Вы находитесь на странице: 1из 11

ASUHAN KEPERAWATAN

DIARE
Definisi

 Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang


terjadi karena frekuensi lebih dari tiga kali sehari atau buang air besar
dengan bentuk tinja yang encer atau cair (Suriadi&Yuliani Rita,2006).
 Gastroenteritis merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak
normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume,
keenceran, serta frekuensi lebih dari tiga kali sehari pada neonates dengan
atau tanpa lendir darah (Hidayat Azis,2006).
Etiologi
Faktor Infeksi:
 Bakteri: enteropatogenic escerichia coli, salmonella, shigella, yersinia
enterocolitica.
 Virus: enterovirus, adenovirus, rotavirus.
 Jamur: candida enteritis
 Parasit: giardia clamblia, cryptosporidium
 Protozoa
Bukan faktor infeksi:
 Alergi makanan: susu, protein
 Gangguan metabolik atau malabasorbsi: penyakit celiac, cystic fibrosis pada
pancreas.
 Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
 Obat-obatan: antibiotic
 Penyakit usus: colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis
 Obstruksi usus (Hidayat Azis,2006).
Patofisiologi Rendahnya
tingkat Kesalahan
pendidikan informasi
iritasi

Gastroenteritis
(Dx 2)

Malabsorbsi
makanan

Tekanan osmotic dalam


rongga ↑

Pergeseran cairan & elektrolit


kedalam rongga usus

Pengeluaran isi
lambung Distress Motilitas usus
Gastrointestinal ↑
Anoreksia

Kram abdomen
Ketidakmampuan
utk mencerna
makanan Pengeluaran cairan
dan elektrolit ↑
Kekurangan
volume cairan
Nutrisi tidak
Diare (Dx 1)
seimbang (Dx
3)

Kelembaban
yang berlebihan
Manifestasi Klinik
 Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
 Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering
 Kram abdominal
 Demam
 Mual dan muntah
 Anoreksia
 Lemah
 Pucat
 Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernapasan cepat
 Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
Komplikasi

 Dehidrasi
 Hipokalemi
 Hipokalsemi
 Cardiac dysrhrythmias akibat hipokalsemi dan hipokalsemi
 Hiponatremi
 Syok hipovolemik
 Asidosis
Pemeriksaan Diagnostik

 Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan


 Kultur tinja
 Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin, dan glukosa
 Pemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah
Penatalaksanaan

 Penanganan fokus pada penyebab;


 Pemberian cairan dan elektrolit; oral (seperti; pedialyte atau oralit) atau
terapi parenteral;
 Pada bayi, pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI
Pengkajian
 Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data,analisa data dan
penentuan masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara
intervensi,observasi,psikal assessment. Kaji data menurut Cyndi Smith
Greenberg,1992 adalah :
 Identitas klien.
 Riwayat keperawatan
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit yang diderita
 Riwayat psikososial keluarga
 Kebutuhan dasar
 Pemerikasaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Keperawatan
 Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan GI berlebihan melalui
feses atau emesis.
 Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan cairan melalui diare, masukan yang tidak adekuat.
 Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan mikroorganisme yang menembus
saluran gastrointestinal.
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi karena diare.
 Cemas/takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan
tidak dikenal, prosedur yang menimbulkan stress.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться