Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh : Preseptor :
Ira Arianti, S.Ked Dr. Zikri Adriman, M. Ked(KK),
Silvia Thamrin, S. Ked Sp. KK
Infeksi dermatofita
tersering pada anak usia
prapubertas
jenis kelamin
bergantung pada
organisme penyebab.
Penularan meningkat
dengan higiene yang
3
buruk dan status
sosioekonomi rendah
02/05/2018
IDENTITAS
Nama : Tn. F
Umur : 16 tahun.
Jenis Kelamin : Laki- laki
Bangsa/Suku : Indonesia/Aceh
Kawin/Tidak Kawin : Tidak Kawin.
Agama : Islam.
Kegemaran : Olahraga
Alamat : Aceh Besar
Tanggal Pemeriksaan : 4
ANAMNESIS
02/05/2018
5
02/05/2018
6
02/05/2018
Lanjutan....
• Katekonazol 200mg
Riwayat
• Miconazol cream 2%
Penggunaan
Obat
• Ketomed shampo
8
02/05/2018
9
VITAL SIGN
106 Tidak
Baik Tidak 20 kali/
GCS 15 dinilai kali
menit dinilai
/menit
Keadaan Spesifik
KEPALA :
Lihat status dermatologi
LEHER : THORAX
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
ABDOMEN
Tidak dilakukan
Ekstremitas
Tidak dilakukan
Genitalia
Tidak dilakukan
STATUS DERMATOLOGI
1. Tinea Kapitis
2. Dermatitis seboroik
3. Alopesia Areata
4. Psoriasis plak
5. Psoriasis plak
DIAGNOSIS
• Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang
disebabkan oleh spesies dermatofita.
• Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan,
alopesia dan kadang-kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat yang
disebut kerion. (FKUI, 2017).
EPIDEMIOLOGI
• Usia antara 3 sampai 14 tahun
• Jenis kelamin Tergantung mikroorganisme penyebab
Etiologi
• Tinea kapitis sering disebabkan oleh spesies Trichophyton dan Microsporum
dengan pengecualian Trichophyton concentricum (Goldsmith et. al 2012).
PATOGENESIS
Ectothrix
• Pada infeksi ektotriks hanya
arthroconidia pada permukaan
batang rambut yang dapat terlihat,
meskipun hifa juga ada di dalam
batang rambut.
• Pada infeksi ektotriks juga disertai
dengan kerusakan kutikula.
• Pada pemeriksaan lampu Wood,
florescence kuning-hijau dapat
dideteksi, tergantung pada
organisme penyebab(Goldsmith et.
al 2012).
PATOGENESIS
Endothrix
Favus
Favus
• Bentuk yang berat dan kronis berupa plak eritematosa perifolikular dengan
skuama. Awalnya berbentuk papul kuning kemerahan yang kemudian
membentuk krusta tebal berwarna kekuningan (skutula).
• Skutula dapat berkonfluens membentuk plak besar dengan mousy odor. Plak
dapat meluas dan meninggalkan area sentral yang atrofi dan alopesia
(PERDOSKI, 2017).
Patogen yang dapat menyebabkan tipe klinis pada tinea kapitis
Tipe Patogen
M. audouinii
Noninflammatory, (“grey
M. canis
patch”)
Microsporum ferrugineum
T. tonsurans
Microsporum audouinii
Microsporum canis
Microsporum gypseum
Microsporum nanum
Inflamatory
Trichophyton interdigitale
Trichophyton schoenleinii
Trichophyton tonsurans
Trichophyton verrucosum
T. tonsurans
Black dots
T. violaceum
T. schoenleinii
Favosa Trichophyton violaceum
Trichophyton mentagrophytes
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Alopesia Areata
• Dermatitis Seboroika
• Psoriasis
• Impetigo yang menyertai pedikulosis kapitis
• Karbunkel
TATALAKSANA
Medikament
Nonmedika osa
mentosa
• Infeksi Sekunder
Prognosis
• Eritema Nodosum
• Penyakit akan sembuh
dan tidak kambuh apabila
diobati secara adekuat,
kecuali jika terpajan ulang
dengan jamur penyebab
(PERDOSKI, 2017).
Komplikasi
LAPORAN KASUS
Teori
• Tinea kapitis infeksi dermatofita
• Pasien laki- laki usia 16 tahun tersering pada anak usia prapubertas
• Insidens berdasarkan jenis kelamin
bergantung pada organisme penyebab.
• Microsporum audouinii & Microsporum
canis laki-laki > perempuan
• Trichophyton sp. laki-laki =
perempuan
Kasus
Teori
Kasus
PEMERIKSAAN FISIK KULIT