untuk bebas memilih dan daya
kreatifitasnya. Inilah dia yg menjadi (becoming) menuju
kesempurnaannya bukan hanya sekedar ada (being).
Jadi manusia merupakan gabungan dari debu dan roh suci,
terbentuk dari dua dimensi yang berbeda. Pertama selalu
mengajaknya ke level rendah yang stagnan, terkungkung,
dan membeku. Sedangkan kedua, menarik manusia ke
dimensi alam spiritual menuju kesucian. Inilah yang
menjadikan manusia mendapatkan kebesaran dan
keunikannya yang tersusun dari dua unsur yang
kontradiktif.
• Naturalisme memandang manusia sebagai makhluk kecil
di atas alam. Manusia tunduk terhadap kekuasaan alam.
Karena manusia dan marihluk lainnya selalu bergantung
dengan apa yang disediakan oleh alam. Shg paham ini
telah memenjarakan kebebasan memilih, kesadaran, dan
daya cipta manusia.
• Monisme (jabariyah), bahwa hakikat manusia, berada di
tangan Tuhan. kesadaran, kehendak memilih, dan daya
kreasi manusia ditentukan oleh kehendak Tuhan.
Kehendak manusia selalu berada di bawah bayang
bayang kehendak Tuhan. Mereka percaya semua
hakikat, nasib, individualitas dan masa depan
merupakan takdir Tuhan.
Qadariyah, yakni manusia bebas untuk
menentukan jalan kehidupannya. Manusia
memiliki peran yang besar atas dirinya.
Selain itu, manusia juga merupakan murid utama Sang
Pendidik alam. Allah mengajarkan nama-nama kepada
Adam setelah penciptaannya. Artinya hanya manusia
yang diberi ilmu pengetahuan oleh Allah SWT, dan di
bekali kemampuan akal untuk memberi nama-nama,
melakukan identifikasi, konseptualisasi, dan teoritisasi.
Dan keutamaan, yang paling menonjol dari manusia,
dibanding dengan makhluk-makhluk lainnya adalah
kekuatan iradahnya, sehingga manusia merupakan satu-
satunya makhluk yang dapat bertindak melawan
kemauan instinknya, sedang hewan dan tumbuhan tidak
mampu melakukannya.
• Al Qur’an menyebut manusia dengan beberapa istilah
• Kata basyar yang menunjukkan aspek fisik, misalnya QS. Shaad: 71-
76, QS. A1- Anbiya: 34-35.). Ini artinya dimensi basyar sejak nabi
Adam diciptakan sampai generasi akhir zaman, secara bentuk dan
fungsinya tetap sama, tidak mengalami perubahan.
• Kemudian dimensi insan di dalam Alquran, memiliki makna yaitu:
l. Dalam konteks ilmu, manusia didorong untuk menguasai
pengetahuan seluas-luasnya.
2. Manusia memiliki musuh, yaitu syetan yang selalu berusaha menarik
manusia untuk menyimpang dari nilai-nilai, dan norma-norma ilahi.
3. Manusia sebagai pemikul amanah, yaitu sebagai khalifah.
4. Manusia dalam konteks pemanfaatan waktu untuk berdisiplin dan
kesadaran serta kreatifitas, shg beruntung pd sisi materi dan rohani.
5. Maunusia dalam hubungan dengan karya nyatanya.
6. Manusia dalam hubungannya dengan ketentuan moral.
Di dalam Alquran, selain basyar dan insan,
juga dinamai sebagai 'annas' . Dimensi
basyar dan insan merupakan sosok
manusia yang ber peran menjadi makhluk
individu, sedangkan dimensi annas adalah
status manusia sebagai bagian dari
masyarakat atau makhluk sosial.
• Manusia dilahirkan dengan membawa
fithrahnya, yakni potensi fisik dan potensi
ruhani. Potensi ruhani pada manusia
adalah nafsu, akal, dan qalbun.
• Dalam diri manusia ada Nafsu,yang disebut hawa nafsu.
Ini suatu kekuatan yang mengaktifkan manusia untuk
mendapatkan keinginannya, termasuk keinginan yg baik
dan buruk. Dengan nafsu manusia mampu menjaga
eksistensinya. Namun, nafsu yg cenderung berbuat
keburukan atau bebas nilai akan membahayakan
dirinya, bahkan menghancurkan keberadaannya. Untuk
mengendalikannya manusia memanfaatkan akalnya. Dan
akal ini lah yang mengarahkan nafsu manusia menjadi
