Вы находитесь на странице: 1из 58

 Dewasa ini, demokrasi dianggap

sebagai suatu sistem politik yang


diyakini oleh banyak masyarakat dunia
sebagai yang terbaik untuk mencapai
tujuan bernegara.
 Menurut penelitian UNESCO tahun
1950-an, menyebutkan bahwa tidak ada
satu pun tanggapan yang menolak
demokrasi sebagai landasan sistem
yang paling tepat dan ideal bagi semua
organisasi politik.
 Studi ini diikuti oleh 100 orang sarjana
barat dan timur
 Demokrasi telah menggantikan
beberapa sistem politik non demokrasi
yang dianggap gagal pada saat itu,
seperti: totalitarian, otoritarian, monarki
absolut, rezim militer dan kediktatoran.
MASALAHNYA:
 Bagaimana mengimplementasikan
demokrasi itu di dalam praktik
 Demokrasi secara empirik tidak selalu
paralel dengan gagasan normatifnya
 Terminologi hukum: demokrasi
menemukan persilangan antara Das
Sollen dan Das Sein
 Karena itu, diskusi tentangnya menjadi
menarik.
 Berbagai negara telah menentukan
jalurnya sendiri-sendiri, yang tidak
sedikit di antaranya justru
mempraktikkan cara-cara atau
mengambil jalur yang sangat tidak
demokratis, kendati di atas kertas
menyebutkan demokrasi
DIMULAI DARI YUNANI
 Konsep City State Yunani Kuno abad
ke-6

Hak u membuat keputusan


politik dijalankan secara
DIRECT langsung oleh seluruh warga
DEMOCRACY negara: budak dan pedagan
asing tidak termasuk
Abad Pertengahan 600-1400
 Gagasan demokrasi Yunani hilang
 Kehidupan sosial dan spiritual dikuasai
Paus.
RENAISSANCE
 1600
 Renaissance: kebangkitan kembali.
Terutama kepada budaya Yunani Kuno.
 Pengalihan perhatian dari tulisan
keagamaan ke arah sosial keduniawian
 Hasilnya pemisahan tegas antara soal
agama dan soal keduniawian,
khususnya di bidang pemerintahan
AUFKLARUNG
 1600-1800: Abad Pemikiran
 Rasionalisme: memerdekaan pikiran
manusia dari batas-batas yang
ditentukan oleh Gereja.
 Kebebasan berpikir meluas ke gagasan
di bidang politik.
 Lahir gagasan tentang hak politik,
menentang absolutisme raja.
DUA ALIRAN DEMOKRASI
 Demokrasi Konstitusional
 Demokrasi yang mendasarkan dirinya
atas komunisme
Demokrasi Konstitusional

Rechtsstaat: rule of law: negara hukum


Demokrasi pada Komunisme

Machtsstaat: pemerintah tanpa batas: totaliter


Secara Universal DEMOKRASI sering
dicirikan :
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan
3. Diakuinya hak-hak minoritas
4. Jaminan terhadap HAM
5. Pemilihan umum yg bebas dan jujur
6. Persamaan dalam hukum dan politik
7. Pembatasan pemerintahan secara
konstitusional
PRINSIP-PRINSIP PELEMBAGAAN DEMOKRASI :

