Вы находитесь на странице: 1из 62

Hiperleukositosis et causa Leukimia

Akut

Oleh:
Mutia Mustika sari 04054821517032
Elfandari Taradipa 04054821517045
Rosyila 04054821618103

Supervisor:
Dr. Dian Puspita Sari, Sp A (K)

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


FK UNSRI/RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN
2018
PENDAHULUAN
• Keadaaan kulit lebih putih dari biasanya
yang umumnya mengenai suluruh badan,
dan sering kai terlihat pada muka,
Pucat konjuctiva, bagian dalam mulut dan kuku.
• pucat yang tiba-tiba muncul
mengindikasikan syok, anemia atau
leukimia.

• Lemas disebabkan oleh banyak faktor. Baik


Lemas dari metabolik, anemia dan efek samping
obat.
LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI
Nama : Ryan Permadi
Umur / Tanggal Lahir : 16 Tahun / 12 januari 2002
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Ayah : Tn. Rianto (41 tahun)
Nama Ibu : Ny. Masufah ( 34 tahun)
Alamat : Jalan Sido Mulyo Belitang Raya
Suku Bangsa : Jawa
MRS : 19 Februari 2018 Pukul 20.15 WIB
Anamnesis
(Alloanamnesis dengan ayah dan ibu kandung
penderita, 22 Februari 2018 pukul 16.00 WIB)

Keluhan Utama
• Pucat

Keluhan Tambahan
• Lemas
Riwayat Perjalanan Penyakit

• + 1 bulan SMRS, anak tampak pucat, pucat terjadi tiba-tiba. anak tampak
lemas dan sering sakit kepala, serta timbul bintik-bintik merah di lengan dan
kakinya. anak diberikan obat anti nyeri dari warung, anak mengaku nyeri
berkurang setelah diberi obat, namun sakit kepala muncul kembali.
Sejak ± 1 bulan SMRS

• + 1 minggu SMRS pucat bertambah berat, orang tua kemudian membawa


anak ke Puskesmas kemudian dilakukan pemeriksaan darah, didapatkan nilai
leukosit tinggi, dan Hb serta trombosit yang rendah, dokter puskesmas
kemudian merujuk anak ke RSUD Benteng.
• Di RSUD Benteng dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap dengan
hasil Hb = 4,6 ; Leu : 100.780 ; Tr : 16.000. Pada pemeriksaan darah lengkap
Sejak ± 1 minggu
SMRS selanjutnya didapatkan anak mengalami hiperleukositosis dan
trombositopenia dengan jumlah leukosit 115.030 dan trombosit 12.000. Anak
kemudian dirujuk ke RSMH dan disarankan rawat inap.
• Riwayat serumen di telinga, kurang lebih 2 bulan yang lalu,
anak mengorek telinga menggunakan cotton bud beberapa
hari kemudian anak mengeluh sakit pada telinga dan lama
Riwayat kelamaan pendengaran anak menurun.
• Anak seringkali mengalami pegal-pegal (nyeri) di bagian
Penyakit tulang dan sering meminta orang tua untuk memijatnya.
• BAK teh tua dan BAB hitam disangkal.
Dahulu • Riwayat kontak dengan bahan kimia dan radiologi tertentu
disangkal

• Riwayat keluhan yang sama dalam


Riwayat keluarga disangkal
Penyakit • Riwayat anemia dalam keluarga
Dalam disangkal
• Riwayat keganasan dalam keluarga
Keluarga disangkal
PEDIGREE
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
• Masa kehamilan : 28 minggu, tidak ada penyakit
penyerta selama kehamilan. Ibu penderita mengaku
ANC dilakukan secara rutin ke bidan selama masa
kehamilan.
• Partus : Normal
• Ditolong oleh : Bidan
• Tanggal : 12 Januari 2002
• Berat badan lahir : 2000 gram
• Panjang badan lahir : Tidak diketahui
• Lingkar Kepala : Tidak diketahui
• Keadaan saat lahir : Langsung menangis
Riwayat Makan
ASI Eksklusif : 0 – usia 17 bulan
Susu Formula : 18 – 24 bulan
Bubur Nasi : 4 – 12 bulan
Nasi Biasa : 12 bulan - sekarang
Daging : 4x/ minggu
Tempe : 3x/ minggu
Tahu : 3x/ minggu
Sayuran : <2x/ minggu
Buah : 2x/minggu
Lain-lain : Mie Instan 2x/ minggu
Kesan : Kualitas cukup dan kuantitas baik
Riwayat Imunisasi
IMUNISASI DASAR ULANGAN

Umur Umur Umur Umur

HB0 7 hari

BCG -

DPT 1 - DPT 2 - DPT 3 - -

HEPATITIS B 1 - HEPATITIS B 2 - HEPATITIS B 3 - -

Hib 1 - Hib 2 - Hib 3 - -

POLIO 1 - POLIO 2 - POLIO 3 - -

CAMPAK - POLIO 4 - -

Kesan :Imunisasi dasar belum lengkap.


