Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3. Palpebra Superior :
5. Konjungtiva :
6. Kornea :
9. Pupil :
- Diameter 2 mm 2 mm
DIAGNOSIS BANDING
o Panuveitis
o Endoftalmitis
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
o Oral :
R/ Methyl prednisolon 4 mg no X 2 dd tab I
R/ Cefixime no X 2 dd tab I
o Topical
Non medikamentosa:
o Penggunaan kacamata hitam/pelindung
o Kompres hangat
o Menjaga kebersihan mata
PROGNOSA
o Quo ad vitam : bonam
o Quo ad functionam : dubia ad bonam
o Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Uveitis adalah peradangan pada jaringan uvea akibat
infeksi, trauma, neoplasia, atau proses autoim
Uveitis anterior atau iridosiklitis merupakan uveitis yang
paling sering terjadi di antara uveitis lainnya.
Uveitis merupakan salah satu penyakit mata yang dapt
menyebabkan kebutaan.
Uvea merupakan jaringan lunak, terdiri dari iris,
badan siliar dan koroid.
Definisi
Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian depan
badan siliar (pars plicata), kadang-kadang menyertai
peradangan bagian belakang bola mata, kornea dan sklera.
o Uveitis kronik
Uveitis yang berlangsung selama > 6 minggu, seringkali onset
tidak jelas dan bersifat asimtomatik.
Klasifikasi berdasarkan Etiologis
o Uveitis infeksius
o Uveitis yang disebabkan oleh infeksi virus, parasit, dan bakteri
o Uveitis non-infeksius
o Uveitis yang disebabkan oleh kelainan imunologi atau autoimun.
katarak komplikata
tekanan dalam bola mata meningkat
glaukoma sekunder.
Gambaran Klinis
1. mata merah
2. fotofobia
3. nyeri
4. penurunan tajam penglihatan
5. hiperlakrimasi.
6. pada keadaan kronis gejala uveitis anterior yang ditemukan
dapat minimal sekali, meskipun proses radang yang hebat
sedang terjadi.
Diagnosis
Anamnesis
-riwayat kesehatan pasien : pernah menderita iritis atau penyakit mata
lainnya
-riwayat penyakit sistemik yang mungkin pernah diderita oleh pasien.
+1 : 5-10 sel
+2 : 11-20 sel
+3 : 21-50 sel
+4 : > 50 sel
Diagnosis Banding
Konjungtivitis.
Pada konjungtivitis penglihatan tidak kabur, respon pupil normal, ada kotoran
mata dan umumnya tidak ada rasa sakit, fotofobia atau injeksi siliaris.
Keratitis atau keratokonjungtivitis.
Pada keratitis atau keratokonjungtivitis, penglihatan dapat kabur dan ada rasa
sakit dan fotofobia.
Glaukoma akut.
Pada glaukoma akut pupil melebar, tidak ditemukan sinekia posterior
Penatalaksanaan
Terapi non spesifik
1. Penggunaan kacamata hitam : fotofobi
2. Kompres hangat : rasa nyeri akan berkurang
meningkatkan aliran darah sehingga resorbsi sel-sel radang dapat lebih
cepat.
3. Anti inflamasi
dewasa : Topikal dengan dexamethasone 0,1 % atau prednisolone 1 %
Anak : prednison 0,5 mg/kgbb sehari 3 kali.
4. Midritikum/ sikloplegik
agar otot-otot iris dan badan silier relaks, sehingga dapat mengurangi
nyeri dan mempercepat panyembuhan. mencegah terjadinya sinekia,
ataupun melepaskan sinekia yang telah ada. Midriatikum yang biasanya
digunakan adalah:
- Sulfas atropin 1% sehari 3 kali tetes
- Homatropin 2% sehari 3 kali tetes
- Scopolamin 0,2% sehari 3 kali tetes
Terapi spesifik
Kausa bakteri : Anti biotik + kortikosteroid
Chloramphenicol 3 kali sehari 2 kapsul.
Anak : Chloramphenicol 25 mg/kgbb sehari 3-4 kali.
Terapi bedah :
Dilakukan bila tanda-tanda radang telah hilang, tetapi TIO masih tetap tinggi.
Sudut tertutup : iridektomi perifer atau laser iridektomi, bila telah terjadi
perlekatan iris dengan trabekula (Peripheral Anterior Synechia atau PAS)
dilakukan bedah filtrasi.
•Komplikasi
1.Sinekia anterior perifer
2.Sinekia posterior
3.Gangguan metabolisme lensa dapat menimbulkan katarak
4.Edema kistoid makular dan degenerasi makula
•Prognosis
Kebanyakan kasus uveitis anterior berespon baik jika dapat didiagnosis
lebih awal dan diberi pengobatan.
1. Apakah perlu dilakukan pem.penunjang
dalam menegakkan diagnosis?
2. Cara pemeriksaan tyndal test? Mengapa di
berikan midriatik?
3. Mekanisme fotophobia pada pasien ini?
4. Mengapa di berikan kortikosteroid pada
pasien ini?