Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Otot otot inspirasi utama, otot yang berkontraksi untuk melakukan inspirasi
sewaktu bernapas tenang : diafragma (saraf frenikus) dan otot interkostalis
eksternal (Saraf interkostalis)
otot inspirasi tambahan untuk semakin memperbesar rongga toraks. Kontraksi
otot-otot tambahan, yang terletak di leher, mengangkat sternum dan dua iga
pertama, memperbesar bagian atas rongga toraks
rongga toraks membesar selama inspirasi , paru juga mengembang untuk
mengisi rongga toraks yang lebih besar
tekanan intraalveolus turun
Pada gerakan inspirasi biasa, tekanan intra-alveolus turun 1 mm Hg menjadi 759
mm Hg
udara mengalir ke dalam paru mengikuti gradien tekanan
Udara terus masuk ke paru hingga tidak ada lagi gradient yaitu, hingga
tekanan intraalveolus setara dengan tekanan atmosfer
EKSPIRASI
F = ∆P/R
F = Kecepatan aliran
∆P = Perbedaan antara tekanan atmosfer dan intra-
alveolus (gradien tekanan)
R = resistensi saluran napas, ditentukan oleh jari-
jarinya
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) : peningkatan
resistensi saluran napas yang terjadi akibat penyempitan
lumen saluran napas bawah.
Ketika resistensi saluran napas meningkat, harus
diciptakan gradien tekanan yang lebih besar
Sifat elastik paru:
jaringan ikat elastik dan tegangan permukaan alveolus.
Po2 Pco2 H+
Kemoreseptor : perifer
sentral
Pusat pernafasan : di medula
Pengendalian kimiawi pada pernafasan
kemoreseptor perifer berespons terhadap Po2 darah
dan bukan terhadap kandungan O2 darah
kemoreseptor perifer berespons lemah terhadap
perubahan Pco2 arteri
kemoreseptor sentral terletak di medula di dekat pusat
pernapasan. Kemoreseptor sentral : peka terhadap
perubahan konsentrasi H+ yang diinduksi oleh CO2 di
cairan ekstrasel otak (CES)
CO2+H2O=H+ + HCO3-
kadar CO2 yang sangat tinggi maupun kadar O2 yang
sangat rendah secara langsung menekan pusat
pernapasan
Pco2 70 - 80 mm Hg peningkatan ventilasi
Pco2 < 70 - 80 mm Hg tidak meningkatkan ventilasi lebih
lanjut, tetapi justru menekan neuron-neuron pernapasan
konsentrasi H+ arteri tidak dapat memengaruhi kemoreseptor
sentral karena tidak mudah melewati sawar darah otak
kemoreseptor perifer badan karotis dan aorta sangat peka
terhadap fluktuasi konsentrasi H+
peningkatan konsentrasi H+ arteri stimulasi refleks terhadap
ventilasi
penurunan konsentrasi H+ arteri penurunan ventilasi
perubahan-perubahan ventilasi yang diprantarai oleh
kemoreseptor perifer ini kurang penting dibandingkan dengan
mekanisme kemoreseptor sentral
Kemoreseptor perifer tetap berperan besar dalam
menyesuaikan ventilasi sebagai respons terhadap
perubahan konsentrasi H+ arteri yang tidak berkaitan
dengan fluktuasi Pco2
Pengaturan pernafasan selama latihan fisik
keadaan emosi
Nyeri
selama menelan
Reflek protektif : bersin, batuk
Pada cegukan
kontrol volunter : oleh korteks serebrum, mengirim impuls
langsung ke neuron motorik di korda spinalis yang
mempersarafi otot pernapasan.
Daftar Pustaka
Ganong, W.F., Review of Medical Physiology 22th Ed. 2005. Appleton &
Lange. Connecticut
Guyton, A.C. & Hall, J.E., Textbook of Medical Physiology. 11th Ed.2006. W.B
Saunders Co. Philadelphia.
Fishman et al. 2002. Fishman’s Manual of Pulmonary Diseases and Disorders.
The Mc Graw-Hill
Hughes J.M.B et al. 2001. Lung Function tests. WB.Sounders
Sherwood L. 2013. Introduction To Human Physiology