Pemeriksaan Fisik
Tanggal pemeriksaan 23 Februari 2018 pukul 17.00 WIB

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos Mentis
• Nadi : 98 x/menit, reguler, isi dan tegangan: cukup
• Pernapasan : 28 x/menit
• Suhu : 37,5°c
• SpO2 : 98%
• Berat Badan : 46 kg
• Tinggi Badan : 170 cm
• Status Gizi
• BB/U : 75,4% (mild wasting)
• TB/U : 102% (normal)
• BB/TB : 82% (Gizi Kurang)

• Kesan: Gizi Kurang


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Spesifik

Kepala
• Bentuk : Normosefali, simetridahi menonjol (-), facies
cooley (-)
• Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut.
• Mata : Pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+,konjungtiva
anemis (-), sklera ikterik (-)
• Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung (-).
• Telinga : Sekret (+)
• Mulut : Mukosa pucat (+) Sianosis (-), edema (-), glossitis
(-), Macroglossia (-), Atrofi papil lidah (-), Angular stomatitis (-)
• Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
• Leher : Pembesaran KGB (+/+) Ukuran 1 x 0,5 x 1 cm,
konsistensi kenyal, dapat digerakkan, nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Fisik

Thoraks
• Paru-paru
• Inspeksi : Statis, dinamis simetris, retraksi (-/-)
• Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-).
• Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
• Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Auskultasi : HR: 98 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal,
bising (-)
• Palpasi : Thrill tidak teraba
• Perkusi : redup, batas jantung dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Lemas
• hepar teraba 4 cm dibawah arcus costae, konsistensi lunak, permukaan rata,
ujung tumpul, nyeri tekan (-).
• Spleen : S.III
• Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)

Lipat paha
• Pembesaran KGB (+/+) Uk.1 x 0,5 x 2 cm konsistensi kenyal, dapat digerakkan,
nyeri tekan (-)

Genitalia
• Phymosis (-), eritema perianal (-), prolaps ani (-)

Ekstremitas :
• Akral hangat (-), sianosis (-), edema (-), CRT > 2 detik
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis
Fungsi motorik
Pemeriksaan Tungkai Kanan Tungkai Kiri Lengan Kanan Lengan Kiri

Gerakan Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas

Kekuatan +4 +4 +4 +4

Tonus Normal Normal Normal Normal

Klonus - -

Reflek fisiologis + normal + normal + normal + normal

Reflek patologis - - - -
Fungsi sensorik : pendengaran menurun pada kedua telinga
Fungsi nervi craniales : Normal
GRM :-
Refleks Primitif
Refleks Moro :-
Refleks Rooting – Sucking :-
Refleks Babinsky :-
Refleks Palmar Grasp :-
Refleks Plantar Grasp :-
Refleks Tonick Neck :-
Refleks Terjun :-
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi (20-Feb-2018 Pukul 11:58:16 WIB)

Hb : 8,1 g/dl (nilai normal 12,0-14,4 g/dl )