1. Pemerintahan yang bertanggungjawab


2. DPR yg mewakili rakyat dan dipilih dgn Pemilu
yg bebas dan rahasia
3. Organisasi politik yg mencakup satu/ lebih yg
bebas dan rahasia menyeleng-garakan
hubungan secara kontinue antara masyarakat
umum dgn pemimpin
4. Pers dan media massa bebas menyatakan
pendapat
5. Sistem peradilan yg bebas untuk menjamin
hak asasi & mempetahan kesatuan
Praktik Demokrasi di Indonesia
a. Masa pertama Republik Indonesia
(1945-1959) yang dinamakan masa
demokrasi konstitusional yang
menonjolkan peranan parlemen dan
partai-partai dan karena itu dinamakan
Demokrasi Parlementer
b. Masa kedua Republik Indonesia (1959-
1965) yaitu masa Demokrasi Terpimpin
yang banyak aspek menyimpang dari
demokrasi konstitusional.
c. Masa ketiga Republik Indonesia (1965-
1998) yaitu masa demokrasi Pancasila
yang merupakan demokrasi
konstitusional yang menonjolkan sistem
presidensiil
d. Masa keempat Republik Indonesia
(1998-sekarang) yaitu masa reformasi
yang menginginkan tegaknya demokrasi
di Indonesia sebagai koreksi terhadap
praktik-praktik politik yang terjadi pada
masa ketiga Republik Indonesia.
PERJALANAN DEMOKRASI DI
INDONESIA
 Demokrasi yang berjalan di Indonesia
telah menghasilkan sejumlah kemajuan
berarti dari segi prosedural.
 Kita memilih demokrasi, bukan karena
demokrasi itu satu bentuk yang ideal,
yang sempurna
 Karena sebagai pilihan yang disepakati
 Sebab ada negara demokrasi yang
kacau balau-carut marut: Thailand
(demonstrasi tidak selesai2)
 Demokrasi bisa menyusahkan rakyat
 Brunei: negara yang tidak mengenal
demokrasi, tidak ada DPR, tapi
rakyatnya sejahtera: pendidikan rakyat
dibiayai oleh negara, disubsidi negara.
 Memang, ada banyak negara demokrasi
yang baik. Misalnya: New Zaeland
(dianggap sebagai negara yang paling
baik demokrasinya, Jepang
(pertumbuhan ekonomi bagus,
negaranya juga stabil)
 Demokrasi tidak mutlak baik dan
monarki buruk. Belum tentu! Tergantung
situasinya
 Lalu, mengapa kita, Indonesia, memilih
demokrasi?
 Itu hanya kesepakatan kita, bukan
karena demokrasi itu ideal.
 Demokrasi di Indonesia itu hasil
kesepakatan (saat sidang BPUPKI)
 Saat Jepang menyerah kalah terhadap
sekutu, dan saat Indonesia menuju
kemerdekaan, pemerintahan Jepang
minta (kepada Soekarno dan Hatta)
agar Indonesia membangun negara
secara monarki-kerajaan, seperti
Jepang, di mana kekuasaan kepala
negara itu turun-temurun.
 Soekarno dan Hatta katakan, “Kami
belum setuju”. Maka, di bawah ke
sidang BPUPKI. Kesepakatan akhirnya
adalah demokrasi.
 Demokrasi dikatakan tidak selalu
baik, karena ada resiko-resiko:
1. Mekanisme pengambilan keputusan diserahkan
kepada orang awam yang tidak mengerti persoalan.
Hal-hal yang menyangkut orang banyak diserahkan
pada orang awam untuk memilih. Misalnya:
menjelang pemilihan, rakyat tidak tahu, dan memilih
karena siapa yang memberi uang (money politic)

2. Meskipun dia (rakyat) tidak diberi uang, ia bisa


memilih sembarangan.
3. Demokrasi melahirkan demagog, orator-orator
pembohong, pidato berbusa-busa. Dia tidak
mengerti persoalan, dan berjanji memberikan
sesuatu yang mustahil bisa dia berikan

4. Demokrasi juga melahirkan trend ‘narsis’.


Kontestan yang mengikuti perhelatan
demokrasi meracik gambarnya sendiri, menjual
dirinya, dan tidak jarang menyertakan fifur lain,
Muhammad Ali misalnya.
Indonesia: Demokrasi atau
Mobokrasi/Okhlokrasi?
 Mobokrasi adalah bentuk buruk dari
demokrasi
 Mobokrasi: pemerintahan yang dipegang
dan dipimpin oleh rakyat jelata yang tidak
tahu seluk-beluk pemerintahan
 Rakyat tidak tahu apa-apa, rakyat tidak
berpendidikan, dan rakyat tidak paham
tentang pemerintahan
 Penyelenggaraan pemerintahan
menimbulkan keonaran, kerusuhan,
kebebasan dan kerusakan parah, sehingga
menimbulkan anarki
Ada beberapa kelemahan sistem
demokrasi di Indonesia di antaranya :
 Terlalu banyaknya Partai yang menjadi ajang tanding
dalam memperebutkan kursi Presiden.
 Terlalu banyak aturan dan undang - undang yang
dikeluarkan yang saling bertolak belakang satu dan
yang lainnya.
 DPR tidak bisa memberikan contoh kepada
rakyatnya, bahwa mereka memang layak untuk
dipilih, karena terlalu banyaknya kasus KKN yang
terjadi saat ini.
 Para Anggota Parlemen sudah tidak lagi memliki
Harga Diri dalam melakukan atau menjalankan
Kehidupan Pribadinya.
Beberapa Persoalan Demokrasi
di Indonesia
Presiden tidak cukup kuat untuk bisa menjalankan kebijakannya

Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat justru di tengah


kebebasan demokrasi: dominasi prosedural dari pada substansi

Tidak berjalannya fungsi partai politik


Demokrasi tanpa kata sifat
 Demokrasi tidak usah diembel-embeli
dengan kata sifat seperti yang terjadi
selama ini (yakni ada demokrasi terpimpin
dan demokrasi Pancasila), sebab
penyifatan itu selalu digunakan untuk
memanipulasi mekanisme demokrasi itu
sendiri sehingga prinsip demokrasinya
menjadi hilang. (Amin Rais)
 Diusulkan agar istilah demokrasi dibiarkan
dengan satu kata yang otonom yaktu
“Demokrasi”
Pewadahan oleh Hukum
 Sistem yang tidak demokratis terwadahi
oleh hukum, sehingga tindakan yang
tidak demokratis dan kesewenang-
wenangan selalu mendapat
pembenaran secara formal oleh hukum
yang ada.
Pasca reformasi, atas nama
demokrasi, perilaku dunia pers dan
orang perorangan /kelompok/
komunitas cenderung liar
(sebebas-bebasnya)

Plus ditunggangi oleh pemilik modal yang


sekaligus politisi (Media/Pers Indonesia)
Komunitas tertentu yang diperalat oleh
politisi/pemodal, dll.
Pasca reformasi, atas nama
demokrasi, perilaku dunia pers dan
orang perorangan /kelompok/
komunitas cenderung liar
(sebebas-bebasnya)

Boleh/Tidak??
Hak-hak yang tidak bisa
dikurangi pemenuhannya (non-
derogable rights)
 Non-derogable rights adalah hak-hak
yang bersifat absolut yang tidak boleh
dibaikan, dilanggar atau dikurangi
pemenuhannya walaupun dalam
keadaan darurat sekali pun.
Termasuk dalam hak-hak ini adalah:
 Hak atas hidup (rights to life);
 Hak bebas dari penyiksaan dan tindakan tidak
manusiawi (rights to be free from torture and inhuman
treatment);
 Hak tahanan untuk diperlakukan secara manusiawi;
 Hak untuk bebas dari perbudakan dan kerja paksa
(rights to be free from slavery);
 Hak atas pengakuan yang sama di hadapan hukum;
 Hak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan agama;
 Hak untuk bebas dari pemidanaan yang berlaku surut.
 Bila negara melakukan pelanggaran
terhadap hak-hak yang termasuk dalam
kategori non-derogable ini, negara itu
bisa dituduh atau dikecam telah
melakukan pelanggaran serius HAM
(gross violation of human rights).
Hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi
pemenuhannya oleh negara Derogable rights

 Pembatasan atau pengurangan tsb hanya


dapat dilakukan apabila sebanding dengan
ancaman atau situasi darurat yang
dihadapi dan tidak diterapkan secara
diskriminatif
 Alasan-alasan untuk pengurangan atau
pembatasan tersebut, meliputi: 1) menjaga
kemananan atau ketertiban umum; 2)
menjaga kesehatan atau moralitas umum;
dan 3) menjaga hak dan kebebasan orang
lain.
Hak-hak yang termasuk dalam kategori
ini terdiri atas:
1) hak atas kebebasan berkumpul;
2) hak untuk berserikat;
3) kekebasan untuk berpendapat dan
berekspresi;
4) kebebasan berpindah dan memilih
domisili;
5) kebebasan bagi warga negara asing.
Pasca reformasi, atas nama
demokrasi, perilaku dunia pers dan
orang perorangan /kelompok/
komunitas cenderung liar
(sebebas-bebasnya)

Boleh/Tidak?? Dibatasi
Hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi
pemenuhannya oleh negara Derogable rights