kekuatan yang mulia. Selain itu jg memerlukan agama
sebagai rambu-rambu kehidupan untuk mengarahkan
nafsu agar terkendali. Al-Farabi, Ibnu Sina dan Al-
Ghazali membagi naf'su (jiwa) menjadi tiga: Jiwa nabati
(tumbuh-tumbuhan), jiwa hewani (binatang), dan jiwa
insani.
Jiwa nabati adalah kesempurnaan awal bagi benda alami
yang organis dari segi makan, tumbuh dan melahirkan.
Adapun jiwa hewani, disamping memiliki daya makan
untuk tumbuh dan melahirkan, juga memiliki daya untuk
mengetahui hal-hal yang kecil dan daya. merasa
(instink), sedangkan jiwa insani mempunyai kelebihan
dari segi daya berfikir (al nafs al nathiqah atau al nafs al
insaniyah). Daya inilah merupakan hakikat atau pribadi
manusia. Sehingga dengan hakikat manusia dapat
mengetahui hal-hal yang umum dan yang khusus.
Karena manusia terdiri dari tiga nafsu tersebut, maka
pada diri manusia berkumpul berbagai macam sifat dan
keadaannya. Apabila manusia menyerah dan patuh pada
kemauan syahwat, memperturut ajakan syaithan, dan
jatuh pada perbuatan maksiat maka ia disebut jiwa yang
menyuruh berbuat jahat (nafsu ‘ammaratun bi al suu’).
Ketika manusia dapat menentang dan melawan
sifat-sifat tercela, namun di saat yang berbeda
tidak dapat melepaskan dirinya dari perbuatan
tercela tersebut, maka ia akan selalu menyesali
atas perbuatanya, dan ini disebut dengan jiwa
yang menyesal (nafsu al lawwaa mah).
Dan apabila jiwa manusia dapat menghindarkan
diri dari semua sifat-sifat tercela, kemudian
istiqamah memegang teguh imannya, maka
jiwanya menjadi tenang (nafsu al
muthmainnah).
• Akal yang dalam bahasa Yunani disebut nous atau logos
atau intelek (intellect.Ingg) Dalam bahasa Indonesia
berarti berpikir menggunakan otak atau rasio.
Sedangkan dalam
• Alqur'an akal diartikan dengan kebijkasanaan (wisdom),
intelegensia (intelligent), dan pengertian
(understanding). Dengan demikian Alquran meletakkan
akal bukan hanya pada aspek rasio, tetapi juga rasa,
bahkan lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah
atau bijaksana. Daya jiwa berpikir yang ada pada otak di
kepala disebut akal, sedangkan yang ada di hati disebut
rasa (dzauq). Karena itu ada dua sumber pengetahuan,
yaitu pengetahuan akal (ma'rifah al-'aqliyyah) dan
pengetahuan hati (ma'rifah al-qalbiyyah).
Alqalb,artinya berubah, berbalik, atau berpindah.
Ada dua pengertian Alqalb, yang bersifat fisik
atau kasat mata, yaitu sebentuk daging bulat
panjang yang terletak di dada sebelah kiri.
Sedangkan arti yang kedua adalah pengertian
wilayah ruhani yang halus bersifat ketuhanan,
yaitu merupakan hakikat manusia yang menjadi
sumber pengetahuan dan kearifan manusia, dan
hati inilah yang mampu menggerakkan aktifitas
phisik. Dengan demikian hati merupakan pusat
komando pergerakan anggota badan yang lain
Ibnul Qayyim, tentang hati :
Pertama, Hati yang selamat (qalbun saliim) yaitu hati yang
senantiasa cenderung kepada ketakwaan dan ketaatan
kepada Allah. Hati yang selalu tunduk dan patuh atas
segala ketentuan dan perintah Allah. Kedua, hati yang
mati (qalbun mayyit) yakni selalu ingkar kepada Allah,
membangkang, dan menolak kebenaran. Seperti orang
yang sombong dan keras kepala, maka oleh Allah
penglihatannya dibutakan dari kebenaran,
pendengarannya ditulikan dari kebaikan. Jk dinasehati
atau tidak ia akan tetap saja jauh dari kebenaran.
Ketiga, hati yang sakit (qalbun mariidh) yakni hati yang
bimbang, yang kadang cenderung pada ketaatan dan
kebenaran, namun diwaktu yang lain, cenderung
mengajak kepada kemungkaran dan kemaksiatan.
Apa itu IQ ?