Ht : 26 vol%
Eritrosit : 2,73 x10 mm3/jam (nilai normal 4,75-4,85 x10 mm3/jam)
Leukosit : 117,1 x 103/mm3(nilai normal 4,5-13,5 x 103 /mm3)
Jumlah meningkat dijumpai blast 47%
Sel inti berlobus 3% ; eosinofil 2% ; batang 12% ; segmen 8% ; limfosit 1% ;
monosit 27%
Trombosit : 9 x 103/μL (nilai normal 217-497 x 103 / μL)
LED : 50 mm/jam (nilai normal <15mm/jam)
MCV : 95,6 fL (nilai normal 85-95 fL)
MCH : 31 pg (nilai normal 29-32 pg)
MCHC : 32 g/dL (nilai normal 33-35g/dL)
Hitung jenis
> Basofil : 0 (nilai normal 0-1)
> Eosinofil : 2 (nilai normal 1-6)
> Neutrofil : 20 (nilai normal 50-70)
> Limfosit : 1 (nilai normal 20-40)
> Monosit : 27 (nilai normal 2-8)
Kimia Klinik(25-10-2016 Pukul 01:22:06 WIB)
Bilirubin Total : 0,35 mg/dL (nilai normal 0,1-1,0 mg/dL)
Bilirubin Direk : 0,16 mg/dL (nilai normal 0,0-0,2 mg/dL)
Bilirubin Indirek : 0,19 mg/dL (nilai normal <0,8 mg/dL)
AST/SGOT : 30 U/L (nilai normal 0-38U/L)
ALT/SGPT : 40 U/L (nilai normal 0-41U/L)
Protein Total : 7,3 g/dL (nilai normal 6,4-8,3 g/dL)
Albumin : 4,9/dL (nilai normal 3,2-4,5g/dL)

Ginjal
Ureum : 22 mg/dL (nilai normal 16,6-48,5 mg/dL)
Asam urat : 5,5 mg/dL (nilai normal <8,4 mg/dL)
Kreatinin : 0,79 mg/dL ( nilai normal 0,57-0,87 mg/dL)

Elektrolit
Kalsium (Ca) : 9,0 mg/dL (nilai normal 9,2- 11,0 mg/dL)
Natrium (Na) : 143 mEq/L (nilai normal 135-155 mEq/L)
Kalium (K) : 4,1 mEq/L (nilai normal 3,5-5,5 mEq/L)
Klorida (Cl) : 104 mmol/L (nilai normal 96-106 mmol/L)
Magnesium (Mg) : 2,48 (nilai normal 1,3-1,8)
Fosfor (Ph) : 5,0 (nilai normal 2,5-5,0)
Urin Rutin

Warna : Kuning
Kejernihan : Jernih
BJ : 1,005 (nilai normal 1,003-1,030)
pH : 9 (nilai normal 5-9)
Protein : Negatif
As. Askorbat : Negatif
Glukosa : Negatif
Keton : Negatif
Darah : Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilinogen : 1 (nilai normal 0,1-1,8)
Nitrit : Negatif
Leukosit esterase : Negatif
Epitel : Negatif
Leukosit : 0-1 (nilai normal 0-5)
Eritrosit Sedimen : 0-1 (nilai normal 0-1)
Silinder : Negatif
Kristal : Negatif
Bakteri : Positif +
Mukus : Negatif
Jamur : Negatif
Daftar Masalah

•1. Pucat
•2. Lemas
•3. Sulit mendengar
Diagnosis Banding

• Leukemia Akut + Otitis Externa ADS


• Anemia Aplastik
• ITP
Diagnosis Kerja

Leukemia Akut + Otitis Eksterna ADS


Non Farmakologis IVFD D5 ½ NS 2-3 kali kebutuhan cairan rumatan +
Natrium Biccarbonat

Allopurinol 2 x 250 mg/hari

tampon gentamicin
Farmakologis
Tatalaksana

Inj. Dexamethason 2x0,8 mg iv

Inj. Sibital 2x8mg iv

Monitor fungsi ginjal, diuresis, pH urin, asam urat, analisa gas


darah dan darah tepi berkala (tiap 6 jam)

Monitoring Pemantauan status nutrisi

Perbaikan hemodinamik untuk mencegah sindrom


tumor lisis.
Penilaian Ulang

•Edukasi dan pendampingan orang


tua / tunjangan psikososial
terhadap penderita terutama saat
dilakukan tindakan.
•Menerangkan kepada orang
tua/keluarga rencana pengobatan
dan prognosis.
Prognosis

