Вы находитесь на странице: 1из 52

Komplikasi Intrakranial Otitis

Media

Dinda Andini
Faisal Rahman
Dona Yunika Bangun
PENDAHULUAN

Komplikasi otitis media

Intratemporal Intrakranial
Patogenesis

Sel-sel udara dari telinga tengah dan mastoid

ke dura dari fossa kranialis posterior


dan media serta ke sinus venosus sigmoid

supurasi pada telinga tengah atau


mastoid dapat menyebar ke lokasi tersebut

komplikasi intrakranial
Mekanisme komplikasi intrakranial :
(1) tromboflebitis yang progresif, akan
menyebabkan makin meluasnya
proses inflamasi
(2) penyebaran melalui erosi tulang
(3) penyebaran melalui jalan yang sudah
ada
Komplikasi intrakranial

Meningitis, abses ekstradural, empyema


subdural, oncephalitis fokalis, abses
otak, trombosis sinus sigmoid dan
hidrosephalus otitik.
Medikamentosa

sakit kepala yang persisten, letargi,


malaise, otalgia, demam,
nausea dan muntah
kaku kuduk, kejang fokal, ataxia,
penglihatan kabur, papil edema, diplopia,
hemiplegi, aphasia, dysdiadochokinesia,
tremor, dismetria, hemianopsia
INSIDENSI

Komplikasi intrakranial ditemukan pada


2,3 % dari seluruh pasien dengan otitis
media supuratif akut dan kronis
• Distribusi Jumlah Pasien
komplikasi Meningitis 20
intrakranial dari Abses epidural 7
Abses otak 1
otitis media Trombosis sinus lateralis 9
Hidrosephalus otitis 9
supuratif di Rumah Trombosis sinus kavernosus 1
Sakit Pittsburgh Trombosis arteri karotis
Total
1
48
pada tahun 1980-
1997 :
ABSES EKSTRADURAL

Terkumpulnya nanah di antara


durameter dan tulang

berhubungan dengan jaringan granulasi


dan kolesteatom yang menyebabkan erosi
tegmen timpani atau mastoid.
• Gejalanya :
Nyeri telinga hebat dan nyeri kepala.

Foto rontgen mastoid posisi Schulller, dapat


dilihat kerusakan di lempeng tegmen yang
menandakan tertembusnya tegmen
Terapi drainase.
ENSEPHALITIS OTITIK
FOKAL

sekuele dari otitis media akut maupun kronis berupa


edema dan inflamasi yang terjadi di otak.

Gejala Klinis :
Ataksia, nistagmus, vomiting , mengantuk,
disorientasi, kejang dan koma fokus serebral
Aspirasi diperlukan untuk menyingkiran
diagnosa abses. Bisa juga dilakukan
pemeriksaan CT scan atau MRI.
Terapi :
Jika tidak ditemukan abses

pemberian antimikroba
dan operasi otologi
untuk menyingkirkan fokus infeksi
TROMBOSIS SINUS
LATERALIS

Invasi infeksi ke sinus sigmoid ketika


melewati tulang mastoid akan meyebabkan
terjadinya trombosis sinus lateralis.
Gejala Klinis :
• Gejala umum : demam, sakit kepala, malaise
• Gejala susunan saraf pusat : sakit kepala, papil
edema, tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakranial, gangguan kesadaran, dan kejang
• Gejala yang diakibatkan metastase dari trombus,
antara lain : pneumoni, empyema, infeksi pada
tulang dan sendi, thyroiditis
• Gejala akibat penyebaran ke kulit dan
jaringan lunak : selulitis dan abses
• Komplikasi intrakranial : meningitis,
trombosis sinus cavernosus, dan abses otak
Mikrobiologi :
• S.hemolyticus, S. pneumonia, Proteus sp.,
S. aureus, dan P.aeruginosa.
Terapi :

Penicillin, aminoglikosida dan


clindamycin.
Pembedahan pada telinga tengah dan mastoid
kelainan anatomi yang ditemukan.

Myringotomi dan tympanostomi

hanya telinga tengah yang terganggu


Tympanomastoidektomi osteitis

mastoid akut, otitis media supuratif kronis,


cholesteatoma, atau kombinasi dari ketiga
penyakit ini
MENINGITIS

• Meningitis berhubungan dengan infeksi di


telinga tengah, mekanisme :
1. Invasi langsung
2. Inflamasi di daerah yang berdekatan
3. Infeksi yang terjadi secara bersamaan
• Penyebaran secara hematogen merupakan
rute yang paling sering terjadi. Penyebaran
secara langsung melalui kelainan kongenital
yang telah terbentuk sebelumnya atau
melalui tromboflebitis, yang biasanya
meluas ke fossa cranium media melalui
sutura petroskuamosa atau ke fossa cranium
posterior melalui fossa subarkuata.
• Penelitian dari Thailand yang dilakukan
oleh Kangsanarak dan teman-teman
melaporkan bahwa meningitis merupakan
komplikasi intrakranial yang paling sering
terjadi.
GEJALA KLINIS

• demam,
• nyeri kepala,
• kaku kuduk
• mual,
• muntah yang kadang-kadang proyektil
• dan perubahan tingkat kesadaran.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
• Pemeriksaan CSF : pleositosis dan
peningkatan konsentrasi protein.
MIKROBIOLOGI