• Terletak pada fungsi otak neocortex


• Fungsi otak sebelah kiri
• Menyimpan memori kehidupan
• Mampu mengukur, menghitung, berlogika,
dsb
Ada Dua Selaput dlm Otak Manusia : Otak Kiri dan Otak Kanan

Kanan: Kiri:
Ritme Kata
Kesadaran ruang Logika
irama Angka/hitung
Imajinasi Urutan
Lamunan Linearitas
Warna Analisis
Dimensi Daftar

ADA TITIK TUHAN (GOD SPOT)


Apa itu EQ ?

. Terletak pada fungsi limbic system (pengontrol


dunia emosi)
. Fungsi otak sebelah kanan
. Mampu mengendalikan diri, santun, peduli,
murah senyum, dsb
. Mampu merasakan perasaan orang lain,
sehingga dapat dijadikan dasar untuk
mengambil tindakan
• pengaruh
KECERDASAN EMOSIONAL
TERCERMIN DALAM :
1. KEMAUAN UNTUK BEREMPATI,
BUKAN ANTIPATI

2. BERKOMUNIKASI SECARA
ASERTIF (LUGAS),
BUKAN AGRESIF (MENYERANG) ATAU
SUBMISIF (MEMENDAM)

3. BERSIKAP DEWASA,
BUKAN ANAK-ANAK ATAU ORANG TUA
Pendapat Daniel Goleman ttg IQ
dan EQ
• Keunggulan EQ jauh melebihi IQ
• Dengan keunggulan itu dapatkah dicapai
kebahagiaan hakiki ?
• Sebab, IQ dan EQ tetap yang didapat adalah
materi dan kesuksesan hubungan antar
manusia, sehingga hanya memperoleh satu
tujuan yakni amaliyah duniawi (suatu yang fana /
temporary)
Apa itu SQ ?

• Terletak pada God Spot


• Hati mampu merasakan makna kehidupan
Spiritual Quotient (SQ)
• Pendapat Ramachandran, yang menemukan eksistensi God Spot
(Spiritual Center) yang terletak di antara jaringan syaraf dan otak.
• Penemuan SQ di Barat hanya terbatas pada Spiritual Intellegent,
kajiannya baru dalam taraf biologi atau psikologi semata, atau
belum menjangkau ketuhanan (sisi transendental)
• Hati mampu merasakan dan memberikan makna kehidupan (Untuk
apa ia hidup, dari mana ia berasal dan mau kemana setelah
meninggal dunia ?
• Kebenaran hakiki sebenarnya terletak pada God Spot, yang tidak
bisa ditipu oleh sispapun, meski oleh dirinya sendiri. Itulah suara
hati !
Kisah Umar bin Khatab

• Anak gembala yg diminta dombanya oleh


khalifah
Hati berperan dalam
menemukan kebenaran
  
      
 
   
 
 

