Antibacterial carotenoids of three

Holothuria species
in Hurghada, Egypt
Sri Nurlatipah (A141053)
Journal
HOLOTHURIA?

3
 Enchinodermata

Pengertian
Teripang yaitu hewan tidak bertulang belakang,
tubuhnya berbentuk silinder memanjang dengan garis
oral dan aboral sebagai sumbu yang menghubungkan
bagian anterior dan posterior.
Enchinodermata

KLASIFIKASI
Menyerupai mentimun sehingga
dikenal mentimun laut (sea
cucumber). Mulut di anterior dan
anus di posterior, di sekitar mulut
teripang terdapat tentakel yang
dapat dijulurkan dan ditarik dengan
cepat.
5
 GAMBAR HOLOTHURIA

A. H. SCABRA
B. H. ATRA
C. H. LEUCOSPILOTA

6
JENIS HOLOTHURIA
A. Teripang Pasir

Holothuria Scabra
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Sub-filum : Echinozoa
Kelas : Holothuroidea
Sub-kelas : Aspidochirotacea
Ordo : Aspidochirotida
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria scabra 7
JENIS HOLOTHURIA
B. Teripang Hitam

Holothuria Atra
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Aspidochirotida
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria atra
8
JENIS HOLOTHURIA
C. Teripang Keling

Holothuria leucospilota
Kingdom: Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Orde : Aspidochirotida
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria
Species : H. leucospilota
9
Perbedaan Jenis Holothuria

H. scabra H. leucospilota H. atra

Pada dasar perairan pasir Ditemukan di terumbu Daerah bersubstrat

atau pasir lumpur yang karang dan pantai pasir kasar dan
ditumbuhi seagrass berbatu dan sering padang lamun,
tersembunyi dibawah tubuhnya diselimuti
batu besar oleh pasir halus

Ukuran 40 cm Ukuran 40 cm Ukuran 60 cm,

ukuran umum 20 cm

10
METODE PENELITIAN

11
 METODE PENELITIAN
Penjelasan Metode
EKSTRAKSI Haug dkk. (2002)
 20 gram spesimen teripang di ekstraksi
dalam pelarut organik 20% dengan
etanol 70%, metanol, etil asetat dan
kloroform : metanol (2 : 1).
 Dikocok pada 120 rpm selama 1
minggu.
 Pelarut diuapkan dengan rotary
evaporator
 Residu supernatan disimpan pada suhu
4oC
 Pengujian aktivitas agen antibakteri.
INDIKATOR BAKTERI
 Setiap fraksi diuji sebagai agen
antibakteri dengan teknik difusi.
 Medium agar nutrisi 50 ml diinokulasi
bersama mikroorganisme kemudian
dituangkan ke dalam cawan petri
 Media ditusuk dg penggerek gabus 0,5
cm
 Filtrat bakteri 100 µl dipindahkan ke
masing-masing lubang sumur.
12
 METODE PENELITIAN
Penjelasan Metode
AKTIVITAS ANTIBAKTERI
Semua cawan petri diinkubasi pada
suhu 37°C selama 24 - 48 jam.
Y2 µ
(Yang et al., 1992) : AU = X2 µ
DETEKSI DAN PEMISAHAN
KAROTENOID OLEH HPLC
 Standar xanthophyll, b-
crptoxanthin dan b-carotene
disuntikkan dalam 10 µg/ml.
 Asetonitril dalam air 10 µl sampel
disuntik. Pemantauan
penyerapan UV pada 480 nm.
 Dikumpulkan dalam tabung
kaca, dilarutkan dalam
dimetilsulfoksida (DMSO)
kemudian diuji aktivitas
antimikroba. 13
HASIL PENELITIAN

14
 SIFAT FISIKOKIMIA AIR LAUT TERHADAP TERIPANG

Parameter tersebut
menunjukkan cairan
selom yang berwarna.
Hal ini terjadi karena
adanya pigmen;
terutama carotenoides.

