Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
Outline
2
Pembentukan Organisasi Profesi
Pengertian Organisasi:
• Berdasarkan wikipedia: (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi profesional adalah suatu organisasi , yang biasanya
bersifat nirlaba , yang ditujukan untuk suatu profesi tertentu dan
bertujuan melindungi kepentingan publik maupun profesional
pada bidang tersebut.
• ROSENZWEIG: Organisasi dapat dipandang sebagai sistem sosial,
yaitu orang- orang dalam kelompok Integrasi atau kesatuan dari
aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama. Orang-orang
yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama.
• MATTHIAS AROEF: Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok
orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya.
3
Pembentukan Organisasi Profesi
Pengertian Organisasi:
6
Pembentukan Organisasi Profesi
7
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
8
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
• Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat 4 kebutuhan dasar yang
harus di penuhi oleh sebuah profesi:
3. Kualitas jasa
• Adanya keyakinan bahwa semua pelayanan yang di berikan pelaku
sebuah profesi memenuhi standar kinerja yang tinggi.
4. Kepercayaan
• Pemakai jasa sebuah profesi harus merasa yakin bahwa terdapat
kerangka etika profesionalisme yang melandasi pemberian jasa
tersebut sehingga menimbulkan kepercayaan yang tinggi pada
profesi yang bersangkutan.
9
Organisasi Profesi di bidang Geospasial di Indonesia
14
Persatuan Insinyur Indonesia
PII
Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII (dalam bahasa Inggris The
Institution of Engineers Indonesia – IEI) adalah organisasi profesi yang didirikan
di Kota Bandung pada tanggal 23 Mei 1952[1] untuk menghimpun
para insinyur, termasuk sarjana teknik dan sarjana sains yang bekerja di bidang
keteknikan di seluruh
PII telah memiliki tim sertifikasi insinyur dan sudah diakui di ASEAN (Association
of Southeast Asian Nations ,red) dan APEC (Asia-Pacific Economic
Cooperation,red)
Tugas dan wewenang:
1. Meningkatkan kompetensi profesional Insinyur Indonesia sehingga berdaya
saing internasional yang mampu menjawab tantangan dalam kancah lokal,
nasional, regional dan internasional.
3. Memberikan pengakuan atas keprofesionalan Insinyur Indonesia bagi
Anggota yang telah memenuhi syarat untuk itu dalam bentuk Sertifikat
Insinyur Profesional, serta melakukan evaluasi atas keprofesionalan Insinyur
15
Indonesia tersebut secara berkala.
MEA dan Tantangan LSP
Masyarakat ASEAN terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu (1) Masyarakat Politik dan
Keamanan ASEAN, (2) Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan (3) Masyarakat Sosial
Budaya ASEAN.
Dalam pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) terkandung 4 (empat) tujuan,
yaitu terciptanya (1) pasar tunggal berbasis produksi, (2) kawasan ekonomi
yang berdaya saing tinggi, (3) pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh
ASEAN, dan (4) ekonomi ASEAN sebagai bagaian terpadu dengan ekonomi
global.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan SDM yang berkualitas sama.
Wilayah Indonesia adalah wilayah terluas di ASEAN serta mempunyai
penduduk terbanyak. Hal ini diperlukan banyak LSP SURTA di Indonesia. Ini
merupakan tantangan bagi LSP yang telah mempunyai lisensi yang diberikan
BNSP, untuk mempunyai kualitas dan proses pemberian serifikat bagi tenaga
SURTA.
16
PERMASALAN KELEMBAGAAN PROFESI
Permasalahan sumber daya manusia dan badan usaha pelaksana initerkait erat
dengan tiga hal berikut:
1. Sertifikasi Personil dan Akreditasi Badan Usaha
2. Standar untuk Kompetensi,
3. Implementasi Sertifikasi
Dalam hal sertifikasi kompetensi saat ini masih terjadi tumpang tindih
peraturan perundangan yang diterbitkan pada beberapa sektor. Hal ini
disebabkan proses pembuatan UU nya tidak melibatkan semua unsur/insitusi
terkait sehingga penulisan pasal dan interpretasi pasalnya tidak konsisten
17
Kode Etik Profesi
• Kode etik berasal dari bahasa yunani, ethos yang artinya ajaran
kesusilaan, dengan demikian kode etik adalah system norma, nilai
dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa
yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional yang menjadi anggota dari sebuah organisasi profesi.
• Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi
adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi
profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik
adalah sebagai berikut (R. Hermawan S, 1979):
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi 18
Kode Etik Profesi
19
Kode Etik Profesi
20
Kode Etik Profesi
21
Kode Etik Profesi
22
Kode Etik Profesi
25
Tanggung Jawab Moral
26
27