• Streptococcus pneumoniae
• Haemophilus influenzae tipe b
PENATALAKSANAAN

• antibiotik dosis tinggi : organisme penyebab tidak


diketahui
- cephalosporin generasi ketiga (ceftriaxone atau
cefotaxime) atau
- kombinasi ampisilin dan kloramfenikol
• otitis media akut atau otitis media dengan efusi 
timpanosentesis dan miringotomi (untuk drainase)
secepatnya untuk mengidentifikasi organisme
penyebab di telinga tengah
PENATALAKSANAAN

• Otorrhea  kultur dengan spesimen dari


telinga tengah (apabila mungkin)
• Otitis supuratif kronis  spesimen purulen
dari telinga tengah sebaiknya diaspirasi dan
dikirim untuk pemeriksaan pewarnaan
Gram, kultur, susceptibility tests.
PROGNOSIS

• Apabila penatalaksanaan yang dilakukan


sesuai baik untuk meningitis maupun fokus
supuratif di tulang temporal, seharusnya
memberikan hasil yang memuaskan,
walaupun beberapa penelitian melaporkan
angka kematian yang tinggi walaupun
menggunakan antibiotik sebagai salah satu
manajemennya.
SUBDURAL EMPYEMA

• Subdural empyema  pengumpulan bahan-


bahan purulen di dalam rongga potensial
antara bagian luar duramater dan bagian
dalam membran arakhnoid.
• Bisa terjadi dari perluasan langsung dari
infeksi atau oleh tromboflebitis melalui
vena-vena (jarang).
GAMBARAN KLINIS DAN
DIAGNOSIS
• Terlihat sangat toksik
• Demam
• Nyeri kepala hebat di area temporoparietal.
• Gejala-gejala dari sistem saraf pusat 
kejang, hemiplegia, dysmetria, perilaku
hostile dan agresif, somnolen, stupor,
deviasi pada mata, disfagia, defisit sensoris,
kaku leher, dan tanda Kernig yang positif.
GAMBARAN KLINIS DAN
DIAGNOSIS
• Hasil pemeriksaan CSF
- kadar glukosa yang normal
- tidak ditemukan adanya mikroorganisme,
baik dari hasil apus maupun kultur.
PENATALAKSANAAN DAN
PROGNOSIS
• Terapi antimikroba intravena secara intensif,
antikonvulsan, dan drainase neurosurgical
empyema melalui bur holes (lubang yang dibentuk
dari hasil pengeboran) atau melalui kraniotomi.
• Kondisi ini memiliki angka kematian 13% sampai
55%, dan lebih dari setengah anak yang sembuh
mengalami beberapa defisit neurologis.
Abses Otak
• Angka kejadian abses otak terkait infeksi
supuratif telinga tengah menurun sejak era
antibiotic

• Otitis media supuratif kronis dengan


cholesteatoma  penyebab tersering dari
abses otak
• Abses otak dari penyakit telinga (otogenik):

• otitis media akut


• otitis media kronis
• mastoiditis
PATOGENESIS

• Otitis media kronis atau mastoiditis:


• Erosi tegmen timpani oleh tekanan nekrosis
dan destruksi tulang  inflamasi dura dan
invasi mikroorganisme pathogen

• Abses ekstradura terjadi dengan infiltrasi


dura serta menyebar pada rongga subdura
• Abses subdura terlokalisir atau
leptomeningitis

• Invasi kemudian ke jaringan otak

• Reaksi inflamasi, supurasi, nekrosis, dan


pembentukan kapsul fibrosa.
Presentasi Klinis

• Gejala dan tanda dari invasi SSP  1 bulan


setelah episode otitis media akut atau episode
eksaserbasi akut dari otitis media kronis

• Otitis media kronis  abses otak;


• terjadi gejala akut, demam dan sakit kepala

• Gejala pada banyak anak  demam


Presentasi Klinis

• Gejala-gejala SSP  sakit kepala hebat, muntah,


pusing, kejang, iritabilitas, perubahan kepribadian,
penurunan kesadaran, anorexia dan penurunan
BB, serta meningismus

• Gejala abses temporal  berupa kejang dengan


defisit lapang pandang
• Gejala abses serebellum  vertigo, nystagmus,
ataxia, dysmetria, dan gejala hidrosefalus.
Mikrobiologi

(1). Streptococcus grup A, S.pneumoniae,


Streptococcus viridans, dan Staphylococcus
aureus
(2). H.influenzae dan H.aphrophilus
(3). E.coli, Proteus, Enterobacter aerogens,
Enterobacter cloacae, dan Pseudomonas
aeruginosa
(4). Eubacterium, Bacteroides, Peptostreptococcus,
dan Propionibacterium acnes.
Prosedur Diagnostik

• CT scan

• MRI
MRI
Penatalaksanaan

• Antibiotik

• Drainase

• Reseksi abses otak/debridement fokus


infeksi.
Otitis Hidrosefalus
DEFINISI

Sindroma peningkatan tekanan intrakranial


tetapi tanpa kelainan CSS akibat komplikasi
otitis media akut
GEJALA & TANDA

Gejala
• sakit kepala yang intractable
• penglihatan kabur
• Mual dan muntah
• penglihatan ganda

Tanda
• mata berair
• paralisis saraf kranial VI
• papiledema.
LABORATORIUM

CSS:
• Tekanan CSS tinggi(> 300 mmH2O)
• Protein normal
• Sel normal
• Konsentrasi glukosa normal

Ukuran ventrikel normal kurang kecil


MANAJEMEN

• Antibiotik
• miringotomi dan tympanostomy tube
insertion
• pembedahan timpanomastoid
• medikamentosa (acetazolamide dan
furosemide)
• Pungsi Lumbal berulang / LP
(Lumboperitoneal) shunt.

Вам также может понравиться