• Quo ad vitam : dubia at malam


• Quo ad functionam : dubia at malam
• Quo ad sanationam : dubia at malam
Follow Up tanggal 24-02-2018
• S : Demam (-)
• O : Sens: CM
• N: 98x/menit, RR: 24x/menit, T: 36,5oC, SpO2: 97% TD : 110/70
mmHg
• Balans-Diuresis :
B : +645
D : 4,6 cc/kgBB/jam
• Kepala: Nafas cuping hidung (-), konjungtiva anemis (+), sklera
ikterik (-)
• Thorax: Simetris, retraksi (-)
• Cor: BJ I-II normal, murmur (-), pulmo vesicular (+), Ronki (-), gallop
(-)
• Pulmo: Vesikuler (+) normal, ronki -/-, wheezing -/-
• Abdomen: datar, lemas, hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae
dengan konsistensi kenyal, permukaan rata dan nyeri tekan (-) lien
teraba S2, BU (+) normal
• Ekstremitas: akral hangat, CRT<3'
• Pemeriksaan BMP:
• Kepadatan sel : sulit dinilai, partikel (-), globul lemak (+)
• Trombopoiesis : sulit dinilai, megakariosit tidak nampak
• Eritropoiesis : aktivitas tampak menurun, ditemukan polikromatik
eritroblast 2,5%
• Granulopoiesis : aktivitas tampak menurun, ditemukan myelosit
1,5%
• Metamyelosit : 3% stab 5% segmen 12,5% eosinophil 1,5%
• Lain-lain : mielosit 54,5% pro monosit 12,5% monosit 4% limfosit
1%
• Kesan : sumsum tulang sulit dinilai, kemungkinan AML M5 belum
dapat disingkirkan dd/ AML M4.
• Hasil Lab :
• Hb 7,0 ; Erit 2,29 x 106 ; Leu 83,8 x 103; Ht 22 ; Tr 13 x 103 ; MCV
96,9 ; MCH 31 ; MCHC 32 ; RDW-CV 18,6 ; LED 43; Bil Tot 0,28 ; Bil.
Direk 0,17 ; Bil. Indirek 0,11; SGOT 17, SGPT 36 ; Prot total 6,7 ; Alb.
4,3 ; Ureum 19 ; As. Urat 4,10 ; Cr 0,81 ; Ca 8,3 ; Na 142 ; K 3,9; Cl
108
• pH urin : 8

• A : Hiperleukositosis e.c Leukemia Akut + OE ADS


• P:
• IVFD D5 ½ NS 2-3 kali kebutuhan cairan rumatan + Natrium
Biccarbonat 40-60 mEQ/ L dengan kec. 168 cc/jam
• Allopurinol 2 x 250 mg/hari
• Tampon Gentamisin untuk OE ADS
Follow Up tanggal 25-02-2018
• S : Kejang (-), demam (-)
• O : Sens: CM
• N: 102x/menit, RR: 22x/menit, T: 36.8oC, SpO2: 97%
• Kepala: Nafas cuping hidung (-), konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)
• Thorax: Simetris, retraksi (-)
• Cor: BJ I-II normal, murmur (-), pulmo vesicular (+), Ronki (-), gallop (-)
• Pulmo: Vesikuler (+) normal, ronki -/-, wheezing -/-
• Abdomen: datar, lemas, hepar teraba 2 cm di bawah arcus costae dengan
konsistensi kenyal, permukaan rata dan nyeri tekan (-) lien teraba S2, BU (+)
normal
• Ekstremitas: akral hangat, CRT<3‘
• Hasil lab :
• Hb 7 ; RBC 2,29 x 106; WBC 83,8 x 103; Ht 22 ; Plt 13 ; MCV 96,5, MCH 31,
MCHC 32; LED 43 ; Bil Tot 0,28 ; Bil. Direk 0,17; Bil. Indirek 0,11; SGOT 17 ;
SGPT 36 ; Prot Total 6,7 ; Alb 4,3 ; ureum 19 ; As. Urat 4,10 ; K: 0,81 Ca: 8,3
Na : 142; Cl: 108.
• pH urin : 6
• A : Hiperleukositosis e.c Leukemia Akut + OE ADS
• P:

