Вы находитесь на странице: 1из 60

Konseling Upaya

Berhenti Merokok
Materi Inti 3
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengikuti materi ini peserta
Tujuan mampu melakukan konseling Upaya
Pembelajaran Berhenti Merokok
Umum

• Peserta mampu menjelaskan pengertian dan


kriteria konselor
Tujuan • Peserta mampu menjelaskan prinsip dasar
konseling
Pembelajaran • Peserta mampu menjelaskan tahapan
Khusus perubahan perilaku
• Peserta mampu melakukan teknik konseling
berhenti merokok.
Pokok Bahasan
Pengertian dan Kriteria Konselor

Prinsip Dasar Konseling


• Tujuan Konseling
• Proses Konseling
• Lama dan Frekuensi Konseling

Tahap Perubahan Perilaku

Teknik Konseling Berhenti Merokok


Pokok Bahasan 1
PENGERTIAN DAN KRITERIA
KONSELOR
Pengertian Konseling

Proses pemberian bantuan yang


dilakukan oleh seorang ahli
Hubungan terapi dengan klien
kepada individu yang mengalami
yang bertujuan untuk melakukan
sesuatu masalah yang bermuara
perubahan diri pada pihak klien
pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien
Karakteristik Konselor
Dapat menjadi pendengar aktif
Dapat berempati pada klien. Berempati artinya konselor mampu
menempatkan diri pada posisi klien.
Dapat menjaga kerahasian proses konseling

Tidak bersikap menghakimi

Menghormati / menghargai klien

Bertanggungjawab

Bersikap jujur

Memiliki sensitivitas/ peka terhadap kebutuhan klien

Dapat bersikap fleksibel.


Therapeutic Alliance
Adanya kelekatan interpersonal yang positif antara
konselor dan klien,

Adanya pengertian yang empatik dalam keterlibatan


konselor,

Adanya keterlibatan yang aktif antara konselor dan


klien dalam proses konseling,

Adanya kesepakatan tujuan dari proses konseling


antara konselor dan klien,

Konselor dan klien memahami batasan hubungan


diantara mereka
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
proses konseling :
• Menghormati & menghargai klien
• Menyadari bahwa pola merokok dapat berada pd
rentang rekreasional hingga ketergantungan
• Penatalaksanaan bersifat individual dan
multidimensial
• Terbuka pada metode baru sebagai penemuan riset
• Menghargai perbedaan kultur dan tata nilai
• Katakan tidak tahu apabila konselor tidak tahu
jawaban pertanyaan klien
Kompetensi Konselor

Mengikuti pelatihan
Mendapatkan supervisi
tersertifikasi dan diakui
dari pelatih pada awal
oleh Kementerian
penerapannya.
Kesehatan
Pokok Bahasan 2
PRINSIP DASAR KONSELING
Tujuan Konseling
Membantu kemampuan klien untuk
mengambil keputusan yang bijaksana dan
realistik.

Menuntun perilaku klien agar mampu


menerima konsekuensinya.

Memberikan informasi dan edukasi.


Proses Konseling
Menganggap perilaku
Menggunakan pendekatan
merokok merupakan
yang menghormati semua
masalah yang terus -
klien.
menerus.

Memberikan Memberikan
penatalaksanaanyang penatalaksanaan yang
bersifat individual. bersifat multidimensional

Menggunakan perspektif
multikultural untuk
Tetap terbuka pada
memenuhi kebutuhan-
metode baru.
kebutuhan dari populasi
klien yang berbeda.
Durasi Konseling
Durasi waktu 15-30 menit.

Mulai konseling dengan mengulas apa yang


telah diperoleh pada sesi sebelumnya dan
sejauh mana keterampilan baru telah
diterapkan.

Klien sebaiknya diberitahu bila waktu konseling


akan habis.

Minimal 6 kali pertemuan untuk setiap klien.

Jarak ideal antara satu sesi dengan sesi lain


adalah 2 minggu.
Pokok Bahasan 3
TAHAP PERUBAHAN PERILAKU
Aktivitas 1: Refleksi
Pikirkanlah tentang sesuatu yang paling sulit
anda rubah dalam kehidupan anda.

