Вы находитесь на странице: 1из 15

Role of Vitamin K

in Blood Clotting
Group 9
Nala Astari Pramesti 101711133128
Salsa Daffania M. 101711133134
Angela Tesalonika 101711133135
Dinda Nur Asri M. R. 101711133136
Noor Faizah Balqis A. M. 101711133138
Rifdatus Samaha 101711133140
Qonita Basyariah 101711133143
Fania Ananta R. 101711133157
Latar Belakang
Vitamin K merupakan salah satu vitamin
yang larut dalam lemak. Dalam tubuh,
vitamin ini disimpan dalam hati melalui sistem
limfe. Absorbsi membutuhkan cairan empedu
dan pakreas. Seperti halnya lemak, vitamin
juga memerlukan protein pengangkut untuk
memindahkannya dari satu tempat ke
tempat yang lain.
(Almatsier 2006).
Vitamin K1 (filokinon) mempunyai rantai samping
fitil dan hanya terdapat di dalam tumbuh-
tumbuhan berwarna hijau.
Vitamin K2 (menakinon) merupakan sekumpulan
ikatan yang rantai sampingnnya terdiri atas
beberapa satuan isoprene (berjumlah 1-14 unit).
Menakinon disintesis oleh bakteri di dalam
saluran cerna.
Menadion (vitamin K3) adalah bentuk vitamin K
sintetik. Menadion terdiri cincin naftakinon tanpa
rantai samping, oleh karena itu mempunyai sifat
larut air. Menadion baru aktif secara biologic
setelah mengalami alkilasi di dalam tubuh.
Proses Pembekuan Darah
Vitamin K memainkan peran kunci dalam proses pembekuan darah.
Faktor pembekuan II (prothrombin) VII, IX dan X disintesis sebagai
prekursor tidak aktif (zymogens) di hati. Vitamin K bertindak sebagai
koenzim untuk karboksilasi residu asam glutamat dan reaksi ini dikatalisis
oleh karboksilase dan melibatkan konversi glutamat (Glu) ke
carboxyglutamate (Gla).
Proses Pembekuan Darah

The Clotting Cascade Prothrombin


Merupakan jalur yang Aktivasi prothrombin, atau
mengandung banyak langkah faktor II, lalu aktivasi
biokimia dalam proses fibrinogen, yang
pembekuan darah selama mengakibatkan pengaktifan
terjadinya cedera pada fibrin. Jika kekurangan vitamin
jaringan. Vitamin K memiliki K, prothrombin tidak dapat
peranan penting dalam proses diaktifkan dan pembekuan
yang melibatkan faktor protein darah tidak dapat terbentuk.
II, VII, IX dan X.
Proses Pembekuan Darah
Faktor VII Faktor IX Faktor X
Ketika sel-sel rusak, Faktor IX dibuat di Merupakan enzim
mereka meningkatkan hati. Jika hati yang diaktifkan pada
protein di permukaan mengalami penurunan permukaan trombosit
mereka yang disebut kemampuan fungsi, darah dengan bantuan
faktor jaringan atau faktor pembekuan IX faktor jaringan, kalsium
TF. Faktor jaringan dapat berkurang. dan vitamin K. Setelah
perlu berikatan Hemofilia B merupakan enzim diaktifkan maka
dengan faktor VII akibat dari defisiensi jadilah faktor Xa, yang
dalam kaskade pada faktor IX. bertanggung jawab
pembekuan. Faktor VII untuk mengkonversi
tidak dapat diikat prothrombin menjadi
sampai diaktifkan trombin dalam
dengan bantuan kaskade pembekuan
vitamin K. darah.
Contoh Kasus
Penyakit perdarahan akibat defisiensi vitamin K
Contoh Kasus

Studi kasus (Penyakit perdarahan akibat defisiensi vitamin K


/PDVK) terjadi pada seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan
dibawa bidan ke emergensi anak RS karena kejang tonik klonik
tanpa demam 1 jam yang lalu. Pasien juga tampak pucat
mendadak, perdarahan di hidung dan tempat lain disangkal.
Ibunya mengatakan bahwa sebelumnya anaknya dalam
keadaan sehat. Tidak ada riwayat keluarga yang memiliki
keluhan serupa.Ibunya tidak mengetahui apakah bayinya
pernah mendapatkan vitamin K.
Contoh Kasus

Di Amerika Serikat, frekuensi PDVK yang dilaporkan bervariasi


antara 0,25-1,7%. Angka kejadian PDVK ditemukan lebih
tinggi pada daerah-daerah yang tidak memberikan profilaksis
vitamin K secara rutin pada bayi baru lahir.

Survei di Jepang menemukan kasus ini pada 1:4.500 bayi, 81%


di antaranya ditemukan komplikasi perdarahan intrakranial,
sedangkan di Thailand angka PDVK adalah 1:1.200 bayi.10
Angka kejadian pada kedua negara ini menurun setelah
diperkenalkannya pemberian vitamin K profilaksis pada semua
bayi baru lahir.
IDN

21
Kasus PDVK tahun 1990-2000

81%
Mengalami komplikasi perdarahan intrakranial

19%
Kematian

Catatan Medik IKA-RSCM tahun 2000


Kesimpulan
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah,
karena Vitamin K bertindak sebagai koenzim untuk karboksilasi
residu asam glutamat dan warfarin merupakan salah satu faktor
penghambat dalam proses pembekuan darah. Selain itu,
hemofilia merupakan akibat dari kurang berperannya vitamin K
pada proses pembekuan darah.
MATUR NUWUN!
Ada Pertanyaan?

KELOMPOK 9
IKM B 2017
Dasar Ilmu Gizi

Вам также может понравиться