Вы находитесь на странице: 1из 27

L/O/G/O

KOMUNIKASI
PADA LANSIA
BAGUS SHOLEH APRIYANTO, S.KEP.,NS
KOMUNIKIASI
• Komunikasi yaitu proses penyampaian
informasi, makna, dan pemahaman dari
pengirim pesan kepada penerima pesan
PROSES KOMUNIKASI

FEED BACK

PENGIRIM PESAN PENERIMA PESAN

SIMBOL/ISYARAT MENGARTIKAN
MEDIA/SALURAN
KODE/PESAN
• Pengirim pesan (sender) dan isi
pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang
mempunyai ide untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan
dapat dipahami oleh orang yang
menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkannya. Pesan adalah
informasi yang akan disampaikan
atau diekspresikan oleh pengirim
pesan.
• Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan
membuat kode atau simbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh
orang lain. Biasanya seorang
menyampaikan pesan dalam bentuk
kata-kata, gerakan anggota badan,
(tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya).
• Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan
seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya.
Pemilihan media ini dapat dipengaruhi
oleh isi pesan yang akan disampaikan,
jumlah penerima pesan, situasi dsb.
• Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera
(telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat
mengartikan simbul/kode dari pesan
tersebut, sehingga dapat dimengerti
/dipahaminya.
• Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang
dapat memahami pesan dari sipengirim
meskipun dalam bentuk code/isyarat
tanpa mengurangi arti pesan yang
dimaksud oleh pengirim
• Feedback
Adalah isyarat atau tanggapan yang
berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verb
MODEL KOMUNIKASI
• KOMUNIKASI VERBAL
• KOMUNIKASI NON VERBAL
KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi Verbal mencakup aspek
aspek berupa:
• Vocabulary (perbendaharaan kata-
kata). Komunikasi tidak akan efektif bila
pesan disampaikan dengan kata-kata
yang tidak dimengerti, karena itulah kata
menjadi penting dalam berkomunikasi.
• Racing (kecepatan). Komunikasi akan
lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak
terlalu cepat atau terlalu lambat.
• Intonasi suara: akan mempengaruhi arti
pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan
dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional
merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
• Humor: dapat meningkatkan kehidupan
yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat
membantu menghilangkan stress dan
nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik
dan psikis dan harus diingat bahwa humor
adalah merupakan satu-satunya selingan
dalam berkomunikasi.
• Timing (waktu yang tepat) adalah hal
kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang
bersedia untuk berkomunikasi, artinya
dapat menyediakan waktu untuk
mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah
penyampaian pesan tanpa kata-kata
dan komunikasi non verbal memberikan
arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk
komunikasi non verbal :
• Kontak mata, merupakan sinyal alamiah
untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama
berinterakasi atau tanya jawab berarti
orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya.
• Sentuhan adalah bentuk komunikasi
personal mengingat sentuhan lebih
bersifat spontan dari pada komunikasi
verbal. Beberapa pesan seperti perhatian
yang sungguh-sungguh, dukungan
emosional, kasih sayang atau simpati
dapat dilakukan melalui sentuhan.
• Ekspresi wajah
Wajah merupakan
sumber yang kaya
dengan komunikasi,
karena ekspresi
wajah cerminan
suasana emosi
seseorang.
 Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara
seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi
dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan
tingkat kesehatannya.
 Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas
panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran
seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Bila dikombinasikan dengan
semua bentuk komunikasi non verbal
lainnya sampai desis atau suara dapat
menjadi pesan yang sangat jelas.
• Gerak isyarat, adalah yang dapat
mempertegas pembicaraan .
Menggunakan isyarat sebagai bagian total
dari komunikasi seperti mengetuk-
ngetukan kaki atau mengerakkan tangan
selama berbicara menunjukkan seseorang
dalam keadaan stress bingung atau
sebagai upaya untuk menghilangkan
stress
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

DEFINISI

Komunikasi therapeutik adalah komunikasi yang


direncanakan secara sadar bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien

DEFINISI

Komunikasi terapeutik adalah suatu teknik untuk


mengajak pasien untuk bertukar pikiran dan
perasaan
Pendekatan Komunikasi pada Lansia

Pendekatan
Fisik

PENDEKATAN KOMUNIKASI
PENDEKATAN KOMUNIKASI
Pendekatan Pendekatan
Sosial LANSIA Psikologis

Pendekatan
Spiritual
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA

MENUNJUKKAN HORMAT DAN KEPRIHATINAN

Komunikasi pasien yang baik didasarkan pada respect atau hormat


kepada pasien dan memahami serta mengapresiasi setiap pasien
sebagai sosok manusia yang unik

MEMASTIKAN BAHWA KLIEN DI DENGAR DAN DIPAHAMI


Mempertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan
mendengarkan adalah kunci komunikasi efektif antara
pasien lanjut usia dan perawat
MENGHINDARI AGEISM
tindakan seperti meremehkan, tidak mengasumsikan
bahwa semua pasien lanjut usia adalah sama

MENGENAL KULTUR BUDAYA


Mengenal latar belakang kultur dan budaya pasien untuk
kemudian mengaplikasikannya dalam komunikasi
HAMBATAN KUMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA LANSIA
 Berusaha mengontrol dan mendominasi orang lain (lawan
bicara)
AGRESIF  Meremehkan orang lain
 Mempertahankan haknya dengan menyerang orang lain
 Menonjolkan diri sendiri
 Mempermalukan orang lain di depan umum,
baik dalam perkataan maupun tindakan

 Menarik diri bila di ajak berbicara


 Merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri)
 Merasa tidak berdaya
NON ASERTIF  Tidak berani mengungkap keyakinaan
 Membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya
 Tampil diam (pasif)
 Mengikuti kehendak orang lain
 Mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan
baik dengan orang lain.
CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA LANSIA
Selalu mulai komunikasi dengan mengecek
pendengaran klien

Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara.


Pandanglah dia agar dia dapat melihat mulut anda

Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif


untuk komunikasi yang baik

Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat kelemahannya.


Kemacetan komunikasi bukan merupakan hasil bahwa klien tidak kooperatif.

Jangan berharap untuk berkomunikasi dengan cara yang sama


dengan orang yang tidak mengalami gangguan

Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya


gunakan kalimat pendek dengan bahasa yang sederhana
CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA LANSIA
Ringkaslah hal-hal yang paling penting dari
pembicaraan tersebut

Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan


menjawab pertanyaan anda

Biarkan ia membuat kesalahan jangan menegurnya secara


langsung, tahan keinginan anda menyelesaikan kalimat

Keraskan suara anda jika perlu

Jadilah pendengar yang baik


L/O/G/O

Thank You!

Вам также может понравиться