Вы находитесь на странице: 1из 41

Suatu cara untuk meningkatkan

kekebalan seseorang secara


aktif terhadap suatu antigen
 Mencegah terjadinya penyakit tertentu
pada seseorang
 Menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat
 Menghilangkan penyakit tertentu pada
dunia
IMUNISASI PASIF

IMUNISASI AKTIF
Imunisasi Pasif

Mendapat antibodi
yang telah terbentuk

Antibodi ibu ditransfer


melalui plasenta
selama trimester ke3
Antigen yang diberikan
masuk ke dalam tubuh

Menimbulkan respon imun


mirip seperti infeksi alamiah

Tubuh membentuk
kekebalan sendiri

Memori imunologis seumur


hidup
Apa itu
PIN?

(Program Imunisasi
Nasional)
•BCG
•Hepatitis B
•DTP
•Polio
•Campak

PIN
 Bayi < 3 bulan
 Dosis : 0,05 ml IK
 deltoid kanan
 Jika > 3 bulan : tes Mantoux
 Daya lindung hanya (WHO 50-80%)
 Vaksin hidup yang dilemahkan
 Mencegah infeksi TB berat
 BCG  Ulkus superfisial 3
minggu
Korengan  jaringan
parut 4-8 mm
 Limfadenitis – BCG itis, timbul 2-
6 bulan sesudah imunisasi,
mengecil sendiri 1-3 bulan tnp
pengobatan
 Tujuan untuk mencegah dipteria, tetanus,
pertusis.
 Dasar : 3 kali (2,3,4 bulan), ulangan
pertama (18 bulan), ulangan ke2 (5
tahun)
 Dosis : 0,5 ml, IM paha kanan/kiri
 daya proteksi 98,45% setelah suntikan yang
ketiga, namun kekebalan yang terbentuk
setelah imunisasi dasar hanya bertahan
selama 10 tahun
 Kontra indikasi absolut:
1. Riwayat reaksi anafilaksis
2. Ensefalopati (penyakit saraf akut berat dengan kejang
lama dan/atau gangguan kesadaran dan/atau
gangguan neurologis fokal )
 KIPI : demam ringan, reaksi lokal berupa kemerahan,
bengkak, nyeri pada lokasi penyuntikan
Vaksin polio :
1. Vaksin virus
hidup (Sabin/
OPV) : oral
2. Vaksin virus
mati
(inactivated
polio vaccine)
 Dosis OPV : 2 tetes dimulut saat lahir dan dilanjutkan
usia 2,3,4 bulan
 Dosis IPV : 0,5 ml dengan suntikan subkutan dalam 3
kali di lengan dengan jarak 2 bulan
 Kontraindikasi : tidak diberikan pada bayi yang lahir
di RS,  bayi yang dirawat dirumah sakit diberikan
saat bayi dipulangkan
Vaksin Hepatitis B
 Dosis : 0,5 ml, IM paha kanan
 Jadwal : 0,2,3,4 bulan. (<12 jam, 2 bulan, 3 bulan, dan 4
bulan)
 ibu HbsAg positif, vaksin hepatitis B & hepatitis B
immunoglobulin (HBIg) 0,5 ml disisi tubuh yang
berbeda dalam 12 jam setelah lahir. Sebab, Hepatitis B
imunoglobulin (HBIg) dalam waktu singkat segera
memberikan proteksi meskipun hanya jangka pendek
(3-6 bulan)
 KIPI : demam ringan 1-2 hari, reaksi lokal ringan
Campak

•Umur 9 bulan
•Dosis 0.5 ml SK, deltoid kiri
•Kontraindikasi : demam tinggi,
immunosupresi, immunoglobulin atau
pemberian komponen darah
•Booster : umur 18 bulan, dan 6-7 tahun
•Demam 5-15%
pada hari 5-6
pasca
immunisasi,
selama 2 hari
•Rash 5%, hari
7-10, selama 2-4
hari
•MMR
•Tifoid
•Hepatitis A
•Varisela
•Influenzae
•Pneumokokus
•Japanese enchepalitis
•dengue
Vaksin Haemophilus influenzae type b

• Mencegah radang paru, radang


selaput otak
• Diberikan >6 bulan, diulang
setiap tahun
• Dosis 0,25ml utk 6-36 bulan
• Dosis 0,5 ml utk >36 bulan
• IM
Vaksin Haemophilus influenza b (Hib)
Vaksin MMR
• Mencegah campak, gondongan dan
rubela
• Subkutan atau intra muskular
• Apabila pada usia 12 bulan belum
mendapatkan vaksin campak,
maka dpt diberikan vaksin MMR
• Rekomendasi : pada usia 15 bulan,
booster usia 5 tahun
 0,5 ml suntikan IM atau SK dalam
 Reaksi KIPI : malaise, demam, ruam
terjadi setelah 1 mgg imunisasi, selama 2-3
hari
Vaksin Mumps Morbili Rubela (MMR)
 Anak dengan alergi berat
 Demam akut
 Anak mendapat vaksin hidup yg lain
dalam waktu 4 mgg (ex: BCG)
 Penderita HIV
 Wanita hamil, apabila telah mendapat
suntikan dianjurkan tunggu 3 bln untuk
hamil
Vaksin demam tifoid
(Typhim Vi®, Typherix®)

Tujuan untuk mencegah demam tifoid


dan paratifoid
• 0,5 ml IM/ SK umur > 2 thn
• Imunitas 2 – 3 minggu pasca
vaksinasi
• Perlindungan 3 tahun (ulangan /3
tahun)
• Jadwal optimal 2 tahun – 18 tahun
Vaksin Demam Tifoid
Vaksin Hepatitis A (Avaxim®, Havrix®)

• Indikasi : anak umur 2 thn (2x,


interval 6-12 bulan)
– endemis
– sering transfusi
• kontraindikasi :
– demam, infeksi akut
– hipersensitif thdp komponen
vaksin
• Intramuskular, 1 ml
• Protektif pada 95-100%
Vaksin Hepatitis A
Vaksin Varisela
(Varilrix ®, Okavax ®)

• Virus hidup dilemahkan


• Umur > 1 thn – 18 tahun
• Jadwal : 1x, 0,5 ml SK
• Kontraindikasi:
–Demam
Vaksin Varisela
 Mencegah/ mengurangi risiko terjadinya:
 Radang selaput otak
 Radang paru (Pneumonia)
 Radang telinga tengah
 Infeksi bakteri
Diberikan pada anak usia 10 -18 tahun, 2x
interval 6-12 bulan
Dosis : 0,5 ml, IM/SK
 Merupakan penyakit yang disebabkan oleh Flavivirus
dan ditularkan melalui nyamuk Culex
tritaeniorhynchus.
 Rekomendasi hanya apabila berada atau berpergian ke
daerah endemis.
 Jadwal optimal vaksin JE adalah usia 12 bulan dan
diulangi 1 hingga 2 tahun berikutnya
 Dosis : 1ml subkutan dan booster 1mL
 Jadwal : 9 -16 tahun, diberikan 3 kali dengan interval 6
bulan

Вам также может понравиться