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk


anda mengambil pertimbangan berubah
sampai melakukan aksi .

15
Tahapan Perubahan Perilaku

Prochaska, Nacross & Diclemente, 1994


Pre-contemplation
“Saya tidak mempunyai masalah.”

Individu tidak mempertimbangkan atau tidak ingin mengubah


perilaku khusus.
17
Tugas Konselor di Tahap Pra Perenungan
Mendidik klien mengenal efek dari perilaku
merokok, efek adiksi nikotin, bahaya yang
berhubungan dengan adiksi nikotin.

Membangkitkan keinginan klien untuk sebuah gaya


hidup yang berbeda, mengidentifikasikan
hambatan untuk kesembuhan, dan membantu
klien untuk mengidentifikasi cara untuk
memperkuat harga diri (self esteem),

Melakukan pendekatan 5Rs untuk klien yang masih


menolak/belum ingin berhenti merokok
• Relevance
• Risk
• Rewards
• Readblocks
• Repetition
Contemplation
“Mungkin saya mempunyai masalah.”

Contemplation Individu sedang


mempertimbangkan
tentang mengubah
sebuah perilaku

Pre-Contemplation

19
Tugas Konselor di Tahap Perenungan
Memelihara proses perubahan dengan memberikan
dukungan

Memberikan umpan balik, melakukan konfrontasi


dengan ramah, lemah lembut, humor

Memberikan penghargaan (reward) untuk


perjuangan dan keberhasilan klien.

Melakukan pendekatan 5Rs untuk klien yang masih


menolak/belum ingin berhenti merokok
• Relevance
• Risk
• Rewards
• Readblocks
• Repetition
Preparation
“Saya harus melakukan
sesuatu.”

Preparation
Individu dg sungguh-
sungguh mempertim-
bangkan dan
merencanakan untuk
Contemplation mengubah sebuah
perilaku dan telah
mengambil langkah-
lagkah ke arah
perubahan.
Pre-
Contemplation
21
Tugas Konselor di Tahap Persiapan

Membantu klien Membantu klien


untuk Mengidentifikasi untuk
melakukan hambatan yang merencanakan
upaya berhenti ada berhenti
merokok merokok.
Action
Action

“Saya siap
memulai.”
Preparation

Contemplation
Individu secara aktif
melakukan sesuatu untuk
mengubah atau
memodifikasi perilaku.

Pre-
Contemplation
107
23
Tugas Konselor di Tahap Aksi

Bekerja sama
dengan konselor
untuk Membantu klien
Mendukung upaya
mengevaluasi, mengidentifikasi
berhenti merokok
merencanakan, faktor yang
dan menguatkan
dan mencetuskan
komitmen klien.
mengimplementa kekambuhan.
sikan sebuah
rencana konseling
Maintenance
“Bagaimana saya
meneruskan?”
Action

Maintenance

Preparation

Contemplation Individu terus


mempertahankan
perubahan perilaku
sampai perilaku itu
menjadi permanen.
Pre-
Contemplation 25
Tugas Konselor di Tahap Mempertahankan
Konselor harus mengenali ketidaknyamanan
yang dialami klien selama melakukan upaya
berhenti merokok

Pertolongan yang dibutuhkan klien:

• Melakukan komunikasi yang efektif dan cara untuk


memecahkan masalah yang dihadapi dalam upaya
berhenti merokok.
• kegiatan yang bersifat positif untuk mengatasi
perilaku merokok selama ini
• Dukungan anggota keluarga untuk menciptakan
lingkungan rumah yang kondusif dalam upaya dalam
mempertahankan berhenti merokok.
Relapse
Action
Maintenance

Preparation
Relapse

Contemplation
Individu kembali ke
pola perilaku yang ia
telah mulai ubah.

“Apa yang salah?”

Pre-
Contemplation
27
Tugas Konselor di Fase Kekambuhan
Kekambuhan
Seseorang yang kambuh TIDAKLAH gagal!
Kambuh merupakan bagian dari proses
pemulihan.