 Pembatasan atau pengurangan tsb hanya


dapat dilakukan apabila sebanding dengan
ancaman atau situasi darurat yang
dihadapi dan tidak diterapkan secara
diskriminatif
 Alasan-alasan untuk pengurangan atau
pembatasan tersebut, meliputi: 1) menjaga
kemananan atau ketertiban umum; 2)
menjaga kesehatan atau moralitas umum;
dan 3) menjaga hak dan kebebasan orang
lain.
Lembaga Legislatif mendominasi
Kekuasasaan
 Legislative heavy: lembaga legislative
mengintervensi hampir semua cabang
kekuasaan lain.
 Contoh: pilih ketua BPK, Kapolri,
Panglima TNI, KPK, Komnas2, Duta,
harus melewati DPR.
 Presidensiil berasa Parlementer.
PARTAI POLITIK
Fungsi Partai Politik
 (i) sarana komunikasi politik
 (ii) sosialisasi politik (political
socialization)
 (iii) sarana rekruitmen politik (political
recruitment)
 (iv) pengatur konflik (conflict
management), mobilisasi dan integrasi
Kelemahan Partai Politik
 Cenderung bersifat oligarkis
 Kadang-kadang bertindak dengan
lantang untuk dan atas nama
kepentingan rakyat, tetapi dalam
kenyataannya di lapangan justru
berjuang untuk kepentingan
pengurusnya sendiri
PERWAKILAN
 Hubungan di antara dua pihak yaitu
wakil dengan terwakil dimana wakil
memegang kewenangan untuk
melakukan tindakan yang berkenaan
dengan kesepakatan yang dibuatnya
dengan terwakil ( Alfred de Grazia)
 Proses mewakili di mana wakil bertindak
dalam rangka bereaksi kepada
kepentingan terwakil (Pitkin)
Fungsi Perwakilan:
 Fungsi legislasi – pembuatan peraturan;
 Fungsi anggaran;
 Fungsi pengawasan politik;
TIPE – TIPE HUBUNGAN
WAKIL-TERWAKIL

TEORI MANDAT:
1. Wakil dipandang sebagai penerima mandat
untuk merealisasikan kekuasaan terwakil
dalam proses politik
2. Wakil memberikan pandangan, bersikap,
bertindak sejalan dengan mandat dalam
melaksanaan tugasnya;
3. Kesesuaian antara wakil tentang
pandangan, sikap dan tindakan sejalan
dengan terwakil dan terkontrol secara terus
menerus

 TIPE PERWAKILAN disebut UTUSAN


TEORI KEBEBASAN
 Wakil merumuskan sikap dan
pandangan tentang masalah yang
dihadapi tanpa terikat secara ketat
kepada terwakil

 TIPE PERWAKILAN disebut WALI


BIAS NEGATIF PARTAI
 Mahar mahal untuk maju cabup, cagub

 Harusnya biaya operasional parpol ditanggung


negara, untuk menekan korupsi atau politik
uang di partai
298 dari Total 524 atau Sekitar 86,2 persen
Kepala Daerah di Indonesia Tersangkut
Korupsi
 1,6 Triliun Korupsi Kepala Daerah di Indonesia
 Uang hasil korupsi jika dikumpulkan dari kepala
daerah yang ditangkap KPK tiga tahun terakhir bisa
digunakan untuk menyantuni 5,3 juta orang miskin,
jika mengacu pada nilai BLT.
 Uang menjadi pertimbangan utama,
daripada kemampuan/profesionalitas
calon
 Jadi, yang maju umumnya dari kalangan
yang mempunyai basis keuangan
memadai.
Trend Dinasti Politik
 Kekuasaan itu diwariskan, persis seperti
model monarki, kesultanan
 Lihat Sby: Agus dan Ibas
 Lihat Megawati: Puan
 Lihat Surya Paloh: … Paloh (lupa)
 Lihat Soeharto: Tommy, Titik, dan koloninya
 Aburizal: Ardy Bakrie
 Putra Ketua PKS: ??
 Lihat Putra Hatta Rajasa.
 Kita tunggu anak-anak dari JK, Amin Rais,
Prabowo, Wiranto, dll..
 Yang beda wajah, transfer
pembangunan, kurang lebih mirip.
 Pola politiknya juga pasti mirip.\
 Dan tentu, manuver korupnya juga
persis.
“Power tends to corrupt”

“Absolutely power corrupt absolutely”

-- Lord Action --

Вам также может понравиться