Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Hidayatul Rahmi
1711901045
Pembimbing
dr. Elvina Zuhir, Sp. S
DEFINISI
Salah satu gangguan neurologis yang paling umum
Menyebabkan cacat progresif yang dapat diperlambat, tetapi
tidak dapat dihentikan oleh pengobatan
Ditemukan 2 neuropatologis utama pada penyakit parkinson :
Hilangnya neuron dopaminergik berpigmen dari substia
nigra pars compacta
Kehadiran tubuh Lewy dan Lewy neurites
“ PERKINSON’S DISEASE “
EPIDEMIOLOGI
Insiden penyakit Parkinson diperkirakan 4,5-21 kasus per 100.000 penduduk
per tahun
perkiraan prevalensi berkisar antara 18 hingga 328 kasus per 100.000
penduduk
Insiden dan prevalensi penyakit Parkinson meningkat seiring bertambahnya
usia, dan usia rata-rata onset sekitar 60 tahun
Onset pada orang yang lebih muda dari 40 tahun relatif jarang terjadi.
Penyakit Parkinson terjadi sekitar 1,5 kali lebih umum pada pria
dibandingkan pada wanita.
“ PERKINSON’S DISEASE “
ETIOLOGI
Faktor lingkungan Melanoma
Gangguan MPTP dengan fungsi Usia
mitokondria Ras
Hipotesis oksidasi Trauma kepala
Faktor genetik Stress dan depresi
Perubahan konformasi dan
penyatuan alpha synuclein
“ PERKINSON’S DISEASE “
KLASIFIKASI
Parkinson primer/idiopatik/paralysis agitans
Bentuk parkinson kronis yang paling sering dijumpai ialah jenis
primer atau idiopatik
Parkinsonisme sekunder atau simtomatik
Pada parkinson yang sekunder atau simptomatik penyebabnya
dapat diketahui.
Paraparkinson ( Disebut juga “Parkinson Plus” )
Pada kelompok ini, gejala parkinson hanya merupakan sebagian
dari gambaran penyakit keseluruhan
“ PERKINSON’S DISEASE “
PATOFISIOLOGI
“ PERKINSON’S DISEASE “
MANIFESTASI KLINIS
Gejala motorik panyakit parkinson termasuk empat ciri kardinal:
Bradikinesia
Tremor istirahat
Kekakuan
Ketidakstabilan postural dan gangguan gaya berjalan
“ PERKINSON’S DISEASE “
MANIFESTASI KLINIS
Gejala nonmotor yang paling sering dialami pada pasien dengan penyakit
Parkinson awal adalah sebagai berikut :
Perubahan suasana hati (depresi, cemas, mudah tersinggung)
Perubahan kognitif (masalah memori, perubahan kepribadian, psikosis /
halusinasi)
Hipotensi ortostatik (tekanan darah rendah dan pusing saat berdiri)
Konstipasi dan rasa kenyang awal (perasaan kenyang setelah makan dalam
jumlah kecil)
Hyperhidrosis (berkeringat berlebihan)
“ PERKINSON’S DISEASE “
MANIFESTASI KLINIS
Seborrhea (kulit berminyak)
Urin urgensi dan inkontinensia
Disfungsi seksual
Hilangnya indera penciuman
Gangguan tidur
Insomnia
Kelelahan
Masalah sensoris (nyeri, sesak, kesemutan, terbakar)
“ PERKINSON’S DISEASE “
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis klinis:
Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan motorik: tremor,
rigiditas, bradikinesia, atau
3 dari 4 tanda utama motorik: tremor, rigiditas, bradikinesia,
ketidakstabilan postural.
“ PERKINSON’S DISEASE “
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis klinis modifikasi
Diagnosis possible (mungkin): adanya salah satu gejala: tremor, rigiditas,
akinesia atau bradikinesia, gangguan refleks postural.
Diagnosis probable (kemungkinan besar): kombinasi dari 2 gejala (termasuk
gangguan refleks postural), salah satu dari 3 gejala pertama yang asimetris.
Diagnosis definite (pasti): setiap kombinasi 3 dari 4 gejala; pilihan lain: setiap
kombinasi 2 dari 4 gejala, dengan salah satu dari 3 gejala pertama terlihat
asimetris.
“ PERKINSON’S DISEASE “
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis penyakit parkinson berdasarkan National Institute
of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) adalah :
Gejala klinis kelompok A (karakteristik penyakit parkinson):
Tremor
Rigiditas (kekakuan)
Bradikinesia
Ketidakstabilan postural
“ PERKINSON’S DISEASE “
DIAGNOSIS
Gejala klinis kelompok B (gejala dini tidak lazim), diagnosa alternatif:
Instabilitas postural yang menonjol pada 3 tahun pertama
Fenomena tidak dapat bergerak sama sekali (freezing) pada 3 tahun
pertama
Halusinasi (tidak ada hubungan dengan pengobatan) dalam 3 tahun
pertama
Demensia sebelum gejala motorik pada tahun pertama.
