Вы находитесь на странице: 1из 23

DOSIS

 Dosis adalah jumlah obat yang


diberikan kepada penderita dalam
satuan berat (g, mg, mikrogram) atau
satuan isi (ml, L) atau unit lainnya (unit
internasional)
 Kecuali dinyatakan lain, dosis obat
adalah sejumlah obat yang
memberikan efek terapeutik pada
penderita dewasa
 Dosis/takaran obat adalah sejumlah obat
yang diberikan kepada penderita dan
memberikan efek terapeutik (dalam satuan
berat, isi, atau unit lainnya) baik untuk obat
dalam maupun obat luar.
 Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud
dosis adalah dosis maksimum dewasa untuk
pemakaian mulut, injeksi subkutan, dan
rektal
Macam-macam dosis
 Dosis lazim, dosis yang diberikan berdasarkan petunjuk umum
pengobatan yang biasa digunakan (sifatnya tidak mengikat, selagi
ukuran dosisnya diantara dosis maksimum dan dosis minimum)
 Dosis terapi, takaran obat yang diberikan dalam keadaan biasa dan
dapat menyembuhkan penderita
 Dosis minimum, takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi
 Dosis maksimum, takaran obat terbesar yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita
 Dosis toksik, takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat
menyebabkan keracunan pada penderita
 Dosis letalis, takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat
menyebabkan kematian pada penderita
* LD50: takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan
percobaan
* LD100: takaran yang menyebabkan kematian pada 100% hewan
percobaan.
Dosis obat yang diberikan kepada pasien,
tergantung pada banyak faktor, antara lain:
 Umur
 Bobot badan
 Luas permukaan tubuh
 Jenis kelamin
 Kondisi penyakit
 Kondisi daya tangkis penderita
 Perbedaan respon di antara individu dalam suatu
populasi yang diberi obat dalam dosis yang sama
 digunakan dosis lazim, yaitu dosis rata-rata
yang biasanya memberikan efek yang
diharapkan
 DM dan DL tercantum dalam lampiran
Farmakope Indonesia (FI)
Ketentuan Umum FI
tentang dosis
 Dosis Maksimum (DM)
Dosis ini berlaku untuk pemakaian satu kali dan satu hari (ex.
Atropin sulfat DM: 1 mg/3 mg).
Penyerahan obat yang dosisnya melebihi DM dapat dilakukan
dengan cara membubuhkan tanda seru (!), memberi garis
bawah nama obat tersebut, dan menuliskan banyak obat
dengan huruf secara lengkap
 Dosis Lazim (DL)
Dosis ini merupakan petunjuk yang tidak mengikat, tetapi
digunakan sebagai pedoman umum (ex. CTM (4 mg/tablet)
DL:6-16 mg/hari dan DM:40 mg/hari
3xsehari 2 tablet (belum melampaui DM, tapi tidak lazim), krn
3xsehari 1 tablet sdh dpt mencapai efek terapi.
PERHITUNGAN DOSIS
Berdasarkan umur

 Rumus Young (untuk anak dibawah 8 tahun)


da = (n(thn)/n(thn)+12)x dd
 Rumus Fried (untuk anak dibawah 1 tahun)
da = (n(bln)/150)x dd
 Rumus Dilling (untuk anak diatas 8 tahun)
da = (n(thn)/20)x dd
 Rumus Cowling
n/24 x dd
(n adalah satuan tahun yang digenapkan ke
atas)
 Rumus Gaubius
0-1 tahun = 1/12 x dosis dewasa
1-2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4 tahun = ¼ x dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun = ½ x dosis dewasa
14-20 tahun = 2/3 x dosis dewasa
21-60 tahun = dosis dewasa
 Rumus Bastedo
dosis = (n(thn)/30) x dosis dewasa
Berdasarkan bobot
badan
 Rumus Clark (Amerika)
Da = bba (pon)/150 x dd
 Rumus Thremich-Fier (Jerman)
da = bba (kg)/70 x dd
 Rumus Black (Belanda)
da = bba (kg) /62 x dd
Berdasarkan luas
permukaan tubuh
 Da =lpt anak/ lpt dewasa (1,75) x dosis dewasa
Berdasarkan jam

 Menurut FI
satu hari dihitung 24 jam
dosis = 24/n
ex. S.o.t.h (tiap 3 jam)  24/3 = 8 x sehari
semalam
 Menurut Van Duin
pemakaian sehari dihitung 16 jam, kecuali
antibiotik dihitung sehari semalam 24 jam
Dosis rangkap = dosis
kombinasi
 Apabila dalam resep terdapat dua atau lebih
obat yang mempunyai khasiat yang sama
(kerjanya searah), maka:
 Dosis = dosis A/DM A + dosis B/DM B + dst ≤ 1
Contoh pasien dewasa +
kombinasi
R/ Atropin Sulf. 0.5 mg DM:1mg/3mg
Bellad. Extr. 15 mg DM:20/80mg
Lactosa q.s.
m.f. pulv.dtd.No.X
s.t.dd.p.I
Pro:Tn.X
Atropin
 Dosis sekali : 0.5 mg (< DM 1 kali 1mg)
 Dosis sehari: 3x0.5 mg =1.5 mg (< DM sehari 3 mg)
Ekstrak Belladon
 Dosis sekali: 15 mg (< DM 1 kali 20 mg)
 Dosis sehari: 3x15 mg (< DM sehari 80 mg)

 Dosis rangkap????
Contoh dibawah 8 tahun

R/ Paracetamol 200 mg DM:1/4g


Coffein 50 mg DM:0.5/1.5g
Lactosa q.s.
m.f. pulv.dtd.No.X
s.t.dd.p.I p.c.
Pro:Heni (4 tahun)
Gunakan Rumus Young
Serbuk tak terbagi (pulvis)

R/ Natrii Carb. 10
Nitras bismuthi basa
Natr. Bromid aa 5 DM: 2/6 g
magn. Oxyd 10
S.L. q.s. ad 40
s.t.dd.cth.I
Pro: Rina (27 tahun)
 Buat serbuk, campur ad homogen
 Ambil 3 sendok teh rata, timbang
 Hitung bobot rata2 satu sendok teh: 4 g
 Dosis sekali = 4/40 x 5 g =0.5 g (< DM)
 Dosis sehari = 3 x0.5 g = 1.5 g (< DM)
R/ Atropin Sulf. 6 mg DM:1mg/3mg
Bellad. Extr. 100 mg DM:20/80mg
Sir.Simplex 100 g
m.f. Sirup ad. Aquadest 200 g
s.4.dd.c
Pro:Tn.X
 Bobot sirup tiap sndok makan = vol x bj = 15 ml x
1,3 = 19.5 (dibulatkan 20 g)
 Tiap 1 sndok makan mengandung:
 Atropin sulf ; 20/200 x 6 mg =0.6 mg (< DM)
 Belladon; 20/200 x 100 mg = 10 mg (< DM)
 Kombinasi
 0.6/1 + 10/20 = 0.6 + 0.5 = 1.1 (DM > 1)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Вам также может понравиться