Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Iskandar Syarif
DEFINISI :
Kejang demam : bangkitan kejang yg terjadi
karena kenaikan suhu tubuh ( rektal > 38 0 C )
disebabkan karena proses ekstrakranium
Keterangan :
* Biasanya terjadi pada umur 6 bl – 5 thn.
* Anak yg pernah kejang tanpa demam, kmd kejang demam
kembali tdk termasuk kejang demam
• Kejang disertai demam pada bayi umur < 1 bln tdk
termasuk kejang demam
• Bila anak < 6bl atau > 5 th kejang didului demam, pikirkan
kemungkinan lain : infeksi SSP, epilepsi yg kebetulan terjadi
bersama demam
FAKTA MENGENAI KEJANG DEMAM
Pemeriksaan Laboratorium
*Pemeriksaan laboratorium rutin tidak
dianjurkan, dan dapat dikerjakan untuk
mengevaluasi sumber infeksi atau
mencari penyebab, seperti darah perifer,
elektrolit dan gula darah (level II-2 dan
level III rekomendasi D)
*Foto X-ray kepala, CT Scan, MRI jarang
dikerjakan, tidak rutin dan atas indikasi
PUNGSI LUMBAL
Untuk menegakan atau menyingkirkan
kemungkinan meningitis
Resiko terjadinya meningitis bakterialis 0,6-
6,7 %
Pada bayi manifestasi meningitis bakterialis
tdk jelas, krn itu LP dianjurkan pada :
1. Bayi < 12 bl : sangat dianjurkan
2. Bayi 12-18 bln : dianjurkan
3. Bayi > 18 bln : tidak rutin
Bila yakin bukan meningitis secara klinis
tidak perlu LP
ELEKTROENSEFALOGRAFI
ANTIPIRETIK
Antipiretik dianjurkan saat demam
Asetaminofen 10-15 mg/kg/ kali 4-5 kali/hari
Ibuprofen 5-10 mg/kg / kali 3-4 kali/hari
Di RS
pasca sinaps
Gangguan pada membran sel neuron
• Banyak dianut
• Potensial membran sel neuron tergtg
permeabilitas sel thd ion Na dan K
• Membran sel lbh permeabel thd ion K K
intra sel >
• Keseimbangan terganggu sifat semi
permeabel berubah potensial aksi
terbentuk dipermukaan sel mjd stimulus
menyebar sepanjang akson
• Semua konvulsi : ion Na intrasel > K
Gangguan mekanisme inhibisi prasinaps dan
pascasinaps:
Sel neuron berhubungan melalui sinaps
Potensial aksi satu sel neuron → mel neuroakson
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin : protein fenolketonuria atau histidinuria
atas indikasi.
Darah : anemia sikle cell, polisitemia,
leukemia. Gula darah, elektrolit dan
ureum, infeksi intrauterin seperti
toksoplasmosis kongenital atas indikasi.
Cairan serebrospinal : biasanya normal.
EEG : Untuk menegakan diagnosis tapi tdk
mutlak, EEG abnormal bisa ditemukan pd
anak normal, 10 % epsi EEG normal
Pencitraan : Foto polos kepala, CT Scan,
MRI, PET
PENGOBATAN EPILEPSI
Prinsip pengobatan
1. Diagnosis pasti, terapi setelah serangan kedua
2. Tentukan jenis serangan
3. Mulai dengan dosis kecil, naikan bertahap
4. Dosis OAE kedua dinaikan bertahap, dosis OAE
kedua diturunkan bertahap
5. Kegagalan karena tidak patuh, minum tidak sesuai
aturan
6. Hindari politerapi
Fenobarbital dan primidon