“ PERKINSON’S DISEASE “
DIAGNOSIS
Diagnosis possible (mungkin):
• Terdapat paling sedikit 2 dari gejala kelompok A → salah satu : tremor atau
bradikinesia dan tidak terdapat gejala kelompok B, lama gejala kurang dari 3
tahun disertai respon jelas terhadap levodopa atau dopamine agonis.
Diagnosis probable (kemungkinan besar):
• Terdapat paling sedikit 3 dari 4 gejala kelompok A, dan tidak terdapat gejala
dari kelompok B, lama penyakit paling sedikit 3 tahun dan respon terhadap
levodopa atau dopamine agonis.
Diagnosis definite (pasti):
• Memenuhi semua kriteria probable dan pemeriksaan histopatologis yang positif
“ PERKINSON’S DISEASE “
PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
Obat pengganti dopamine (Levodopa, Carbidopa)
Penghambat Monoamin oxidase (MAO Inhibitor)
Agonis Dopamin
Antikolinergik
Amantadin
Penghambat Catechol 0-Methyl Transferase/COMT
Neuroproteksi
“ PERKINSON’S DISEASE “
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologi
Edukasi
Rehabilitasi medik
• Latihan fisioterapi
• Latihan okupasi
Strategi kognitif
Strategi gerak
Strategi keseimbangan
“ PERKINSON’S DISEASE “
PENATALAKSANAAN
Terapi Pembedahan
Deep Brain Stimulation (DBS
Bedah ablatif (subthalamotomy, pallidotomy atau thalamotomy)
Transplantasi otak (brain grafting)
“ PERKINSON’S DISEASE “
KOMPLIKASI
Komplikasi penyakit parkinson terjadi akibat progresivitas dan
lamanya menderita atau bisa muncul akibat terapi medis.
Pada penyakit parkinson berat sudah terjadi kerusakan motorik yang
progresif meskipun telah mendapat terapi levodopa.
Kualitas hidup semakin menurun dan sangat sukar bagi penderita
untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
“ PERKINSON’S DISEASE “
KOMPLIKASI
Komplikasi motorik, yaitu:
Fluktuasi motorik
Diskinesia
Komplikasi nonmotorik, yaitu:
Gangguan kognitif dan demensia
Psikosis
Depresi
Gangguan otonom
Gangguan tidur
Gangguan sensoris
“ PERKINSON’S DISEASE “
PROGNOSIS
Sebelum pengenalan levodopa, penyakit Parkinson menyebabkan
cacat berat atau kematian pada 25% pasien dalam onset 5 tahun, 65%
dalam 10 tahun, dan 89% dalam 15 tahun.
Dengan diperkenalkannya levodopa, tingkat kematian menurun sekitar
50%, dan umur panjang diperpanjang selama bertahun-tahun.
“ PERKINSON’S DISEASE “
PROGNOSIS
Sebelum pengenalan levodopa, penyakit Parkinson menyebabkan
cacat berat atau kematian pada 25% pasien dalam onset 5 tahun, 65%
dalam 10 tahun, dan 89% dalam 15 tahun.
Dengan diperkenalkannya levodopa, tingkat kematian menurun sekitar
50%, dan umur panjang diperpanjang selama bertahun-tahun.
BAB III
ILUSTRASI KASUS
• IDENTITAS PASIEN
o Nama : Ny. K
o Umur : 62 Tahun
o Alamat : Jalan Sei Kampar Desa/Kelurahan Bangkinang
o Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
o Agama : Islam
o Status Perkawinan : Menikah
o Tanggal Konsultasi : 25 April 2018
ANAMNESIS : Alloanamnesis/autoanamnesis
o Keluhan Utama:
“ Sulit Berjalan“
o Riwayat Penyakit Sekarang:
• Pasien sulit berjalan ± sudah 3 bulan, awalnya pasien merasa jalannya semakin
lama semakin terasa lambat, ketika sedang beraktivitas pasien merasa gerakan
nya lambat.
• 5 bulan yang lalu tangan kiri pasien gemetar ketika sedang salat, gemetar hilang
timbul, pasien juga mengeluhkan tangan dan kaki terasa kaku dan kadang sakit
jika digerakan.