29
Contoh kasus
1. Rio, umur 13 thn, dipanggil ke ruangan BP karena ketahuan
merokok bersama teman – temannya. Setelah ditanya oleh
gurunya, dia menyatakan bahwa dia merokok hanya sekali
sekali saja saat berkumpul sama teman temannya, dan saat
ini tidak ada masalah sama sekali bagi Rio dengan kebiasaan
barunya tersebut.
- Bagaimana pola penggunaan rokok Rio?
- Kondisi Rio saat ini berada dalam tahap perubahan yang
mana?

30
Contoh kasus
2. Dianda, 17 tahun. Beberapa kali dipanggil ke ruang BP karena
ketahuan merokok dan membolos. 3 hari yg lalu dia datang ke
ruang BP, dia mengatakan kalau sebenarnya sudah tidak mau
bergabung dengan gank nya saat ini, selain dimarahin terus
sama orang tuanya, dia juga ingin masuk fakultas favorit yang
sudah lama diincarnya.

 Tahap perubahan perilaku Dianda saat ini ada dimana?


 Bagaimana tanggapan konselor terkait hal ini

31
Pokok Bahasan 4

TEKNIK KONSELING BERHENTI


MEROKOK
Ketrampilan Dasar Konseling

Mendengar aktif

Prosesing

Responding

Teaching
Langkah-Langkah Teknik
Konseling Berhenti Merokok

Wawancara/Konseling Inti
Pembukaan
• mendiskusikan masalah klien—
• memperkenalkan diri, bina konselor mengidentifikasi
rapor apakah ada resistensi dan
bagaimana mengatasi teknis
resistensi klien
Sesi Konseling Pertama
Klien mau berhenti
• Lakukan konseling dan
tingkatkan motivasi untuk
berhenti dengan merokok
Evaluasi • Konseling mengatasi faktor
mengenai pencetus, dan mengatasi
merokok, masalah negatif yang
Klien datang berkaitan dengan merokok
faktor
dengan pencetus
keluhan merokok,
merokok/ingin keinginan Klien belum mau berhenti
berhenti berhenti • Lakukan konseling dgn
merokok merokok dan mendiskusikan dampak
alasan rokok terhadap kesehatan &
berhenti keluarga
merokok. • Konseling meminta
pendapat & pandangan
klien ttg rokok dan
masalahnya
Sesi Konseling Pertama (lanjt)

Lakukan
konseling Lakukan
Klien
mengenai evaluasi
datang
Evaluasi Hubungkan dampak tentang
dengan
dan tata kondisi merokok merokok
keluhan
mediknya terhadap (faktor
medik laksana dengan kesehatan pencetus,
dengan kondisi faktor risiko dan keinginan
faktor mediknya merokok. terhadap berhenti,
risiko
kondisi motivasi
merokok
medik berhenti)
tersebut
Wawancara Motivasional

Dilakukan setelah mengidentifikasi tahap


perubahan perilaku

Prinsip Wawancara Motivasional

• Mengekspresikan empati
• Membangun kesenjangan (perbedaan)
• Menghindari argumentasi
• Bergulir dengan resistensi
• Dukungan keyakinan diri
Mengekspresikan empati
Konselor/petugas Keterampilan
menerima pasien apa mendengarkan dan
adanya, dapat memahami merefleksikan merupakan
pasien, tidak menghakimi bagian terpenting dari
dan menghindari labelling ekspresi empati

Empati merupakan faktor


penting utk mengetahui
respon pasien terhadap
intervensi yg diberikan
Contoh memperlihatkan empati
Kalau saya tegang
Jadi anda saya otomatis perlu
merokok untuk merokok
menurunkan
ketegangan
anda
…Yah… begitulah, saya
rasa itu adalah hal
yang wajar kan?
Anda anggap Setiap org punya cara
merokok utk berbeda-beda untuk
mengurangi mengatasi
ketegangan adalah ketegangannya
hal yg wajar…