• IVFD D5 ½ NS 2-3 kali kebutuhan cairan rumatan + Natrium
Biccarbonat 40-60 mEQ/ L dengan kec. 168 cc/jam
• Transfusi TC 3 x 12 unit
• Allopurinol 2 x 250 mg/hari PO
• Tampon Gentamisin untuk OE ADS
Follow Up tanggal 26-02-2018
• S : Demam (-), sesak (-), batuk (-)
• O : Sens: CM
• N: 108x/menit, RR: 24x/menit, T: 36,8oC, SpO2: 98% TD : 110/60 mmHg
• Balans-Diuresis :
• B : -426
• D : 5,4 cc/kgBB/jam
• Kepala: Nafas cuping hidung (-), konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)
• Thorax: Simetris, retraksi (-)
• Cor: BJ I-II normal, murmur (-), pulmo vesicular (+), Ronki (-), gallop (-)
• Pulmo: Vesikuler (+) normal, ronki -/-, wheezing -/-
• Abdomen: datar, lemas, hepar teraba 4 cm di bawah arcus costae dengan
konsistensi kenyal, permukaan rata dan nyeri tekan (-) lien teraba S3, BU (+)
normal
• Ekstremitas: akral hangat, CRT<3'
• Hasil Lab :
• Hb 6,1 ; Erit 2,03 x 106 ; Leu 65,2 x 103; Ht 19 ; Tr 22 x 103 ; MCV 95,1 ;
MCH 30 ; MCHC 32 ; RDW-CV 13,0 ; LED 40; SGOT 16, SGPT 23 ; Prot total
6,4 ; Alb. 3,4 ; Ureum 20 ; As. Urat 4,10 ; Cr 0,64 ; Ca 6,5 ; Na 141 ; K 4,4;
Cl 107
• pH urin : 6

• A : Anemia + trombositopenia + Hiperleukositosis e.c Leukemia Akut +
OE ADS + hipokalsemia
• P:
• O2 nasal kanul 2L
• IVFD D5 ½ NS 2-3 kali kebutuhan cairan rumatan + Natrium Biccarbonat
40-60 mEQ/ L dengan kec. 168 cc/jam
• Allopurinol 2 x 250 mg/hari
• Tampon Gentamisin untuk OE ADS
• Transfusi PRC
• Transfusi TC
Follow Up tanggal 27-02-2018
• S : demam (-), sesak (-), batuk (-)
• O : Sens: CM
• N: 102x/menit, RR: 22x/menit, T: 36.6oC, SpO2: 97%
• Kepala: Nafas cuping hidung (-), konjungtiva anemis (+), sklera ikterik
(-)
• Thorax: Simetris, retraksi (-)
• Cor: BJ I-II normal, murmur (-), pulmo vesicular (+), Ronki (-), gallop (-)
• Pulmo: Vesikuler (+) normal, ronki -/-, wheezing -/-
• Abdomen: datar, lemas, hepar teraba 4 cm di bawah arcus costae dengan
konsistensi kenyal, permukaan rata dan nyeri tekan (-) lien teraba S2, BU
(+) normal
• Ekstremitas: akral hangat, CRT<3'
• Hasil lab :
• Hb 7,4 ; RBC 2,45 x 106; WBC 79,2 x 103; Ht 23 ; Plt 31000 ; LED 83 ; SGOT
16 ; SGPT 28 ; Prot Total 6,7 ; Alb 4,3 ; ureum 25 ; Cr. O,7; As. Urat 4,10 ;
K: 4,81 Ca: 9,0 Na : 141; Cl: 108.
• pH urin : 8
• Balans –Diuresis:
• B :-416,25
• D : 5,9 cc/kg/jam
• A : Hiperleukositosis e.c Leukemia Akut + OE ADS
• P:
• IVFD D5 ½ NS 2-3 kali kebutuhan cairan rumatan + Natrium Biccarbonat
40-60 mEQ/ L dengan kec. 168 cc/jam
• Transfusi TC
• Transfusi PRC
• Allopurinol 2 x 250 mg/hari PO
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Leukimia Akut

penyakitsehubungan
Mekanisme keganasan sel kejang
dengan darahpada
daribayi:
sumsum
tulang ditandai oleh proliferasi sel-sel darah
putih dengan manifestasi adanya sel-sel
abnormal dalam darah tepi.
Epidemiologi Leukimia AKut

• Usia<15 tahun
Usia • Insiden 4-4,5 kasus/tahun/100.000

Ras • Di Asia anak kulit putih lebih tinggi di banding


kulit hitam

Jenis • Rasio LLA pada laki-laki dan perempuan 1,15


• Rasio LMA pada laki-laki dan perempuan 1
Kelamin
Etiologi Leukimia Akut

Genetik

Rokok

Zat kimia:
Etiologi benzene dan
formaldehide

Obat Kemoterapi

Pajanan
Radiasi
Klasifikasi Leukimia Akut
Patogenesis LMA

Blokade maturitas  diferensiasi sel-sel mieloid terhenti pada sel


blast  akumulasi blast di sumsum tulang  gangguan
hematopoesis normal  bone marrow failure syndrome
(trombositopeni, leukopeni, anemia)
Anemia  pasien mudah lelah, sesak nafas
Trombositopenia  perdarahan
Leukopenia  pasien rentan terhadap infeksi