• 1 bulan terakhir pasien mengaku seluruh tubuh terasa semakin lemah dan
terasa tidak nyaman ketika sedang duduk dan tidur.
• Buang air kecil sering, dan buang air besar lancar.
• Pasien sudah pernah berobat di Puskemas Kampar, tetapi keluhan tidak
berkurang
o Riwayat Penyakit Dahulu:
• Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
• Riwayat DM disangkal pasien
• Riwayat rawat inap -
• Riwayat operasi -
• Riwayat trauma kepala disangkal pasien
• Riwayat keracunan bahan kimia disangkal
• Riwayat stroke disangkal
o Riwayat Penyakit Keluarga :
•Tidak ada keluarga pasien yang mengeluhkan hal yang sama
•Tidak ada riwayat DM keluarga
•Riwayat hipertensi keluarga (+)
PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : E4V5M6, Komposmentis
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 40 kg
Rambut : Beruban, tidak mudah dicabut
Tanda Vital
Frekuensi nadi : 72 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Suhu : 36,7oC
PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
Kelenjar Getah Bening
Leher : Tidak ada pembesaran
Aksila : Tidak ada pembesaran
Inguinal : Tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, gerakan dinding dada simetris kanan dan
kiri
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra
Perkusi :
•Batas atas: SIC III linea parasternalis sinistra
•Batas jantung kanan: SIC IV linea sternalis dekstra
•Batas jantung kiri: SIC V 1 jari lateral linea midclavicula sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung I & II reguler, gallop (-), murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, distensi (-), massa (-), jaringan parut(-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa (-), tidak ada pembesaran hepar
dan lien
Korpus Vertebra
Inspeksi : Kifosis
palpasi : Tidak teraba kelainan
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
A. Tanda Rangsangan Selaput Otak:
• Kaku Kuduk : Negatif
• Brudzinski I : Negatif
• Brudzinski II : Negatif
• Kernig Sign : Negatif
B. Tanda Peningkatan Tekanan intrakranial:
• Pupil : Isokor
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
C. Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
D. Pemeriksaan Keseimbangan dan Koordinasi
PEMERIKSAAN FISIK
2. Status Neurologis
E. Sistem Refleks
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rencana pemeriksaan tambahan :
• Laboratorium : Tidak ada
• Radiologi: Tidak ada
MASALAH
Diagnosis
• Diagnosis Klinis : Sindrom parkinson dengan tremor waktu
istirahat (+), bradikinesia (+), rigiditas (+)
• Diagnosis Topik : Substansia nigra pars compacta (ganglia
basalis)
• Diagnosis Etiologi : Parkinson idiopatik
• Diagnosis Sekunder : Parkinson disease
TATALAKSANA
Nonfarmakologi
• Edukasi
• Fisioterapi
Farmakologi
• Levodopa 3x1
• Amlodipin 10 mg 1x1
PROGNOSIS
• Quo Ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo Ad Fungsionam : dubia ad malam
• Quo Ad Sanam : dubia ad malam
TATALAKSANA
Nonfarmakologi
• Edukasi
• Fisioterapi
Farmakologi
• Levazide 100 mg 3x1
• Amlodipin 10 mg 1x1
PROGNOSIS
• Quo Ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo Ad Fungsionam : dubia ad malam
• Quo Ad Sanam : dubia ad malam
PEMBAHASAN
• Pada pasien ini penegakkan diagnosis melalui anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
• Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan tanda kardinal berupa
tremor pada tangan dan kekakuan pada anggota gerak sehingga
menganggu aktivitas pasien yang secara klinis merupakan tanda kardinal
penyakit parkinson.
• Pemeriksaan fisik didapat rigiditas (+), bradikinesia (+), langkah kecil/
sulit.
PEMBAHASAN
• Penyebab dari parkinson sindrom umumnya → idiopatik (parkinson
primer), diduga ada faktor genetik dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi.
• Usia pasien > 60 tahun dapat menjadi faktor risiko dari parkinson.
• Pasien menyangkal pernah keracunan bahan bahan kimia seperti pestisida
dan lain lainnya.
• Pasien juga menyangkal pernah menderita penyakit infeksi di otak maupun
trauma di kepala yang merupakan penyebab dari parkinson sekunder.
PEMBAHASAN
• Pemberian obat pada Ny. K berupa Levazide ( Levodopa 100 mg,
benserazide HCl ) 3x1 merupakan pengobatan utama untuk penyakit
parkinson.
• Di dalam otak levodopa dirubah menjadi dopamine.
• L-dopa akan diubah menjadi dopamine pada neuron dopaminergik oleh L-
aromatik asam amino dekarboksilase (dopa dekarboksilase).
Terima Kasih ...