39
Mengembangkan Kesenjangan

Perbedaan antara
merokok dan Menciptakan dan
Semakin besar
masalah yg memperkuat pikiran
perbedaan antara
berhubungan dengan klien tentang
tujuan, nilai dan
perilaku mereka kesenjangan antara
perilaku semakin
serta arah yang perilaku saat ini dan
besar kemungkinan
mereka inginkan tujuan yang
utk berubah
dalam kehidupan diharapkan
mereka
Contoh Mengembangkan Kesenjangan
Kan saya hanya merokok kalau saya
tegang……

Hmm…tapi sebelumnya
anda bilang bahwa anda
sering merasa
tegang…apakah ini
bukan berarti anda
cukup sering merokok?

Hmm...…iya sih, tapi saya


bukan perokok…atau
maksud saya, saya tidak
sampai kecanduan rokok

41
Menghindari Argumentasi

Menerima bahwa adanya ambivalensi dan


resistensi untuk berubah adalah suatu hal yg
normal

Gali pengetahuan klien tentang risiko terkait


perilakunya dan bantu klien memahami
konsekuensi negatif dari penggunaan Napzanya.
Bergulir dg resisten (Roll with resistance)

Hindari konfrontasi, perubahan


persepsi, hargai pasien sebagai
sebuah sumber untuk menemukan
solusi atas masalah.
Contoh komunikasi yg tidak bergulir dengan
resistensi
Saya rasa masalah merokok saya tidak
perlu dibesar-besarkan…saya nggak
ada masalah dengan itu

Ana, saya rasa anda


mengingkari bahwa
anda itu perokok…
apa susahnya untuk
menerima kondisi
itu?

Anda tidak boleh


menghakimi saya. Saya
tidak akan datang untuk
sesi kedua.

44
Contoh Bergulir dengan Resistensi
Saya rasa masalah merokok saya tidak
perlu dibesar-besarkan…saya nggak ada
masalah dengan itu
Ya,anda
mempunyai
masalah
merokok

Saya paham, Anna.


Apa yang bisa saya
lakukan untuk
membantu anda Baik, saya sudah merasa
merasa lebih baik lebih enak…Saya akan
dengan situasi ini? tetap datang untuk sesi-
sesi berikut.

45
Dukungan Keyakinan Diri

Melakukan negosiasi dan


membangun kepercayaan untuk
membujuk pasien bahwa mereka
dapat melakukan suatu perubahan

Percaya akan kemampuan untuk


berubah adalah motivator penting,
dan dapat menjadi sugesti diri
sendiri
Contoh Dukungan Keyakinan Diri
Saya kira saya tidak yakin
anda dapat menolong saya.
Saya telah gagal berulang kali
Anna, saya tidak berpikir untuk berhenti merokok
anda telah gagal karena
anda masih berada disini,
datang ke klinik ini.
Selama anda punya
keinginan untuk terus
berusaha, saya akan
mendukung anda. Anda
dulu pernah sukses dan
itu mungkin sekali anda
peroleh lagi.
Saya harap segala sesuatu
akan lebih baik. Saya
berkeinginan untuk
mencoba
47
Keterampilan Dasar Membangun Motivasi
• Open ended question
Q

• Affirmation
A

• Reflective listening
R

• Summarising
S
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan yg membutuhkan jawaban
panjang dan membuka pintu kepada
seseorang agar mereka mau bicara

Contoh

• Apa manfaat yang anda rasakan dari merokok?


• Ceritakan kepada saya, hal apa yang anda rasakan
kurang baik tentang merokok anda
• Bagaimana perasaan anda tentang…..?
• Apa yang anda ketahui tentang….?
Penegasan
Memberikan penegasan terhadap kekuatan pasien
dan usaha untuk berubah dapat membantu
membangun keyakinan

Penegasan pernyataan motivasi diri mendorong


kesiapan untuk berubah

Contoh :

• “Terima kasih untuk kedatangannya pda hari ini”


