Вы находитесь на странице: 1из 8

NAMA : UTAMI PRATIWI

NIM : BCA 115 252


MATA KULIAH : PENGAUDITAN 2
KELAS :D
DOSEN PENGAMPU : LAMRIA SIMAMORA,SE.,MSA,AK.CA
BAB. 25
COMPUTER AUDIT
25. 1. PENDAHULUAN
Teknologi komputer telah berkembang sangat cepat, bahkan lebih cepat dari
perkiraan sebagian besar orang, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan modern.
Dalam kehidupan sehari-hari komputer digunakan untuk aplikasi yang sebelumnya
tidak terbayangkan.
Perkembangan komputer berpengaruh pada pola kerja para pemeriksa (auditor)
dalam menjalankan profesinya. Hal tersebut terjasi karena perusahaan/organisasi
yang menjadi objek pemeriksaan telah menggunakan komputer sebagai pengolah
datanya. Sistem pembukuan, penggajian, persediaan, dan sebagainya banyak yang
telah terkomputerisasi, sehingga mendorong pemeriksa untuk memahami lebih jauh
tentang komputer atau pengolahan data secara elektronik.

Pengertian PDE
Pemprosesan data secara elektronik tersebut sering disebut dengan PDE
(Pemprosesan Data Elektronik) atau EDP (Electronic Data Processing).
Dalam PDE yang sering terjadi adalah proses input masukan, penyimpanan,
pengolah yang mencakup kalkulasi, klasifikasi, dan manipulasi data/fakta
penampilan dan pengendalian. Karena data/fakta tersebut harus dimengerti oleh
komputer.
Unsur-Unsur PDE
Unsur-unsur yang mendukung adanya PDE selain perangkat alat elektronik, juga
harus data yang akan diolah. Untuk mengolah data menjadi informasi diperlukan
prosedur-prosedur yang disebut program.
Unsur-unsur data yang berkaitan dapat dikelompokkan secara logis membentuk
suatu rekaman (record), dan record-record sejenis akan dikumpulkan dalam suatu
file.
Terdapat bermacam-macam progrsm menurut jenis pemakaiannya, yaitu :
1. Sistem Operasi
2. Program Paket
3. Program Aplikasi
Dari unsur-unsur yang mendukung adanya PDE, unsur manusia (brainware) adalah
unsur yang penting, karena tanpa adanya manusia, perangkat keras maupun
perangkat lunak yang canggih pun tidak ada gunanya.Berdasarkan tugasnya
brainware dapat dikelompokkan, sebagai berikut :
1. Sistem Analisa
2. Pemprograman
3. Operator
Selain itu ada beberapa personal yang terlihat pada pengolahan data, diantaranya :
1. Pustakawan Data (Data Librarian)
2. Administratur Database (Database Administrator)
3. Pendukung Teknik (Technical Support)

Organisasi PDE
Pengolahan data baiasanya mempunyai pola-pola yang harus dimengerti oleh
pemeriksa, yaitu sentralisasi dan desentralisasi, pengolahan data terdistribusi,
pengolahan oleh pemakai akhir (end user).
Metode mempunyai im[likasi yang berbeda-beda bagi pemeriksa. Belum lagi jika
suatu perusahaan/organisasi yang menjadi objek pemeriksa memakai pihak lain
dalam pengolahan datanya.

25. 2. PENGENDALIAN INTERN


Menurut SPAS dalam Seksi 314.4’No.05-09npengendalian intern atas pengelolaan
komputer, yang dapat membantu pencapaian tujuan pengendalian intern secara
keseluruhan, mencakup prosedur manual maupun prosedur yang didesain dalam
program komputer.
Prosedur pengendalian manual dan komputer, yaitu :
1. Pengendalian Umum
2. Pengendalian Aplikasi

25. 3. KONSEP-KONSEP PEMERIKSAAN PDE


Dalam melaksanakan PDE audit, seorang auditor dapat memutuskan apakah ia akan
menggunakan komputer atau tidak. Ada tiga metode yang sering digunakan, yaitu :
1. Audit Araound The Computer
2. Audit Through The Computer
3. Audit wit The Computer

Pengertian Pemeriksaan PDE


Tujuannya untuk memberikan opini (pernyataan) terhadap sistem informasi yang
terkomputerisasi.Pemeriksa harus menilai apakah sumber daya telah digunakan secara
efisien dan ekonomis, semua kekayaan aset dilindungi dengan baik, terjamin
intergritasnya serta terdapat pengendalian intern yang memadai. Dengan kata lain,
pemeriksa harus dapat menyatakan apakah sistem informasi yang terkomputerisasi telah
terselenggara dengan efektif dan efisien.
Pemeriksa EPD harus dapat memberikan perbaikan pada organisasi dibidang
pengamanan aset-aset pemprogaman data, integritas data, efektivitas sistem pemprosesan
dan dan efisiensi sistem pemprosesan data.
Dalam melakukan pemeriksaan PDE, pemeriksa harus melakukan tahapan-tahapan
prosedur sebagai berikut :
1. Perencanaan pemeriksaan
2. Peninjauan pendahuluan (preliminary review)
3. Analisis aplikasi (aplication analysis)
4. Penilaian pengendalian intern
5. Pelaporan

Teknik-teknik Pemeriksaan PDE


Teknik yang dilakuakan dalam pemeriksaan PDE, yaitu :
1. Pengujian dengan data simulasi
2. Pemanfaatan fasilitas pengujian secara terpadu
3. Simulasi paralel
4. Pemasangan modul/program pemeriksaan
5. Pemakaian perangkat lunak khusus untuk pemeriksaan
6. Metode tracing
7. Metode pemetaan (mapping)
Kecurangan Dalam Organisasi PDE
Kecurangan komputer adalah kecurangan yang berkaitan dengan segala kegiatan
dengan komputer, yang meliputi manipulasi data dan program serta perangkat keras.
Manipulasi data dan program dapat berupa pengrusakan, sabotase, penyadapan,
penyisipan (penambahan), pengubahan, penghapusan, dan pemalsuan. Sedangkan
kejahatan terhadap perangkat keras lebih banyak pada pengrusakan dan pemalsuan.
Untuk mendeteksi adanya suatu kecurangan, pemeriksa wajib mengetahui
kemungkinan terjadinya suatu kecurangan, siapa yang mungkin melakukannya dan
gejala-gejalanya. Tindakan berjaga-jaga untuk mencegah terjadinya suatu kecurangan
dapat dilaksanakan jika hal-hal di atas telah diketahui. Jika gejala telah diketahui
pemeriksa dapat merancang program pemeriksaan dan menelusiri semua gejala
kecurangan yang diamati.

Penggunaan Internal Control Questionnaires dalam EDP System


Dalam rangka mengevaluasi pengendalian intern di suatu perusahaan yang sudah
computerized, auditor bisa menggunakan internal control questionnaires.

ISACA IT Audit and Assurance Standard


Standar yang menjadi pedoman pelaksanaan IT audit yang dibuat oleh ISACA
(Information System Audit Control Association)

Вам также может понравиться