Sel blast migrasi ke sumsum tulang  infiltrasi ke orga lainnya (kulit,


tulang, jaringan lunak dan sistem saraf pusat)
Gejala Klinis

• Mudah lelah
• Perdarahan (purpura, ptekie, epistaksis, perdarahan gusi dan retina)
• Demam
• Infeksi (tenggorokan, paru, dan kulit)
• Gangguan kesadaran
• Sesak nafas
• Nyeri tulang
• Hepar dan lien membesar
• Pembesaran KGB
• Berat badan menurun
• Nafsu makan menurun
• Hipertrofi gingiva
DIAGNOSIS LEUKIMIA AKUT

• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Complete blood count
• Apusan Darah tepi
• Foto rontgen AP lateral
• BMP
• Immunofenotyping
Diagnosis Banding

Disease Pallor Bleeding Organomegaly

IDA + - -

Acute Hemolytic Anemia + - -/+

Aplastic Anemia + + -

Hemorrhage Anemia +/++ + -

Chronic haemolytic + - +
Anemia/thal

Acute Leukemia + + -/+


Komplikasi

Perdarahan
Infeksi
Tumor lisis syndrome
Analisis Kasus
KASUS

+ 1 bulan SMRS, anak tampak pucat, pucat terjadi tiba-tiba. anak tampak lemas
dan sering sakit kepala, serta timbul bintik-bintik merah di lengan dan kakinya.
anak diberikan obat anti nyeri dari warung, anak mengaku nyeri berkurang
setelah diberi obat, namun sakit kepala muncul kembali.

+ 1 minggu SMRS pucat bertambah berat, orang tua kemudian membawa anak
ke Puskesmas kemudian dilakukan pemeriksaan darah, didapatkan nilai
leukosit tinggi, dan Hb serta trombosit yang rendah, dokter puskesmas
kemudian merujuk anak ke RSUD Benteng.
Di RSUD Benteng dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap dengan
hasil Hb = 4,6 ; Leu : 100.780 ; Tr : 16.000. Pada pemeriksaan darah lengkap
selanjutnya didapatkan anak mengalami hiperleukositosis dan trombositopenia
dengan jumlah leukosit 115.030 dan trombosit 12.000. Anak kemudian dirujuk
ke RSMH dan disarankan rawat inap.
Children with
Pallor

Acute Chronic

Perdarahan
Anemia defisiensi Besi
Anemia Akut Hemolytic
Thalassemia
Autoimun
Anemia Chronic Disease
Anemia Aplastik
Anemia Defisiensi As. Folat
Leukemia Akut
Children with
Pallor

Anemia

Increased Decrease
Blood Loss
Destruction Production
- Fatigue
- Pallor
- Mucosal
- Fatigue Bleeding/ptechie/
- Pallor - Haematom - Fatigue
- Shortness of breath - Ginggiva Hipertrophy - Pallor
- Bleeding/ptechie - Joint symptoms - Shortness of breath
- Black stools - Hepatosplenomegaly
- Tea-colored urine - lymphadenopathy
- History of trauma
- Joint symptoms - Abdominal mass - History of acute
- Rash e.g malar - Stomatitis blood loss
- Family history - Atrofi papil
- medication - Family history
- Medication
- Infection
- Headache
Increased Decrease
Production Blood Loss
Destruction

• Hemolysis : TTP, G6PD,


Drugs : TMP/
AIH
sulfamethoxazole,
• Defect of hemoglobin :
amphotericin B, ganciclovir
hemoglobinopathy ,
Deficiencies : Erythropoietin,
thalassemia History of trauma and acute
iron, folate, vitamin B12
• Defect of the red cell blood loss
Marrow failure/replacement
membrane
: Aplastic anemia, pure red
• Hypersplenism
cell aplasia, malignancies
• Acute of chronic blood
Anemia of chronic disease
loss
Differential Diagnosis Children With Pallor
Disease Pallor Bleeding Organomegaly
IDA + - -
Acute Hemolytic + - -/+
Anemia
Aplastic Anemia + + -
Hemorrhage +/++ + -
Anemia
Chronic haemolytic + - +
Anemia/thal