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam


kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagaimana binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang
orang yang lalai (Q.S. Al ‘Araf: 179)
Hakekat Tuhan
• Wujud, Ada : (Al Baqarah) : 115; 7; 71;
• Esa, Tidak beranak dan tidak diperanakan
• Tidak terikat oleh ruang dan waktu (2:115);
• Khaliq (Maha Pencipta);
• Maha Pemilik dan Pemberi Rahmat (Ar-Rahman, ar-Rahim).
• Maha hidup dan berdiri sendiri
• Buka jisim (benda),
• Bukan jauhar (substance),
• Tidak berlaku padaNya masa / zaman,
Singkatnya : Tuhan bersifat dengan segala sifat-sifat kesempurnaan
(7:180), Maha Suci dari sifat-sifat kekuranganNya (6:100), Esa dalam
Dzat Nya, Esa dalam sifat-sifatnya dan Esa dalam Af ’alNya.
(Memiliki sifat Asmaul Khusna).
Tuhan : Sesuatu yang mendominasi diri kita, sehingga diri ini diserahkan
seluruhnya kepadaNya.
Agama dan Mitos
Mitos berasal dari bahasa Yunani mythos,
yang berarti “kata”, “ujaran”, “kisah
tentang dewa-dewa”.
Sebuah mitos adalah narasi yang karakter-
karakter utamanya adalah para dewa,
para pahlawan, dan makhluk mitos,
plotnya berputar di sekitar asal-muasal
benda-benda atau di sekitar makna
benda-benda, dan setting-nya adalah
dunia metafisika yang dilawankan dengan
dunia nyata.
Contoh Mitos
Sebelum paham bahwa hujan turun karena
kondensasi(perubahan wujud) dan sebagai salah
satu tahapan dalam siklus air, hujan dianggap
tetesan air mata dewa di atas sana yg tengah
bersedih lalu menangis.
Sebelum paham bahwa matahari, bumi, dan bulan
sesekali berada dalam posisi yang lurus,
sehingga cahaya matahari tidak sampai
menerangi bulan karena terhalang bumi,
manusia menganggap ada raksasa mencoba
memakan bulan saat terjadi gerhana
Demitologisasi
Upaya demitologisasi adalah, pertama: memperkenalkan ilmu
pengetahuan (Barat) dan gerakan puritanisme dalam agama.
Melalui pendidikan, dan ilmu pengetahuan modern dapat
menjelaskan gejala alam semisal gerhana bulan.
Kedua, Puritanisme dalam agama melarang taklid, bid’ah, dan khurafat.
Dalam ajaran Islam, perilaku seperti meminta-meminta di makam
keramat, memberi sesaji, memelihara pesugihan dan semacamnya
termasuk khurafat dan dapat memuncak pada syirik yg merupakan
dosa besar dan tak diampuni Tuhan. Lebih lanjut puritanisme
agama mengadakan rasionalisasi dalam berpikir dan berperilaku.
Bukan memelihara pesugihan, melainkan untuk menjadi kaya orang
dianjurkan kerja keras, berhitung rasional untung-rugi bisnis, salat,
dan berdoa. (Kuntowijoyo, Selamat Tinggal Mitos, Selamat Datang
Realitas, 2002: 95-6)
Perkembangan Agama
• Bahwa benda-benda langit oleh para pendeta kawasan
Mesopotamia kuna selalu mengawasi langit, antara lain
untuk mengetahui perhitungan waktu dan musim (sangat
diperlukan oleh para petani). Karena kehadiran benda-
benda itu langsung atau tidak langsung dirasakan
berpengaruh kepada keadaan di bumi dan kehidupan
manusia, maka benda-benda itu mengesankan
kemahakuasaan, yang kemudian diyakini sebagai “tuhan”.
• Dari situlah kemudian tumbuh praktik menyembah benda-
benda langit tersebut, dan dari situ pula selanjutnya
muncul konsep hari yang tujuh, sebagai akibat praktik
menyembah satu “tuhan” satu hari. Karena itu nama
“tuhan” atau “dewa” yang ada di langit tersebut,
masing-masing (seperti dapat dilihat pada bahasa-bahasa
Eropa) ialah Hari Matahari (Sunday), Hari Rembulan
(Monday), Hari Mars (Tuesday), Hari Merkurius
(Wednesday), Hari Jupiter (Thursday), Hari Venus
(Friday), dan Hari Saturnus (Saturday).
• Di kalangan bangsa-bangsa Semit juga terdapat
praktek pemujaan matahari sebagai dewa
Syamas atau Syams, sehingga ada tokoh suku
Quraisy di Makkah sebelum Islam yang bernama
‘Abdu-Syams (Hamba Dewa Matahari). Oleh
karena itu, dalam bahasa Portugis dan Spanyol,
hari pertama, yaitu “Hari Matahari,” disebut
“Hari Tuhan” (Domingo, yang memberi kita nama
“Hari Minggu” (yang sebenarnya redundant ,
karena “minggu” sendiri sudah berarti “hari”).
Semuanya itu dengan jelas menunjukkan adanya
sisa-sisa praktik penyembahan matahari.
• Jadi, hari yang ketujuh adalah suatu sisa dari
praktek kekafiran atau syirik
BAGAIMANA KONSEP “HARI”
DALAM ISLAM ?
• Hari-hari seperti Ahad, Senen, Selasa,
Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu, diambil
dari bahasa Arab. Nama-nama itu artinya
sekedar Satu, Dua ,Tiga, Empat, dan
Lima, hari keenam disebut “Jum’at” yang
artinya berkumpul, karena pada hari itu
umat Islam berkumpul di masjid untuk
melakukan shalat tengah hari bersama.
• Bandingkan nama-nama hari yang
tujuh dalam dua bahasa (Arab-
Ibrani) itu: Yawn al-Ahad, Yawm al
Itsnayn, Yawm al Tsulatsa,Yawm al
Arbi’a, Yawn al Khamis, Yawn al
Jumu’ah, Yawn al Sabt-Arab, Yom
Risyon, Yom Syeni, Yom Sylisyi, Yom
Revii, Yom Hamisyi, Yom Syisyi,
Syabat—Ibrani
CONTOH RITUS DALAM ISLAM

Вам также может понравиться