15
 SIFAT FISIK TERIPANG

Variasi ini mungkin mencerminkan dari lingkungan produksi metabolit

sekunder atau dapat menunjukkan signifikan keragaman genetik populasi
dalam spesies.

16
 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI

Aktivitas Antibakteri dinyatakan (AU) pada Ekstrak Cairan Selom terhadap Bakteri Patogen

Pengujian efek antagonis potensial terhadap bakteri S. aureus, P. aeruginosa V. damsela, S. faecalis dan E. coli.
Ekstrak methanolik cairan selom yang paling efektif. Ekstrak methanol H. scabra terhadap S. aureus dengan
AU = 2.8, diikuti oleh 2.3 dan 2.6 H. lecuospilota dan H. atra.
17
Zona hambat ekstrak cairan selom
H. scabra (A)
H. atra (B) dan H. lecuospilota (C)
terhadap S. aureus ATCC 6538.

18
Aktivitas Antibakteri dinyatakan (AU) pada Ekstrak Daging terhadap Bakteri Patogen

19
 ANALISIS KIMIA
Penelitian ini diperluas untuk
menentukan GC-MS ekstrak
methanol dari daging dan cairan
selom dari H. scabra. Konstituen
utama yang terdeteksi yaitu asam
organik, organik ester, aldehida,
karoten, dan turunannya.
Komponen yang diidentifikasi dalam
ekstrak methanol dari daging dan cairan
selom dari H. scabra yaitu
{fenol, 4-(3-hydroxy-1-propenyl)-2-
methoxy-(senyawa fenolik); 2-
Isopropyl-5-methyl-1-heptanol;
octadecanoic asam, 3-hidroksi-,
metil ester; cholesta-8,24-dien-3-
ol, 4-metil-(steroid-compound);
Vitamin A palmitat (retinol); a´-
Sedoheptitol; asam oleat; dan
Milbemycin B} memiliki aktivitas
antimikroba.
20
ANALISIS KIMIA

Komponen yang terdeteksi dengan GC_MS

21
22
23
 Konsentrasi Karotenoid dalam Ekstrak menggunakan
HPLC

Instrumen HPLC
digunakan untuk
memisahkan
bioaktif karotenoid.

Terdapat tiga karotenoid yang terpisah yaitu xanthophyll, β-crptoxanthin dan β-karoten dengan
hasil AU = 1.4 dan 1.6 dari daging dan cairan selom H. scabra terhadap S. aureus

The Power of PowerPoint |

thepopp.com
24
KROMATOGRAM HPLC
25

Namun, hasil tersebut lebih
rendah dari ekstrak mentah
cairan selom (AU = 2.7 dan
2.8) karena pengaruh
efektivitas adanya pelarut
organik
Aktivitas Mutlak Total
Karotenoid yang dipisahkan
oleh HPLC Ekstrak Metanol
dari H. scabra Daging dan
Cairan Selom terhadap S.
aureus ATCC 6538.
dan konsentrasi rendah total
karotenoid untuk daging maupun
cairan selom (hampir 3 dan 4 mg/l)
dan pengaruh zat-zat aktif lainnya
yang terdeteksi oleh GC-MS.
26
 STRUKTUR KAROTENOID
Senyawa yang telah melalui karakterisasi agen antibakteri

BETA KAROTEN

XANTHOPHYLL

BETA CRYPTOXANTHIN

27
 KESIMPULAN
Terdapat 21 komponen utama dari
daging dan cairan selom ekstrak
minyak mentah H. scabra terdeteksi
oleh GC-MS analisis.
Hasil yang didapat dari pemisahan
HPLC yaitu tiga jenis karotenoid
(xanthophyll, bcrptoxanthin dan b-
karoten) dan AU terhadap S. aureus
yaitu pada daging AU = 1.4 dan pada
cairan selom AU = 1.6. Hasil tertinggi
berada pada ekstrak minyak mentah
cairan selom AU = 2.8 dan pada
daging AU = 2.7
Namun, isolasi konstituen individu
akan menunjukkan ke aktivitas
biologis pasti akan memberikan hasil
yang bermanfaat.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
28
Hatur Nuhun =)