Acute Leukemia + + -/+


PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah lengkap
• Hb : 8,1 g/dl (nilai normal 12,0-14,4 g/dl )
• Ht : 26 vol%
• Eritrosit : 2,73 x10 mm3/jam (nilai normal 4,75-4,85 x10 mm3/jam)
• Leukosit : 117,1 x 103/mm3(nilai normal 4,5-13,5 x 103 /mm3)
Jumlah meningkat dijumpai blast 47%
Sel inti berlobus 3% ; eosinofil 2% ; batang 12% ; segmen 8% ; limfosit 1% ; monosit 27%
• Trombosit : 9 x 103/μL (nilai normal 217-497 x 103 / μL)
• LED : 50 mm/jam (nilai normal <15mm/jam)
• MCV : 95,6 fL (nilai normal 85-95 fL)
• MCH : 31 pg (nilai normal 29-32 pg)
• MCHC : 32 g/dL (nilai normal 33-35g/dL)
Hitung jenis
• > Basofil : 0 (nilai normal 0-1)
• > Eosinofil : 2 (nilai normal 1-6)
• > Neutrofil : 20 (nilai normal 50-70)
• > Limfosit : 1 (nilai normal 20-40)
• > Monosit : 27 (nilai normal 2-8)

• Kesan : Hiperleukositosis + trombositopenia + anemia


Tatalaksana
NON-FARMAKOLOGIS

Non-Farmakologis

1) Hidrasi : IVFD D5 ½ NS 2-3 kali kebutuhan cairan rumatan + Natrium


Biccarbonat 40-60 mEQ/ L untuk mempertahankan pH urin antara 7,0-7,5

Kebutuhan cairan rumatan pada pasien dengan BB 46 kg


= 1500 cc + (BB-20 kg) x 20 cc/kgBB/hari
= 1500 cc + 520 cc
= 2020 cc/hari
Hidrasi pada pasien = 2 x Kebutuhan cairan rumatan
= 2 x 2020 cc/hari
= 4040 cc/hari
Kecepatan pemberian cairan = kebutuhan cairan/24
= 4040/24
= 168 cc/jam
= 42 tts/menit
2) Transfusi TC
Indikasi :
Perdarahan karena trombosit turun
Persiapan operasi dengan trombositopenia
Pencegahan terjadinya perdarahan spontan bila Tr <20.000/ul
Dosis = BB x 1/13 x 1000/300
= 46 x 1/13 x 1000/300
= 11, 79 unit = 12 unit
Pemberian 5-15 menit/unit diberikan dalam 3 jam.
3) Transfusi PRC bila Hb dibawah 7 mg/dL dan memperlihatkan tanda-
tanda : malaise, anoreksia dan iritabilitas atau tanda-tanda oxygen need
(rasa sesak, mata berkunang, palpitasi, pusing dan gelisah).

Kebutuhan PRC = BB x 6 x (Hb diinginkan-Hb tercatat) diberikan dalam 3-4


jam.

4) Membersihkan telinga
Tatalaksana
FARMAKOLOGIS

1) Allopurinol 10 mg/kgBB/hari
Dosis Anak pada Kasus = 10 mg x 46 kg
= 460 mg/hari
Allopurinol 2 x 250 mg/hari

2) OE ADS = tampon gentamicin


Rencana terapi lanjutan

• Rencana terapi selanjutnya adalah leukapheresis untuk menurunkan


jumlah WBC, dilakukan jika tidak ada kontraindikasi (komorbiditas
kardiovaskular, instabilitas hemodinamik,dan gangguan koagulasi).

• Pada kasus berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan BMP anak didiagnosis menderita AML. Tatalaksana
lanjut untuk kasus AML disesuaikan dengan stadium penyakit dan
pertimbangan klinis oleh dokter spesialis hemato-onkologi.
Monitoring

• Monitor fungsi ginjal, diuresis, pH urin, asam urat, analisa


gas darah dan darah tepi berkala (tiap 6 jam)
• Pemantauan status nutrisi
• Perbaikan hemodinamik untuk mencegah sindrom tumor
lisis, serta mewaspadai tanda-tanda leukostasis.
Penilaian Ulang

• Edukasi dan pendampingan orang tua / tunjangan psikososial


terhadap penderita terutama saat dilakukan tindakan.
• Menerangkan kepada orang tua/keluarga rencana pengobatan dan
prognosis.

Вам также может понравиться