• “Saya menghargai kemauan saudara untuk berbicara
pada saya tentang merokok”
• “Saya dapat melihat bahwa anda merupakan orang
yang tangguh”
Mendengarkan dengan cara
merefleksikan
Pernyataan yang dapat menebak apa yang
dimaksud pasien

Menunjukkan pada pasien bahwa terapis


mengerti apa yang telah dikatakan atau dapat
digunakan untuk mengklarifikasi pasien

Menyoroti ambivalensi pasien tentang


penggunaan Napza
Menyimpulkan

Membuat kesimpulan atau


merangkum adalah hal yang
penting dalam menyamakan
persepsi terhadap apa yang
telah dilakukan klien dalam
melakukan perubahan
perilakunya
Persiapan Konseling
• Berpenampilan bersih dan sopan
• Menguasai materi
Petugas Konseling • Bisa menjaga rahasia
• Mengenal sosial budaya

• Tidak bising atau ramai


Tempat • Tidak menjadi tempat lalu-lalang orang
• Aman & nyaman

• Empati
Etika Petugas • Menghormati klien
• Tidak bergosip

• Biasanya berupa lembar balik


Media Konseling • Isi media konseling telah dikuasai petugas.
Bermain Peran
• Buat kelompok terdiri dari 3 orang
• Masing-masing berperan sebagai klien, konselor
dan pengamat  konseling selama 15 menit
• Pengamat mencatat ketrampilan yang digunakan
dalam wawancara motivasional (QARS)
• Lakukan secara bergantian sehingga semua
berperan sebagai klien, konselor dan pengamat
Skenario
• Tn R, 25 tahun, merokok sejak 8 tahun. Datang
dengan keluarga. Pertama kali merokok karena
diajak teman dan supaya bisa masuk dalam
kelompok temannya. Saat merokok pasien
merasa lebih nyaman, dapat konsentrasi dan
dapat beraktifitas lebih segar. Saat ini pasien
ingin berhenti merokok tapi menurut pasien
hal tersebut sulit karena pasien berpikir bila
berhenti merokok akan timbul hal-hal yang
tidak menyenangkan
Kasus
• Pasien Tn R, 45 tahun datang dengan keluhan mulai
merokok kembali setelah 6 bulan berhenti merokok.
Sejak 1 bulan ini pasien mulai merokok 1 bungkus
perhari. Pasien mulai merokok kembali karena meras
stress akan masalah keluarga dan pekerjaannya, yang
muncul bertubi-tubi dan makin bertambah. Pasien
merasa sedih dan saat pasien merokok pasien merasa
lebih tenang dan nyaman. Saat ini pasien ingin berhenti
kembali dan sudah siap melakukan proses terapi tetapi
pasien masih ragu apakah dirinya mampu berhenti
atau tidak. Pasien juga takut tidak bisa mengatasi
masalahnya bila berhenti merokok.
– Saat ini pasien dalam tahap apa?
– Apa yang dilakukan oleh konselor?
Kasus
• Nn. N, 28 tahun datang ke klinik dengan keinginan yang
besar untuk berhenti merokok. Keinginan tersebut
sudah ada sejak 1 minggu yang lalu karena 3 bulan lagi
pasien akan menikah. Riwayat merokok sebelumnya
sejak 5 tahun yang lalu saat mulai bekerja. Awalnya
hanya 3 batang saat makan siang dan stress pekerjaan,
tetapi kemudian makin bertambah hingga saat ini 6-7
batang perhari. Pasien tidak menghisap dan rokoknya
hanya rokok putih
– Apa yang dilakukan selanjutnya?
– Apa yang perlu ditanyakan lagi?
Permainan Tiga Kursi
• Volunter sebagai konselor dan klien
• Klien duduk berhadapan di kursi tengah
• Bila klien merasa nyaman dengan
sikap/perkataan konselor maka silakan
berpindah ke kursi sebelah kanan
• Bila klien merasa tidak nyaman maka silakan
berpindah ke kursi sebelah kiri
• Bila klien merasa biasa-biasa saja maka tetap
di kursi tengah
• Email: lucia_masav@yahoo.com
• Telp : 081380195047

Вам также может понравиться